Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 203932 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1998
S48995
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mokhamad Zaenal Abidin
"Entrance merupakan salah satu elemen penting pada sebuah kawasan atau
bangunan. Dalam kehidupan sehari-hari kite sering menemukan adanya entrance dengan fenomena bentuk dan komposisi yang bermacam-macam.
Perencanaan sebuah entrance dilakukan dengan pertimbangan esensi dari
sebuah entrance, untuk apa dia hadir, dan bagaimana dia dihadirkan terhadap
lingkungannya (kontekstualitas) Apakah terdapat perbedaan mendasar pada
pembentukan entrance yang disesuaikan dengan fungsi kawasan atau bangunan
tersebut?
Skripsi ini memberikan kajian mengenai entrance ditiniau dari esensi, fungsi, dan
kaitannya dengan konsep serta fungsi tempat ia dihadirkan Dengan Studi kasus yang
Iebih spesifik, yakni entrance pada bangunan mal dan kantor komersial, diharapkan
mampu memberikan jawaban pertanyaan di atas."
2000
S48236
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kaawoan, Patrick R.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1992
S41817
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Archie Allen Listiyono
"Skripsi ini membahas pengaruh parameter pada struktur bangunan tinggi apabila dirancang menggunakan pendekatan parametrik. Pemilihan topik pembahasan ini ini dikarenakan pada arsitektur parametrik, proses perancangannya menggunakan parameter. Dengan adanya program - program yang mendukung permodelan parametrik, proses pencarian bentuk pada arsitektur parametrik pun sudah dapat dilakukan oleh program komputer. Dengan bantuan program komputer, variasi model tiga dimensi menjadi lebih mudah untuk dihasilkan. Arsitek hanya perlu mengubah nilai dari parameter yang sudah ditetapkan. Mudahnya eksplorasi bentuk menyebabkan perubahan pada bentuk bangunan tinggi yang ada saat ini. Oleh karena itu skripsi ini akan membahas pengaruh parameter struktur terhadap struktur bangunan tinggi ketika parameter struktur tersebut dilibatkan pada saat perancangan.

This thesis will discuss the influence of structure parameter towards high rise structure in parametric architecture. The reason behind this thesis because in parametric architecture, parameter is being used in the design process. With the help of software which support parametric modelling, the form finding process in parametric architecture can now be done by the software. With the help of this software, the variation of the 3 D model can be constructed easily. Architect just need to change the value of the parameter. The easiness in form finding affect the shape of the high ndash rise building today. Because of that, this thesis will discuss the influence of structure parameter towards high rise structure when the structure parameter is being used in the design process."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S66517
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hermando Firgus
"Arsitektur masa kini mulai kehilangan jati dirinya. Arsitektur yang tadinya berperan besar dalam kemanusiaan malah menjadi korban globalisasi. Ini membuat arsitektur yang tadinya ramah terhadap lingkungan menjadi dingin dan egois. Kita perlu mengenal lingkungan sekitar dan menjadikannya landasan dalam merancang. Oleh karena itu, kita perlu memahami terlebih dahulu bagaimana konteks atau lingkungan sekitar kita dapat berpengaruh pada desain. Untuk mencapai tujuan itu, diambillah objek studi Tamansari Gua Sunyaragi di daerah Cirebon dan Peziarahan Gua Maria Lourdes Sendangsono di Yogyakarta.
Tulisan ini membahas mengenai bagaimana pengaruh konteks yang hadir dalam lingkungan sekitar terhadap sebuah desain arsitektur yang berlandaskan konteks. Pendekatan terhadap keseluruhan proses penulisan dimulai dari tinjauan pustaka, pengamatan lapangan, wawancara, dan pengolahan data. Setelah mendapatkan pemahaman terhadap teori dan pemaparan data-data yang relevan, maka dilakukanlah analisis. Lewat analisis kasus, pola-pola yang hadir karena adanya konteks dipaparkan. Pola-pola ini kemudian dilihat bagaimana peranannya dalam membentuk elemen arsitektur menjadi satu kesatuan yang memiliki makna, desain arsitektur kontekstual.

Nowadays architecture has already lost its identity. Architecture which was putting great effort in humanity has already been victimized by globalization. This, made architecture which was humble to environment, become cold and egoistic. We need to learn about our surrounding environment and make it as our base for design. Therefore, first we need to understand how the context will be influencing the design of contextual architecture. To achieve that goal, Tamansari Gua Sunyaragi in Cirebon and Pilgrimage of Maria Lourdes Cave Sendangsono in Yogyakarta will be taken as objects of study.
This writing mostly study about how context which present in surrounding environment influences a contextual architecture design. The approach taken to the whole writing process starts with literacy studies, field observations, interviews, and data processing. After acquire understanding of the theory and show the relevant data, analysis can be done. From the case analysis, patterns which exist will be explained. Then, there will be explanation how these patterns influence in making the good configuration of whole architectural elements, contextual architecture design.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
S52289
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Lita Amelia Tanias
"Arsitektur adalah wadah yang menampung aktivitas manusia. Sejak danulu, arsitektur selalu menjadi pembicaraan yang menarik, karena berkaitan dengan seni dan ilmu pengetanuan. Hingga saat ini, Arsitektur berkembang sangat pesat dengan ide dan konsep-konsep baru akan karya arsitektur. Perkembangan zaman, ilmu pengetahuan, dan teknologi telah membawa arsitektur menjauh dari esensinya sebagai tempat untuk ruang berkegiatan. Revolusi Industri, sebagai langkah besar modernisasi, juga telah membawa arsitektur memasuki era arsitektur modern dengan adanya produksi massal dan keseragaman (uniformity).
Ada dua Iingkungan masalah yang perlu diperhatikan dalam membangun rumah atau bangunan lainnya, yaitu: guna dan citra (image). Artinya, selain harus memenuhi fungsi untuk mewadahi aktivitas manusia, bangunan memberi persepsi terhadap kombinasi setiap elemen desainnya dalam bentuk citra.
Sebenarnya, uniformity adalah gagasan bahasa untuk berkomunikasi pada karya arsitektur. Uniformity merupakan suatu sifat serupa, kesamaan, atau kemiripan suatu objek sebagai standar atau guideline bagi objek Iainnya yang meliputi keseluruhan atau hanya sebagian dari suatu objek. Gagasan ini sangat bermanfaat bagi pembentukan citra, namun juga telah membuat arsitektur menjadi tidak kontekstual.
Umumnya, uniformity terjadi pada bentuk desain yang sejenis dan produksi massal dapat dirasakan pada bangunan-bangunan komersial yang sangat mengutamakan kemajuan bisnis. Hal ini tampak pada elemen-elemen bangunannya, terutama facade bangunan. Pada kenyataannya, uniformity bisa berdampak positif dan negatif. Uniformity yang positif akan membawa pembaharuan yang baik bagi perkembangan arsitektur Indonesia di kemudian nari. Dengan demikian, Uniformity harus dikembalikan pada konteksnya sebagai esensi arsitektur."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S48624
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indri Koesnadi
"Public value merupakan tujuan yang akan dicapai oleh penyelenggara layanan publik. Pencapaiannya dipengaruhi oleh karakter rakat dan karakter teknis. Pendekatan public value bermanfaat untuk meningkatkan kepercayaan dan kepuasan terhadap enggaraan layanan publik. Objek penelitian adalah Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi [awa Barat, penyelenggara industri dan perdagangan di tingkat Provinsi.Tahapan yang dilakukan yaitu pengumpulan data, identifikasi masalah, evaluasi n analisa dan interpretasi data dan menarik kesimpulan serta saran. Perancangan arsitektur layanan informasi publik meliputi ola operasional, layanan teknis operasional, pemodelan proses dan pemodelan data yang mendasari rum usan building block dan del sebagai upaya peningkatan kualitas layanan inforrnasi,"
Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat, 2016
384 JPPKI 7:2 (2016)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Maria Vinka Alenoya
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1998
S48959
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Tesis ini mengungkap salah satu aspek penyusun atmosfer dalam arsitektur, yaitu quasi. Ide ini berawal dari problematika diskursus materialitas yang selalu berkutat pada form dan hardware dari arsitektur, namun masih sedikit yang berbicara mengenai aspek materialtas dan karakteristik ruang yang menghubungkan antara manusia dengan arsitektur. Quasi dalam atmosfer kemudian menjadi penting, sebab kehadiran quasi mampu menghadirkan arsitektur yang bersifat immaterial, amorphic, dan transcendental, yang mengubah material dan things dalam atmosfer menjadi Quasi-Material dan Quasi-Things. Kemampuan yang dimiliki oleh Quasi-Material dan Quasi-Things dapat dikembangkan menjadi sebuah Metode Desain Arsitektur yang menghubungkan arsitektur dengan manusia. Metode desain arsitektur dengan menggunakan Quasi-Material dan Quasi-Things dapat memindahkan fokus desain, dari atmosfer yang terbentuk secara accidental, menjadi intentional. Metode ini memberikan kebebasan pada arsitek untuk bereksplorasi dalam merancang atmosfer yang dituju tanpa harus memikirkan bentuk. Posisi form dalam metode ini adalah hasil dari rancangan atmosfer yang terbentuk dalam arsitektur. Melalui rangkaian eksperimen dan skenario alur lintasan matahari sebagai batasan desain, arsitektur yang dirancang dengan menggunakan metode Quasi-Material dan Quasi-Things mampu menghadirkan atmosfer yang terdesain untuk mempertahankan kualitas atmosfer ruangnya sehingga dapat memaksimalkan pengalaman sensori manusia.

This thesis unveils quasi as one of the components of atmospheres inside architecture. This idea emerges from problematical discourse in materiality, which likely talks about form and the hardware of architecture. However, the literature on aspects of materiality and spatial characteristics that connect humans with architecture is still less adequate. Quasi as the component of the atmosphere became important because the presence of quasi could project an immaterial, amorphic, and transcendental architecture that could turn material and things (in the atmosphere) into quasi-material and quasi-things. The capability of those quasi-material and quasi-things can be developed into architecture design methods that could connect the relationship between humans and architecture. Quasi-material and quasi-things as architecture design methods could shift the design focus from an accidental-formed atmosphere into an intentional-formed atmosphere. This method removes the architect’s circumscription to explore and design their own desired atmosphere without concern about form. This method makes form as a result of the atmospheric design that is formed in the architecture. Through several experiments and scenarios of the sun’s path as a design limitation, architecture designed using the quasi-material and quasi-things method is able to present a design atmosphere to maintain the quality of the spatial atmosphere and maximize the human sensory experience."
[Depok;Depok, Depok]: [Fakultas Teknik Universitas Indonesia;Fakultas Teknik Universitas Indonesia, Fakultas Teknik Universitas Indonesia], 2023
T-pdf;T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agustinus Leonardo W.
"Bangunan cagar budaya merupakan warisan yang harus diturunkan ke generasi berikutnya, sehingga perlu dijaga kelestariannya. Salah satu cara pelestarian atau yang disebut konservasi adalah dengan melakukan revitalisasi. Dalam proses ini terjadi perubahan-perubahan yang berupa perubahan fisik maupun fungsional. Sebagai bangunan cagar budaya golongan A, Gedung Kunstkring juga telah mengalami beberapa perubahan-perubahan dalam proses revitalisasi. Perubahan-perubahan ini berhubungan dengan periode/zaman yang sedang terjadi saat itu. Meskipun begitu, beberapa diantara perubahan ini tidak sesuai dengan aturan-aturan yang berlaku dikarenakan minimnya pengawasan terhadap bangunan cagar budaya dan kurang mendetailnya aturan mengenai konservasi.

Heritage buildings is a legacy that must be passed down to the next generation, so it needs to be preserved. One way of preservation or conservation is through revitalization. In this process, changes occur in the form of physical or functional changes. As an A class of heritage building, Kunstkring building has also undergone some changes in the process of revitalization. These changes relate to the period / era which was going on at that time. Even so, some of these changes are not in accordance with the rules in force due to lack of supervision of the heritage buildings and less detail rules on conservation."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S47767
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>