Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 112462 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Denny Kurnia
"Sejalan dengan perkembangan kota Jakarta yang semakin pesat, maka akan diiringi puia dengan munculnya berbagai permasalahan salah satunya adalah masalah hunian untuk masyarakat kota Jakarta itu sendiri. Khusus untuk masyarakat golongan menengah ke bawah masalah human ini perlu mendapat perhatian yang cukup serius, karena disamping banyak yang kondisi hunian sudah kurang memadai kondisinya dan juga seperti kita ketahui bersama bahwa human untuk golongan masyarakat ini banyak tergusur ke daerah pinggiran kota.
Hal ini dapat tedadi karena sulitnya memperoleh lahan untuk perumahan di dalam kota disamping karena mahalnya harga tanah dan juga kota Jakarta sendiri sudah memilild kepadatan yang relatif tinggi, baik kepadatan penduduk maupun kepadatan bangunan.
Karena itu perlu ditata kemba]i masalah hunian untuk masyarakat kota Jakarta khususnya golongan menengah agar dapat disesuaikan dengan perkembangan kota Jakarta. Untuk mewujudkan hal tersebut di adakan suatu survey dan pendataan human untuk masyarakat golongan menengah ke bawwh dari segi teknis maupun non teknis.
Hasil survey dan data akan dianalisa dari segi arsitektur, struktur dan utilitas bangunan untuk menghasilkan program ruang yang menjadi pedoman dalam tahap perancangan. Seluruh hasd survey dan program, konsep dasar perancangan, gambar-gambar perancanagn dirangkum dalam Laporan Tugas Akhir ini."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
S48110
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Juliana K.F.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1995
S48038
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Foure Gemma Juniardo
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
S48099
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vianasyati
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
S48079
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pradipta Nugraha
"Skripsi ini bertujuan untuk membahas Implementasi Kebijakan Pembebasan PPN atas Rumah Sederhana di DKI Jakarta. Pemerintah mengeluarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 125/PMK.011/Th 2012 tentang fasilitas pembebasan PPN rumah sederhana bagi masyarakat berpenghasilan rendah. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan metode analisis data kualitatif. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa kebijakan pembebasan PPN atas rumah sederhana tersebut menemui beberapa kendala pada saat proses impelementasi yang membuat implementasi kebijakan tersebut belum berjalan dengan baik.

The purpose of this thesis is to Analyse Implementation of VAT Exemption Policy to increase supply of Small House in DKI Jakarta. Government issued the Regulation of Minister of Finance No.125/PMK.011/Year 2012 on VAT exemption of modest home for people with low income. This thesis use qualitative approach and qualitative analysis data technic. This thesis concluded that the VAT policy of exemption on modest house encountered several obstacles during the implementation process which makes the implementation of the policy has not been going well.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Friska Lirenzsa
"Menurut BPS 2017, Tambora merupakan salah satu area terpadat di Jakarta dengan jumlah penduduk 260.100 orang di dalam area seluas 5,4 km2. Salah satu hal yang menonjol di Tambora adalah keberadaan industri konfeksi berbasis hunian sebagai salah satu aktifitas ekonomi informal yang lazim ditemukan. Di dalam satu gang, kita dapat menemukan beberapa hunian yang melakukan kegiatan industri konfeksi di dalamnya. Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana para aktor dalam industri konfeksi berbasis hunian menegosiasi ruang untuk memenuhi kegiatan bekerja dan bertinggal dalam ruang yang terbatas. Mereka menegosiasi ruang dengan cara melakukan satu kegiatan di area yang sama terus-menerus, membagi-bagi fungsi ruang, dan meletakan objek-objek tertentu yang mendefinisikan kegiatan. Para pemilik usaha membangun rumah bertingkat dan secara ukuran lebih besar untuk menginjeksi aktifitas bekerja tanpa mengganggu privasi yang dibutuhkan oleh tiap keluarga. Proses negosiasi diekspansi hingga ke ruang publik sebagai respon dan adaptasi terhadap kesesakan di dalam hunian. Studi dilakukan untuk menonjolkan hubungan antara proses interupsi domestik dengan industri konfeksi berbasis hunian hingga ke area publik yang membentuk respon serupa sebagai karakteristik satu permukiman. Karakteristik yang terbentuk dapat digunakan untuk mengidentifikasi pola permukiman dan memperbaikinya dengan menonjolkan industri konfeksi berbasis hunian sebagai salah satu kekhasan Tambora.

With the population is 260.100 (BPS 2017) and covers the area of 5.4 km2, Kampung Tambora was one of the highest density urban areas in Jakarta. This settlement is well known for its confection home-based industry that supports the livelihood of the community. In one alley, we can find several houses run the business of confection industry. Inside the house, women and men work and live together by means of negotiation with the limited space. This study aims to understand how all actors in confection home-based industry negotiate the space, as they have to fulfill both the domestic and working needs in a limited space. The study shows how they negotiate using spatial practice, placement of space function, and arrangement of objects to define the activities. They also create multi-stories house to inject working activities without interrupting the privacy of domestic needs. The negotiation process expanded into the communal alley as their way to adapt and cope with crowding. Therefore, this study also reveals how the domestic activities inside the house spatially interrupted the alley, which is considered as the public domain. As similar response done by other houses, this process of negotiation characterized the way of living at Kampung Tambora. The finding of this study in Kampung Tambora can be used to identify the pattern of home-base industry settlement and improve the living condition of similar type of settlements in other high dense kampungs in Jakarta.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhamad Muhadzab
"Rumah susun Angke merupakan perumahan alternative dalam rangka penataan lingkungan permukiman kumuh dan efisiensi lahan yang makin terbatas dan mahal, serta adanya tuntutan kebutuhan perumahan bagi penduduk dalam jumlah besar. Pemberdayaan pemuda yang belum optimal menjadi masalah awal dalam meningkatnya jumlah angka kemiskinan, pengangguran, dan kriminalitas di Jakarta khususnya dirumah susun, hal tersebut menjadi kekuatiran dalam meminimalisir angka kemiskinan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif deskriptif dengan tehnik wawancara mendalam interview indepth, observasi partisipasi dengan mengumpulkan data baik sekunder maupun primer dan menganalisis data program pemberdayaan pemuda.
Hasil penelitian ini akan lebih mengoptimalkan dalam evaluasi program pemberdayaan pemuda yang dilakukan oleh pemerintah dan komunitas pemuda, sehingga pemuda akan lebih berdaya dan produktif dalam membangun kreatifitas dan kemandirian dalam menjalankan program. Walaupun belum optimal pemerintah dan komunitas pemuda dalam melakukan evaluasi program pemberdayaan, tetapi evaluasi itu masih dilakukan dalam upaya meningkatkan kualitas program kepemudaan.

Angke flat is an alternative housing in manajing the inveronment of the slum area and to make efficient of the land, couse the land get more exfensive as well as the almands of the housing needs of the population in large numbers. Youth empowerment that has not been optimal being a problem at first in the growing number of the poverty, unemployment and crime in Jakarta. Especially at Angke Tambora the flats. It is aconcern in minimizing the number of poverty. The method used in this research is descriptive qualitative technique with in depth interviews, observation of participation by collective data both secondary and primary and analyze data on youth empowerment program.
The result of the research will further optimize in evalution the program empowering of youth conducted by government and youth community, so that youth will be more empowered and productive in developing creativity and in dependence in running the program. Although, it not optimal government and youth community in doing evaluation the empowerment program but the evaluation is still being done in aneffort to emprove the quality of the youth program.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Joko Sukamto
"Tesis ini membahas tentang penghuni dan ruang hunian dengan kasus bahasan penggunaan ruang hunian di rumah susun Kemayoran. Tulisan ini mendefinisikan kebudayaan sebagai blue print. Kebudayaan digunakan sebagai acuan bertindak untuk pemenuhan kebutuhan hidup manusia secara universal yang meliputi kebutuhan primer, kebutuhan sekunder, kebutuhan integratif. Setiap tindakan memerlukan ruang yang wujudnya bisa fixed feature space, semi fixed feature space, dan informal space sesuai dengan kebudayaannya.
Secara sadar maupun tidak sadar manusia sering menciptakan dan mengubah ruang. Salah satu cara penciptaan ruang dalam rangka pemenuhan kebutuhan rumah bagi masyarakat perkotaan golongan ekonomi lemah dilakukan dengan peremajaan kampung dengan rumah susun. Tindakan ini merupakan tindakan perubahan ruang dan lingkungan secara menyeluruh dan mendadak yang menyebabkan pudarnya pedoman penggunaan ruang, dan memerlukan pedoman baru. Masalahnya adalah bahwa ruang-ruang dirumah susun tidak cocok dengan kebudayaan warga, hal ini terlihat pada sebagian besar penghuni meninggalkan rumah susun barunya dan yang bertahan mengubah fungsi ruangnya.
Bertahannya sebagian penghuni di rumah susun menunjukkan ada sebagian warga yang bisa merubah lingkungan fisik menjadi lingkungan budaya. Lingkungan rumah susun dirubah menjadi lingkungan tempat tinggalnya sehingga ruang ruang menjadi cocok dengan kehidupannya. Dengan demikian penataan dan penggunaan ruang di rumah susun merupakan cermin model acuan interpretasi dan model tindakan pemenuhan kebutuhan yang dikembangkan oleh penghuni dalam menghadapi kondisi lingkungan rumah susunnya. Apa yang dibahas dalam tesis ini adalah bersumber pada pertanyaan pokok bagaimana penghuni menggunakan ruangnya dan seperti apa bentuk-bentuk ruangnya.
Pendekatan metodologi yang digunakan adalah pendekatan kualitatif. Dengan metoda tersebut saya mencari informasi mengenai prinsip-prinsip umum yang mendasari perwujudan hubungan penghuni dan ruang huniannya. Hipotesa saya terbukti bahwa rumah susun tidak cocok. Hal ini terlihat pada penggunaan ruang dengan fungsi majemuk dan banyaknya klaim ruang publik menjadi ruang sosial. Tindakan klaim ruang publik menjadi ruang sosial terjadi diberbagai tempat mulai dari tempat parkir, halaman, dan hampir semua ruang tangga sehingga menjadi gejala umum. Karena umum sifatnya dan diterima sebagai solusi ruang secara meluas maka bisa saya nyatakan gejela ini sebagai kebudayaan baru di rumah susun."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2002
T8985
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>