Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 205469 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Priatna Sudrajat
"Pada Al qur'an dan Sunnah Rasul, tidak terdapat definisi yang jelas mengenai bentuk masjid. Oleh karena itu penerjemahan bentuk masjid ke dalam wujud arsitektur lebih disebabkan oleh bagaimana ia menerjemahkan kata masjid itu sendiri. Kehadiran masjid berarsitektur modern merupakan sebuah pertanda bahwa sebuah bangunan masjid dapat dibangun berdasarkan trend gaya arsitektur yang sedang berkembang. Kehadirannya dilatarbelakangi oleh munculnya kalangan masyarakat muslim modern. Mereka mempunyai pemikiran yang terbuka dan mau menerima adanya pembaharuan dalam hidup mereka. Selain faktor masyarakat, faktor lingkungan baik secara umum maupun khusus juga melatarbelakangi timbulnya masjid jenis ini. Walau bagaimana pun juga, penggunaan arsitektur modern sebagai arsitektur masjid bukanlah suatu hal umum / biasa. Karena pada saat ini arsitektur modern lebih banyak diterapkan pada bangunan komersial seperti pada gedung perkantoran maupun pada bangunan rumah tinggal. Oleh karena akan sangat menarik sekali apabila kita dapat mengkaji bagaimana penerapan kaidah-kaidah arsitektur modern pada bangunan masjid tersebut.
Skripsi ini membahas mengenai sejauh mana pengaruh arsitektur modern terhadap desain bangunan masjid. Pembahasan dalam skripsi ini melalui studi literature dan studi kasus, dengan meninjau pada kondisi lingkungan dan masyarakat sekitar, prinsip serta ciri yang diterapkan pada masjid berarsitektur modern, serta yang menjadi permasalahan utama mengenai pengaruh arsitektur modern terhadap desain bangunan masjid. Studi kasus yang diambil adalah masjid yang benar-benar menggunakan arsitektur modern sebagai arsitektur masjidnya. Dari tinjauan yang dilakukan, terlihat bahwa ternyata arsitektur modern sangat mempengaruhi wujud fisik dari bangunan masjid tersebut, yang dapat terlihat pada bentuk bangunannya, denahnya, tampaknya, pengolahan ruang dalam, dan bahkan juga mempengaruhi komponen arsitektur masjidnya itu sendiri.

On holly Qur'an and Sunnah Rasul there isn't any clear definition on the form of mosque. Because of that, the translation of mosque form into architectural form was based on how he / she translates the word of mosque by his or herself. The existence of modern architectured mosque is an indication that a mosque can be build based on architecture style which is popular at that time. It existence was based on the appearance of modern moslem society. They have an open minded mind and also can accept the transformation on their life. Besides that, environment , generally or specifically, also become a background on the appearance of this kind of mosque. However, the implementation of modern architecture on mosque architecture is an uncommon / unusual thing. Since in the present day, modern architecture is more implemented on commercial building like office building or a residence building. Because of that it will be an interesting subject if we can investigate on the implementation of modern architecture principle on that mosque.
This writing discusses how far it could be a modern architecture will effects the design of the mosque. Literature and case study are used to explore the condition of society and environment around, principles an characteristic which is implemented to the modern architecture mosque, and also which become the main question which is the effects of modern architecture on mosque design. The case study was conducted on a mosque which is truly use modern architecture as it's mosque architecture. The case study indicates that modern architecture is give a great effects on physical form of that mosque, which can be seen on it's form, it's ground plan, it's facade, on the way the architect arrange the mosque inside space, and also the component of the mosque architecture itself.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2007
S48360
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mus`ab`Abdu Asy Syahid
"[Arsitektur masjid di Indonesia terus mencari identitas bentuk dan gayanya mengikuti perkembangan modernitas desain arsitektur saat ini. Beberapa arsitek membebaskan desain karya dari kurungan tradisi salah satunya ialah Masjid Al Irsyad Satya Kota Baru Parahyangan Bandung. Modernisasi desain masjid Al Irsyad Satya diasumsikan dari adanya penerapan aspek aspek minimalisme mengacu pada terminologi minimalis rdquo ldquo sederhana atau kesederhanaan simplicity yang menjadi artikulasi dominan untuk menggambarkan karakteristik masjid pada berbagai ulasan desain dan karya ilmiah. Penulisan ini bertujuan menganalisis desain Masjid Al Irsyad Satya berdasarkan pada analisis historis faktor faktor yang terlibat pada pembangunan masjid serta pengukuran aspek minimalitas untuk menguji kesesuaiannya dengan asumsi di awal. Meskipun terdapat aspek kesederhanaan dan minimalitas diterapkan pada desainnya di sisi lain berbagai faktor seperti biaya perawatan dan hadirnya ekspresi personal si arsitek justru menunjukkan desain berada di posisi bertentangan dengan prinsip minimalisme sehingga Masjid Al Irsyad Satya bukanlah arsitektur masjid minimalis. Ditambah lagi preferensi si arsitek yang diduga mengambil kualitas desain yang mirip dengan bangunan arsitektur minimalis lain yang telah ada sehingga asumsi di awal mengenai masjid minimalis rdquo di awal menjadi wajar. Hal ini diharapkan dapat membantu masyarakat dan praktisi arsitek untuk lebih memahami sejarah teori dan perkembangan gaya arsitektur masjid modern di Indonesia secara kritis dan menjadi salah satu referensi umum untuk mengeksplorasinya di masa mendatang.

The mosques architecture in Indonesia is on progress for re searching its form identity and style following the design modernity development recently. Some of architects explore by freeing it from any limitating tradition e.g Al Irsyad Satya mosque Kota Baru Parahyangan located in Bandung. The modernisation of its design is assumpted from the implementation of minimalism aspects by such minimalist simple rdquo and ldquo simplicity terms become the dominating articulations to picture about Al Irsyad Satya mosque characteristics which are often stated in many design review and report. This research aims to analyze design style of Al Irsyad Satya based on historical analysis many factors involved during the mosque design develpoment to examine the assumption. Some of minimalism aspects simplicity and minimality are presented but combined together with architects personal expression and maintenance factors make its design a contradictory position with minimalism principles in other hand which results Al Irsyad Satya mosque is not precisely categorized to one of minimalist mosque architecture. In addition the design preference from the architect shows spatial quality aspects which assumpted commonly taken or referred from another built minimalist design thus matches with the assumption from the first place. This research is expected to facilitate both communities and practitioners to understand more about critical history theories and style development in modern mosque architecture in Indonesia and be one of reference to explore it in the future., The mosques architecture in Indonesia is on progress for re searching its form identity and style following the design modernity development recently Some of architects explore by freeing it from any limitating tradition e g Al Irsyad Satya mosque Kota Baru Parahyangan located in Bandung The modernisation of its design is assumpted from the implementation of minimalism aspects by such ldquo minimalist rdquo ldquo simple rdquo and ldquo simplicity rdquo terms become the dominating articulations to picture about Al Irsyad Satya mosque characteristics which are often stated in many design review and report This research aims to analyze design style of Al Irsyad Satya based on historical analysis many factors involved during the mosque design develpoment to examine the assumption Some of minimalism aspects simplicity and minimality are presented but combined together with architect rsquo s personal expression and maintenance factors make its design a contradictory position with minimalism principles in other hand which results Al Irsyad Satya mosque is not precisely categorized to one of ldquo minimalist mosque architecture rdquo In addition the design preference from the architect shows spatial quality aspects which assumpted commonly taken or referred from another built minimalist design thus matches with the assumption from the first place This research is expected to facilitate both communities and practitioners to understand more about critical history theories and style development in modern mosque architecture in Indonesia and be one of reference to explore it in the future ]"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
S61381
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Galuh Anisa Putri
"Dalam membangun masjid, Islam tidak memiliki aturan mengikat mengenai bentuk masjid karena prinsip utama dalam masjid adalah fungsi (function) (Omer, 2010). Hal tersebut ditunjukan dalam arsitektur Masjid Nabawi (622 M) yang dibangun sederhana sesuai fungsi yang dibutuhkan, tapi di saat yang sama, Masjid Nabawi berperan sebagai ruang publik kota Madinah sehingga masjid sejatinya merupakan tempat beribadah sekaligus pusat komunitas. Namun, perkembangan zaman kemudian mendorong aspek fungsi tidak lagi menjadi hal utama dalam membangun masjid, seperti masjid di era Imperium Ottoman yang menekankan aspek forma. Transformasi tersebut berdampak pada peran masjid menjadi alat birokrasi pemerintah. Fenomena tersebut menunjukan relasi antara aspek fungsi dengan realisasi peran masjid di dalam komunitas muslim yang dipengaruhi oleh praktek kuasa setempat, sehingga arsitektur masjid berpotensi sebagai indikator dalam melihat praktek kuasa. Indonesia di tahun 1950-1965, di bawah pimpinan Sukarno, membangun dua masjid yang signifikan dalam sejarah perkembangan masjid Indonesia, yakni Masjid Istiqlal dan Masjid Salman, yang keduanya menggunakan langgam arsitektur modern yang menekankan aspek fungsi dalam proses perancangannya. Skripsi ini bertujuan untuk melihat bagaimana aspek fungsi dijawantahkan dalam kedua masjid tersebut dan bagaimana hubungannya dengan praktek kuasa Sukarno dan peran masjid sebagai ruang publik."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Reza P. Saifuddin
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
S47932
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Luky Iskandar
"Penelitian ini membahas Pengaruh Gaya Kepemimpinan Transformasional, Iklim Komunikasi Dan Motivasi Terhadap Efektivitas Organisasi Studi Pada Remaja Masjid Sunda Kelapa RISKA. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pengaruh Gaya Kepemimpinan Transformasional terhadap Efektivitas Organisasi di Remaja Masjid Sunda Kelapa, mengetahui pengaruh Iklim Komunikasi terhadap Efektivitas Organisasi di Remaja Masjid Sunda Kelapa, dan untuk mengetahui bagaimana pengaruh Motivasi terhadap Efektivitas Organisasi di Remaja Masjid Sunda.
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, dengan metode survey dan cross-sectional. Dalam penelitian ini yang menjadi populasi penelitian adalah seluruh anggota Remaja Masjid Sunda Kelapa. Penentuan jumlah sampel menggunakan rumus Slovin, sehingga diperoleh jumlah sampel sebanyak 67 responden. Analisis yang digunakan adalah analisis Regresi Linear Berganda.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Gaya Kepemimpinan Transformasional, Iklim Komunikasi dan Motivasi secara parsial terbukti memiliki pengaruh signifikan terhadap Efektivitas Organisasi, dan terbukti secara simultan Gaya Kepemimpinan Transformasional, Iklim Komunikasi dan Motivasi secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap Efektivitas Organisasi.

This study discusses the Influence of Transformational Leadership Style, Communication Climate And Motivation To The Effectiveness Of The Study Organization Of Sunda Kelapa Mosque RISKA . The purpose of this study is to know how the influence of Transformational Leadership Style on Organizational Effectiveness in Sunda Kelapa Mosque Youth, knowing the influence of Communication Climate on Organizational Effectiveness in Sunda Kelapa Mosque Youth, and to know how the influence of Motivation on Organizational Effectiveness in youth Sunda Mosque.
This research is a quantitative research, with survey and cross sectional method. In this study the research population is all members of Sunda Kelapa Mosque Youth. Determination of the number of samples using Slovin formula, so that obtained the number of samples as many as 67 respondents. The analysis used is multiple linear regression analysis.
The results of this study indicate that the Transformational Leadership Style, Communication Climate and Motivation partially proved to have a significant influence on organizational effectiveness, and proven simultaneously Transformational Leadership Style, Communications and Motivation Climate collectively significantly affect the Effectiveness of the Organization.
"
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2018
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Novira Nurullita
"Masjid Agung Al-Azhar, Kebayoran Baru merupakan masjid modern pertama dan terbesar di Jakarta sebelum dibangunnya Masjid Istiqlal. Kajian ini membahas gaya bangunan pada Masjid Agung Al-Azhar dengan menelusuri keberadaan unsur bangunan yang mendapat pengaruh budaya asing melalui penggunaan alat analisis perubahan budaya yaitu akulturasi. Pada kajian ini digunakan Masjid Agung Al-Azhar sebagai sumber data bangunan. Metode yang digunakan berupa metode penelitian arkeologi oleh James Deetz yang terdiri dari tahap pengumpulan data (observasi), pengolahan data (deskripsi), dan tahap penafsiran data (eksplanasi). Berdasarkan hasil kajian, dapat diketahui bahwa Masjid Agung Al Azhar memiliki gaya bangunan yang memperlihatkan keberadaan dan pengaruh dari unsur budaya Timur Tengah khususnya pada bagian atap masjid berupa atap kubah, bagian menara masjid, bagian pintu masjid, dan pada ornamen yang ada di masjid. Selain dipengaruhi oleh unsur budaya asing, Masjid Agung Al-Azhar juga masih memiliki unsur lokal yang terlihat pada keberadaan serambi masjid. Hal ini memperlihatkan bahwa Masjid Agung Al-Azhar mendapat pengaruh arsitektur Timur Tengah yang pada penerapannya disesuaikan dengan fungsinya pada masjid.

The Great Mosque of Al-Azhar, Kebayoran Baru was the first and largest modern mosque in Jakarta before the construction of the Istiqlal Mosque. This study discusses the building style of the Great Mosque of Al-Azhar by tracing the existence of building elements that have received foreign cultural influences through the use of cultural change analysis tools, namely acculturation. In this study, the Great Mosque of Al-Azhar was used as a source of building data. The method used is in the form of an archaeological research method by James Deetz which consists of the data collection stage (observation), data processing (description), and the data interpretation stage (explanatory). Results of the study is it can be seen that the Great Mosque of Al Azhar has a building style that shows the existence and influence of Middle Eastern cultural elements, especially on the roof of the mosque in the form of a dome, part of the mosque minaret, part of the mosque door, and on the ornaments in the mosque. Apart from being influenced by foreign cultural elements, the Great Mosque of Al-Azhar also still has local elements that can be seen in the existence of the mosque foyer. This shows that the Great Mosque of Al-Azhar has the influence of Middle Eastern architecture which in its application is adapted to its function in the mosque."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Hikmah
"Masjid umumnya digunakan untuk tempat shalat, baik berjamaah atau sendiri. Masjid juga digunakan sebagai tempat menuntut ilmu agama, syiar Islam dan kegiatan sosial lainnya. Terdapat faktor yang mempengaruhi komunikasi dan kenyamanan pendengaran bagi jemaah masjid dan penceramah (guru atau khatib), yaitu faktor lingkungan seperti akustik.
Penelitian ini membahas mengenai keadaan akustik bangunan masjid serta kaitannya dengan kenyamanan pendengaran para jemaah pada saat shalat dan kegiatan pengajian berlangsung.
Hasil penelitian yang dilakukan dalam pengukuran waktu dengung (RT) dan kekerasan bunyi di Masjid Jami Al-Istiqomah Tegal Parang pada saat kosong (tidak ada jemaah) dan penuh dengan jemaah ketika acara Malam Nisfu Sya'ban di masjid tersebut, menunjukkan bahwa masjid tersebut belum memenuhi kriteria akustik yang baik untuk mendukung kegiatan di dalam sebuah masjid.
Dari hasil penelitian yang didapat, selanjutnya penulis memberikan saran perbaikan akustik pada masjid tersebut agar memenuhi kriteria akustik yang baik untuk sebuah bangunan masjid.

Mosque is commonly used as praying site, either with companion or alone. Beside, it has another function for the youth to learn Islamic studies, both educational and social activity. There are some factors which might influence the communication and convinience inside mosque while in lecturing section for audience and the lecture (cleric), it is environmental factor such as acoustic.
This research is mainly discuss about the acoustic condition of the building and its connection with the convinience of audience while in both praying and reciting section.
The result an of investigation which have been observation about reverberation time and intensity of sound at Jami? Al-Istiqomah Mosque Tegal Parang while its empty (without any people inside) and while its full capacity when Night of Nisf Shabaan Ceremony, showed that the mosque is not fulfill the proper acoustic criteria yet, for supporting any activity inside the building.
From the results obtained, the authors further suggest ways to improve acoustics in the mosque in order to meet the criteria for good acoustics for a mosque.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S64086
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Janah Dwi S.
"Masjid merupakan bangunan tanpa aturan yang kaku sehingga membuat masjid menjadi bangunan yang dinamis. Masjid dapat menunjukkan pengetahuan masyarakat pembuatnya. Melalui Masjid Perempuan diharapkan dapat memperlihatkan ciri khas Masjid Perempuan Yogyakarta dan Surakarta. Penelitian ini membahas tentang Masjid Perempuan Kauman, Yogyakarta dan Masjid Perempuan Keprabon, Surakarta. Analisis dilakukan dengan melakukan kajian perbandingan terhadap Masjid Umum abad 18 dan 20.
Hasil penelitian memperlihatkan bahwa terdapat tujuh ciri yang muncul pada Masjid Perempuan antara lain; berpondasi masif, beratap tumpang, tidak memiliki pawestren atau ruang untuk laki-laki, tidak memiliki mimbar, memiliki bangunan tambahan berupa dapur dan gudang, memiliki ornamen hias kaca es pada pintu atau jendela, dan memiliki kanopi. Melalui kajian terhadap Masjid Perempuan maka tampak bahwa perempuan muslim pada masa itu telah memiliki kedudukan yang kuat dalam masyarakat dan mampu menunjukkan keberadaan dan identitas mereka.

The mosque is a building without the rigid rules that make a mosque to be dynamic building. Mosques can demonstrate knowledge of the society. Through the Women's Mosque is expected to show typical of Woman Mosque at Yogyakarta and Surakarta. This research discusses about the Women's Mosque at Kauman, Yogyakarta and Women's Mosque at Keprabon, Yogyakarta, Surakarta. Analysis is performed by a comparison of the 18th and 20th century Common Mosque.
The results showed that there were seven characteristics that appear in Women's Mosque among others ; has a massive structure, overlapping roof, do not have pawestren or space for men , do not have a pulpit , having additional buildings such as kitchens and warehouses, has stained glass decorative ornament on the door or window, and has a porch gate. Women's Mosque suggests that Muslim women in the past have had a strong foothold in the community and be able to demonstrate the existence and identity."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2013
S53115
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aryani Widyakusuma
"Objek pembahasan ini adalah masjid yang dianggap memiliki makna implisit sebagai terjemahan langgam religius dimana yang dianggap memiliki makna implicit doktrin keislaman pada langgam religius. Langgam religius di sini adalah visual dan spiritual icon yang merepresentasikan identitas suatu bangunan peribadatan. Masjid sebagai langgam religius diambil sebagai data dan dianalisis dengan menggunakan metode deskriptif komparatif.
Tujuan dari skripsi ini adalah untuk mempelajari penerjemahan langgam arsitektur dari beberapa bangunan peribadatan agar dapat diperbandingkan hasilnya yaitu sebagai bangunan beridentitas yang menekankan pada aspek visual dan spiritual icon.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) ada kesamaan dari bangunanbangunan spiritual dalam mengekspresikan nilai-nilai spiritual yang ingin ditunjukkannya (2) Masjid adalah salah satu contoh kasus langgam religius dari agama Islam namun jika melihat esensi beribadah dari tiap agama maka ada kesamaan kualitas yang mereka inginkan dalam beribadah (3) karakter arsitek dan peran pemberi tugas turut mempengaruhi dalam mewujudkan suatu masjid yang menjadi simbol rumah peribadatan tanpa menghilangkan aspek kenyamanan dalam beribadah.

The object of this discussion is the mosque which is considered to have an implicit meaning as a translation of religious styles which are considered to have meaning implicit in the Islamic doctrine of religious style. Religious style here is a visual and spiritual icon that represents the identity of a building of worship. The mosque as a religious style is taken as data and analyzed using descriptive comparative method.
The purpose of this paper is to study the translation of some buildings architectural style of worship for which comparable results as building identity that emphasizes the visual aspect and spiritual icon.
Results showed that (1) there is similarity of spiritual buildings in expressing spiritual values who want demonstrated (2) Mosque is one example of the religious style of the Islamic religion, but if you see the essence of worship of every religion there are similarities quality they want in worship (3) the character of an architect and also influence the taskmaster role in the realization of a mosque that became a symbol of a house of worship without losing the comfort aspect of worship.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
S52291
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Mirza Shahrani
"Masjid Kubah Emas di Depok adalah sebuah fenomena yang baru-baru ini menghebohkan dunia baik nusantara maupun mancanegara. Bukan hanya karena skalanya yang besar dan banyaknya penggunaan material emas pada masjid tersebut, namun juga karena letak dari masjid yang jauh dari pusat kota. Reka bentuk masjid yang merujuk pada masjid di kawasan Timur Tengah seakan-akan ingin menunjukkan bahwa reka bentuk masjid yang tepat hanyalah reka bentuk masjid di kawasan tersebut. Demikian pula dengan material emas yang melekat pada kubah masjid, seolah-olah ingin menunjukkan bahwa kubah adalah lambang dari sebuah masjid yang harus didesain semenarik dan seindah mungkin.
Skripsi ini bertujuan untuk menganalisa ide-ide arsitektural dari Masjid Kubah Emas, khususnya dilihat dari aspek ?reproduksi bentuk? yang disenarai merupakan simulasi dari masjid-masjid bercorak Timur Tengah, sedangkan pembahasan skripsi dilakukan dengan menyentuh tentang makna kesakralan masjid dan gekala hiper-realitas.
Peran dari pemberi tugas dan pemberi tugas atau pemilik sangat besar dalam pembangunan masjid ini. Oleh karena itu skripsi ini juga mengupas profil masjid berkaitan dengan profil pemiliknya yaitu Ibu Dian Djuriah. Pada akhirnya kondisi-kondisi itulah yang menjadi pemicu terjadinya pergeseran makna masjid pada Masjid Kubah Emas.

Golden Dome Mosque in Depok is a phenomenon that get people?s attention these day. The beautiful design and a lot of gold that used in this mosque makes it a new icon of mosque in Indonesia. The Golden Dome Mosque design that copying mosque design in Middle East country as if to show that the exact mosque design are only the design from that region. Either do with the gold material that stick to the dome, as if to show that dome is the symbol of a mosque, so it have to be designed as beautiful as possible.
This thesis have purpose to analize the architectural ideas from Golden Dome Mosque, especially from ?form reproduction? aspect that show the simulation of mosque in Middle East country. Besides that, this thesis also discuss about sacred in mosque dan hyper-reality symptom.
The role of the owner is very big for the development of this mosque and because of that this thesis also discuss about the profile of the owner, that is Miss Dian Djuriah. In the end, it is this condition that cause the mosque meaning shift in Golden Dome Mosque.
"
2008
R.05.08.54 Sha m
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>