Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 72746 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Iwan Subhi
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1990
S41882
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hardiyoto
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1990
S41876
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nadeak, Binur
"Kualitas pelayanan rumah sakit merupakan indikator yang menentukan citra rumah sakit yang pada gilirannya akan menentukan kesinambungan rumah sakit baik sebagai lembaga pelayanan kesehatan maupun sebagai bisnis pelayanan kesehatan. Kualitas pelayanan rumah sakit akan meningkat apabila kepuasan kerja dokter di rumah sakit tersebut dapat dipenuhi. Kepuasan kerja merupakan perasaan emosi yang menyenangkan setelah merasakan, mengalami dan memperoleh imbalan dari tempat kerja yang keseluruhannya berkaitan dengan faktor manajemen rumah sakit dan persyaratan yang sesuai dengan tuntutan profesi di bidang kedokteran.
Penelitian ini bertujuan untuk mengukur tingkat kepuasan kerja dokter di Rumah Sakit Pondok Indah Jakarta dan melihat hubungan antara karakteristik dokter dengan tingkat kepuasan kerja dokter. Karakteristik yang dikaji adalah umur, pendidikan, jenis kelamin, status dokter dan lamanya bekerja. Data diperoleh melalui survey dengan menggunakan kuesioner yang reliabilitas dan validitas telah diuji coba terlebih dahulu. Besar sampel penelitian adalah sebanyak 93 responden. Survey dilakukan dalam waktu satu minggu, sehingga data survey merupakan data "cross sectional". Metoda analisis yang digunakan adalah analisis univariat, bivariat. Analisis bivariat dilakukan dengan metoda "chi-square".
Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa rata-rata tingkat kepuasan kerja dokter di RSPI sebesar 67 % , dengan prosentase yang puas sebesar 81,7 % dan berada pada gradasi puas. Dari variabel yang diteliti ternyata hanya faktor jenis kelamin dan lama kerja yang berhubungan dengan kepuasan kerja dokter di RSPI.
Hasil penelitian ini menyarankan untuk menyiapkan kotak saran untuk dokter tamu dan paruh waktu terutama dokter yang tidak diikutkan dalam pertemuan rutin serta untuk selalu untuk memantau dan mengevaluasi kebijakan yang berkaitan dengan hak dan kewajiban.

Service quality of a hospital indicates certain image of the hospital, which in turn determines its continuity in health cervices either as an institution or a business. The service quality improves in accordance with an increase in job satisfaction of the physician at the hospital. Job satisfaction is a reflection of a good emotional feeling, resulting from involvement, experience, end recept of compensation provided by the work place, which are all relate to the management of the hospital and the other factors required by professional medical standards.
The purpose of this study is to measure job satisfaction level of the physicians correlation between the physician characteristics and their level of satisfaction. The studied characteristic include age, gender, physicians status, and physicians length of service. Datas were gathered through a survey, the questionnaires were distribute among 93 respondents as the sample_ Prior to distribution are three types analysis used in this research : univariat, bivariat, and multivariat. Different from bivariat analysis which "Chi-Square" method, Multivariat analysis uses multiple logistic regression method.
This study has come up with following conclusions : The level of physicians job satisfaction in RSPI averages to 67 %, 81,7 % of the physicians shows their satisfaction. From all physicians characteristics studied only physicians gender and length of service shows significant correlation to physicians job satisfaction, at the confidence level 95 %.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Asep Sapaat
"Perawat yang bekerja di unit khusus seperti di ruang operasi memiliki beban kerja yang tinggi, hal ini dapat menjadi sumber stres kerja bagi perawat di ruang operasi, Penelitian deskriptif ini bertujuan untuk mengidentifikasi tingkat stres kerja yang dialami oleh perawat di ruang operasi Rumah Sakit Pondok Indah Jakarta Selatan, Pengambilan Sampel pada penelitian ini adalah total sampling populasi yaitu sebanyak 69 responden. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa tingkat stres kerja di ruang operasi RSPI Pondok Indah Jakarta Selatan dan RSPI Bintaro Jaya, responden perawat yang mengalami tingkat stres sedang menempati urutan tertinggi dengan jumlah 65 orang dengan presentase 94.2%. menempati urutan ke dua tingkat stres yang terjadi di ruang operasi Rumah Sakit tersebut adalah dengan kategori tingkat stres berat yaitu sebanyak 3 orang 4.4%, dan minoritas tingkat stres yang dialami di ruang operasi Rumah Sakit tersebut adalah dengan kategori tingkat stres ringan yaitu sebanyak 1 orang 1.4%. dari hasil penelitian ini, peneliti menyarankan untuk Rumah Sakit sebagai penyedia pelayanan kesehatan kepada masyarakat, pekerjaan perawat yang mencakup aspek biopsikososial dan spiritual yang tentunya memiliki tingkat stres dengan kategori tinggi, agar lebih memperhatikan dampak psikologis dari pekerjaan khususnya perawat di ruang operasi dengan demikian perawat dapat bekerja secara optimal dalam melaksanakan asuhan keperawatan kepada pasien.

rses working in special units such as in the operating room have a high workload, this can be a source of work stress for nursing in the operating room, this descriptive research aims to identify the level of occupational stress experienced by Nurse in hospital operation Room Pondok Indah South Jakarta, sampling in this research is total population of 69 respondents. From the results of this study it can be concluded that the level of work stress in the operating room RSPI Pondok Indah South Jakarta and RSPI Bintaro Jaya, nurse respondents who experience moderate stress levels ranks highest with a total of 65 people with a percentage 94.2. Occupying the second order of stress levels that occur in the hospital operating room is by the category of severe stress levels as many as 3 people 4.4%, and the minority of stress levels experienced in the operating room of the Hospital is by the category of mild stress levels as many as 1 people 1.4%. From the results of this study, researchers suggest that for hospitals as a provider of health services to the community, nurses work that includes biopsychosocial and spiritual aspects which certainly has a high level of stress levels, so that more attention to the psychological impact of work, especially nurses in the operating room so nurses can work optimal in carrying out nursing care to patients."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Datau, Ravita
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1990
S41883
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ezra Munarjinah
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2010
S26847
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Yanwar Hadiyanto
"Telah dilakukan penelitian riset operasional, kualitatif untuk pembuatan desain cetak biru layanan bedah elektif di rumah sakit Pondok Indah – Pondok Indah. Tujuan penelitian ini adalah memetakan pengalaman pasien bedah elektif di RSPI Pondok Indah saat ini, mendesain cetak biru layanan pasien bedah elektif yang dapat menjadi pedoman dalam penyusunan perencanaan perbaikkan mutu layanan, khususnya bedah elektif di RS Pondok Indah - Pondok Indah dan memberikan saran agar cetak biru layanan bedah elektif yang dihasilkan dapat diimplementasikan.
Hasil penelitian ini adalah peta pengalaman pasien bedah elektif dan cetak biru layanan bedah elektif yang masing-masing terbagi dalam 4 tahap yaitu rawat jalan, rawat inap pre-operasi, kamar operasi dan rawat inap paska-operasi. Peta pengalaman pasien bedah elektif di RS Pondok Indah- Pondok Indah memperlihatkan banyak potensi untuk perbaikkan proses khususnya dalam memperbaiki pengalaman pasien saat ini.
Cetak biru layanan bedah elektif yang dihasilkan merupakan masukkan untuk memperbaiki pengalaman pasien di rumah sakit di mana penelitian ini dilakukan dan langkah-langkah pembuatan cetak biru ini dapat menjadi contoh bagi rumah sakit lain untuk mengelola pengalaman pasien dan pelengkap yang bermanfaat dalam pembuatan standar pelayanan kesehatan dalam pelayanan pasien yang berfokus pada pasien sesuai amanat dari Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tentang Rumah Rumah Sakit karena cetak biru ini memperhatikan semua aspek layanan dari sisi pasien maupun dari sisi semua pemberi layanan termasuk yang bukan dokter dan perawat.

This research is an qualitative, operational research to design service blueprint for elective surgery at the Rumah Sakit Pondok Indah - Pondok Indah. The purpose of this study was to map the current experience of elective surgery patients in Pondok Indah RSPI, to design service blueprint for elective surgery patients which would be a guide in the preparation for the hospital in the planning process of service quality improvement, particularly in elective surgery in Pondok Indah Hospital and provide suggestions to the management for this service blueprint of elective surgery produced can be implemented.
The results of this study are elective surgical patients experience maps and service blueprint for elective surgery which both are divided into 4 stages outpatient, inpatient pre - surgery, operating room and post -operative hospitalization. Surgical patients experience maps in Pondok Indah Hospital - Pondok Indah shows a lot of potential for improvement in process especially in improving the current patient experience.
Service blueprint for elective surgery has provided an input to improve the patient experience at the hospital where the study was conducted and the steps to create this blueprint can be an example for other hospitals to manage patient experience and a useful complement to standard-setting in patient care according to the mandate of the Indonesia Law Number 44 of 2009 regarding Hospital, because this blueprint considers both aspects of the service, patient and providers perspective, including those who are not physicians and nurses.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
T38917
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sardjana Magnakarta
"ABSTRAK
Maksud untuk menemukan ada atau tidaknya faktor keseimbangan didalarn hak dan kewajiban antara pembeli dan penjual di dalam kontrak (form) perjanjian jual-bell rumah di perusahaan Real-Estate. Tujuannya adalah untuk mendapatkan titik temu yang sebaik-baiknye didalam penyelesaian suatu perselisihan hukum yang timbul didalam kontrak jual-beli rumah di perusahaan Real-Estate.
Didalam rangka mengumpulkan data-data guna mencapai tujuan, penelitian dititik-beratkan pada penelitian lapangan agar didapat data-data primer dari para pihak, yang ditempuh melalui cara wawancara, pengumpulan berkas serta observasi langsung di kantor perusahaan Real-Estate Pondok Indah. Selain itu dikombinasikan pula dengan penelitian perpustakaan.
Perbuatan hukum jual-beli rumah merupakan materi dari hukum perjanjian yang pengaturannya terdapat didalam Buku IV KUHPer, yang penggolongannya termasuk didalam perikatan untuk memberikan sesuatu. Termasuk dalam bagian khusus yaitu kaedah-kaedah dari perjanjian tertentu yang banyak atau paling sering' dipergunakan dalam masyarakat disebut dengan perjanjian bernama. Disamping KUHPer, hukum perjanjian didalam hukum perdata Indonesia dikuasai pula olah kaedah-kaedah yang terdapat didalam hukum adat. Oleh karena itu untuk menyeiesaikan suatu perselisihan hukum didalam perjanjian jual-beli rumah dan atau tanah haruslah dipecahkan dahulu masalah persoalan pendahuluan untuk mengetahui hukum apa yang lebih tepat diterapkan, dengan menggunakan patokan-patokan tertentu.
Real-Estate sebagai suatu usaha yang berbadan hukum terutama di Indonesia bergerak di bidang pengadaan papan, yaitu suatu kebutuhan yang sangat didambakan oleh masyarakat. Pengadaan diadakan dengan jual-beli tanah umumnya yang kemudian perjanjian pembangunan rumah, yang berbentuk tunai seketika atau dengan uang muka sebesar 15 % dengan pembayaran sisanya 30 hari kemudian dengan mendapatkan discount sebesar 2 % dan penjualan dengan pembayaran secara angsuran.
Kontrak jual-beli menggambarkan tidak adanya azas keseimbangan di dalam pelaksanaan kontrak anatara penjual dan pembeli yang umumnya awam akan hukum, yang lebih banyak mengemban kewajiban, sehingga perlindungan akan hak pembeli sangat lemah, hal mana dapat dilihat dalam pasal-pasal 2,3,8 kontrak pengikatan tanah yang dibuat dalam bentuk baku oleh P.T. Metropolitan Kencana / P.T. Neu Green Land, dimana pembeli tidak dapat menikmati haknya atas tanah yang telah dibayarnya layaknya sebagai pemilik. membatalkan kontrak jual-beli dapat dil-akukan dengan mudah secara sepihak oleh pihak penjual tanpa perlu perantara hakim pengadilan, sehingga akan menampakan pengabaian akan kaedah-kaedah keadilan bagi pihak pembeli.
Sengketa yang terjadi biasanya karena kontrak yang baku tidak ditentukan oleh kedua belah pihak, melainkan hanya oleh pihak pengusaha Real-Estate saja, sehingga pembeli sudah di-fait a compli dengan syarat-syarat dalam kontrak yang harus segera ditanda-tanganinya karena kebutuhan "papan" yang sangat mendesak. Pelaksanakan kontrak baku demikian itu memberi peluang yang besar untuk terjadinya sengketa terutama karena salah penafsiran atau tidak jelasnya diatur oleh pihak pembuat kontrak baku. Juga karena pembeli yang awam akan hukum tidak menyadari dan mengetahui bahua mereka telah terperangkap kedalam sistim hukum yang diciptakan oleh pengusaha Real-Estate, sengketa juga sering muncul pada seat perusahaan Real-Estate hendak memperoleh tanah untuk menjalankan usahanya yaitu dengan pihak penduduk yang menguasai tanah asal dengan sesuatu hak, yang biasanya diselesaikan secara musyawarah perdamaian atau melalui Dading atau cara terakhir bila timbul persengketaan yang berketerusan akan diselesaikan melalui Pengadilan.
Bahwa perusahaan-perusahaan Real-Estate yang telah membantu pemerintah didalam penyediaan papan namun-kurang memperhatikan unsur pembinaan hukum.
Titik temu yang memadai ialah dibentuknya peraturan-peraturan perihal perusahaan Real-Estate yang aifatnya memberikan batasan pada perusahaan Real-Estate didalam membuat kontrak-kontrak baku sehingga tidak raerugikan pihak konsumen sehingga dapat mencapai pembangunan seutuhnya didalam rangka pembangunan nasional, tanpa ada penekanan yang berlebihan pada salah satu program pembangunan saja yang akan membawa ketimpangan yang meluas dan dapat mengaburkan arti pembangunan itu sendiri."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 1983
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mus Aida
"Dunia perumah sakitan saat ini mulai dimarakkan dengan berbagai kasus gugatan hukum khususnya gugatan hukum terhadap pelayanan medis yang diberikan kepada pasien. Gugatan hukum pada umumnya diajukan atas tuduhan telah terjadi malpraktek, kelalaian atau tindakan yang berlebihan dalam pelayanan terhadap pasien. Phenomena ini terjadi akibat meningkatnya kesadaran dan harapan pengguna layanan rumah sakit atas pelayanan yang bermutu.
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi mengenai penanganan kasus gugatan hukum ditinjau dari aspek manajemen risiko di Rumah Sakit Pondok Indah. Penelitian ini juga bertujuan untuk mengidentifikasi karakteristik atau faktor-faktor pencetus timbulnya gugatan hukum, isyu-isyu yang menjadi pertentangan dalam penanganan kasus gugatan hukum, upaya-upaya dan para pihak yang terlibat yang dapat mendorong terjadinya kesepakatan serta diketahuinya prosedur penanganan kasus gugatan hukum, berbagai program manajemen risiko di RSPI dan tindakan pencegahan terhadap gugatan hukum.
Metode penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif-analitik dengan format studi kasus, dengan sample kasus gugatan hukum Tn.ED. Pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara mendalam dengan panduan daftar pertanyaan dan tinjauan terhadap data sekunder dan daftar pemeriksaan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlu adanya prosedur penanganan kasus gugatan hukum di RSPI yang dapat menjadi acuan bagi semua yang terlibat dalam penanganan kasus gugatan hukum agar kasus gugatan hukum dapat diselesaikan dengan secepat dan sebaik mungkin untuk menghindari risiko kerugian yang lebih besar baik moril maupun materiel. Dari hasil penelitian juga diketahui bahwa diperlukan pemahaman terhadap aspek hukum pelayanan medis khususnya aspek hukum rekam medis, persetujuan tindakan medis, pelayanan yang sub-standar, komunikasi dan informasi dokter pasien, dan lain-lain.
Hasil penelitian ini menyarankan kepada Rumah Sakit Pondok Indah untuk mengefektifkan program manajemen risiko yang sudah ada khususnya dalam penulisan laporan kejadian khusus atau luar biasa yang menimpa pasien khususnya kesertaan dokter didalam program-program manajemen risiko.

Case study of handling legal litigation in Pondok Indah hospitalPresently the hospital world is very busy with legal litigation especially litigation against the medical services being given to the patient. Normally the legal litigation is accused by malpractice, negligence or excessive treatment to the patient. This phenomenon occurred due to the increament of patient demand and expectation to the best practice hospital services.
The objective of this research is to have an information in regards of handling legal litigation case from the point of view of risk management in Pondok Indah Hospital. The other research objectives are also to identify the characteristic of factors triggering the legal litigation, issues which became dispute during the procees of handling legal litigation, the effort from all parties involved which can be resulted to the sattlement and also to find out the procedure in handling legal litigation, various
programs of risk management in Pondok Indah Hospital, and also preventive action against the legal litigation.
The methodology of this research used descriptive- analitic with case study format, the sample of this research is litigation case of Mr. ED. The datas collected with depth interview methode using questionare lists as reference point and also thru tracing of secundary datas and checklist
The research outcome shows the need of handling the procedure of legal litigation in RSPI which can be used as reference point for all parties involved in handling the case of legal litigation in order to proceed the legal litigation case as fast and good as possible to avoid mor risk of losses morally as well as materially. From this research can be found also the need of understanding legal aspects of medical record, the informed consent, substandard of services, communication and information between doctor and patient, etc.
This research suggest to Pondok Indah Hospital to make effective the existing programs of risk management especially in implementation of incident report and involvement of the doctors on risk management programs."
Universitas Indonesia, 2001
T427
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vina Juwitasari
"ABSTRAK
Nama : Vina JuwitasariProgram Studi : Kajian Administrasi Rumah SakitJudul Tesis : Analisis Budaya Keselamatan Pasien Sebagai Salah Satu Upaya DalamMewujudkan Visi Misi Rumah Sakit Pondok Indah Puri IndahBudaya keselamatan menjadi hal yang diutamakan dalam melaksanakanpelayanan pasien terutama di RS. Penelitian mengenai budaya keselamatan pasien diRumah Sakit Pondok Indah Puri Indah dilakukan untuk memenuhi temuan JCI padatrianneal survey tahun 2016 yaitu belum dilaksanakannya evaluasi terhadap persepsi stafmengenai budaya keselamatan pasien. Metode penelitian ini memakai mix methodexplanatory dengan menganalisis outcome dari hasil survei AHRQ dengan menggunakanpendekatan sistemik Malcolm Baldrige. Instrumen penelitian yang dipakai adalah denganmenggunakan kuesioner HSOPC Hospital Survey of Patient Safety Culture dari AHRQ Agency for Health Research and Quality yang terdiri dari 42 pertanyaan dandikelompokkan dalam 12 dimensi dan dilanjutkan dengan wawancara terstrukturmenggunakan pendekatan 7 aspek dari Malcolm Baldrige yaitu Kepemimpinan, RencanaStartegis, Fokus pada Tim, Fokus pada Pelanggan, Fokus pada Proses, Pengukuran,Analisisdan Manajemen Pengetahuan serta Hasil. Hasil penelitian ini mendapatkan dimensiPembelajaran Organisasi dan Peningkatan Berkelanjutan 77 dan dimensi KerjasamaDalam Unit 76 memiliki hasil persepsi positif yang tertinggi dan digolongkan dalamkategori Baik. Dimensi Respon non-punitive terhadap kesalahan, Staffing dan Serah terimadan transisi mempunyai hasil persepsi positif terendah dan masuk dalam kategori Kurang.Rencana tindakan yang akan dilakukan adalah perbaikan kebijakan dan prosedur mengenaipenanganan pelaporan insiden yang menjelaskan mengenai respon non-punitif serta RSakan membuat program mengenai budaya keselamatan pasien yang akan dievaluasi secaraberkala.Kata Kunci : Budaya Keselamatan Pasien, AHRQ, Malcolm Baldrige

ABSTRACT
Name Vina JuwitasariStudy Program Hospital Administration, Public Health Faculty, University of IndonesiaJudul Tesis Patient Safety Culture Analysis As An Effort To Actualize Vision and Missionof Pondok Indah Puri Indah HospitalPatient safety culture is a priority to implement a good patient care especiallyin hospital. Research of patient safety culture in Pondok Indah Puri Indah Hospital wasconducted to accomplish JCI Not Met finding in 2016 trianneal survey ldquo there is noevaluation of staf perception on patient safety culture being conducted rdquo . This research isusing a mix method explanatory that analyse the outcome of the survey with sistemicapproach of Malcolm Baldrige. The tool used for this research is HSOPC Hospital Surveyof Patient Safety Culture from AHRQ Agency for Health Research and Quality thatconsist of 42 questions and grouped to 12 dimention then will be continue with structuredinterview using 7 aspect from Malcolm Baldrige Leadership, Strategic Planning, Focus onTeam, Focus on customer, Focus on Process, Measurement, Analysis and KnowledgeManagement and Outcome. The outcome of this research are Organization Learning andContinous Improvement dimention 77 and Teamwork Within Unit 76 dimention hasthe highest results of positive perceptions and classified to Good category. And dimention ofNon punitive respond to error, Staffing and Handoffs and Transition has the lowest resultsof positive perceptions and classified to Poor category. Actions plans and recommendationsfor the hospital are to review the policy and procedure of incident report handling andmanagement that will explain more about the incident management and non punitiveresponds and to create a program that support patient safety culture and will be evaluatedperiodically.Keywords Patient Safety Culture, AHRQ, Malcolm Baldrige,"
2016
T46979
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>