Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 86396 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ninik Puspitasari
"Dalam upaya pembangunan yang bet-vawasan identitas, banyak aspek yang sering terlupakan oleh karena banyaknya pertumbuhan perkembangan suatu kota tanpa lebih memperhatikan awal mulanya suatu kota terbentuk. Identitas suatu kawasan yang ada, seharusnya dipehhara dengan baik sehingga dalam pengembangan kota selanjutnya, masa lalu dapat tetap hidup berkesinambungan dan terns menerus ada dalam diri kita baik sekarang maupun yang akan datang. Archeologi, arsitektur dan kualitas visual dari kota historis dapat dipertimbangkan sebagai keterlibatan dalam penambahan kualitas identitas lingkungan, jika kita menyadari nilai dan mulai melestarikannya. Kawasan Kota Lama Semarang, adalah contoh kawasan yang memiliki degradasi kualitas dikarenakan kurangnya penghargaan atas potensi yang ada. Oleh karena itu, pemeliharaan potensi perlu dilakukan untuk menyehatkan kembali kawasan tersebut sehingga identitasnya tidak hilang."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
S48177
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Fakutas Sastra Universitas Indonesia, 1977
720.92 LAP
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Andi Surya Kurnia
"Tesis ini membahas transformasi pada ruang kota Pancoran Glodok sebagai kawasan Pecinan di Kota Tua Jakarta yang bersejarah. Hubungan Glodok dan Pancoran berdasarkan penelusuran memori kota menghantar penelitian pada Peranan pasar Glodok dan jalan Pancoran. Interpretif-Historis menjadi metode penelitian dalam penyusunan narasi yang dilengkapi dengan simulasi sebagai representasi atas memori masa lalu. Masa kolonial, Orde Lama, Orde Baru, dan pasca Orde Baru merupakan periodesasi waktu yang digunakan untuk menilik transformasi Pancoran-Glodok. Narasi sejarah arsitektur berdasarkan interpretasi memori dan kota menampilkan perubahan bentuk ruang kota Pancoran Glodok dari masa ke masa, yang dipengaruhi oleh citra sosial terhadap masyarakat Cina.

This thesis discusses the transformation of the urban space at Pancoran Glodok as Chinatown in the Jakarta Historic City. Linkage Glodok and Pancoran which search by city memory leads the research on the architecture relationship between Glodok market with Pancoran road. Interpretive-Historic research is method in narration preparation that comes with simulation to support the representation of past memory. Colonial period, the Old Order, the New Order, and the post-New Order are periodization of time which is used to view the transformation of Pancoran-Glodok. Narrative history of architecture based on the interpretation of memory and the city view changes the city form of Pancoran Glodok from time to time, which is influenced by the social image of Chinese society."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
T30019
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Aisha Amanda
"Ruang arsitektur adalah wadah kehidupan yang terus berubah dan memiliki makna dan nilai subjektif, tergantung siapa yang membahasnya. Sifatnya yang dinamis menjadi bekal potensi kemajuan peradaban untuk kehidupan sosial yang adil dan layak. Narasi sejarah secara historis menunjukkan hubungan sebab-akibat dari pengambilan keputusan di masa lampau kepada eksistensi kota saat ini. Kebebasan pasca masa penjajahan mendorong keringin untuk membangun kembali negara sesuai nilai dan identitas sejatinya. Maka, fokusan isu dalam skripsi ini mengacu pada paradigma poskolonial dan hubungannya dengan proses perkembangan ruang yang turut mendasari identitas masyarakat di kota-kota bekas penjajahan seperti Jakarta. Dengan memadukan sejarah dengan arsitektur dan kajian sosial budaya, akan muncul kritik dan pemahaman dari penulis selaku individu yang mengalami transisi peradaban di era modern digital. Sebagaimana manusia dikoreografikan oleh arsitektur dan lingkungan, pun sebaliknya.

Architectural space is a medium of life that is constantly changing and has subjective meaning and value, depending on who is discussing it. Its dynamic nature is a provision for the potential progress of proper social life and civilization. Historical narratives historically show a causal relationship from decision making in the past to the existence of the city today. The post-colonial freedoms have encouraged people to rebuild the country according to its true values and identity. Thus, the focus of the issue in this thesis refers to the postcolonial paradigm and its relation to the process of spatial development, which also underlies the identity of people in former colonial cities such as Jakarta. By combining history with architecture and socio-cultural studies, criticism and understanding will emerge from the author as an individual who is experiencing a civilizational "
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rifqi Fakhriza Mudhoffar
"Ruang festival memiliki peran integral dalam berbagai aspek keberlangsungan suatu kota baik secara tangible dan intangible. Ruang-ruang ini merupakan evidence akan narasi historis yang menjadi akar identitas dan kultural dari kota serta masyarakatnya. Pada ruang festival di Sungai Cisadane Kota Tangerang, ruang festival menjadi bukti kemunculan Kota Tangerang yang diinisiasi oleh sungai dan aktivitas di sekitarnya. Dalam perkembangan dan pertumbuhan Tangerang, ruang festival di Sungai Cisadane telah menjadi ruang afirmasi nilai kultural, negosiasi sosial, serta wujud kendali oleh kuasa dari waktu ke waktu. Namun bagaimana kejelasan spesifik serta sebab akibat dari pergeseran peran ini masih perlu untuk diekspos secara menyeluruh. Penelitian ini menelusuri apa dan bagaimana hubungan antara festival dan sejarah suatu kota secara umum, serta bagaimana kemudian perubahan dari ruang-ruang festival ini terjadi dalam konteks perkembangan kota. Dalam kondisi kontemporer kota, ruang festival dominan menjadi target komodifikasi kota untuk kepentingan tertentu sehingga autentisitas menjadi isu utama dari Tesis ini. Dengan melihat ruang festival sebagai ruang pusaka, Tesis ini mendemonstrasikan bagaimana ruang festival di Sungai Cisadane merupakan ruang integral pada Kota Tangerang yang mampu membentuk identitas kultural Kota Tangerang serta memungkinkan inovasi dan perkembangan kota ikut hadir.

Festival space has an integral role in various aspects of city history and its sustainability whether tangible or intangible. Furthermore, these spaces are evidence of the city and its community's historical, identity and cultural narrative. In the festival space of Cisadane River of Tangerang City, the festival space is the evidence for Tangerang Cits formation initiated by the river with the existence of various activities surrounding it. Following the development of Tangerang City, the festival space rove have shifted into a space of cultural affirmation, social negotiation, and act of ruling power throughout the times. This research explores the whatness and howness of these festival spaces in Tangerang City appears and relate to the city history and development with its shifting roles. In the city's contemporary condition, these festival spaces tend to be a target for city commodification for a specific purpose whereas then the authenticity of the festival spaces became the main concern. By seeing the festival spaces as a liminal and performative space, this Thesis demonstrates how the festival space in Cisadane River are an integral part of tangerang city which is capable of creating and preserving Tangerang cultural identity while also allowing innovation and development."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abimanyu T. Alamsyah
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Lidia Likaya
"

Layaknya organisme yang hidup, kota akan terus berubah. Tiap sudut kota menjadi saksi atas rekam jejak perubahan tersebut. Dalam konteks ini, ruang publik di kota berperan ganda: sebagai repositori sekaligus tempat diproduksinya memori kolektif. Tempat dimana masa lalu dan masa kini mematerialisasikan dirinya dalam satu waktu. Tulisan ini akan menelusuri jejak memori kolektif di ruang publik kota yang lebih lanjut membentuk identitas ruang tersebut di mata publik. Objek studinya ialah Taman Ismail Marzuki, ruang publik yang kaya akan nilai histori. Penelusuran dilakukan dengan metode etnografi, melibatkan wawancara kualitatif dan observasi mendalam dengan kajian berdasarkan narasi formal sejarah sebagai pembandingnya. Hasilnya, didapatkan rangkaian identitas TIM yang variatif pada tiap periodenya, dengan potongan memori kolektif masa lampau yang turut tersisip di wujud terbarunya. Residu dari memori kolektif ini beragam wujudnya, muncul dalam bentuk program ruang, nama bangunan, mural, hingga motivasi komunitas seni untuk berlatih di TIM.


A city is similar to a living organism, constantly changing. Every corner of the city becomes a witness to these transformations. In this context, the city's public spaces serve a dual role: as repositories and as sites where collective memory is produced. They are the places where the past and present materialize simultaneously. This article will explore the traces of collective memory in public spaces, which will further shape the identity of these spaces in the eyes of the public domain. The study will focus on Taman Ismail Marzuki (TIM), a public space that is rich in historical value. The exploration is conducted through ethnographic methods, involving qualitative interviews and in-depth observations, with a comparative analysis based on formal historical narratives. The findings reveal a diverse range of TIM's identities in each period, with fragments of collective memory from the past embedded in its current form. The residues of this collective memory take various forms, appearing as spatial programs, building names, murals, and even motivating artistic communities to practice at TIM.

"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Rihanza Fadlitya
"Dalam suatu Negara, terutama Negara yang sedang meraih puncak ekonomi, pemanfaatan sumber daya adalah sangat penting. Sumber daya tersebut dapat meliputi pembangunan, ideologi, pendidikan, namum yang paling krusial adalah sumber daya manusia itu sendiri. Untuk bersaing secara global, sumber daya manusia tersebut dituntut untuk berpendidikan tinggi dan memiliki informasi tanpa batas. Dalam prakteknya, segala aspek harus dimanfaatkan sebaik mungkin, tidak terkecuali adalah akses internet / online, yang memungkinkan manusia untuk menembus batas jangkauannya yang terbatas dalam berbagai elemen kehidupan. Namun secara berkebalikan, pemanfaatan sumber daya internet dapat membuat manusia itu sendiri melupakan aspek kehidupan sosial, dikarenakan internet memiliki kemampuan non-fisik untuk memindahkan hampir semua kebutuhan sosial manusia dalam berkomunikasi, mengakses informasi dan perubahan cara berinteraksi dengan hal-hal yang sebelumnya lumrah dilakukan secara manual. Penulis memprediksikan internet suatu saat dapat mematikan sense yang akan berujung kepada perilaku manusia yang mengabaikan aspek sosial. Oleh sebab itu, penulis mencoba merespon masalah tersebut dengan bahasa arsiktektural yang produk finalnya akan berbentuk bangunan. Secara metodologi, penulis diharapkan mengerti dan meninjau permasalahan dari berbagai sudut pandang, dari mulai sudut pandang sendiri, orang awam dan tentu saja para ahli yang memiliki pendapat teoritis yang kredibel. Setelah masalah tersebut dipahami, barulah penulis dapat menuju design process yang terdiri dari menentukan tujuan bangunan, spatial programming, trial and error, retrofitting dengan keadaan nyata hingga proses mewujudkan design melalui gambar kerja dan 3D agar dapat dipahami secara visual.

A nation which in the process of reaching the peak of economy, the utilization of potential resources is crucial and important. To mention a few, the potential resources are development, ideology, education, but most of all, the most valuable resource is the human itself. To compete globally, the human resources are required to have a high education and unlimited knowledge. Practically, all of the aspects should be maximized as much as possible, one of the is the internet technology, which enables people to extend beyond the limitation of solely human in every elements of life. On the contrary, the rapid utilization of the internet could cause a potential to neglect the social aspect of life, because the internet has a non-physical power to relocate most social aspects in communication, accessing information and somehow could reconfigure on how people interact with the basic things in daily life which usually done manually. The internet is predicted to decrease the sense which in the long term could make society disobey the social aspect. Therefore, the writer responds the problems with the architectural language, which the final outcome will be a physical building. In methodology, the writer should research and understand the main problem from different standpoint, including the self perspective, the general audience and lastly the experts whose already studied the situation and have produced credible theory. After the process of researching, the method is moving into the design stage which consists of determining the purpose of the design, spatial programming, trial and error, retrofitting with the context and producing working and 3D drawings to clearly visualize the design."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rakha Agung S
"Bunyi memegang peranan penting yang tidak dapat dipisahkan dari keseharian manusia, khususnya dalam lingkup kota. Aktivitas manusia di dalam kota menghasilkan berbagai macam bunyi yang terakumulasi, dan ketika akumulasi bunyi tersebut terdengar, persepsi manusia terhadapnya sedikit banyak akan memengaruhi respon manusia dalam konteks ruang dan waktu. Soundscape, sebagai sebuah gagasan yang merujuk kepada interaksi antara manusia, bunyi, dan konteks, mampu mengungkap kompleksitas keseharian masyarakat kota yang tidak kasat mata sehingga menjadikannya sebagai suatu cara dalam menangkap narasi yang terkandung di dalam sebuah kota. Sebagai usaha dalam memahami gagasan soundscape dan peranannya dalam proses membaca kota, studi kasus dilakukan di Terminal Pasar Minggu yang berperan sebagai ruang publik dalam lingkup kota. Pembahasan mengenai bagaimana soundscape terbentuk sebagai dampak dari keseharian manusia di dalam lingkup kota dan keterkaitannya terhadap pembacaan kota diharapkan dapat memberikan pemahaman lebih lanjut terkait interaksi yang terjadi antara manusia dan kota.

In the urban context, sounds play a significant role in human's everyday life. Every human activity in cities generates accumulated sounds. When that accumulated sounds are perceived by the ear, human perception of sound affects human response within space and time. Soundscape, as a notion that refers to the interrelationship between human, sound, and context, can reveal the invisible but attention-demanding complexity of human city life thus making it as a way to capture city's narratives. In an attempt to understand the notion of soundscape and its role in the process of reading a city, a case study was conducted in Terminal Pasar Minggu as a public realm in an urban context. Studies on how soundscape constructed as an impact of human city life and its relation to reading cities were expected to be able to give a further understanding of the interaction that occurred between human and city."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adhifah Rahayu
"Tidak salah lagi, warna memang memegang peran penting dalam banyak bidang kehidupan, termasuk arsitektur. Arsitektur sendiri ada karena memegang peran tertentu bagi manusia. Warna, manusia, dan arsitektur, ketiga hal ini adalah topik yang menarik untuk dibahas. Warna memiliki pengaruhnya sendiri pada psikologi manusia yang mengalaminya. Namun selain itu ada hal nyata yang dapat disebabkan oleh penggunaan warna pada arsitektur yang berdampak pada keseharian manusia. Skripsi ini membahas tentang peran warna dalam arsitektur terutama agar arsitektur tersebut dapat memenuhi peran dan tujuannya.

Without a doubt, color holds an important role in many aspect of human life, including architecture. Architecture itself exists because it holds specific role for human being. Color, human, and architecture are some of the interesting topic to discuss. Color has its own influence towards human psychology. Aside from that there are real things that can be caused by the using of color in architecture that can affects human?s daily life. This thesis discusses the role of color in architecture so that in particular, architecture can fulfill its role and purpose for humanity."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S42011
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>