Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 106370 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Mineral zeolit alam telah banyak dimanfaatkan dalam berbagai bidang, mulai dari peternakan, sanitasi sampai industri pengolahan dan reaksi kimia. Salah satu sifatnya yang paling banyak dimanfaatkan dalam bidang industri adalah strukturya yang unik dan kemampuannya untuk mengadsorpsi. Sehingga telah banyak pula penelitian yang bertujuan untuk memodifikasi demi rneningkatkan kapasitas adsorpsi dan kemampuannya sebagai penyeleksi bentuk. Dalam penelitian ini dilakukan pengujian adsorpsi berdasarkan konsep zona perpindahan massa terhadap tiga jenis zeolit alam dengan kode sampel ZAA, ZAB dan ZAC. Pengujian juga dilakukan terhadap hasil modifikasinya untuk menentukan adsorben H20 yang terbaik dari zeolit alam dan menemukan rnetode pengaktifan yang sesuai untuknya. Metode pengaktifan yang dilakukan terhadap ketiga zeolit alam dalam penelitian ini bertujuan untuk memodifikasi ukuran saluran-saluran dan rongga pori yang ada dalam struktur rangkanya. Adapun metode pengaktifan yang terbaik yang dilakukan dalam penelitian ini diberi kode modifikasi B' dan modifikasi B". Modifikasi B' terdiri dari langkah-langkah pencucian dengan air suling dealuminasi dengan larutan HF 3% selama 20 menit, pertukaran ion dengan larutan garam selama 50 jam dan kalsinasi pada 420'C selama 5 jam. Larutan garam yang
digunakan dalam langkah pertukaran ion adalah NaNO3 IN dan CaCI, IN, masing­masing sebagai sumber kation…
"
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
S48930
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aria Indratama
"Dehumidifikasi merupakan salah satu proses yang sangat panting dan sering digunakan dalam dunia industri. Dimana dalam proses dehiunidifikasi selalu mempertimbangkan faktor material adsorbennya. Selama ini material adsorben pada proses dehumidifikasi masih banyak menggunakan silica gel dan lithium chloride yang harganya cukup mahal, padahal masih terdapat material lainnya yang disinyalir memiliki kemampuan hampir sama dengan silica gel dan lithium chloride yang harganya jauh lebih murah, salah satunya adalah zneolit alam Lampung jenis klinoptilolit.
Dalam penelitian ini ingin diketahui seberapa besar kemampuan zeolit jenis ini dalam menyerap uap air pada kondisi udara tertentu. Diperkirakan bahwa zeolit jenis ini dapat dijadikan sebagai Salah satu alternatif bahah adsorben, hal ini didasarkan pada struktur materialnya yang berongga-rongga sehingga memungkinkan uap air masuk dan mengisi rongga-rongga tersebut.
Penelitian dilakukan dengan melihat seberapa besar perpindahan massa uap air dari udara sistem ke zeolit hingga tercapai kesetimbangan diantara keduanya. Dengan mengetahui perpindahan massa uap air tersebut nantinya bisa diketahui hubungan equilibrium moisture content (EMC) dengan relative humidity (RH) yang merupakan salah satu parameter yang menentukan apakah suatu material bisa digunakan sebagai bahan adsorben.
Dari basil eksperimen didapat gralik hubungan antara EMC dengan RH yang ternyata zeolit jenis ini memiliki kecenderungan sebagai bahan adsorben dimana pada grafik tersebut terlihat kecenderungan EMC naik seiring dengan bertambahnya RH. Jika diamati dengan seksama grafik yang terbentuk terbagi menjadi 3 bagian penyerapan yaitu bagian landai (pada RH 38,6 % hingga 44,5 %) yang berarti besarnya uap air yang diserap kecil, curam (pada RH 47,5 % hingga 56,39 %) yang berarti banyak uap air yang diserap dan sangat landai (pada RH 60,3 % hingga 66,80 %) yang berarti hampir tidak ada uap air yang diserap.

Dehumidification is one of the important process in which used in industry. In its process always consider the adsorbent materialis factor. Sofar. the material adsorbent which used in dehulnidyication process are silica gel and lithium chloride that its price is expensive, whereas in reality, there are a lot of materials that have some ability and the price is cheaper than silica gel and lithium chloride. One of the material is clinoptilolite zeolite from Lampung, Indonesia.
In this research is conducted the ability of this zeolite to adsorb moisture from the air in each condition. lt is assumed that this zeoliIe can be used as one of the alternative adsorbent material because it has porous structure in which possibly moisture can fill the porous.
The research is performed by noticing how much the mass transfer ofrnotlsture from the air to the zeoiite until the equilibrium is achieved each other. if we know the mass transfer of moisture, we can get the relation between equilibrium moisture content (EMC) versus relative humidity (RH) which can used as one parameter to confirm that material can used as adsorbent material.
One ofthe result from this experiment is curve between EMC versus RH. The curve shows that this zeolite has tendency as adsorbent material that the EMC increase with increasingly of RH. The curve is divided three adsorbent's area. There are smooth slope area (RH 38,6 % - 44,5 %) that shows the adsorption process is small, steep slope area (RH 4 7,5 % - 56,89 %) that shows the adsorption process is higher than bethre and very smooth slope area that shows there is almost nothing absorption process.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
S37077
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yuni Aryani
"Potensi endapan zeolit di Indonesia tersebar luas dl berbagai lokasi diantaranya : Yogyakarta dan Lampung. Zeollt alam Yogya dan Lampung mengandung mineral mordenit dan klinoptllolit. Zeollt alam ini dapat dimanfaatkan untuk mengadsorpsi ion logam yang berleblh dalam air tanah, sehingga air tanah tersebut layak digunakan untuk air minum.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh aktivasi asam, pemanasan, impregnasi menggunakan Ion Mn2+ terhadap zeolit alam Yogya dan Lampung. Penelitian ini juga ingin membandingkan bila zeolit tersebut dicampur dengan 10 % zeollt alam Lampung.
Zeolit alam terleblh dahulu diaktivasi baik secara kimia maupun dengan pemanasan. Zeolit yang telah diaktivasi diimpregnasi dengan larutan KMn04 1000 ppm ataupun dengan larutan MnGIa 3 %. Kadar Mn yang teradsorpsi pada zeolit diukur dengan menggunakan AAS.
Hasll optimal yang didapatkan yaitu : Zeolit hasil impregnasi menggunakan larutan KMn04 yang telah diaktivasi larutan HCI 0,5 M menghasilkan daya serap zeolit sebesar 23,513 mg/g zeolit, sedangkan zeolit hasil impregnasi menggunakan larutan
MnCl2 yang telah diaktivasi pemanasan 200°G menghasilkan daya serap zeolit sebesar 95,188 mg/g zeolit.
Zeolit hasil impregnasi digunakan sebagai adsorben ion Fe pada larutan FeCb 5223 ppm dengan menggunakan metode kolom. Setiap efluen yang keluar diukur kadar Fe dan Mn dengan menggunakan AAS. Zeolit alam Yogya tanpa aktivasi dapat menurunkan kadar Fe sebesar 99,960 %, Mn-Zeolit baik yang diimpregnasi dengan larutan KMn64 ataupun dengan larutan MnCb dapat menurunkan kadar Fe sebesar 99,970 %, tetapi dengan kadar Mn yang cukup besar. Zeolit alam Yogya yang dicampur dengan 10 % zeolit alam Lampung menghasilkan penurunan kadar Fe sebesar 99,970 %.
Pengujian air tanah dengan menggunakan zeolit alam Yogya tanpa impregnasi menghasilkan penurunan kadar Fe sebesar 93,081 % dan kadar Mn sebesar 95,278 %, sedangkan Mn-Zeolit dapat menurunkan kadar Fe sebesar 96,475%, tetapi mengalami peningkatan kadar Mn sebesar 8,141 %."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2003
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ida Bagus Oka Sedana
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
S48902
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adri Yudha Wibawa
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1998
S50824
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ade Nugroho
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1998
S49243
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Ira Oktianasari
"Dalam penelitian ini, campuran gas H2/N2 dengan rasio 76,54% vol.:23,46% vol. sebagai sisa dari proses pembuatan ammonia dipisahkan menggunakan adsorben zeolit alam (ZAL) dan zeolit alam/NiO menggunakan suatu alat yang disebut Pressure Swing Adsorption (PSA). Dalam hal ini adsorben memegang peranan penting dalam menghasilkan produk yang diinginkan. Zeolit alam dan zeolit alam/NiO merupakan adsorben yang dipilih untuk mengadsorb hidrogen pada penelitian ini. Logam nikel, yang diketahui merupakan logam yang memiliki aktivitas mengadsorb hidrogen paling tinggi dibandingkan dengan Fe dan Co atau logam-logam lainnya, diimpregnasi ke permukaan zeolit alam dalam bentuk oksida logam.
Uji aktivitas zeolit alam dilakukan dengan ketinggian unggun 51,22% dari tinggi tabung PSA serta menerapkan laju alir gas 1,8 L/j, sementara uji aktivitas adsorben zeolit alam/NiO dilakukan pada tinggi unggun 51,22% dan 80,49% dengan laju alir sebesar 3,6 L/j dan 1,8 L/j.
Pada tekanan 8 bar, maksimum hidrogen yang dijerap oleh adsorben zeolit alam sebanyak 89,27% volume, sementara pada tekanan 9 bar sebanyak 88,18% volume. Sedangkan pada uji aktivitas zeolit alam/NiO, untuk tinggi unggun 51,22% molekul hidrogen yang dijerap maksimum sebanyak 43,97% volume pada tekanan 8 bar, laju alir 3,6 L/j. Untuk laju alir 1,8 L/j, adsorbsi maksimum dicapai pada tekanan 9 bar, yaitu sebesar 82,73% volume. Semenlara untuk tinggi unggun 80,49%, adsorbsi maksimum terjadi pada tekanan 8,5 bar yakni sebesar 85,38% volume.
Dari data tersebut terlihat bahwa untuk proses pemisahan gas H2/N2 dengan teknik PSA, zeolit alam sangat baik digunakan sebagai adsorben sehingga tidak perlu dilakukan impregnasi. Sampel gas yang diambil saat proses blowdown di PSA menunjukkan % volume hidrogen teradsorb yang cukup besar jumlahnya pada tekanan yang kurang lebih separuh dari tekanan adsorpsi. Semakin tinggi tekanan dan semakin kecil laju alir, jumlah molekul hidrogen yang diadsorb semakin banyak. Fenomena ini berlaku sampai adsorben mencapai kondisi jenuhnya."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
S49287
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Budy Septriyono
"ABSTRAK
Tujuan Penelitian adalah untuk mengkaji kemampuan mineral zeolit alam dalam mengolah limbah detergen. Penelitian dilakukan dalam skala Iaboratorium dengan menggunakan sistim kolom unggun diam (Fbced Bed). Zeolit yang digunakan adalah Zeolit Bayah dan limbah yang diolah adalah limbah buatan.
Parameter yang diukur untuk mengetahui kapasitas adsorpsi dari zeolit adalah COD, BOD dan MBAS.
Hasil analisa menunjukkan bahwa zeolil alam mampu menurunkan parameter-parameter COD, BOD dan MBAS dari Iimbah detergen. Penyerapan COD sebesar 69.90 %, penyerapan BOD sebesar 61.88 % dan MBAS 67.27 %.
Zeolit yang telah diaktifasi dengan pemanasan mampu menaikkan kapasitas adsorpsi dari zeolit, yaitu sebesar 73.76 % untuk penyerapan COD.
Waktu yang dibutuhkan oleh zeolit untuk mengadsorpsi parameter-parameter limbah detergen adalah 45 menit.

"
1996
S34595
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Napitupulu, Gilbert P.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
S49125
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>