Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 187244 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sella Eprina
"Biomimetika yang dipopulerkan oleh Janine M. Benyus merupakan cabang ilmu pengetahuan baru yang mempelajari ide-ide desain dari makhluk hidup di alam, dan ditiru untuk menyelesaikan masalah. Gagasan ini kemudian dikaji oleh banyak orang dan mulai dapat diterapkan dalam sejumlah bidang termasuk arsitektur. Di alam, rayap tanah yang dikenal sebagai master arsitek alam, bertahan hidup dengan menjaga keseimbangan temperaturnya. Rayap mengatur penerimaan dan pelepasan panas dengan memanfaatkan elemen alam yang ada di sekitarnya. Mereka menggunakan air, tanah, angin, matahari dengan perhitungan dan metode yang tepat. Sistem pada gundukan rayap dan bangunan sebenarnya tidak jauh berbeda. Keduanya menggunakan media dan strategi yang sama, yang berbeda terletak pada cara aplikasinya. Selain terdapat persamaan dan perbedaan, terdapat beberapa hal baru yang ditemukan yang bisa menjadi ide baru dalam desain. Sistem pengaturan panas pada sarang rayap ini pula yang menjadi inspirasi arsitek Mick Pearce dalam membangun Pusat belanja Eastgate, di kota Harare, Zimbabwe. Eastgate merupakan bangunan pertama di dunia yang menggunakan seluruhnya sistem pendinginan dan pemanasan yang alami. Hasilnya, dengan konsep alami, Bangunan Eastgate menghemat biaya konstruksi sehingga harga sewa kantor di dalamnya lebih murah. Selain itu biaya maintenance-nya rendah karena Eastgate menggunakan energi lebih rendah dari bangunan pada umumnya. Pada akhirnya, desain biomimetika mendorong siapapun yang mempelajarinya untuk menggunakan teknologi yang lebih ramah lingkungan dan lebih bertanggung jawab terhadap alam."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2007
S48382
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mohamad Jeferi
"Bentonit merupakan mineral alimuna siilkat terhidrat dengan beberapa
logam alkali dan alkali tanah yang terikat didalamnya. Ion-ion logam tersebut
dapat diganti oleh kation lain dan dapt menyerap air secara reversibel.
Struktur bentonit sendiri terdiri dari tiga lapis atau berbentuk pebandingan 2 :
1, yaitu tetrahedral-oktahedral-tetrahedral (T-O-T). Secara umum bentonit
dibagi atas dua golongan yaitu natrium bentonit dan kalsium bentonit dengan
rumus {A\^\ fe^\ Cr®^ Mn^^) (Aly^'+ Si4.y^^) OioCOH; F)2 Xo.ss-
Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari kemampuan bentonit alam
Karangnunggal yang diaktivasi dalam rangka untuk menyerap ion logam Ni^"",
Co^'^ dan Gd^"^ di dalam air.
Untuk mengetahui daya serapnya, bentonit tersebut divariasikan
dengan 3 perlakuan 1. Bentonit alam Karangnunggal tanpa aktivasi
2. Bentonit alam Karangnunggal diaktivasi dengan H2SO4 0,025 M; 0,05
M; 0,10 M; 0,25 M; 0.5 M; 1,0 M; 1,5 M; 2,0 M dan 2,5 M.
3. Bentonit alam Karangnunggal diaktivasi dengan pemanasan 150 °C:
200 °C: 250 °C; 300 °C dan 500 °C.
Masing-masing bentonit diuji daya serapnya terhadap ion logam Ni^'^,
Co^"" dan Cd^"" dengan pengadukan menggunakan shaker selama 120 menit.
selanjutnya diukur adsorpsinya dengan menggunakan alat AAS. Selain itu
untuk mengetahui adanya perubahan struktur dari bentonit dilakukan dengan
MU.IK PEHPUSTfiKAAN
menggunakan alat XRD. _____F_MIPA-U I
Dari percobaan yang dilakukan diperoleh hasil adsorpsi maksimal
pada bentonit alam Karangnunggal dengan aktivasi asam sulfat 0,025 M dan
aktivasi pemanasan pada suhu 150-200 °C jika dibandingkan dengan
bentonit tanpa aktivasi. Ketika Ni^"" 0,1703 mek dicampurkan dengan 0,5 g
bentonit aktivasi pemanasan, Ni^"" yang terserap mencapai 0,1360 mek/g
(200 °C) dan 0,1549 mek/g (0,025 M), untuk Co^"^ 0,1697 mek/g yang
terserap mencapai 0,2111 mek/g (150 °C) dan 0,1844 mek/g (0,025 M) serta
untuk Cd^"" 0,0890 mek yang terserap mencapai 0,1218 mek/g (150 °C) dan
0,1159 mek/g (0,025 M).
Selanjutnya bentonit yang menyerap maksimal dilakukan varigsi
terhadap pH buffer phosfat 4, 5 dan 6. Didapat hasil untuk Ni^" yang terserap
0,1023 mek/g (0,025 M) dan 0,0971 mek/g (150 °C), untuk yang terserap 0,1439 mek/g (0,025 M) dan 0,1575 mek/g (150 °C) serta untuk yang
terserap 0,1615 mek/g (0,025 M) dan 0,1615 mek/g (150 °C)."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2003
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indra Kurniawan
"Bentonit adalah nama dagang untuk lempung monmorirdhitYdng-dapat
digunakan sebagai penyerap katlon-kation logam. AktlvasI asam dan aktivasi
pemanasan dilakukan dengan maksud memperoleh bentonit dengan daya
serap terhadap kation yang lebih besar. Variasi aktivasi asam dilakukan dari
konsentrasi 0,03 - 1,2 M HOI. Aktivasi pemanasan dilakukan dengan
memvariasikan temperatur 200-600 °C. daya serap bentonit yang lebih besar
diperoleh pada aktivasi 0,03 M HOI dan aktivasi dengan pemanasan pada
temperatur 200 °C. pemanasan 400 °G dan 600 °C mengakibatkan daya
serap bentonit terhadap logam cenderung berkurang. Penggunaan buffer
asetat mengakibatkan daya serap terhadap logam menjadi relatif kecil"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2004
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Novi Ariyanto
"Hasil penelusuran dokumen Jumlah anak jalanan di Depok mengalami peningkatan pada tahun 2010 sebesar 80 %, jumlah tersebut dikarenakan perpindahan secara besar-besaran (eksodus) dari daerah lain yang berada di sekitar kota Depok. (Dinaskersos Kota Depok, 2009). Penelitian yang berjumlah 112 halaman ini bertujuan untuk Untuk mengetahui hubungan antara karakteristik anak jalanan dengan perilaku seksual berisiko pada anak jalanan di Kota Depok dan latar belakang yang mendasarinya.
Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan jenis penelitian cross sectional dan kualitatif dengan jenis penelitian Rapid Assesment Procedures (RAP) yang dilakukan pada bulan Mei-Juni 2013 di Kota Depok dengan 240 orang anak jalanan (kuantitatif) dan 24 orang informan anak jalanan (kualitatif), yang menjadi sample penelitian.
Hasil penelitian didapatkan risiko anak untuk melakukan seks dengan satu atau lebih dari satu pasangan yang tinggal di jalanan 17,4 kali lebih tinggi dibandingkan risiko anak yang tinggal di rumah singgah setelah dikontrol usia, jenis kelamin, pendidikan ayah, pendidikan ibu, peran orang tua, peran teman.

The number of search results document in Depok street children has increased in 2010 by 80%, the amount of displacement due to the massive (exodus) from other areas around the city of Depok. (Dinaskersos Depok City, 2009). Which amounts to 112 pages of research aims to To determine the relationship between the characteristics of street children with risky sexual behavior of street children in the city of Depok and the underlying background.
This study uses quantitative methods to the type of cross-sectional research and qualitative research types Rapid Assessment Procedures (RAP) which was conducted in May-June 2013 in the city of Depok with 240 street children (quantitative) and 24 informants street children (qualitative), that a research sample.
Results, the risk of a child to engage in sex with one or more than one spouse living on the street 17.4 times higher than the risk of children living in a halfway house after controlling age, sex, father's education, mother's education, the role of parents, the role of friend.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
T35731
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Simanullang, Guarda
"Bentonit adalah nama dagang untuk lempung monmorilonit (smektit)
yang dapat digunakan sebagai adsorben, zat pemutih, katalisator. Bentonit
alam karangnunggal merupakan jenis kalsium bentonit mempunyai KTK
(Kapasitas Tukar Kation) yang relatif besar (80-140 mek/IOOg). Aktivasi asam
dan aktivasi pemanasan dilakukan dengan maksud memperoleh bentonit
dengan nilai KTK yang lebih besar. Aktivasi asam divariasikan dari
konsentrasi 0,025-2,5 M H2SO4, aktivasi pemanasan divariasikan 100-500°C.
KTK yang lebih besar dari bentonit tanpa aktivasi diperoleh pada aktivasi
0,025 M H2SO4 dan aktivasi pemanas'anlOO °C yaitu 47,41 mek/IOOg dan
48,82 mek/100g. Larutan (50 ppm), Zn^^ (50 ppm) diadsorpsi secara optimum oleh bentonit aktivasi 0,025 H2SO4 tetapi Mn^ (50 ppm) diadsorpsi
secara optimum oleh bentonit aktivasi 0,25 M H2SO4. Aktivasi diatas 100 °C
mengakibatkan adsorpsi bentonit terhadap larutan logam cenderung
berkurang. Grafik adsorpsi bentonit terhadap logam yang dibuffer
menunjukkan pada pH 5-pH 6 adalah kondisi terbaik penyerapan larutan
logam. Analisa XRD memperlihatkan tidak ada perubahan yang berarti
terhadap sudut difraksi (0) dan jarak pisah bidang kisi pemantui (d) sehingga
dapat dikatakan tidak terjadi kerusakan struktur bentonit"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2003
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Achmad KP Mochtan
"ABSTRAK
Dua kejadian menonojol yang tercatat dari telaah dan
tinjauan kepustakaan mengenai kehidupan para migran musiman
di lingkungan perkotaan adalah adanya kecenderungan mereka
untuk mengelompok dalm pekerjaan & tempat tinggal serta
adanya tantangan untuk melakukan penyesuaian diri
Kalau sebelumnya masing-masing kejadian lebih sering
diamati dan diperhatikan sebagai salah karakteristik
daripada para migran I maka penelitian yang dilakukan
menunjukan bahwa sesungguhnya kedua kejadian tersebut saling
berhubungan
Secara lebih tepatnya, bentuk hubungan yang ada
diantara kedua kejadian tersebut merupakan hubungan yang
bersifat negatif ArtinyaI kedalaman hubungan, keterikatan
serta keterlibatan seorang migran musiman terhadap
kelompoknya cenderung akan menghambat keberhasilannya dalam
melakukan penyesuaian diri"
1986
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tia Nurfitriani
"Kerusakan akibat bencana dapat menyebabkan banyak orang terpisah atau kehilangan tempat tinggal atau disebut juga dengan displacement. Selama proses rehabilitasi dan rekonstruksi kerusakan tersebut, terjadi masa transisi dari kondisi darurat menuju normal kembali, salah satunya terkait kebutuhan bertempat tinggal. Skripsi ini memaparkan perwujudan transisi kebutuhan bertempat tinggal pada transitional shelter.
Transitional shelter merupakan istilah yang untuk tempat tinggal pada masa transisi pasca bencana. Transisi dalam transitional shelter merupakan suatu incremental process atau proses yang terjadi secara bertahap pasca terjadinya bencana hingga kondisi normal kembali tercapai.
Hasil analisis dari studi pustaka dan studi kasus menunjukan bahwa perwujudan incremental process dalam transitional shelter tidak selalu sama tergantung pada konsep dan konteks projeknya. Namun pada dasarnya, incremental process dalam transitional shelter ada untuk memungkinkan penghuninya secara mandiri mengembangkan tempat tinggal hingga tercapai kondisi tempat tinggal yang layak sebagaimana sebelum terjadinya bencana.

Destruction after disaster causes displacement or a phenomenon which a lot of people are displaced from their own home ground. Along the process to rehabilitate and reconstruct the disaster after effect, the displaced victims are in transition period from emergency to normal condition to live in. This undergraduate paper explains about transition of the necessities for living after disaster in transitional shelter.
Transitional shelter is a term used to explain about shelter in transitional period after disaster. Transition in transitional shelter is an incremental process to achieve a proper shelter to settle like in normal condition.
The result of literature and case studies shows that the realizations of incremental process in the cases of transitional shelter are various depends on the concept and the context of the projects. Despite of the vary realizations, incremental process basically is applied in transitional shelter project to enable the victims independently develop their own shelter to achieve a shelter as appropriate as the condition before disasters strike.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S56000
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maria Rosita Prijoharijono
"Gambaran bangunan-bangunan cukup banyak dijumpai pada relief-relief candi, khususnya caudi-candi di Jawa, Pada dasarnya bangunan-bangunan yang digambarkan pada relief-relief candi tersebut dapat dibedakan men jadi beberapa macam bangunan, antara lain yang disebut sebagai bangunan konstruksi susunan batu dan bangunan konstruksi kayu (Atmadi 1979: 5-6). Penelitian serta pengamatan terhadap gambaran bangunan-bangunan pada relief candi-candi di Jawa sebelumnja telah dilakukan oleh beberapa ahli dalam usaha mengungkapkan masalah-masalah yang berhubungan dengan gambaran bangunan-bangunaa pada relief-relief tersebut. Pengamatan terhadap bangunan-bangunan yang terdapat pada; relief candi-candi di Jawa mula-mula dilakukan aleh Parmantier,walaupun sifatnya masih terbatas tetapi cukup bermanfaat bagi_ penelitian-penelitian selanjutnya. Dalam pengamatan terhadap gambaran bangunan-bangunan tersebut, Parmantier mengemukakan garis besar dari penggambaran bentuk-bentuk bangunan pada relief candi..."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1984
S11932
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kim, Mei
"Manusia, pada masa tuanya memiliki keterbatasan secara fisik untuk bergerak. Bahkan kemampuan indera untuk merespons terhadap lingkungan sekitar juga berkurang. Keterbatasan ini menuntut manusia lanjut usia mengakibatkan kehidupan mereka berkecenderungan untuk beraktivitas di dalam bangunan (indoor). Kegiatan manusia lanjut usia ini pun berorientasi ke dalam bangunan sehingga desain yang diperlukan untuk mereka tentu saja berbeda, mengingat keterbatasan yang mereka miliki bila dibandingkan dengan manusia pads tingkat usia yang lain. Kebutuhan manusia lanjut usia terhadap aspek keselamatan menjadi suatu acuan dasar dari desain bangunan sehingga ni[ai keselamatan tempat mereka (manula) beraktivitas menjadi hal yang sangat penting untuk diperhatikan. Perihal tersebut dikaitkan dengan kondisi dari manula yang ingin bergerak secara mandiri, tanpa bantuan prang lain. Design For Safety merupakan merupakan konsep perancangan yang diharapkan dapat memberi kontribusi bagi manusia lanjut usia dalam kehidupannya sehari-hari, dari segi kenyamanan, kesehatan, keamanan dan tentu saja keselamatan, baik dari segi fisik, psikologi maupun sosiologi."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S48557
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>