Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 121286 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Bambang Heru Susanto
"Kolom dislilasi vakum residu atmosfir jenis fuel-pitch merupakan salah satu alat yang terdapat pada industri pengolahan minyak mentah. Kolom distilasi vakurn jenis ini berfungsi untuk memfraksionasi umpan residu atrnosfir (yang tidak alcan terjadi jika proses fraksionasidilakukan pada kondisi tekanan atmosfir) menjadi distilat vakum dan residu vakum. Produk distilat vakum yang terdiri dari distilat vakurn berat (HVGO, heavy vacuum gas oil) dan distilat vakum ringan (LVGO, light vacum gas oil) digunakan sebagai umpan unit FCC (fluid catalytic cracking) sedangkan residu vakum dapat digunakan sebagai bahan baku aspal. Dalam perancangan kolom distilasi vakum residu atmosfir jenis fuel-pitch perlu diperhatikan pengaruh titik potong TBP antara distilat vakum dengan residu vakum dan kondisi tekanan serta temperatur didaerah flash terhadap spesifikasi produk yang Data kasus perancangan diambil dari crude assay minyak Arab, dengan asumsi peralatan utama dalam kolom terdiri dari material isian sebagai alat kontak perpindahan panas antara aliran cair dan uap, distributor cairan untuk mendistribusikan aliran cair diatas material isian agar merata dan talam chimney sebagai distributor aliran uap yang naik serta pengumpul cairan sebelum keluar kolom. Nilai jatuh tekanan dari masing-masing peralatan tersebut diasumsikan bertekanan 1 mma. Perhitungan perancangan proses dan rnekanis awal, yang diadaptasi dari pengalaman Watkins dan UOP (Universal Oil Product), memberikan hasil sebagai berikut : 1. Produk distilat vakum yarl dihasilkan sebesar 62,2396 dari keseluruhan umpan residu atmosfir pada titik potong TBP 1050°F dan temperatur daerah flash sebesar 730°F. 2. Kondisi operasi distilasi vakum residu atmosfir adalah kering. 3. Diameter dalam kolom utama adalah 29 ft. 4. Jenis material isian yang digunakan adalah jenis Glitsh grid pada daerah slop wax dan GRC (grid ring combination) pada daerah LVGO serta HVGO dengan tinggi masing-masing adalah 3 ft, 5 ft dan 3 ft."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
S48878
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Residu, sebagai produk bawah dari clistilasi atmosferik, rnemiliki titik didih paling tinggi clibandingkan fraksi rninyak bumi lainnya. Apabila difraksionasi Iebih lanjut dengan cara distilasi atmosferik, residu ini akan rnengalami perengkahan clan perubahan komposisi. Oleh karena itu, fraksionasi dari residu tersebut harus dilakukan dalam kondisi tel-Lanan di bawah sat-u afmosfir yang diislilahkan dengan clistilasi val-Cum.
Perancangan kolom distilasi vakum pengolah residu mernbut-uhkan data-data karakteristik umpan yang digunakan, baik sebagai bagian dari minyak secara keseluruhan atau sebagai salah satu produk distilasi atmosferik. Beberapa asumsi dan ketetapan serta pengalaman praktisi diperlukan scbagai dasar pcrancangan.
Berdasarkan hal tersebut dibuatlah prosedur Serta contoh perhihangan dari neraca massa dan panas untuk kemudian diaplikasikan pada pc1'hit11ngan perancangan kolom. Hasil yang didapat adalah Luantitas dan kualitas produk yang diirlginkan, kondisi operasi sepanjang kolom seerta ukuran geomteris kolom dan asesorisnya."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
S49075
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Dalam tulisan ini dilcetengahkan metode pemililmn bahan isian yang akan dignmakan dalam menara distilasi vakum jizels-piich. Proses pemilihan dilakukan deng-an memeriksa kinelja bebefapa bahan isian untuk menentukan bahan isian yang Iayal-c dig'u.na.kan dalam proses tersebut. Kemudian dilanjlrlkan dengan pembobotan terhadap bahan-bahan isian yang dikategorikan layak untuk dipakai sehingga dapat ditentukan bahan isian yang terbaik untuk digunakan.
Pemeriksann kinemja dilalmkan dengan meughitung penurunan tekanan Qvressure drop), titik pelimpahan (f7oo¢£ngpoin|‘) dan efisiensi bahan isian. Sedanglmn pembobotan dilakulum dengan menggunakan parameter tambahan yaitu diameter menara dan ketinggian bahan isian.
Metode yang dipalcai dalam penentuan kinelja bahan isian ini adalah metode dengan menginterpelasikan data-data hasil pefwbm (Metode mteqmlasay. Sedangkan dalam pembobotan dilakukan pembobotan dengan sistem pembobotan proporsional dengnn memberikan bobot yang kecil bagi bahan isian yang terbaik (bobot identik dengan kerugian).
Dengan menggunakan rnetode ini diperoleh bahwa bahan isian terbaik berdasarkan ldneljanya untuk digumkan pada menara distilasi va.k|.un fizels pitch adalah bahan isian Glitsch Grid EF-25A untuk bagian LVGO dan Koch Flemcigrid untuk bagiam HVGO dan Slap Wax."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
S49113
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mohamad Agung
"Proses pengolahan minyk mentah pertama di kilang minyak adalan pemisahan minyak mentah menjadi fraksi-fraksinya dengan menggunakan kolom distilasi atmosferik yang bekerja pada tekanan atmosfer. Dalam mendisain suatu kolom kolom clistilasi ada beberapa prosedur yang harus dilewati, pertama yaitu perhitungan disain proses dan yang kedua adalah perhitungan disain mekanik. Dalam tulisan ini penulis menggunakan minyak mental-n yang berasal dari Saudi Arabia dengan API gravity 33,5, dengan laju umpan masuk adalah 100000 BPSD. Kolom distilasi yang digunakan adalah kolorn distilasi atmosferik dengan jenis refluks pump around. Setelah melakukan perhitun gan penulis mendapatkan hasil, produk distilat yang dapat diperoleh menggunakan dist'i1asiatmosferil< adalah hidrokarbon ringan, nafta ringan, nafta ringan, distilat ringan, distilat berat dan residu. jumlah tray yang cocok untuk memisahkan rninyak mentah menjadi produk dislilat tersebut beljumlah 30 h-ay. Kondisi operasi pernisahan pada zona flash, suhu 550 "F dan tekanan 25 psia, dengan umpan masuk kolom distilasi pada suhu 610 "P dan tekanan 25 psia. Dalam penentuan jenis kolom dan kolom intemal, clidapatkan kolom tray dengan jenis sieve tray cocok untuk kondisi operasi yang telah ditentukan. Dalarn perhitungan disain mekanik, diameter yang cocok untuk operasi pernisahan tersebut adalah 19 ft. jumlah pass yang digunakan adalah satu pass, sedangkan luas downcorner sebesar 12% dari total area kolom. Jarak antar tray dan layout tray bervariasi antara satu tray dengan tray lainnya."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
S48867
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Untung Haryoso
"Minyak mentah (crude oil) Sebelum dirnanfiataikan hams diolah terlebih dahull.L Pengolahan awal minyak mentah dengan cara diii-aksionasi pada tekanan atmosferik Faktor yang belperan penting pada pemisahan minyak mentah menjadi iinksinya yaitu: titik didih, stabilitas termal dari fluids, spesifikasi penyimpanan dan spesiflkasi produk Pada tugas al-:hir ini membahas tentnng perancangan proses dan mekanis kolom distilasi ahnosferik jenis R (pumpback Reflux), dirnana ada sebagian produk yang dikembalikan ke dalam I-colom sebagai retluks. Selain itu pembahasan dilakukan juga pembahasan neraca panas dan massa. Pembahasan dibatasi hanya untuk crude assay Arab Saudi, dengan kapasitas 100000 BPSD, produk yang dihasilkan terdiri dari uap hidrokarbon, naiia ringan, nailz berat, distilat ringan, distilat beraL dan residu Perancimgan mekanik kolom mengguuakan prosedur Design Practices, Vol. VII Fractionation Towers dari ESSO dan Basic Calculation in Process Design dari British Petroleum, menggnmakan jenis sieve tray, dan perhihmgan neraca panas dan massa menggunakan prosedur Petroleum Refinery Distillation, oleh R. N. Watkins- Perhitungan neraca panas dan massa dilalcukan unmk mendapatkan kondisi operasi dari kilang yang akan` dirancang Perhitungan ini menggunakan kolom distilasi almosferik jenis R dan didapatkan jumlah talam dari kolom ini sebanyak 31 buah, dengan 4 buah produk yaitu: Nafta ringan, Nafta bers; Destilat ringan, dan Destiiat berat, dan produk alas berupa hidrokarbon ringan Umpan masuk pads talam ke-4, dan produk ditarik masing-masing pada talam ke-31, ke-23, ke-15, dan ke-9. Produk yang dihasilkan memiliki Gap ASTM (5-95) masing-rnasing: 4,8 °F Lmtuk produk Naiia ringan deugan Naiia berat, 25,6 °F untuk produk Naiia berat dengan Distilat ringan, 5°F untuk Distilai ringan dengan Distilat berali. Perancangan meknnilc kolom menghasilkan kolom distilasi atmosferik menggunakan sieve tray, dengan aliran berjumlah 1 pass, berdiameter talam sebesar 20 ft Jarak antar talam sebesar 24 in xmtuk talarn 4, 7, 8, 9, 14, dhn 22; ‘so in untuk talam 21; dan 36 in untuk talam 13, 15, 23, dan 30. Layout talam yang didapatkan yaitu: luas downcomer 37,7 1512, lebar dowfzcomer 43 in, tinggi weir 2 ln, kecuali talam 7 dan 8 sebesar 1 in, , luas distributing dan diserzgagirzg sebesar 4,08 ftz, luas peripheral sebesar 9,42 112. Diameter hole 3/4 in. Jarak antm' hole sebesar 2,65 in untuk talam 4 dan 22; 2,3 in I.lIl11lk falam 7, 8, 14, 21 dan 30; 2,05 in llllfllk talam 9,13, 15, 23, dan 31. . Jumlah hole sebanyak 4532 buah uniuk talam 4, 22; 6090 buah untuk 7, 14, 21, dan 30; 7647 buah untuk talam 9,13, 15, dan 31; 7364 untuk talam 23."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
S48868
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bernandus Baiin
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
S49227
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
S37384
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kamim Tohari
"Kolom distilasi di atas reaktor ester I untuk memurnikan air dari ethylene glycol (EG) di PT. X adalah tidak efisien karena masih memerlukan proses pemurnian Iagi untuk reaktor yang Iain. Untuk itu diperlukan perancangan awal mengganti kolom distilasi di atas reaktor ester I. Sehingga proses distilasi hanya pada satu kolom yang beroperasi secara kontinyu mengikuti proses produksi poly ethylene terephthalate (PET) dengan demikian proses EG recovery tidak diperlukan lagi.
Perancangan awal kolom distilasi di PT. X menggunakan bantuan chemcad V 5.00. Kolom distilasi di atas reaktor ester I pada program Chemcad V.5.00 tidak ada maka perlu penggabungan beberapa alat tanpa merubah prinsip dasar keija alat, dan bisa digunakan dalam program. Dalam merancang kolom distilasi untuk mengganti kolom distilasi diatas reaktor ester I tanpa merubah kondisi operasi proses produksi PET. Kolom distilasi baru hasil perancangan untuk mernurnikan EG dan air dari reaktor ester I, II dan polikondensasi I.
Kolom distilasi hasil perancangan pada proses pemurnian EG dan air lebih mumi dari pada menggunakan kolom distilasi di atas reaktor ester I, dan kolom distilasi EG recovery. Produk pemurnian kolom distilasi EG pada kolom baru hasil perancangan dengan fraksi mol 0,999285, produk pemurnian distilasi EG diatas reaktor ester I dengan fraksi mol 0,99, produk pemurnian distilasi EG recovery dengan fraksi mol antara 0,985 sampai dengan 0,996.
Hasil perancangan awal kolom distilasi dengan jumlah stage dua belas beroperasi pada tekanan dua bar, temperatur bagian atas kolom l21,1264 °C dan temperatur bagian bawah kolom 221,078°C. Umpan dari real-Ctor ester I masuk kolom distilasi pada stage nomer 10 dan umpan dari reaktor ester II dan poli I masuk pada stage nomer 8, dan total stage adalah 12. Produk bawah kolom distilasi baru hasil perancangan adalah EG dengan laju alir 627,002 Kg/jam fraksi mol EG adalah 0,999285, sedangkan produk atas air dengan laju alir 547,83 Kg/jam fraksi mol air adalah 0,9992 Laju alir refluks adalah 1094,47 Kg/jam,sehingga refluks rasio R/D adalah 2."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
S49355
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ambarita, Edison
"Dalam Tesis ini dibahas pemodelan suatu kolom distilasi biner, pemilihan dan Peran-cangan jenis pengendali dan uji coba simulasi proses dari sebuah kolom destilasi biner.
Model matematika dari setiap elemen proses kolom distilasi biner memberikan persamaan-pcrsamaan diferensial banyak variabel yang belum tentu persamaan linier sehingga dibutuhkan usaha untuk linierisasi persamaan tersebut disekitar titik kerja sistem.
Pemilihan dan perancangan pengendali proses yang sesuai dan tepat sehingga kendali dapat mengeliminasi pengaruh gangguan terhadap variabel keluaran proses terse but.
Uji coba tampilan simulasi sangat dibutuhkan lmtuk mengevaluasi karakteristik yang diperoleh dari uji coba simulasi proses yang digunakan untuk memperbaiki rancangan sebuah kolom destilasi biner."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
T40679
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1995
S48847
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>