Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 113984 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sony S.
"Penulis berasumsi, bahwa dunia sedang dilanda budaya pop(uler). Sebagai contoh dibidang musik, adanya berbagai aliran musik pop sehingga komes pop(uler) Idol begitu menarik minat masyarakat Inggris, demikian pula dengan Indonesia, kontes indonesian idol. Akademi Fantasi Indesiar (AFI) juga membuat heboh masyarakat Indonesia, dengan mengirimkan SMS dan premium call untuk mendukung idolanya.
Pada konteks bangunan, pemilihan desain sangatlah penting dalam membangun snatu bangunan. Selanjutnya penulis berasumsi bahwa budaya pop(uler) juga mempengaruhi pemilihan desain pada bangunan, terutama pada ba.ngunan mall di Jakarta. Berawal dari budaya popfuler], yang kemudian menjadi seni pop(uler), dan akhirnya, terbentuk gaya arsitektur pop(uler). Ciri khas dari gaya aisnektur pop(uler) secara umijm adalah menarik perhatian atau eye catching membuat arsitektur pop(uler) dijadikan pendekatan dalam mendesain bangunan mall. Dengan ciri khas tersebut maka arsitektur pop(uler) dipakai untuk mendesain bangunan mall yang bertujuan untuk menarik pengunjung,
Sebagai contoh bangunan mall yang diperkirakan menggunakan pendekatan desain arsitektur pop(uler) antara iain Kelapa Gading Mall. Piaza Indonesia EX, dan Cilandak Town Square. Ketika penulis sedang berjalan di Kelapa Gading Mall, terlihat bangunan tersebut sangat menarik perhatian dengan warna yang mencolok khususnya fasade bangunan. Bangunan lain adalah Plaza Indonesia EX. dengan warna yang mencolok, dan masa kotak yang tersusun dinamis. Terakhir Cilandak Town Square. Pada saat melihat bangunan ini, penulis tertarik pada masa kerucut yang besar dan terbuat dari frainc kaca. Masa kerucut tersebut menjadi bagian dari fasade bangunan yang dipenuhi dengan beraneka warna
Banyaknya bangunan mall di Jakarta yang menggunakan gaya arsitektur pop(uler). mengundang banyak kontroversi, karena penterjemahan gaya tersebut dapat dikatakan pengcopyan dari gaya arsitektur pop(uler) asing. Adanya perkembangan era post-modern yang belum ada ujungnya, memungkinkan gaya arsitektur pop(uler) dapat terus berkembang. Dengan penggalian akan budaya sendiri, yang kemudian diterjemahkan kedalam arsitektur, menjadi hal yang baik karena kita dapat melestarikan budaya lewat bangunan."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S48644
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muttabati Arafatiani
"Bangunan publik merupakan bangunan yang ditujukan untuk umum dan berfungsi untuk mengakomodasi masyarakatnya dalam memenuhi kebutuhan hidup seperti bersosialisasi, berinteraksi, dan melakukan aktivrtas di tengah komunitasnya. Anak-anak merupakan salah satu kelompok pengguna yang perlu diberikan pechatian khusus. Terutama pada kebutuhan mereka yang mendukung perkembangannya daiam publik. Aksesibilitas bagi anak dalam bangunan publik merupakan salah satu langkah dalam memberikan lingkungan yang baik bagi anak-anak sebagai bagian dari masyarakat. Kepedulian untuk memberikan lingkungan yang baik bagi anak-anak akan membawa kita ke arah kondisi ideal sebuah masyarakat di dalam kota. Aksesibilitas ini dapat berupa keselamatan, keamanan dan pengawasan orang dewasa, desain spasial, dan visibilitas pada bangunan. Untuk melihat seberapa jauh bangunan publik di Jakarta memberikan aksesibilitas bagi anak, maka saya melakukan studi kasus pada dua shopping mall sebagai bangunan publik yang kerap dikunjungi oleh keluarga beserta anak-anak. Dari studi kasus tersebut ditemukan bahwa bangunan ini sudah mulai memperhatikan kebutuhan anak-anak di dalam bangunan. Namun, sebagian besar aksesibilitas yang diberikan masih terbatas pada ruang secara fisik. Sedangkan memberikan kemudahan bagi anak-anak untuk mengakses di dalam bangunan belum diperhatikan lebih jauh.

Public buildings open for public and accommodate the needs of the community to socialize, interact and do other activities within the society. There is a need to pay attention to children as a group of users to support them developing their ability in public. Easy access for children in public building becomes a part of providing a good environment for them. Showing that we care for them will bring us through an ideal environment for the community. These accessibilities are safety, security and adult's supervision, spatial design, and visibility in the building. In order to see how well public buildings in Jakarta provide accessibility for children, I have done a case study of two shopping mails as a type of public buildings that were frequently visited by children and their families. The case study concludes that these two buildings had already concerned with children's needs. However, most of the accesses given were still limited to the provision of physical spaces. Meanwhile, the buildings have not given enough attention to provide easy accesses for children within the whole environment of the buildings."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S48617
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Prihatni Linangkung
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1995
S48033
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Melissa
"Jumlah ruang ritel di Indonesia saat ini memang menabjubkanl Saat ini sedikitnya ada sekitar 70 lokasi pusat perbelanjaan di Jakarta dengan total luas ruang ritel lebih dari 1,5 juta meter persegi. Jumlah sebanyak itu masih ditambah lagi dengan proyek pusat-pusat perbelanjaan baru sebesar 1 juta meter persegi, yang sedang dan akan dibangun dan rencananya akan selesai tahun 2005. Daii total 1,5 juta persegi ruang ritel yang ada di Jakarta, diperkirakan sebanyak 134.000 meter persegi atau sekitar 9% masih belum tersewalterjual (vacant). Dalam kondisi ini, teknik-teknik apakah yang digunakan para developer untuk mempertahankan agar pusat perbelanjaannya bisa tetap sustain 1 survive? Dan faktor-faktor apa sajakah yang menyebabkan sebuah pusat perbelanjaan dapat tetap sustain? Apa pula hubungannya dengan pusat perbelanjaan yang bertajuk mal,plaza dan trade center? Skripsi ini bertujuan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan ini dengan cam membahasnya melalui teen 8 tahapan perkembangan Real Estat yang dikeluarkan oleh Urban Land Institute."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S48553
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sjukri Mustafa
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1994
S48010
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
J. CH. Adji Jalesiawan
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1990
S41871
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rakhmat
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
S48084
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tjatur Apriliawan
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1990
S41873
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Robby Eduardo
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1990
S41868
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sunandir
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1990
S41874
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>