Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 43586 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Wilopo Rusmaraji
"Pelat lantai adalah salah satu elemen dalam struktur bangunan yang salah satu fungsinya adalah untuk membagi ruangan secara vertikal. Selain itu secara struktural, pelat lantai juga berfungsi untuk menambah kekakuan dari keseluruhan elemen struktur dalam bangunan. Sebagai pembagi ruangan secara vertikal, keberadaan pelat lantai sangat diperlukan apabila kita ingin menambah ruangan untuk her aktifitas di atas ruangan yang lama atau dengan kata lain menambah lantai ke-dua. Pelat lantai sendiri menurut arah penyaluran gayanya dibagi menjadi pelat lantai sate arah, pelat lantai dua arah dan pelat datar. Sedangkan menurut komposisi bahan penyusunnya pelat lantai dapat diklasifikasikan menjadi lantai monolitik, precast dan komposit. Masing-masing tipe memiliki kelebihan dan kekurangan dan dapat dipergunakan sesuai dengan kebutuhan masing-masing orang. Sudah menjadi sifat dasar manusia untuk mencari segala sesuatu yang lebih murah, lebih cepat, lebih praktis, dsb. Begitu juga dalam menentukan jenis pelat lantai yang akan digunakan. Untuk itulah manusia mengembangkan sistem komposit yang banyak digunakan dalam bangunan bertingkat tinggi. Selain itu manusia juga berupaya mencari bahan bangunan yang lebih ringan untuk membuat pelat lantai agar dapat lebih tahan terhadap gaya gempa. Salah satu caranya adalah dengan membuat rongga pada pelat lantai seperti terlihat pada hollow precast prestressed concrete slab Salah satu kelemahan bahan komposit di alas adalah harganya yang mahal dan kurang mampu dijangkau oleh masyarakat banyak sehingga di Indonesia dikembangkan pelat lantai dengan menggunakan keramik komposit beton. Bahan bangunan ini sudah teruji sebagai bahan penyusun pelat lantai yang kuat, cepat, dan ramah lingkungan karena terbuat dari material alami (tanah liat). Selain itu harganya juga relatif lebih murah ketimbang bahan bangunan penyusun pelat lantai konvensional lainnya (beton bertulang)."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S48527
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Randi
"Sekarang komposit telah semakin sering digunakan dalam aplikasi maritim, tidak hanya sebagai komponen-komponen dari mesin dan peralatan yang ada di kapal tetapi juga sebagai material yang digunakan dalam pembuatan kapal itu sendiri. Tetapi komposit yang selalu digunakan hanyalah komposit berpenguat serat sintetik saja, serat alam sendiri sangat tidak popular dalam pengaplikasiannya. Padahal serat alam memiliki keunggulan dalam sumbemya yang melimpah dan bahannya yang ramah linkungan.
Dalam penelitian ini ingin dibuktikan apakah serat alam memiliki karakteristik kekuatan yang jauh dibawah serat sintetik sehingga jarang sekali digunakan sebagai penguat pada komposit atau malah sebaliknya. Cara pengevaluasianya dengan membandingkan dengan komposit sejenis tapi menggunakan penguat dari serat sintetik yaitu Glass Reinforcement Cement (GRC). Serat alam yang digunakan adalah serat pohon pisang abaca, dipilihnya serat ini karena serat ini sangat mudah ditemukan didaerah tropis seperti Indonesia dan juga tumbuh tanpa mengenal musim sehingga sumbemya sangat melimpah. Selain itu serat pohon pisang abaca juga kuat dan cukup panjang bila dibandingkan dengan serat alam lainnya, panjangnya sendiri bisa mencapai 2 meter.
Sebagai komposit, serat abaca dengan matriks beton akan dibandingkan dengan rules material pembuat perahu dari biro klasifikasi untuk melihat apakah komposit tersebut telah memenuhi sehingga dapat digunakan sebagai material pembuat kapal. Dipilihnya beton sebagai matriks pada komposit ini karena beton masih jarang digunakan sebagai meteria pembuat kapal di Indonesia karena dianggap masih terlalu kaku dan mudah retak. Tapi dengan menjadikan beton sebagai komposit yang diperkuat dengan serat pohon pisang abaca, sifat kaku dari beton dapat dikurangi.

Now, composite has been often using in maritime applications, not only just use as a components from machine and tool in the ship but composite had been using as a material in ship building itself. Generally, composite that used is just only a composite with synthetic fiber as reinforcement, natural fiber as reinforcement not popular in application. Although natural fiber had advantage in source which is unlimited and the properties that very safe for surrounding because can be recycle.
In this researcher will be prove, what is natural fiber have strength characteristic that far away from synthetic fiber so it very rare using as reinforcement composite or the opposite. The method evaluation by compared with composite with same matrix but used a synthetic fiber as reinforcement, Glass Reinforcement Cement (GRC). Natural fiber that used in this research is fiber from banana abaca tree, choosing it because it very easy to find in tropical area like Indonesia and can be growth all season. Beside that abaca fiber has very strong fiber and also long enough if compared by the other natural fiber, long of abaca fiber can be 2 meter.
As Composite, abaca fiber and concrete matrix will be compared with rules for ship material from biro classification to look if the composite has fulfilled so it can be evidence that composite can be used for ship material. Chosen concrete ac a matrix in this composite because concrete itself not very familiar as a ship material in Indonesia, concrete has very high stiffness and easy to crack. But with made it as composite which reinforcement with abaca fiber, stiffness properties from concrete can be minimally.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S38038
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Salahuddin Junus
"Pada penelitian ini akan dibuat material komposit aluminium dengan penguat Al2O3. Material ini mempunyai kekuatan tinggi dan ringan yang nantinya akan digunakan sebagai material alternatif untuk pipa tanpa sambungan. Metode pembuatan pipa tanpa sambungan ini melalui proses Stir Casting dan Centrifugal Casting.
Dari hasil penelitian, menunjukkan bahwa dengan penambahan penguat Al2O3 akan meningkatkan sifat mekanik komposit. Nilai kekerasan meningkat seiring dengan penambahan penguat. Pengaruh dari variabel proses pada penelitian ini di analisa dengan pengamatan struktur mikro, SEM-EDX.
Dari hasil pengamatan terlihat bahwa munculnya fasa baru MgO dan MgAl2O4 akan meningkatkan wettability dan sifat mekanik komposit. Nilai porositas dan nilai kekerasan komposit akan meningkat akibat pengaruh dari %Vf Al2O3 dan %wt Mg. Nilai kekerasan tertinggi dicapai sebesar 54HRB pada 20% Vf Al2O3.
Dari hasil penelitian komposit aluminum dengan penguat partikel keramik diperoleh suatu desain material komposit yang mempunyai sifat mekanik yang unggul, seperti kekuatan, kekerasan dan tahan temperatur tinggi serta ringan. Sehingga dari hasil penelitian ini dapat diaplikasikan untuk bahan alternatif material pipa tanpa sambungan yang awalnya berbahan baja untuk diganti dengan komposit Al/Al2O3.

In this study will be made of aluminum composite material with Al2O3 reinforcement. This material has high strength and light weight which will be used as an alternative material for seamless pipe. Method for making seamless pipe through the process of Stir Casting and Centrifugal Casting.
From the results of the study, indicate that the addition of Al2O3 reinforcement will improve the mechanical properties of the composite. Hardness value increases with the addition of reinforcement. Influence of process variables in this study analyzed the microstructure observation, SEM-EDX.
From the observation seen that advent of a new phase of MgO and MgAl2O4 will increase the wettability and mechanical properties of the composite. Porosity value and the value of the composite hardness will increase due to the influence of % Vt Al2O3. The highest hardness values reached in 54 HRB of 20%Vf Al2O3.
From the research of composite aluminum with ceramic particles reinforcement obtained a composite material design which has superior mechanical properties, such as strength, hardness and high temperature resistant and lightweight. So that the results of this study can be applied to alternative materials seamless pipe material which was originally made of steel to be replaced with a composite Al/ Al2O3.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
D2006
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anne Zulfia
Jakarta: UI-Press, 2008
PGB 0502
UI - Pidato  Universitas Indonesia Library
cover
Fauzan Musaddiq
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
S37092
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bondan Tiara Sofyan
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1995
LP-Pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Abubakar Fahmi
"Struktur kolom komposit adalah struktur kolom yang terbentuk dari dua material atau lebih, yang bekerja bersama-sama untuk menahan beban terutama beban aksial dan momen akibat beban aksial eksentris. Pada skripsi ini secara khusus akan dibahas struktur kolom komposit yang terdiri dari material square hollow steel dan beton dengan 2 macam mutu. Material baja dan beton masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan.
Dengan melakukan penggabungan kedua material dalam suatu struktur maka diharapkan struktur tersebut dapat bekerja maksimal dalam menahan beban luar, yaitu dapat menahan beban lebih besar dengan deformasi yang kecil. Hal ini disebabkan karena perilaku dari struktur komposit baja-beton sangat dipengaruhi oleh kombinasi sifat dari material baja dan beton. Dengan mengetahui sifat material baja dan beton, dapat dibuat suatu eksperimen kolom untuk mencari hubungan antara gaya yang diberikan dengan lendutan yang terjadi, kemudian menganalisis tipe keruntuhan yang terjadi serta perbandingan dengan perhitungan teoritis (dengan Ad Code).
Berdasarkan latar belakang di atas, pada skripsi ini penulis melakukan eksperimen pada kolom komposit baja-beton dengan cara penyediaaan bahan bahan eksperimen yaitu baja test dan campuran beton 2 macam mutu fc'= 32.4 MPa dan fc' = 46 MPa. Untuk keperiuan test diperiukan perhitungan awal untuk mendapatkan profil SHS yang sesuai dengan kapasitas alat laboratorium (hydraulic jack 20 ton), perhitungan awal itu menggunakan diagram interaksi sebagai pembantu untuk mendapatkan dimensi profil kolom.
Hasil yang didapat dari test ini berupa hubungan antara gaya ber eksentrisitas yang diberikan dengan lendutan yang terjadi pada titik-titik tertentu serta tipe keruntuhan dari kolom tersebut. Tipe keruntuhan kolom tersebut adalah tipe buckling akibat kelangsingan kolom bukan hancur karena penampang. Serta analisis yang didapatkan dimana makin tipis (nilai b/t rasio besar) suatu profil serta makin meningkat mutu beton maka faktor keruntuhan model beton (keruntuhan getas) akan terjadi pada struktur komposit tersebut, demikian juga sebaliknya. Dari hasil ini dapat dijadikan referensi dari perhitungan analisa kolom komposit baja beton dengan menggunakan berbagai program komputer."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
S34925
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Shahrin Febrian
"Penelitian ini dilakukan pada jaringan pipa bawah tanah yang dimiliki oleh PT. X yang berlokasi pada area operasi Riau, yang mana saat ini menghadapi masalah korosi. Permasalahan utama pada korosi eksternal yang terjadi selama ini selain korosi yang merata (uniform corrosion), korosi celah (crevice corrosion) dan korosi galvanis (galvanic corrosion), terjadi juga korosi sumur (pitting corrosion). Selama ini PT. X dalam menanggulangi korosi eksternal salah satunya menggunakan sistem perlindungan coating menggunakan Corrothane XT, akan tetapi tidak membuahkan hasil yang optimal. Penggunaan Corrothane XT ini dirasa belum cukup membantu untuk mengatasi pitting corrosion yang umumnya terjadi dari dalam dan luar pipa, dan untuk mengatasi korosi ini PT. X menggunakan clamp penutup lubang. Untuk perawatannya harus dilakukan pelapisan berkala (Corrothane XT) dan penggunaan clamp dilakukan untuk setiap lubang yang timbul, dimana hal ini tentunya akan membutuhkan waktu dan biaya yang tidak sedikit. Oleh karena itu PT. X mencari alternatif lain yang lebih efektif dengan mengadakan kerjasama dengan perusahaan dari Malaysia yaitu Y. SDN BHD sebagai pemegang lisensi Fibaroll di Asia Tenggara dan Z. SDN BHD yang menguji hasil dari pemakaian Fibaroll. Pengujian yang dilaksanakan telah sesuai permintaan pasar (market demand) dan standar Internasional (ASTM) yang diimplementasikan dengan ?Visual Inspection Test? serta "Adhesion / Pull-Off Test" dimana pengujian ini dilaksanakan + 3 bulan setelah dilakukan pembungkusan (wrapping) pada pipa yang bersangkutan. Selain itu dilakukan juga pengamatan terhadap kondisi lain (di atas tanah dan air garam) selama 1 bulan untuk melihat mekanisme korosi pada permukaan coating dan pengaruhnya sendiri terhadap konstruksi Fibaroll. Hasil yang diperoleh dari lapangan menunjukkan hasil yang baik, sedangkan dari lab menunjukkan hasil yang bervariasi dimana terjadi fenomena korosi yang berbeda pada setiap media.

This research is conducted on underground pipe network that proprietary by PT. X which is located at operational area in Riau, that currently facing corrosion problem. Main problem is focused on external corrosion which occurred from many forms such uniform corrosion, crevice corrosion, galvanic corrosion and also pitting corrosion. To handle these matters PT. X utilized one of the corrosion protection methods which is coating system that used Corrothane XT as epoxy, but the result doesn?t sufficient enough to settle pitting corrosion problem which occurred from inside and outside of the pipe. For temporary action PT. X used hole clamp shell and for maintenance purposes Corrothane XT must be recoated periodically also hole clamp must be applied to each hole that arises. This circumstance leads to the consequence that they have to spend more time and money. Therefore PT. X looks for alternative way to solve these complicated problems by arranging collaboration with some corporate from Malaysia which are Y. SDN BHD as Fibaroll's licensee at South East Asia and Z. SDN BHD as testing party. Testing is based on market demand and International Standard (ASTM) which be implemented as Visual Inspection Test and ?Adhesion / Pull-Off Test. This test will be performed for + 3 months after Fibaroll wrapping on pipe network is done. Besides there are also some lab test one certain conditions (at surface and salt water) up to 1 month to see corrosion mechanism on coating's surface and its own influence to Fibaroll's construction. Acquired result from field indicated excellent, meanwhile from lab showed varying results where corrosion phenomenon occurred on each media."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2007
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Asep Handaya Saputra
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
PGB-PDF
UI - Pidato  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Purwanto
"Sifat material yang digunakan pada suatu struktur akan sangat mempengaruhi perilaku dari struktur dalam menahan beban yang bekerja pada struktur tersebut. Sifat non linier dari material beton dan baja perlu diperhatikan dalam perencanaan struktur karena perilaku elemen struktur pada daerah plastis sampai kondisi runtuhnya dapat menggambarkan perilaku ductile yang dimiliki oleh struktur.
Pada skripsi ini akan dibahas struktur balok komposit baja-beton dengan pembebanan tiga titik. Struktur komposit adalah struktur yang terbentuk dari gabungan dua material atau lebih, yang bekerja sebagai satu kesatuan untuk menahan beban. Perilaku struktur komposit baja-beton dipengaruhi oleh kombinasi sifat dari material beton dan profil baja. Beton memiliki kemampuan menahan tekan jauh lebih baik dibandingkan kemampuannya menahan tarik. Sedangkan baja memiliki kemampuan menahan tarik sangat baik. Dengan menggabungkan kedua sifat material tersebut, maka struktur balok komposit akan mempunyai keuntungan antara lain kekakuan yang lebih besar sehingga memiliki kemampuan menahan beban yang lebih besar, dapat digunakan dimensi balok yang lebih kecil dan bentang yang lebih besar. Balok komposit yang dibebani akan mengalami deformasi berupa rotasi dan lendutan. Besarnya deformasi, khususnya lendutan yang terjadi, sangat penting untuk diketahui karena dalam perencanaan struktur harus terpenuhi syarat kekuatan dan syarat lendutan.
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka pada skripsi ini penulis melakukan studi analisa penampang balok komposit baja-beton dengan membagi balok menjadi segmen-segmen yang lebih kecil dan kondisi stress-strain dari setiap segmen pada setiap kenaikan beban diamati pada cross section pada pertengahan dari segmen. Cross section dari setiap segmen tersebut dibagi menjadi serat-serat (fiber model) dan sifat non linier material diberikan pada masing-masing serat. Profil baja yang digunakan pada analisa ini adalah Rectangular Hollow Section (RHS). Analisa ini diselesaikan secara numerik dengan menggunakan bahasa pemrograman Matlab.
Hasil yang diperoleh dari studi analisa fiber model ini adalah kuat lentur balok komposit yang lebih baik bila dibandingkan balok baja, kenaikan kuat lentur balok yang cukup signifikan dengan memperbesar dimensi profil baja Rectangular Hollow Section (RHS), dan daktilitas balok komposit yang cukup besar seperti yang terlihat pada nilai curvatur ductility factor dan displacement ductility factor sehingga balok komposit ini sesuai digunakan pada daerah rawan gempa. Selain itu dari hasil perbandingan terhadap hasil eksperimen dapat diketahui adanya perbedaan hasil terutama pada dial 1 dan 3 (berjarak 10 cm dari tepi kiri dan kanan perletakan). Oleh karena itu pengaruh geser pada balok dan slip antara permukaan profil baja Rectangular Hollow Section (RHS) dan beton (bond slip) harus diperhatikan pada perhitungan secara teoritis. "
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
S34870
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>