Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 54068 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1994
S48667
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arysta Febriya Hutami
"Terak emas merupakan limbah hasil proses pengolahan bijih emas yang masih mengandung mineral berharga yang nilainya tinggi. Niobium menjadi salah satu mineral ikutan dari emas dan bisa didapatkan dengan metode hydrometalurgi yaitu leaching asam dalam meningkatkan kadar Niobium dari terak emas. Tujuan penelitian ini adalah ingin menganalisis pengaruh variasi konsentrasi, waktu dan temperatur proses pelindian dengan HCl pada terak emas terhadap peningkatan kadar Niobium.
Sampel terak dikeringkan secara manual dan dilakukan proses pre-treathment berupa pencucian terak dengan air panas pada suhu 100°C, kecepatan pengadukan 300rpm selama 90 menit dilakukan untuk mereduksi mineral pengotor dan mengecilkan ukuran sampel awal. Residu hasil pencucian air di lindi dengan berbagai variabel bebas konsentrasi 0,5 - 2M HCl, waktu 15-120 menit dan temperatur 25°C - 70°C. kecepatan pengadukan yang digunakan 300rpm dengan ukuran partikel -200 mesh. Produk hasil pencucian air panas dan leaching HCl dikarakterisasi dengan X-Ray Flourenscence (XRF) and Inductively Coupled Plasma Optical Emission Spectrometry (ICP-OES).
Hasil karakterisasi XRF menunjukan bahwa proses pencucian emas berdampak melarutkan 4895,41 Boron dan 6622,69ppm Natrium dan kenaikan kadar Cu, Cr, Ca, Fe, Al, Si dan Zr. Pengujian ICP-OES filtrat pelindian HCl didapatkan hasil ekstraksi optimum yang diperoleh adalah 21,38ppm Niobium yang ada pada kondisi pelindian 1M HCl/ 40°C/ 15menit. Peningkatan kadar Niobium dari terak emas dengan larutan HCl yang paling optimum adalah selama kondisi pelindian 1M HCl/ 40°C/ 15menit."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1992
S48784
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Luh Putu Devina Ichasia Prawira
"Perkembangan industri yang pesat menjadikan katalis sebagai jawaban atas kecepatan reaksi pada suatu proses. Proses yang menggunakan katalis pada industri minyak dan gas adalah Contiunous Catalytic Cracking Platforming Unit, yang dimana proses tersebut menghasilkan limbah katalis Pt/Al2O3 sekitar 2000-3000 kg/tahun dengan kandungan platinum sebesar 3200 ppm. Hal tersebut menyebabkan metode leaching asam organik, leaching aqua regia, dan digestion aqua regia diperlukan untuk mengambil kembali logam platinum sangat diperlukan untuk menghemat biaya pembelian katalis platinum karena harganya yang sangat mahal dan limbah katalis merupakan limbah B3. Dalam penelitian ini akan dilakukan tiga metode berbeda untuk mengambil kembali logam platinum dari limbah katalis Pt/Al2O3. Metode yang digunakan adalah leaching dengan asam oksalat, leaching dengan aqua regia, dan digestion dengan aqua regia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses digestion dinilai paling efektif dalam me-recovery logam platinum dengan persentase efisiensi digestion sebesar 98,13%. Proses tersebut memiliki kondisi optimum dengan menggunakan massa padatan limbah katalis 0,1 gram pada suhu 220oC selama 60 menit.

Rapid industrial development uses the catalyst in response to reaction speed in a process. The process uses catalysts in the oil and gas industry is Continuous Catalytic Cracking Platforming Unit, in which the process produces Pt/Al2O3 catalyst waste approximately 2000-3000 kg/year and contains of 3200 ppm platinum metals. It becomes the reason why organic acid leaching, aqua regia leaching, and aqua regia digestion is needed to recover the platinum metals to save cost because its price is very expensive and spent catalyst waste is also considered as hazardous and toxic materials. In this experiment, there are three different methods used to obtain the recovery of platinum metals from spent.Pt/Al2O3 catalyst. The methods used are leaching with oxalic acid, leaching with aqua regia, and digestion with aqua regia. The experiment showed that digestion method is the most effective method in recovering platinum metals with thedigestion efficiency percentage of 98.13%. The optimum conditions for the digestion process is by using 0.1 grams of spent catalyst at 220oC.The digestion process should last for 60 minutes."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dinna Herminna
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S49511
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anggia Ariyola
"Limbah katalis dari proses pengolahan minyak bumi sangat melimpah, salah satunya adalah proses sream reforming yang menggunakan katalis berbasis nikel, yaitu katalis NiO/AI2O3. Nikel adalah logam bcrharga yang merniliki nilai jual tinggi karena kelebihan-kelebihan yang dimilikinya sehingga dapat digunakan dalam aplikasi yang beragam.
Penelitian dilakukan untuk mengambil kembali logam nikel dari limbah katalis NiO/A1303 dengan metode leaching H2SO4 dan metode ekstraksi cair-cair menggunakan ekstruktan Cyanex®272 dalam pelarut kerosin. Sebelum penelitian dimulai, Iimbah diidentifikasi untuk mengetahui komposisi limbah dan kuantitasnya. Variabel yang dipelajari pengaruhnya terhadap kinerja proses leaching adalah konsenlrasi leaching agent. perbandingan solid-liquid, temperatur, dan waktu. Sedangkan pada proses ekstraksi diamati pengaruh konsentrasi ekstraktan, pH limbah, dan waktu ekstraksi. Hasil proses leaching dan ekstraksi dianalisis dengan menggunakan metode AAS (Atomic Absorption Spectroscopy).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses leaching limbah katalis NiO/Al2O3 menggunakan H2SO4 mencapai nilai optimum pada konsentrasi H2SO4 sebesar 7 M. perbandingan massa solid-liquid 1:75, temperatur 8O°C, dan waktu kontak 300 menit. Dengan kondisi tersebut persentase leaching nikel mencapai 97.225%. Pada proses ekstraksi dengan ekstraktan Cyanex®272 dalam pelarut kerosin, persentase ekstraksi terbesar yang diperoleh adalah 94,094% nikel dan 94,472% alurnuniunm pada pH 7 dan konsentrasi Cyanex®272 0,6 M selama 60 menit."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S49524
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Adanya belerang dalam bahan bakar tidak dikehendaki karena dapat menimbulkan korosi terhadap material sistem bahan bakar sehingga merusak material sistem bahan bakar tersebut, selain itu sulfur yang ikut terbakar bersarna dengan bahan bakar akan menimbulkan rnasalah bagi lingkungan dan merugikan
manusia. Untuk mengatasi hal tersebut komponen belerang dihilangkan dengan proses desulfurisasi. Oksidasi dan ekstraksi larutan sebagai salah satu metode desulfurisasi yang dapat digunakan untuk mengurangi kadar sulfur dalam minyak hingga batas tertentu yang diharapkan. Untuk mengetahui kadar sulfur total dalam minyak, dibuat suatu alat penganalisa kadar sutfur yang sederhana serta dilakukan proses pengkalibrasian alat tersebut Setelah pembuatan alat analisa tersebut selesai, proses pengurangan sulfur dalam minyak dilakukan dengan metode oksidasi - ekstraksi. Prinsip metode ini adalah mengoksidasi senyawa organosulfur yang terdapat dalam minyak menjadi senyawa yang leblh reaktif sehingga dapat dipisahkan dengan cara ekstraksi. Dari penelitian yang telah dilaku kan didapatkan hasil bahwa alat yang telah dibuat untuk menganalisa kadar sulfur total layak untuk digunakan dan dalam proses penganalisaan kadar sutfur ini menggunakan beberapa kurva kalibrasi yang telah dibuat. Tingkat keakuratan rata-rata penganalisaan kadar sulfur dengan menggunakan alat ini adalah 82%. Metode oksidasi - ekstraksi dapat diterapkan dalam proses desulfurisasi karena metode ini berhasil mengurangi kadar sulfur dalam minyak diesel dari 2150 ppm hingga 259 ppm
"
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
S49276
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Komponen-komponen belerang umumnya terdapat dalam berbagai bentuk,
dari yang sederhana sampai yang kompleks. Adanya senyawa belerang dalam
minyak bumi dapat menimbulkan efek buruk, misalnya korosi terhadap material
pengolah minyak bumi, juga dapat menimbulkan masalah bagi lingkungan dan
kesehatan manusia. Untuk mengatasi hal tersebut kandungan belerang diturunkan
dengan proses desulfurisasi.
Untuk mengukur konsentrasi total sulfur dalam minyak diesel, dibuat suatu
alat sederhana berdasarkan metode ASTM D 1266 yang disederhanakan yang dapat
mengubah sulfur dalam minyak diesel menjadi BaSO4 melalui serangkaian proses
reaksi. Dengan demikian, sulfur yang terkandung dalam minyak diesel diubah
terlebih dahulu kedalam bentuk yang lebih sederhana dan mudah diukur
kandungannya. Proses desulfurisasi dapat dilakukan dengan beberapa cara, diantaranya
adalah dengan metode presipitasi/pengendapan. Dalam proses ini digunakan suatu
presipitator untuk mengendapkan senyawa sulfur organik. Setelah fraksi minyak
bumi (minyak diesel) diproses untuk menurunkan kandungan sulfurnya dengan
metode presipitasi, komponen belerang yang tersisa diukur kandungan total
sulfurnya dengan menggunakan alat penganalisa yang telah dibuat.
Melalui proses desulfurisasi dengan metode presipitasi dengan
menggunakan presipitator AgNO3 - CH3I dengan temperatur reaksi sebesar 30°C,
waktu reaksi sebesar 2 jam dan lama pengendapan sebesar 12 jam, kandungan
sultur total dalam minyak diesel dapat diturunkan hingga batas 557 ppm. Dengan demikian,
proses presipitasi dapat dijadikan salah satu alternatif yang baik untuk "
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
S49277
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aditya Pradana
"Negara Indonesia adalah negara yang kaya akan kandungan unsur mineral berharga pada sumber daya alamnya terhususnya dalam bidang pertambangan. Terak nikel adalah salah satu hasil mentah atau slag dari pemurnian kadar unsur – unsur berharga dimana yang berasal dari perut bumi Indonesia yang didalamnya banyak mengandung mineral berharga seperti Magnetite (Fe3O4), Pendlandite ((Fe,Ni)9S8), Nickel Iron (NiFe), dan Bornite (CuFeS4). Studi penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Ukuran Partikel terhadap effisiensi pengambilan kadar unsur nikel dan kobalt pada proses pelindian asam – basa menggunakan larutan H2SO4 0,2 M dan NH4OH pada pH 9. Berdasarkan hasil XRD dan AAS, diperoleh hasil yang cukup signifikan pada hasil pelindian didapatkan hasil ukuran partikel optimum +400 Mesh.

Indonesia is a country rich in the content of valuable mineral elements in its natural resources particularly in the field of mining. Nickel matte is one of the crude or slag results of purifying the precious elements of which are derived from the nature of the Indonesian earth in which it contains many valuable minerals such as Magnetite (Fe3O4), Pendlandite (Fe,Ni)9S8, Nickel Iron (NiFe) , and Bornite (CuFeS4). This research study aims to determine the effect of particle size on the efficiency of taking the element content of nickel and cobalt in the acid-base leaching process using a solution of H2SO4 0.2 M and NH4OH on pH 9. Based on XRD and AAS results, significant results were obtained in leaching results at +400 Mesh."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dhio Wahyu Tri Saputra
"ABSTRAK
Negara Indonesia adalah negara yang kaya akan kandungan unsur mineral berharga pada sumber daya alamnya terhususnya dalam bidang pertambangan. Terak nikel adalah salah satu hasil mentah atau slag dari pemurnian kadar unsur ndash; unsur berharga dimana yang berasal dari perut bumi Indonesia yang didalamnya banyak mengandung mineral berharga seperti Magnetite Fe3O4, Pendlandite Fe,Ni 9S8, Nickel Iron NiFe, dan Bornite CuFeS4. Studi penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kadar pH terhadap effisiensi pengambilan kadar unsur nikel dan kobalt pada proses pelindian asam ndash; basa menggunakan larutan H2SO4 0,2 M dan NH4OH pada variasi pH yang beragam. Berdasarkan hasil XRD dan AAS, diperoleh hasil yang cukup signifikan pada hasil pelindian pada pH 9.

ABSTRACT
Indonesia is a country rich in the content of valuable mineral elements in its natural resources particularly in the field of mining. Nickel matte is one of the crude or slag results of purifying the precious elements of which are derived from the nature of the Indonesian earth in which it contains many valuable minerals such as Magnetite Fe3O4, Pendlandite Fe,Ni 9S8, Nickel Iron NiFe, and Bornite CuFeS4. This research study aims to determine the effect of pH levels on the efficiency of taking the element content of nickel and cobalt in the acid base leaching process using a solution of H2SO4 0.2 M and NH4OH on various pH variations. Based on XRD and AAS results, significant results were obtained in leaching results at pH 9. "
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>