Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 69058 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Paramita Atmodiwirjo
"Anak usia sekolah dasar merupakan individu yang mengalami perkembangan secara fisik, kognitif, social dan emosional. Sekolah memiliki peranan penting di dalam perkembangan anak, sebagai lembaga pendidikan formal tempat anak mempelajari tugas-tugas perkembangannya. Dalam tulisan ini penulis mengadakan studi tipologi ruang fungsional untuk menentukan tipe mang kegiatan belajar anak, dengan melihat bagaimana berlangsungnya kegiatan belajar anak. Tipe mang kegiatan belajar anak ditentukan oleh adanya anak dan guru (omng dewasa) sebagai subyek-subyek dalam kegiatan belajar, serta komunikasi yang berlangsung antara anak, guru dan obyek-obyek belajar. Kegiatan belajar mengandung pengertian yang lugs, yang mencakup aspek perkembangan fisik, kognitif, sosial dan emosional. QIeh karena itu, maka ruang kegiatan belajar jugs memiMd pengertian yang lugs, dan sekolah harus dapat berpemn sebagai sebuah kesatuan ruang-ruang kegiatan belajar dalam pengertian yang luas tersebut. Analisis yang penulis lakukan terhadap pembakuan bangunan sekolah dasar di Indonesia menunjukkan bahwa sekolah dasar di Indonesia masih memandang kegiatan belajar hanya sebatas kegiatan belajar yang berlangsung secara klasikal di dalam ruang kelas, bukan kegiatan belajar dalam pengertian yang luas."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
S48179
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mufidah Fathi Dini
"Anak autistik memiliki gangguan sensorik yang membuatnya beranggapan bahwa ruang di luar dirinya memiliki stimulan sensorik berlebihan yang membuatnya tidak nyaman saat berada dalam suatu ruang, akibat rasa tidak nyaman tersebut anak cenderung menarik diri dari ruang tempat ia berkegiatan. Padahal ruang, dalam konteks belajar, menentukan kualitas belajar seorang anak. Oleh karena itu, anak harus dilatih agar gangguan sensoriknya dapat berkurang sehingga kualitas belajar anak dapat meningkat. Sekolah alam menyediakan dua ruang belajar bagi anak autistik yaitu ruang belajar di dalam ruangan dan di alam. Ruang belajar di dalam ruangan memiliki intensitas stimulan sensorik yang sedikit sehingga dapat digunakan anak untuk kegiatan belajar yang membutuhkan fokus yang tinggi. Ruang belajar di alam memiliki intensitas stimulan sensorik yang lebih besar dan digunakan untuk kegiatan belajar yang dominan bergerak aktif. Kedua ruang yang berbeda ini dapat memfasilitasi gangguan sensorik anak autistik sehingga anak dapat berkegiatan dengan nyaman sekaligus melatih respon sensoriknya agar terus berkembang ke arah yang lebih baik.

Autistic children have sensory difficulties that make children think that the space outside him had exaggerated sensory stimulants that make them feel uncomfortable when doing activities in a space, because of this inconvenience, children tend to withdraw from the space where they perform activities. Whereas space, in the context of learning, determine the quality of a child's learning. Therefore, children should be trained to reduced their sensory diffculties, so that the quality of children's learning can be increased Nature school provides two learning space for autistic children that is learning space in the room and in nature. Learning space in the room has a sensory stimulant intensity slightly so that it can be used for learning activities which require high focus. Learning space in nature has an intensity greater sensory stimulant and used for learning that require active movements. Both of these different spaces can facilitate sensory difficulties in autistic children so that the children can do activities with ease at once, trained sensory response in order to continue to be better.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S58910
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2002
S8356
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Poppy Juliyanti
"Penelitian mengenai Pengembangan koleksi di Perpustakaan Sekolah Menengah Umum Negeri 68 Jakarta dalam rangka menunjang kegiatan belajar mengajar dilakukan pada bulan Mei hingga Agustus 2002. Tujuannya ialah untuk mengidentifikasi peran perpustakaan dalam menunjang kegiatan belajar mengajar di sekolah dan masalah-masalah yang timbul dalam usaha pengembangan koleksi di perpustakaan. Selain itu juga mengidentifikasi usaha-usaha yang dilakukan dalam pengembangan koleksi. Pengumpulan data dilakukan melalui kuisioner dan dibagikan langsung kepada responden. Terdapat 65 responden yang terdiri atas Kepala Sekolah dan Staf perpustakaan SMU yang bersangkutan. Data juga didukung dengan wawancara dan pengamatan langsung terhadap pengembangan koleksi dan keadaan perpustakaan. Data yang terkumpul diolah dengan tabulasi frekuensi. Data disajikan dalam bentuk Label, kemudian dianalisa guna pengambilan kesimpulan dengan rumus persentase dan parameter untuk penafsiran nilai persentase. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengembangan koleksi yang telah dilakukan di perpustakaan SMUN 68 Jakarta belum dapat sepenuhnya memenuhi kebutuhan pemakai dalam menunjang kegiatan belajar mengajar. Koleksi yang ada belum dapat dikatakan menunjang kegiatan belajar mengajar di sekolah. Hal ini disebabkan kurangnya pengembangan koleksi secara berkala sehingga koleksi tetap up to date dan dapat digunakan lebih maksimal, kerja sama dengan pengajar dan siswa dalam kebijakan seleksi dan seleksi, kurangmya informasi mengenai kebijakan seleksi dibuat secara tertulis dan di sosialisasikan kepada staf yang lain. Tinggi rendahnya kualitas pengembangan koleksi di perpustakaan SMUN 68 Jakarta juga disebabkan oleh keterbatasan dana dan staf. Dan kesimpulan yang diambil adalah sebagai berikut : pengembangan koleksi yang dilakukan oleh pustakawan SMUN 68 belum dapat dikatakan ideal sebagai bahan pustaka yang menunjang kegiatan belajar mengajar di sekolah."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2002
S15513
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Usep Solehudin
"Pada tahun 2005-2006, untuk meningkatkan kualitas dan penyebaran layanan informasi yang telah ada dan memberikan bahan pendidikan yang simple dan menarik bagi siswa dan guru, sehubungan dengan pendidikan kesehatan reproduksi dan seksual remaja, YPI mengembangkan proyek baru berupa pengembangan module/kurikulum kesehatan reproduksi remaja berbasis web. YPI melakukan proses adaptasi terhadap modul WSWM (The World Start With Me) ke dalam versi Indonesia (disebut modul DAKU!), melakukan uji coba di 3 sekolah, melakukan revisi, dan mengimplementasikanya di 3 sekolah baru. Belajar dari proyek WPF (World Population Foundation) di East Afrika, modul ini akan memberikan keuntungan bagi siswa dan guru.
Tujuan dari proyek akhir ini adalah untuk menganalisa prospek dari pemanfaatan TIK (Tehnologi Informasi dan Komunikasi) dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah menengah atas dari sisi pengembangan dan implementasinya, menganalisa keunggulan dan kelemahan dari pemenfaatan TIK di sekolah, dan menganalisa hambatan serta solusi pemecahannya. Berdasarkan pengalaman dalam pengembangan dan implemantasi modul DAKU! YPI. Dari proyek akhir ini didapatkan bahwa secara umum proses pengembangan modul DAKU! hampir sesuai dengan pendekatan phased development; pemanfaatan TIK dalam KBM ini mampu laksana, 5 (83%) dari 6 sekolah yang terlibat berupaya melanjutkan program ini; pemanfaatan TIK mampu memotivasi siswa untuk terlibat, mendukung tehnik fasilitasi guru dan menciptakan suasana belajar yang menyenangkan.
Hasil analisa proyek akhir ini diharapkan akan menjadi referensi bagi sekolah dan pemerintah untuk memanfaatkan TIK dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah, dan memfasilitasi suasana belajar yang interaktif dengan menggunakan tehnologi komputer. Ke depan diharapkan akan lebih banyak institusi sekolah yang berperan serta dalam insiatif pemanfaatan TIK, untuk meningkatkan akses yang lebih luas.

On the year 2005-2006, to increase the quality and spread of the existing information services and provide a simple and attractive resource for teachers and students, regarding adolescent reproductive and sexual health education, YPI launch a new project involving the development of a web based youth reproductive health module.YPI have been conducted the adapted process of WSWM (The World Start With Me) modul to Indonesian setting (called modul DAKU!), piloting in 3 schools, revision, and implementing in 3 new schools. Learning from the WPF`s (World Population Foundation) program in East Africa. This module will have benefits for both young people and educators.
The objective of these final project are to analyze the opportunity of using Information and Communication Technology (ICT) in learning activities in Senior High School from the development and implementation aspect, to analyze the strength and weakness of using ICT in schools, and to analyze the Challenge also solution for anticipate the barrier. Based on the development and implementation of module DAKU!
These final project found that are, the development of DAKU! module is almost suited to phased development; The use of ICT on learning proses in the school is achievable, about 83% (5 from 6 schools) that has been implemented the module is eager to make it sustainable; The ICT using could motivated student to be involved in learning activities, support facilitating tehnik of teacher, and provide secure atmosphere. From these final project, it hope that will be a reference for the school and government in order to implementing the ICT in education proses at schools, and to facilitate an interactive lessons circumstance by using computer technology. It is expected that further, more schools institution will take part in this ICT using initiative, to open up more access to quality education in Indonesia."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2007
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
R. Maemunah
"Perpustakaan Sekolah merupakan unit kerja sebagai perangkat mutlak yang seharusnya terdapat di sekolah. Dalam kurikulum modern perpustakaan sekolah merupakan jembatan pengetahuan dalam belajar selain di kelas. Keberadaan perpustakaan sekolah di tengah sekolah luar biasa merupakan saran pendukung yang dapat mendorong siswa untuk mendapatkan pengetahuan yang sama, untuk mengenal lebih luas dunia nyata. Perkembangan peranan perpustakaan sekolah terkait dengan kebijakan dan perhatian semua pihak dari mulai kepala sekolah, guru, murid, serta hubungan kerjasama dengan institusi luar. Selanjutnya perpustakaan sekolah sendiri ditunjang dengan komponen-komponen di dalamnya seperti layanan dan kegiatan, koleksi, fasilitas, serta tenaga pengelola. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif berbentuk studi kasus dengan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data penelitian ini dilakukan dengan wawancara mendalam, observasi dan catatan lapangan sederhana. Sekolah Luar Biasa Tunanetra Pembina Tingkat Nasional di Jakarta tepatnya di daerah Lebak Bulus Jalan Pertanian Raya merupakan sekolah yang ditunjuk pemerintah sebagai percontohan Sekolah Luar Biasa, berdasarkan hasil penelitian tahun 1984 Perpustakaan SLB A PTN memiliki kondisi perpustakaan yang baik, dari segi koleksi, layanan, fasilitas serta tenaga pengelolanya yang dapat mengelola perpustakaan dengan pengolahan koleksi yang baik. Namun ternyata hal tersebut hanya berjalan sekitar 6 tahun dari tahun 1983, selebihnya kondisi perpustakaan SLB A PTN mengalami naik dan turun, bisa dikatakan mengalami kemunduran selama kurun waktu 18 tahun. Naik turunnya kondisi tersebut sangat berpengaruh besar terhadap perkembangan perpustakaan terkait dengan fungsional semestinya. Berdasarkan temuan penelitian di lapangan, kondisi perpustakaan yang sekarang belum bersesuaian dengan teori tentang penyelenggaraan perpustakaan sekolah semestinya. Oleh sebab itu, peranan perpustakaan SLB sekarang masih jalan ditempat hanya sebatas membantu kelancaran belajar mengajar dengan kegiatan peminjaman koleksi brailenya, berkaitan dengan hal tersebut perpustakaan selalu mengadakan kebutuhan materi belajar yang akan digunakan tiap ajaran baru. Berdasarkan penelitian yang dilakukan, kegiatan yang cukup aktif dilakukan adalah sebatas layanan peminjaman buku pelajaran dan fiksi."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2007
S15591
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ellya Mutia Fansuraini
"ABSTRAK
Penelitian ini membahas mengenai proses komunikasi dalam kegiatan belajar mengajar yang terjadi pada Sekolah Master Depok. Sekolah Master Depok merupakan sekolah yang berbeda dalam praktek belajar mengajarnya. Sekolah tidak memiliki sarana yang penuh untuk menunjang kegiatan belajar mengajar setiap harinya. Dari segi waktu, buku, maupun guru yang terdapat pada Sekolah Master tidak memiliki standar yang tetap. Namun murid pada Sekolah Master dapat melewati ujian berstandar nasional . Maka dari itu penelitian ini ingin melihat bagaimana proses komunikasi yang terjadi di dalam Sekolah Master. Menggunakan metode kualitatif penelitian ini ingin menggambarkan bagaimana murid-murid pada Sekolah Master bisa mendapatkan ilmu yang sesuai yang mereka butuhkan. Penelitian ini menemukan adanya bahwa proses komunikasi yang terjadi pada kegiatan belajar mengajar dapat memberikan informasi pendidikan kepada anak-anak Sekolah Master. Interaksi simetris, dan konteks dalam proses komunikasi juga menunjang komunikasi kelompok dan membantu kegiatan belajar mengajar pada Sekolah Master.

ABSTRAK
This study discusses the process of communication in teaching and learning activities that occur at the Sekolah Master Depok. Sekolah Master Depok a different school in the practice of teaching and learning. Schools do not have the full means to support learning every day. In terms of time, books, and teachers who are at Sekolah Master has no fixed standard. However, students at the Sekolah Master can pass the test of national standards. Therefore this study wanted to see how the communication process that occurs in Sekolah Master . Using qualitative methods this research wants to describe how students at the Master School can get appropriate knowledge they need. This research found that the communication that occurs in teaching and learning activities to provide educational information to children Sekolah Master. Symmetrical interaction, and the context of the communication process also supports group communication and help learning and teaching at the Sekolah Master.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
S64251
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Anifiya Tri Purnami
"ABSTRAK
Penelitian ini berfokus pada pergeseran bentuk frasa verbal pada penerjemahan bahasa Indonesia ke dalam bahasa Jepang. Tujuan dari penelitian ini untuk memerikan pergeseran bentuk frasa verbal yang terjadi dalam penerjemahan lirik lagu Ruang Rindu ke dalam bahasa Jepang. Metode penelitian yang digunakan adalah metode analisis kontrastif, dengan cara mencermati konstruksi frasa verbal bahasa Indonesia dan Bahasa Jepang. Berdasarkan hasil pencermatan, ditemukan bahwa dalam proses penerjemahan frasa verbal bahasa Indonesia ke dalam bahasa Jepang banyak mengalami pergeseran format frasa yang berupa pergeseran struktur dan tataran. Pergeseran format frasa pada penerjemahan ini terjadi karena adanya perbedaan sudut pandang, pada bahasa Indonesia menggunakan sudut pandang langsung, sedangkan pada bahasa Jepang menggunakan sudut pandang tidak langsung. Serta terjadi pula perubahan fungsi gramatikal dari predikat menjadi subjek.

ABSTRACT
This study focuses on shifting verbal phrase forms in the translation of Indonesian into Japanese language. The purpose of this study is to describe the shift of verbal phrase forms that occurs in the translation of the song lyrics Ruang Rindu into Japanese language. The research method used is the method of contrastive analysis, in a way scrutinize of the verbal phrase in Indonesian and Japanese language. Based on the result of scrutiny, it was found that the translation process verbal phrase Indonesian into Japanese is a lot of shifting forms, which include rank shift and structure shift. The shift phrase forms in these translation occurred because of different viewpoints, in Indonesian using direct viewpoints, while in Japanese language using indirect viewpoints. And there is also a change in grammatical function of the predicate into the subject."
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2017
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Meilina Sari
"ABSTRAK
Kemampuan untuk memahami apa yang disampaikan oleh
orang lain dan kemampuan untuk mengutarakan isi pikiran kepada orang
lain adalah penting. Petty dan Jensen (1980) menyatakan bahwa
kemampuan berbahasa berkorelasi positif dengan keberhasilan belajar anak.
Untuk dapat dipahami oleh orang dewasa, anak-anak yang menguasai
kebanyakan konsep spontan dapat saja menguasai konsep ilmiah dengan
bantuan guru di sekolah atau melalui interaksi dengan orang dewasa yang
lebih ahli di lingkungannya.
Dalam penelitian ini, peneliti tertarik untuk meneliti apakah
ada pengaruh lingkungan belajar terhadap kemampuan bahasa anak usia 8 -
10 tahun yang diukur melalui kompetensi komunikatif. Lingkungan belajar
dalam penelitian ini dibatasi pada lingkungan belajar di rumah dan di
sekolah. Sedangkan aspek-aspek yang terdapat di dalam lingkungan belajar
dibatasi pada aspek : Orang-orang di sekitar anak dan interaksinya,
Aktivitas anak, Fasilitas fisik , dan Komunikasi dan nilai-nilai yang dianut,
seperti yang dikemukakan oleh Bronfenbrenner (dalam Myers, 1992).
Subyek yang diikutsertakan dalam penelitian ini adalah siswa-
siswi sekolah dasar berusia 8 - 10 tahun dengan tingkat inteligensi umum
rata-rata. Subyek-subyek penelitian diambil dari 2 lingkungan belajar yang berbeda, yaitu sebanyak 30 subyek berasal dari lingkungan belajar yang
banyak menyediakan stimulus secara kualitatif dan kuantitatif dalam
merangsang kompetensi komunikatif anak (lingkungan belajar A) dan
sebanyak 30 subyek lainnya berasal dari lingkungan belajar yang kurang
dalam menyediakan stimulus secara kualitatif dan kuantitatif dalam
merangsang kompetensi komunikatif anak (lingkungan belajar B). Untuk
mengukur kompetensi komunikatif subyek, subyek diminta untuk
menjabarkan/menjelaskan 9 kata benda target.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa anak-anak yang
berada di lingkungan belajar yang banyak menyediakan stimulus-stimulus
secara kualitatif maupun kuantitatif dalam merangsang kompetensi
komunikatif anak memiliki nilai kompetensi komunikatif yang Iebih tinggi
secara signifikan daripada anak-anak yang berada di lingkungan belajar
yang kurang dalam menyediakan stimulus. Di samping itu, penelitian ini
juga menunjukkan bahwa walaupun semua aspek-aspek lingkungan belajar
memberikan pengaruh dan berkorelasi positif terhadap kemampuan bahasa
anak yang dalam penelitian ini dikaitkan dengan penguasaan konsep yang
diukur melalui kompetensi komunikatif anak, namun aspek 1 yaitu orang-
orang di sekitar anak dan interaksinya memberikan sumbangan yang paling
besar terhadap kompetensi komunikatif anak. Begitu pula halnya dengan
kata-kata benda target yang dapat dengan sangat mudah dijelaskan/
dijabarkan oleh anak adalah kata-kata benda target yang berada di dunianya
terutama dunia bermain. Hasil penelitian ini juga menunjukkan adanya
indikasi bahwa faktor sosial ekonomi juga mempengaruhi seberapa dekat
dan sering anak berinteraksi atau memiliki pengalaman terhadap benda-
benda tersebut sehingga mempengaruhi hasil kompetensi komunikatif.
Sementara itu juga didapatkan hasil bahwa pada anak usai 8 -10 tahun, usia
tidak mempengaruhi kompetensi komunikatif anak secara signifikan.
Sedangkan untuk jenis kelamin didapatkan hasil yang berbeda antara
lingkungan belajar A, di mana jenis kelamin mempengaruhi kompetensi
komunikatif anak secara signifikan, dengan lingkungan belajar B, di mana
jenis kelamin tidak mempengaruhi kompetensi komunikatif anak.
Untuk penelitian selanjutnya, disarankan untuk melihat juga
peranan orang-orang di sekitar anak selain orang tua dan guru. Kemudian
dapat juga dilihat hubungan kompetensi komunikatif dengan prestasi siswa,
mengingat kemampuan berbahasa anak berkorelasi positif dengan
keberhasilan belajar anak."
1998
S2731
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>