Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 138002 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dwi Hergiawan
Depok: Universitas Indonesia, 1999
S47909
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nadin Asmarandjani
"Dalam perjalanan panjangnya, dunia arsitektur mencatat beragam manifesto yang pernah dipublikasikan demi kepentingan idealisme yang dibawa para arsitek pencetusnya. Manifesto tidak saja menjadi langkah awal yang sedemikian penting bagi banyak gerakan - gerakan arsitektur didunia, namun juga turut menjadi bahan penimbang atas kemaj uan yang telah dicapai dalam perkembangan masing - masing pergerakan Ketika Arsitek Muda Indonesia mengeluarkan Manifesto mereka, segera keberadaan kelompok ini dan manifestonya menjadi isu kontroversial di Indonesia. Namun demikian melalui sebuah penelusuran dalam skripsi ini, saya berpendapat bahwa Manifesto Arsitek Muda Indonesia yang seharusnya menjadi cennin dari idealisme pergerakan ternyata belum menempati posisi sebagaimana sebuah manifesto seharusnya berada dalam satu - satunya gerakan arsitektur di Indonesia ini."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
S48242
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anggiputri Permanasari Halimun
"Kepercayaan kuno Paganisme mengandung banyak hal-hal mistis. Terwujud dalam ritual dan asitektur, hal-hal mistik tersebut merupakan usaha manusia awal untuk menyatu dengan alam. Kuil Pagan sebagai bentuk arsitektur sacral merupakan manifestasi dari keberadaan dewa-dewa. Tulisan ini berisi tentang bagaimana konsep kepercayaan Pagan diwujudkan dalam bentuk ruang, terutama dalam arsitektur sakral. Elemen-elemen alam menjadi pedoman dalam perancangan arsitektur. Untuk itu penulis melakukan studi literature dan membandingkannya dengan arsitektur gereja sebagai ruang sakral bagi kepercayaan Kristen yang terkait dengan Paganisme. Pengaruh latar belakang dan kebudayaan sangat mempengaruhi kasus. Meskipun demikian, didapati bahwa memang dalam arsitektur gereja terdapat adaptasi dari kepercayaan Pagan yang merupakan pemujaan terhadap alam"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S48647
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Panjaitan, O.E.
"Berangkat dari konsepsi individu abstrak dari Hegel, telaah ini hendak menjumpakan konsepsi di atas dengan pandangan Kierkegaard tentang individu yang konkret. Roh dengan segala manifestasinya sebagaimana dijelaskan Hegel, mendapat jawaban kritis dari Kierkegaard dengan menekankan manusia konkret, yang bereksistensi, unik dan berada dalam proses perjuangan menuju hidup yang sejati. Roh dengan elaborasi sistematisnya bukanlah segala-galanya, dan tidak dapat menjelaskan seluruh masalah hidup yang benarbenar dialami, dihayati dan selalu menegangkan, mencemaskan dan terkadang menakutkan bahkan dapat membuat putus asa. Hidup adalah hidup yang konkret, dijumpai dan dihadapi dengan segala resiko yang tampak jelas dari ungkapan suasana batin dengan segala bentuk kegelisahannya. Hidup tidak dapat dikeluarkan dari situasi aktual dan lari ke dalam sistem dan teori-teori sistematis. Ringkasnya, individu itu bereksistensi sehingga hidupnya penuh dengan konflik dan problema.
Sebelum memasuki perjumpaan kedua filsuf di atas, lebih dahulu akan diberikan penjelasan singkat atas telaah ini dalam bab pendahuluan. Kemudian, dalam bagian dua, titik tolak perjumpaan akan diuraikan dengan menjelaskan sistem filsafat Hegel dan Kierkegaard. Pada bagian berikut, diperlihatkan bagaimana seluruh elaborasi pemikiran Hegel berangkat untuk membenarkan konsep-konsep abstrak yang sekaligus menempatkan manusia dalam kerangka konsep yang jauh dari pengalaman hidup konkret. Dan bagian selanjutnya, sebagai jawaban atau perjumpaan kritis dengan Hegel, uraian manusia yang bereksistensi dengan segala masalah dan perjuangannya menuju hidup yang sejati dipaparkan. Akhirnya, sebagai penutup, diberikan sepintas rekapitulasi telaan dan sekaligus kontektualisasinya dengan situasi konkret di mana penulis hidup."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sella Eprina
"Biomimetika yang dipopulerkan oleh Janine M. Benyus merupakan cabang ilmu pengetahuan baru yang mempelajari ide-ide desain dari makhluk hidup di alam, dan ditiru untuk menyelesaikan masalah. Gagasan ini kemudian dikaji oleh banyak orang dan mulai dapat diterapkan dalam sejumlah bidang termasuk arsitektur. Di alam, rayap tanah yang dikenal sebagai master arsitek alam, bertahan hidup dengan menjaga keseimbangan temperaturnya. Rayap mengatur penerimaan dan pelepasan panas dengan memanfaatkan elemen alam yang ada di sekitarnya. Mereka menggunakan air, tanah, angin, matahari dengan perhitungan dan metode yang tepat. Sistem pada gundukan rayap dan bangunan sebenarnya tidak jauh berbeda. Keduanya menggunakan media dan strategi yang sama, yang berbeda terletak pada cara aplikasinya. Selain terdapat persamaan dan perbedaan, terdapat beberapa hal baru yang ditemukan yang bisa menjadi ide baru dalam desain. Sistem pengaturan panas pada sarang rayap ini pula yang menjadi inspirasi arsitek Mick Pearce dalam membangun Pusat belanja Eastgate, di kota Harare, Zimbabwe. Eastgate merupakan bangunan pertama di dunia yang menggunakan seluruhnya sistem pendinginan dan pemanasan yang alami. Hasilnya, dengan konsep alami, Bangunan Eastgate menghemat biaya konstruksi sehingga harga sewa kantor di dalamnya lebih murah. Selain itu biaya maintenance-nya rendah karena Eastgate menggunakan energi lebih rendah dari bangunan pada umumnya. Pada akhirnya, desain biomimetika mendorong siapapun yang mempelajarinya untuk menggunakan teknologi yang lebih ramah lingkungan dan lebih bertanggung jawab terhadap alam."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2007
S48382
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Purwanto
"Tesis ini membahas peran arsitektur dalam pengendalian resiko bahaya kebakaran pada bangunan. Tingginya angka kasus kebakaran di Jakarta setiap tahunnya menimbulkan kerugian bagi banyak pihak. Penelitian ini dilakukan dengan metode kuantitatif, menggunakan konsep beban api (Fire Load) dengan menggunakan logika deduksi pada pendekatan studi kasus untuk bangunan kantor di Jakarta. Beban api merupakan perhitungan terhadap potensi kandungan energi yang dihasilkan apabila seluruh bangunan berikut isinya mengalami kebakaran. Perhitungan energi beban api belum pernah dilakukan di Indonesia, yang digunakan selama ini hanya asumsi berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di negara lain. Kenyataannya, beban api pada bangunan kantor di Jakarta sangat jauh melewati perhitungan beban api yang ada. Perbedaan beban api mencapai ± 3-4 kali lipat dari yang dilakukan di negara lain. Hasil penelitian menyarankan perlunya upaya dari seluruh pemangku kepentingan terutama peran seorang arsitek dalam menentukan kebijakan saat melakukan perencanaan bangunan, agar dapat menghasilkan rancangan bangunan yang handal terhadap bahaya kebakaran, yang tidak hanya selesai hingga tahap perancangan tetapi berlanjut hingga tahap operasional.

The focus of this study is architecture?s role in controlling fire-hazard risk in buildings. The number of fire incidents happened every year in Jakarta has caused great loss to many parties. This research is done with quantitative methods, using fire load concept with deductive logic on case study approach toward office buildings in Jakarta. Fire load calculates the quantity of heat/energy that can be generated when a building along with its content caught fire. Such calculation has never been done in Indonesia, the fire load data used up till now was only assumption based on fire load calculations made in other countries. The truth is that the actual fire loads of office buildings in Jakarta are above the current fire load data. The difference is up to 3-4 times from the data taken from other countries. The researcher suggests that all related officials, the architect in particular, to determine policies when making building plans, which will resulted in designs to a more fire incident-proof building, not only in the planning stage but also in the operational stage."
Depok: Universitas Indonesia, 2012
T31275
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2005
S6996
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Dalam perkembangan intelektualnya, Kristeva menggunakan pendekatan fenomenologi dan psikoanalisis untuk menghasilkan salah satu konsep pentingnya, yakni " subyek-dala-proses" (sujet-en-proces). Melalui konsep tersebut memperlihatkanbahwa manusia sebagai mahkluk penutur selalu berada dalam proses memaknai, dengan kata lian, tidak ada yang tetap selain pemaknaan itu sendiri. Implikasinya, pembakuan makna atau pun identitas manusia-- atas nama kebenaran sekalipun-- merupakan bentuk penindasan..."
DRI 37:1 (2015)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Retno Dewi Ambarastuti
"ABSTRAK
Bangsa Jepang dikenal sebagai bangsa yang amat mencintai alamnya, meskipun di Jepang sering terjadi bencana alam. Bukti kecintaannya ini dituangkan dalam tulisan. Salah satunya surat. Dalam penulisan surat bangsa Jepang mempunyai keistimewaan yaitu menuliskan salam pembuka yang mengandung kata-kata yang bernuansa alam dan fenomenanya. Dalam penelitian ini, kata-kata yang bemuansa alam tersebut dianalisis dengan konsep ikeru shizen yang dikemukakan oleh Watsuji Tetsuro dalam bukunya Fuudo. Analisis ini berkaitan dengan pemikiran-pemikiran Watsuji mengenai alam Jepang. Dari penelitian ini, ditemukan bahwa dari data yang ada, terdapat kata-kata yang bemuansa alam, yang menggambarkan Iingkungan alam dan fenomenanya atau juga Iingkungan alam beserta isinya. Di balik kata-kata yang bermuatan alam tersebut, terdapat pemikiran-pemikiran orang Jepang terhadap alam dan fenomenanya yang terjadi. Dalam hal ini terlihat bahwa orang Jepang beradaptasi dengan bail( terhadap alam dan segala fenomenanya. Orang Jepang sama sekali tidak berniat menguasai Iingkungan alamnya, dan juga tidak berniat melawan bahkan mencegah sekali pun fenomena alam yang terjadi. Karena menurut konsep ikeru shizen ini, bahwa kedudukan antara manusia dengan alamnya adalah sama. Alam Jepang dan semua fenomenanya memberikan andil yang positif bagi keberlangsungan hidup orang Jepang."
2007
T 17916
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andreas
"Arsitektur muncul seiring dengan kehadiran manusia atau bahkan Iebih dulu dari manusia. Manusia mulai mempelajari arsitektur karena kbutuhannya untuk bertahan hidup dari kerasnya alam. Secara sederhana arsitektur berarti ilmu atau seni yang memfokuskan diri pada pembuatan bangunan. Namun pengertian ini tentunya tidak cukup bagi orang-orang yang Ingin mempelajari arsitektur secara mendalam. Hal yang perlu disadari ketika mempelajari arsitektur adalah hubungan antara arsitektur dan manusia, karena arsitektur selalu berada dalam konteks rnanusia. Mempelajari arsitektur dapat dikatakan mempelajari manusia itu sendiri.
Manusia dalam hidupnya tidak dapat memisahkan dirinya dengan alam semesta. Bentuk keterikatan tersebul dapat dilihat pada arsitektur yang merupakan hasil dari mengamati, memahami, dan meniru segala sesuatu yang ada di alam.
Manusia dalam perkembangannya "membuat" suatu hubungan antara dirinya dengan alam semesta, yaitu dengan Sang Pencipta yang telah menjadikan alam semesta. Manusia tunduk terhadap kekuasaan alam (Sang Pencipta) dan berusaha "membuat" balas antara dirinya dengan Sang Pencipta berupa aturan-aturan yang harus ditaati oleh manusia sendiri. Aturan-aluran tersebut terbaku dalam Iiteratur yang disebut sebagai Kitab Suci.
Alkilab sebagaimana Kitab Suci Iainnya menjelaskan hubungan manusia dengan sesamanya dan dengan Sang Pencipta yang di dalamnya misi aturan tentang bagaimana manusia hidup dan berperiIaku. Dengan berdasar bahwa arsilektur adalah ilmu atau seni yang berhubungan dengan manusia dan merujuk pada cara kerja alam, maka tentunya memunculkan pemikiran akan adanya hubungan antara Alkilab dan arsitektur. Logika tersebut menjadi dasar pencarian hubungan antara Alkitab dan arsitektur.
Titik temu antara Alkitab dan arsitektur adalah interpretasi dan ilmu yang mempelajari tentang interpretasi adalah hermeneutik. Dengan mengacu bahwa hermeneutik adalah pemahaman, maka hubungan tersebut baru dapat diungkapkan setelah adanya pemahaman terhadap Alkitab dan arsitektur secara terpisah maupun dalam sebuah formula.
Di akhir tulisan ini disimpulkan memang adanya hubungan antara arsitektur dengan Alkilab. Makna ayat-ayat dalam Alkitab menggambarkan suatu gagasan arsitektur secara sederhana dan mendasar."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S48509
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>