Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 131667 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Erna Lukitosari
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
S48979
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yuli Amelia
"Pembangunan superblok merupakan upaya pemanfaatan ruang dalam skala besar dengan membangun kawasan terpadu dan multifungsi untuk menciptakan kenyamanan masyarakat kota. Pembangunan superblok di Kawasan Koridor Satrio hingga saat ini belum berhasil mengatasi berbagai masalah perkotaan seperti kemacetan dan ketersediaan pedestrian, ruang terbuka publik dan hunian murah bagi masyarakat. Hal ini tidak terlepas dari keterlibatan banyak unit pemerintah dalam pembangunan superblok, sehingga dibutuhkan koordinasi untuk menciptakan keharmonisan dalam pembangunan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis koordinasi dalam pembangunan superblok dalam rangka pemanfaatan ruang di Kawasan Koridor Satrio. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif, dengan metode wawancara mendalam dan studi kepustakaan. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa koordinasi dalam pembangunan superblok dilakukan melalui Rapat Pimpinan (RAPIM) dengan output berupa penerbitan Surat Izin Penunjukan Penggunaan Tanah (SIPPT). Setelah SIPPT diterbitkan, koordinasi seringkali dilakukan dalam bentuk komunikasi informal. Koordinasi dalam pemanfaatan ruang di DKI Jakarta masih menghadapi beberapa kendala seperti tidak adanya Standard Operating Procedure (SOP) koordinasi, sulit memastikan kehadiran anggota BKPRD dalam RAPIM, dan sumber daya manusia yang terbatas.

Superblock development is space utilization effort on large scale by building an integrated and multifunctional area to create the comfort of urban society. Superblock Development in Koridor Satrio region has not managed to overcome various urban problems, such as congestion and availability of pedestrian, public space and low occupancy for the community. It depands on the involvement of many units of government, so it takes coordination to create harmony in superblock development . This study aims to analyze coordination in superblock development in order to utilize the space in the Koridor Satrio region. The approach used in this study is a qualitative approach, with in-depth interviews and a literature study. The results showed that coordination is done through the superblock development RAPIM with the output of the Permit Land Use Designation Issuance (SIPPT). After SIPPT published, coordination is often done in informal communication. Coordination in space utilization in Jakarta faces some obstacles such as the absence of a Standard Operating Procedure (SOP) coordination, difficult to ascertain the presence BKPRD members at the meeting, and human resources are limited."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2015
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Syafrianina Azzaria Rosyada Yustianto
"Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui keterhubungan antara gaya hidup manusia terhadap penataan ruang kota pada era digital saat ini dengan konsep compact city. Konsep compact city dianggap efektif dalam mengembangkan daerah perkotaan dengan tujuan utama menciptakan kota yang nyaman, aman, dan efisien bagi masyarakat. Terutama adanya pergeseran zaman menjadi zaman digital yang dapat mengubah kebutuhan ruang kota dari setiap individu. Studi ini dilakukan di Sudirman Central Business District (SCBD), sebuah kawasan di daerah Jakarta yang menggunakan konsep compact city dan kehadiran kawasan ini yang berada di dua zaman yang berbeda, yaitu zaman dimana belum ada teknologi digital hingga di zaman dengan teknologi digital yang sudah berkembang pesat. Hasil studi ini diharapkan dapat memberikan pencerahan terhadap perubahan-perubahan yang mungkin terjadi pada compact city di era digital saat ini.

This thesis aims to determine the relationship between human lifestyle and urban spatial planning in the current digital era with the compact city concept. The compact city concept is considered effective in developing urban areas with the main aim of creating a comfortable, safe and efficient city for the community. Especially the shift in time to the digital era which can change the urban space needs of every individual. This study was conducted in the Sudirman Central Business District (SCBD), an area in the Jakarta area that uses the concept of a compact city and the presence of this area is in two different eras, namely the era when there was no digital technology until the era where digital technology has developed. fast. It is hoped that the results of this study will provide insight into the changes that may occur in compact cities in the current digital era."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurcahyo Budi Waskito
"ABSTRAK
Pelecehan seksual sebenarnya bukanlah fenomena sosial yang baru muncul
dalam masyarakat. Karena sejak jaman prasejarah hingga jaman Majapahit hal
tersebut sudah menjadi bagian dari kehidupan. Pada masa modem ini tepatnya sejak
dekade 70-an mulai muncul kesadaran mengenai pentingnya fenomena pelecehan
seksual untuk diperhatikan. Banyak penelitian yang meraaparkan fakta mengenai
peristiwa pelecehan ini menunjukkan bahwa pelecehan seksual lebih banyak menimpa
kaum wanita dan interaksinya bersifet heteroseksual. Namun hanya sedikit peneliti
yang tertarik untuk menelaah sisi pelakunya. Ketika teijadi suatu pelecehan maka
terdapat dua pihak yang terlibat secara langsung yaitu si korban dan sang pelaku.
Penelitian yang ada selama ini jarang sekali meneliti fenomena pelecehan seksual
melalui sudut pandang pelakunya.
Terdapat beberapa pendekatan yang dipergunakan untuk menjelaskan
teijadinya peristiwa pelecehan seksual, dan salah satu yang dapat dipergunakan
adalah pendekatan psikologi sosial melalui proses atribusi. Atribusi merupakan proses
penyimpulan yang dilakukan seseorang untuk mengetahui penyebab yang berperan
bagi kemunculan suatu tingkah laku. Salah satu teori atribusi yang dapat menjelaskan
perilaku pelecehan secara komprehensif adalah teori Atribusi Kelley (1973). Dalam
teori ini dijelaskan mengenai skema dan model yang dapat dipergunakan individu
untuk menyimpulkan suatu peristiwa yang tergantung pada kepemilikan 3 informasi
yang lengkap yaitu informasi Distinksi, Konsistensi dan Konsensus.
Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan proses atribusi pelaku terhadap
perilaku pelecehan seksual yang dilakukannya. Selain itu dapat diketahui faktor apa
yang menjadi penyebab teijadinya pelecehan seksual berdasarkan sudut pandang
pelakunya. Melalui penelitian ini diharapkan penelitian dapat memberikan
Pemahaman yang berarti pada masyarakat mengenai pelecehan seksual terhadap
wanita sebagai suatu fenomena penlaku seksual antara pria dan wanita Tujuan utama
penelitian ini adalah untuk menjawab pertanyaan penelitian "Bagaimana proses atribusi pelaku tindakan pelecehan seksual terhadap tingkah laku pelecehan seksual
yang dilakukannya ?"
Penelitian dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif dan
kuantitatif melalui desain penelitian survey dan studi kasus. Dengan pendekatan dan
desain penelitian yang ada ditentukan 2 metode pengumpulan data, yaitu metode
survey kuesioner dan wawancara mendalam. Instrumen yang dipergunakan adalah
kuesioner pelecehan seksual, pedoman wawancara dan catatan lapangan. Karakteristik
sampel dari penelitian ini adalah pelaku pelecehan seksual yang begenis kelamin pria,
memenuhi kriteria pelaku yang ditetapkan dan menjadi ma^iswa di perguruan tinggi
di Jakarta dan sekitamya.
Pengambilan sampel dilakukan secara aksidental {accidental sampling karena
tema yang diteliti cukup sensitif bagi sebagian orang, metode ini lebih mudah, cepat
dan ekonomis digunakan dengan keterbatasan yang dimiliki. Jumlah sampel
penelitian kuantitatif sebanyak 298 pelaku mahasiswa dengan jumlah minimal N=30
sedangkan jumlah sampel pada penelitian kualitatif sebanyak 4 orang responden
dengan minimal N=l. Data yang berasal dari hasil kuesioner diolah dengan
menggunakan metode statistik deskriptif dalam bentuk persentase dan kemudian
dianalisis untuk didapatkan gambaran mengenai proses atribusi yang dilakukan
pelaku terhadap tingkah laku pelecehan yang dilakukannya. Sedangkan hasil kualitatif
diolah dan dianalisa dengan menggunakan metode perbandingan antar kasus {analytic
comparison), dan penggambaran intra kasus {illustrative method).
Hasil penelitian ini menunjukkan sebagian besar responden melakukan bentuk
pelecehan "mengomentari wanita dengan panggilan, julukan atau siulan tertentu" dan
"Memandangi bagian tubuh wanita dari atas hingga bawah". Hanya sebagian kecil
responden yang melakukan pelecehan dalam bentuk menjanjikan kesenangan atau
memberikan ancaman yang dikaitkan dengan keinginan melakukan aktifitas seksual.
Perilaku pelecehan tersebut seringkali dilakukan oleh mahasiswa terhadap teman
wanitanya..
Berdasarkan teori Atribusi Kelley para pelaku cenderung mempergunakan
Skema Kausal dalam melakukan penyimpulan penyebab. Hal ini dikarenakan
sebagian besar dari mereka tidak memiliki informasi Distinksi, Konsistensi dan
Konsensus yang lengkap. Ketiga informasi tersebut sangat diperlukan untuk
melakukan proses atribusi jika menggunakan model Kovarian. Dengan menggunakan
skema tersebut para pelaku tidak mempergunakan informasi yang berkenaan dengan
dirinya, korban dan lingkungan tempat kejadian karena skema ini lebih memanfaatkan
konsep hubungan sebab-akibat yang sudah dimiliki sebelumnya dalam repertoar
ingatan pelaku. Berdasarkan proses atribusi yang dilakukannya sebagian besar pelaku
memberikan atribusi pada faldor korban sebagai penyebab tindakan pelecehan seksual
tersebut
Hasil studi kasus yang dilakukan p^ empat responden menunjukkan bahwa
para pelaku mengidentikkan cara berpakaian, daya tarik fisik dan bahasa tubuh dari
wanitalah yang berperan besar bagi teijadinya peristiwa tersebut. Pelaku pelecehan
seksual cenderung memandang wanita seba^ makhluk yang lemah. Mei^ka juga
cenderung memiliki memiliki pandangan tradisional mengenai peran gender wanita
Hasil yang diperoleh tersebut perlu ditelaah lebih lanjut lagi. Untuk itu perlu
dilakukan beberapa penelitian mengenai batasan dan bentuk tingkah laku pelecehan
seksual. Selain itu penelitian yang sama dengan menggunakan pendekatan atribusi
perlu juga dilakukan terhadap sampel pelaku yang lain seperti pelaku pelecehan di
lingkungan keija, di tempat umum dan sebagainya."
2002
S2904
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hasna Wihdatun Nikmah
"Tesis ini akan membahas strategi pembangunan smart city yang tengah dilakukan oleh Jakarta dan Seoul. Penelitian ini menggunakan metode perbedaan komparatif yang dilakukan dengan membandingkan strategi pembangunan smart city di Jakarta dan Seoul melalui tiga dimensi utama yakni, teknologi, manusia dan institusi. Selain membandingkan strategi pembangunan yang dilakukan oleh Jakarta maupun Seoul, penelitian ini juga akan menggali pembelajaran apa yang dapat diambil dari pembangunan smart city di Seoul. Hal tersebut berkaitan erat dengan kedudukan Seoul yang terlebih dahulu menggagas program smart city dan telah diakui keberhasilannya oleh dunia internasional.

This thesis will discuss the strategic development of smart city in Jakarta and Seoul. The method that being used is a comparative difference model, which implemented by comparing strategic development of smart city in Jakarta and Seoul through three dimensions, including technology, human and institutions. More over this thesis will also finds the lessons learned from the development of smart city in Seoul. Seoul have develops smart city earlier than Jakarta, the city also internationally recognized as one of the best smart city in the world. "
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
T45052
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alfiyyah Nurulhuda
"Blok M sebagai salah satu pusat kegiatan komersil di DKI Jakarta, memiliki indikator-indikator yang membentuk tingkat kekompakan ruang. Kriteria tersebut ialah zona fungsi kawasan, keberlanjutan transportasi, simpul kerumunan dan sebaran sarana pemenuhan kebutuhan. Hal tersebut dapat mendukung efisiensi pergerakan yang dilakukan oleh penduduk dan pekerja di kawasan Blok M. Penduduk lokal lebih condong untuk mengakses berbagai sarana yang tersedia. Ada beberapa karakteristik perjalanan yang juga berdampak pada pengambilan keputusan dalam perilaku perjalanan. Individu lokal lebih condong untuk mengakses berbagai sarana yang tersedia. Dalam konteks fisik dan sosial, Blok M mencerminkan sifat kompak dalam implementasi konsep Compact City, termasuk adanya zona campuran penggunaan lahan, ketersediaan sarana pemenuhan kebutuhan, integrasi transportasi, dan beragam aktivitas komunitas. Namun, kekompakan yang terkait dengan perjalanan pejalan kaki ternyata terbatas pada beberapa aktivitas seperti sosialisasi dan berbelanja, tidak mencakup semua aspek secara keseluruhan. Penelitian ini dilakukan dengan metode kualitatif yaitu melakukan wawancara mendalam terhadap informan. Sehingga didapatkan keterkaitan yang kuat antara perilaku perjalanan penduduk dengan tingkat kekompakan ruang di Blok M.

Blok M as one of the commercial activity centers in DKI Jakarta, has indicators that establish the level of spatial cohesiveness. These criteria are area function zones, transportation sustainability, crowd nodes and distribution of means of meeting needs. This can support the efficiency of movement carried out by residents and workers in the Blok M area. Local residents are more inclined to access various available facilities. There are several travel characteristics that also have an impact on decision making in travel behavior. Local individuals are more inclined to access various available means. In the physical and social context, Blok M reflects the compact nature of the implementation of the Compact City concept, including the existence of mixed land use zones, the availability of means of fulfilling needs, the integration of transportation, and various community activities. However, the cohesiveness associated with walking trips was found to be limited to activities such as socializing and shopping, not covering all aspects as a whole. This research was conducted using a qualitative method, namely conducting in-depth interviews with informants. In order to obtain a strong link between the travel behavior of residents and the level of spatial cohesiveness in Blok M."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Salsabila Putri Styaningrum
"Tidak dapat dipungkiri bahwa pertumbuhan ekonomi suatu wilayah berbanding lurus dengan pertumbuhan konsentrasi emisi di wilayah tersebut. DKI Jakarta sebagai pusat perekonomian Indonesia per 2018 menduduki peringkat 10, ibu kota paling berpolusi di dunia via AirVisual berdasarkan level PM 2.5. Sementara itu, konsentrasi emisi yang tinggi diketahui berdampak negatif terhadap perekonomian berupa penurunan produktivitas pekerja akibat sakit. Jika ditelaah lebih lanjut, penyumbang utama pencemar PM 2.5 di wilayah DKI Jakarta adalah sektor transportasi. Oleh karena itu, pemerintah DKI Jakarta memiliki target penurunan emisi sebesar 30% pada tahun 2030 dan menjaga pertumbuhan ekonomi sebesar 7%. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan analisis permasalahan pencemaran di Jakarta dan kaitannya dengan sistem transportasi yang ada khususnya setelah munculnya ojek online, sehingga dapat memberikan rekomendasi strategis untuk penanganan emisi di wilayah Jakarta dengan mempertimbangkan aspek ekonomi dan lingkungan. , yang sesuai dengan kondisi saat ini. Metode yang digunakan adalah metode sistem dinamis yang dibagi menjadi 3 skenario. Berdasarkan hasil analisis didapatkan bahwa ojek online memiliki nilai konsumsi energi paling rendah dan terdapat kerugian ekonomi akibat dampak pencemaran yang saat ini terjadi di DKI Jakarta. Oleh karena itu perlu adanya intervensi untuk mencapai target pemerintah pada tahun 2030, salah satu upaya yang efektif adalah dengan membatasi penggunaan ojek online melalui pembatasan pertumbuhan jumlah pengemudi dan peningkatan tarif per kilometer ojek online.
It is undeniable that the economic growth of a region is directly proportional to the growth of emission concentrations in that region. DKI Jakarta as the economic center of Indonesia as of 2018 was ranked 10th, the most polluting capital city in the world via AirVisual based on PM 2.5 level. Meanwhile, high emission concentrations are known to have a negative impact on the economy in the form of a decrease in worker productivity due to illness. If examined further, the main contributor to PM 2.5 pollution in the DKI Jakarta area is the transportation sector. Therefore, the DKI Jakarta government has a target of reducing emissions by 30% by 2030 and maintaining economic growth of 7%. This study aims to produce an analysis of pollution problems in Jakarta and its relation to the existing transportation system, especially after the emergence of online motorcycle taxis, so that it can provide strategic recommendations for handling emissions in the Jakarta area by considering economic and environmental aspects. , which corresponds to the current conditions. The method used is a dynamic system method which is divided into 3 scenarios. Based on the results of the analysis, it was found that online motorcycle taxis have the lowest energy consumption value and there are economic losses due to the impact of pollution that is currently happening in DKI Jakarta. Therefore there is a need for intervention to achieve the government's target by 2030, one effective effort is to limit the use of online motorcycle taxis through limiting the growth of the number of drivers and increasing the tariff per kilometer of online motorcycle taxis."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tervian Febri
"ABSTRAK
Terdapat sekitar 1,4 juta pelaju menuju Jakarta setiap harinya. Peningkatan jumlah
pelaju ini tidak diimbangi dengan peningkatan kuantitas dan kualitas transportasi
massal. Sehingga menyebabkan banyak pelaju yang beralih memilih
menggunakan kendaraan pribadi. Salah satu solusi yang mungkin dapat
diterapkan untuk menyelesaikan permasalahan perkotaan tersebut yakni konsep
compact city. Skripsi ini akan membahas mengenai kemungkinan penerapan serta
dampak positif dan negatif dari penerapan konsep compact city bagi perkotaan di
Indonesia. Skripsi ini mengambil studi kasus yakni superblok Rasuna Epicentrum
sebagai sebuah alat analisis untuk melihat kemungkinan penerapan konsep
compact city dalam konteks perkotaan di Indonesia. Selain itu, skripsi ini juga
menganalisis penerapan konsep compact city dilihat dari sisi penggunaan tata
guna lahan campuran dan keberagaman dalam konteks perkotaan di Indonesia.

ABSTRACT
There are about 1.4 million commuters each day to Jakarta. Increasing the number
of commuters is not balanced by an enhancement in the quantity and quality of
mass transit. As of causing a lot of commuters who switch to choose to use private
vehicles. One possible solution could be applied to solve urban problems is the
compact city concept. This thesis will discuss the possibility of applying as well
as positive and negative impacts of the implementation of the compact city
concept for cities in Indonesia. This thesis takes a case study which Rasuna
Epicentrum superblock as an analysis tool to look at the possibility of application
of the compact city concept in an urban context in Indonesia. In addition, this
paper also analyzes the implementation of compact city concept in terms of mixed
land use and diversity in an urban context in Indonesia."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S42244
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Angga Wahyu Pratama
"Pelaksanaan yang cepat dan kebutuhan mendesak akan infrastruktur merupakan alasan utama mengapa banyak proyek di Kawasan Inti Pemerintahan menggunakan metode design and build untuk konstruksi di ibu kota baru, Nusantara. Namun, keterlambatan sering terjadi selama tahap implementasi. Tesis ini menyelidiki faktor-faktor risiko yang mempengaruhi waktu pelaksanaan proyek-proyek design and build. Variabel-variabel yang relevan dikumpulkan dari data sekunder dan studi literatur, kemudian divalidasi oleh para ahli, dan kuesioner didistribusikan kepada responden. Variabel-variabel tersebut selanjutnya dievaluasi menggunakan analisis risiko kualitatif. Dari 100 faktor risiko yang disurvei, 16 diidentifikasi sebagai yang paling kritis: (X5) (X6) perkiraan biaya yang tidak akurat selama fase perencanaan, (X8) Urban Plan berubah, (X9) (X47) investigasi situs yang tidak memadai atau kondisi tanah dan permukaan yang tidak terduga, (X26) kelayakan finansial kontraktor, (X54) (X56) keterlambatan pengiriman peralatan dan bahan konstruksi, (X55) (X75) akses situs yang sulit atau terbatas termasuk faktor cuaca, (X57) (X59) kelangkaan tenaga kerja dan bahan konstruksi, (X61) (X63) perubahan desain atau lingkup pekerjaan selama pelaksanaan atas permintaan pemilik, (X62) kompleksitas dan ukuran proyek yang besar, dan (X70) lahan yang belum bebas.

The rapid execution time and the immediate necessity of the infrastructure are the reasons why many projects in the Core Governmental Area utilize the design and build method for construction in the new capital city, Nusantara. However, delays frequently occur during implementation. This thesis explores the risk factors affecting the project execution time of design and build projects. Variables were compiled from secondary data and literature studies, validated by experts, and questionnaires were distributed to respondents. These were then evaluated using qualitative risk analysis. From the 100 risk factors surveyed, 16 were identified as the most critical: (X5) (X6) inaccurate cost estimation during the planning phase, (X8) changes in urban planning, (X9) (X47) inadequate site investigation/unexpected ground/surface conditions, (X26) financial feasibility of the contractor, (X54) (X56) delayed delivery of construction equipment and materials, (X55) (X75) difficult/limited site access including weather-related factors, (X57) (X59) scarcity of labor and construction materials, (X61) (X63) design or scope changes during implementation at the owner's request, (X62) complexity and large project size, and (X70) unacquired land."
Jakarta: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2005
S6420
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>