Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 82309 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Henry Wong
"Kemajuan teknologi komputer membawa dampak perubahan yang besar dalam kehidupan manusia. Komputer yang pada awalnya hanya sebuah slat bantu hitung kini telah berkembang menjadi pasangan manusia dalam bekeda. Dampak perubahan ini meliputi berbagai bidang, termasuk Pula bidang desain arsitektur. Dalam tulisan ini says akan mencoba untuk menganalisis proses desain arsitektur dan pola kerja komputer. Dari basil anaiisis ini nantinya akan didapatkan keterbatasan dan kelebihan dari pemanfaatan komputer ini, serta pola hubungan kerja yang ideal antara arsitek dan komputer."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
S49060
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Ratih Nirmalasari
"Skripsi ini membahas pentingnya pemodelan dalam sebuah proses desain arsitektur. Proses pemodelan terdiri dari model konseptual dan model konkret. Proses pemodelan tersebut saling melengkapi satu sama lain sehingga tidak selamanya berjalan secara linear. Hal tersebut menyebabkan proses pemodelan menjadi penting dalam sebuah proses desain. Perkembangan teknologi melahirkan inovasi baru dalam proses pemodelan. Pabrikasi digital dapat memudahkan pekerjaan dalam pemodelan. Saya mencoba menganalisa dan memahami lebih lanjut perkembangan pemodelan melalui indikator dasar proses pemodelan. Hal itu menunjukkan betapa pentingnya pemodelan dalam sebuah proses desain dan relevansinya hingga saat ini. Model dapat merepresentasi sebuah gagasan ide dengan sangat jelas sesuai keinginan arsitek.

The writing informs the importance of modeling in architectural design process. Modeling process consists of conceptual modeling and concrete modeling. These processes complement each other. They not always occur in linear sequence. Therefor modeling becomes important in design process. The development of technology also contribute to the new innovations in the modeling process such as digital fabrication that helps working process in modeling. The analytical study is based on several basic indicators in the development of modeling process. The study shows that the role of modeling in the design process and its relevance to the present times helps architect to represent their ideas clearly through models."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S57696
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kanigara Ubaszti Putra
"Limit merupakan area strategis dalam arsitektur. Keberadaannya merupakan sebuah upaya untuk memastikan posisi arsitektur dan menjadikan diskusi dalam kearsitekturan lebih tepat pada sasarannya. Untuk dapat membaca dan menentukan limit, dibutuhkan suatu variabel terukur. Keterkaitan yang kuat antara limit dan proses desain, dapat menjadi indikasi bahwa variabel yang dibutuhkan untuk membaca dan menentukan limit dapat ditemui pada proses desain. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk mempelajari pembacaan dan penentuan limit melalui proses desain sebagai variabelnya.

Architecture is evolving; it is always changing. The concept of Limit in architecture appears to define architecture's position better. However, there is no variables and parameters that can be used to determine limit. This paper will discuss the readings of limits in architecture through design process. The study concluded that : (1) limit in architecture is an important concept in defining "new architecture" and (2) the design process can be used to read the limit in architecture . Moreover, the authors also found that changes in design process has encouraged a displacement of limit in architecture that provoke a new architecture."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S63537
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aron Aditio
"Arsitektur sebagai ilmu perancangan ruang wadah aktivitas manusia. Ruang dipengaruhi oleh konteksnya dan dialami manusia dalam penggunaannya. Kualitas pemaknaan ruang tercipta melalui proses perancangan dengan menggunakan perbendaharaan desain. Perbendaharaan desain umumnya mempengaruhi aspek aspek dalam perancangan ruang serta dapat dipengaruhi juga oleh makna konteks yang dipahami oleh arsitek. Skripsi ini mengupas mengenai perbendaharaan desain dalam arsitektur serta penerapannya dalam proses perancangan arsitek Bernard Tschumi, Zaha Hadid, dan Frank Gehry.

Architecture is the science of designing the space container of human activity. Space is influenced by the context and the human experience in its use. Quality meaning is created through the process of designing the space using a design vocabulary. Design Vocabulary generally affects the design aspects in the design of space and can also be influenced by the context of meaning that is understood by the architect. This study examines the design vocabulary in architecture as well as its application in the design of architects Bernard Tschumi, Zaha Hadid and Frank Gehry."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S44315
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Naufal Hendrata Pratama
"Skripsi ini menjelaskan bagaimana pengetahuan second order cybernetics berlaku dalam proses desain arsitektur. Saya mengamati bahwa ide yang terbentuk dalam proses desain arsitektur berasal dari proses komunikasi antar subjek dalam proses desain tersebut. Komunikasi ini terjadi dalam sebuah siklus yang coba saya hubungkan dengan pengetahuan dalam bidang cybernetics yakni Black Box Theory dan Conversation theory. Dengan mengetahui cara kerja komunikasi dalam proses desain arsitektur melalui konsep second order cybernetics, kita dapat memahami bagaimana sebuah ide arsitektur muncul beserta variabelvariabel yang memengaruhinya.

This paper describes how the knowledge in second order cybernetics applies in the process of architectural design. I observed that the idea formed in the process of architectural design comes from the communication process between subjects in design process. This communication occurs in a cycle that I'm trying to connect with knowledge in the field of cybernetics like Black Box Theory and Conversation theory. By knowing how the communication in the architectural design process, through the concept of second order cybernetics, we can understand how an idea of architecture appear with variables that influence it."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S65854
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eddy Supriyatna
"Feng Shui yang diterjemahkan angin-air, adalah seni geomancy bangsa China, yaitu seni penempatan dan perletakkan bangunan atau bentuk struktur lainnya yang dibuat manusia untuk diselaraskan dengan alam dan mendapatkan manfaat. Saar ini Feng Shui dikenal dengan baik dalam bidang arsitektur. Banyak produk arsitektur, apakah itu rumah tinggal, kantor, apartemen bahkan penataan interior suatu bangunan menggunakan prinsip-prinsip Feng Shui. Di negeri asalnya, China bahkan penggunaan Feng Shui tidak terbatas pada bangunan saja tetapi juga untuk pemakaman. Mereka menggunakan Feng Shui karena keyakinannya akan membawa nasib baik, kebahaginn, ketenangan dan rizki yang melimpah. Namun disisi lain tidak sedikit pula mereka yang menolak dengan tegas prinsip-prinsip Feng Shui. Hal ini karena adanya kabut mistis dan magis yang menyelimuti praktek-praktek Feng Shui. Melalui metode studi literatur dan survey, penulis mencoba menggali mengenainya, melihat keberadaan Feng Shui dalam dimensi mistis-ilmiah dalam suatu kegiatan desain arsitektur. Selain itu, penulis juga mencoba untuk mencari kemungkinan adanya "benang merah" antara Feng Shui dan kaidah arsitektur formal. Ulasan tulisan ini dimulai dengan uraian dari para ahli Feng Shui yang menyatakan bahwa Feng Shui berbeda dengan mistis. Juga dijelaskan mengenai pengertian, perkembangan dan konsep dasar Feng Shut serta uraian mengenai !-Ching, kitab peradaban bangsa China. Kemudian dilanjutkan dengan analisis yang berpijak pada kasus-kasus perencanaan kota menurut Feng Shui. Dari kajian yang dilakukan didapat suatu kesimpulan bahwa pada awalnya Feng Shui bukanlah suatu bahasan yang bersifat mistis, tapi suatu bahasan yang ilmiah, yaitu berdasarkan fenomena alam yang terjadi di negeri asalnya, China. Adapun pandangan bahwa Feng Shui adalah mistis terjadi karena dalam perkembangannya, Feng Shui banyak dipengaruhi oleh filsafat-filsafat yang berbau mistis seperti Taoisme dan Confucian. Selain itu, juga disimpulkan adanya "benang merah" antara Fenng Shui dan kaidah arsitektur formal, yaitu kesamaan sikap dan dasar pijakan yang lama dalam suatu kegiatan desain arsitektur. Baik Deng Slim maupun kaidah arsitektur formal sama-sama memanfaatkan dan menghindari potensi balk dan buruk Bari suatu site.
Peg Shui, a term literally translated as wind-water, is the Chinese art geomancy, the placement and location of building and manmade structures to harmonise with, as well as benefit from the surrounding physical environtment. Nowdays, Feng Shui's application is well known in architecture. A lot of architectural products, whether they're houses, offices, apartments even interior of the building use the principles of Feng Shut. In its motherland, China the application of Feng Shui is not only limited on building but also for locating the burial of the dead. They use it because they believe that it'll bring luck, happiness, peaceful and wealth. In the other hand there are many people strictly refuse the principles of Feng Shui, because they're rustic and magic layers. Through a literary study and survey methode, writer tries to dig it up by seeing Feng Shut's existence in mistic-science dimention in architectural design activities. Besides, writer also tries to find a possibility of connection between Feng Shut and architectural formal norms. This paper begins with the Feng Shut experts' statement which say that P? ng Shui is different from mistic, the meaning of Deng Shui, its development and its basic concept. It also discusses about I-Ching, the Chinese civilization book and its continued by the analysis to the cases of city planning according to Deng Shui. From this analisys, we get conclusions that at the beginning it is believed that Deng Shui is not a mistic subject but it is a science one which is based on natural phenomenon that happened on its motherland, China. The perception that Feng Shui is rustic happens because in its development Feng Shut is influenced by mistical philosophies such as Taoisme and Confucianisme. Besides, there is the connection between Feng Shui and architectural formal norms which has the same attitude and the same base analisys in architectural design activities. At last, even Feng Shui or architectural formal norms, in fact they're both designing the site by manipulating its potensial factors (good and bad) to get the better condition."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
S48139
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Roro Suminten
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1998
S48972
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Risma Fitriyanti
"Dalam beberapa tahun terakhir, desain komputasional telah mengubah paradigma desain tradisional dengan memungkinkan penciptaan desain yang lebih efisien melalui teknik digital. Salah satu permasalahan utama yang dihadapi arsitek di era digital ini adalah tantangan dalam menghasilkan desain berkelanjutan untuk menjaga keberlangsungan hidup antara manusia dan alam. Biomimetik, pendekatan yang meniru strategi dan prinsip alam, dapat menjadi solusi dalam menghadapi tantangan ini. Studi ini membahas implementasi pendekatan biomimetik dalam desain komputasional untuk menghasilkan sebuah visualisasi proses desain biomimetik hingga akhirnya dapat menghasilkan desain inovatif berbasis alam. Studi ini dilakukan melalui studi literatur, kuesioner, dan studi kasus. Studi kasus dilakukan dengan mengimplementasi pendekatan biomimetik dalam proses desain komputasional, sehingga dapat menciptakan envelope bangunan yang adaptif terhadap konteks lingkungan terutama intensitas cahaya matahari. Proses ini akan melibatkan tiga tahap utama yaitu knowledge, abstraction, dan application. Ketiga tahap ini dilewati dengan pemahaman mendalam terhadap prinsip-prinsip biologis dan adaptasinya dalam konteks desain arsitektur. Tujuan dari studi ini adalah mengivestigasi potensi integrasi pendekatan biomimetik dengan desain komputasional, serta memberikan visualisasi proses desain komputasional yang mengimplementasikan pendekatan biomimetik dalam menghasilkan sebuah envelope bangunan yang mengadaptasi prinsip alam.

In recent years, computational design has transformed the traditional design paradigm by enabling the creation of more efficient designs through digital techniques. One of the main challenges faced by architects in this digital era is the need to produce sustainable designs to maintain the coexistence between humans and nature. Biomimetic, an approach that mimics the strategies and principles of nature, can provide a solution to this challenge. This study discusses the implementation of the biomimetic approach in computational design to produce a visualization of the biomimetic design process, ultimately leading to innovative nature-based designs. The study is conducted through literature review, questionnaires, and case studies. The case study involves implementing the biomimetic approach in the computational design process to create a building envelope that adapts to the environmental context, particularly sunlight intensity. This process involves three main stages: knowledge, abstraction, and application. These stages are undertaken with a deep understanding of biological principles and their adaptation in the context of architectural design. The aim of this study is to investigate the potential integration of the biomimetic approach with computational design and provide a visualization of the computational design process that implements the biomimetic approach in creating a building envelope that adapts natural principles."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>