Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 34115 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fellen
"Konsep Transparansi banyak digunakan datam arsitektur modern, salah satu arsitek yang menerapkannya adalah Helmut Jahn. Dalam penerapannya pada bangunan banyak menggunakan material yang transparan dan translucent, membuat banyak bukaan, dll. Sehingga apabila dibandingkan konsep transparansi yang dikemukakan Le Corbusier, Mies van der Rohe, Philip Johnson, Gropius dengan Hemut Jahn apakah sejalan atau konsisten atau banyak mengalami perubahan. Ditambah lagi dengan adanya kemajuan teknologi dan pemakaian material baru. Sedangkan konsep ini sendiri masih ada kerancuan makna. Transparan pada bangunan dapat berarti pada permukaan terluar atau kuil bangunan dengan visual dapat terlihat dari dalam atau dari luar. Selaln itu apakah bengunan yang menggunakan material kaca dapat langsung dikatakan menggunakan konsep transparan, walaupun secara visual hanya dari dalam dapat melihat keluar, tidak sebaliknya. Ternyata Konsep Transparansi secara arsitektur dapat diterapkan secara literal dan phenomenal. Secara literal lebih mudah diwujudkan, tetapi untuk merasakan secara phenomenal harus lebih dipikirkan karena untuk mewujudkannya lebih sulit. Jika suatu bangunan ingin dapat dirasakan secara phenomenal, hanya jika bangunan tersebul sudah jadi, tetapi apabila apa yang ingin dlrasakan perancang tidak dapat dirasakan pengguna bangunan, maka bangunan itu kurang berhasil secara phenomenal.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S48515
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Blaser, Werner, 1924-
Basel: Birkhauser, 1996
720.92 BLA h (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
cover
"This book discusses the Jahn-Teller effect and vibronic interactions, addressing such topics as complex topologies of Jahn-Teller effect and conical intersections, multi-state vibronic interactions on strongly coupled potential energy surfaces and more."
Dordrecht, Netherlands: Springer, 2012
e20406108
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
Amsterdam: North-Holland, 1984
530.41 DYN
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Salsabila Arini Alfakhaira
"Kehadiran alam sebagai elemen ruang luar di dalam interior pada lanskap interior memberikan pengalaman spasial yang baru bagi manusia. Lanskap interior dialami sebagai sebuah ruang 3 dimensi untuk ditempati dan dihuni, bukan hanya diamati sebagai 2 dimensi berupa pemandangan. Karena menyisipkan elemen luar ke dalam ruang, lanskap interior memberikan pemahaman baru tentang apa yang dianggap luar dan dalam. Salah satu proses dalam lanskap interior yang memberikan pemahaman baru tentang luar dan dalam adalah inversion. Inversion merupakan proses dimana interior dapat menjadi eksterior (eksteriorisasi interior). Pada proses inversion media yang digunakan yaitu transparansi. Selain sebagai media dalam inversion, transparansi merupakan salah satu elemen penting bagi tanaman (lanskap) untuk mendapatkan sinar matahari agar dapat bertahan hidup di dalam ruang. Transparansi diklasifikasikan ke dalam 2 jenis yaitu transparansi literal dengan material dan transparansi phenomenal dengan non-material. Kedua transparansi tersebut mememiliki karakteristik yang berbeda sehingga menghasilkan proses inhabitation yang berbeda pula. Namun pada transparansi literal, proses inhabitation yang dihasilkan sama dengan proses inhabitation secara umum pada arsitektur. Sedangkan pada transparansi phenomenal, proses menempati ruang yang ada di interior justru dapat terjadi di eksterior. Proses menempati ruang pada eksterior inilah yang membedakan proses inhabitation pada inversion dalam lanskap interior dengan proses inhabitation pada arsitektur.

The presence of nature as an outside element into interior space by the interior landscape provides a new spasial experience for humans. Interior landscape is experienced as a 3-dimensional space to be occupied and inhabited, not only spectated as a 2-dimensional view. The interior landscape provides a new understanding of what is considered outside and inside because it brings outside elements into space. One of the process in interior landscape that provides a new understanding of the outside and inside is inversion. Inversion is the process by which interior space may seem to be an exterior one (exteriorization of the interior). In the inversion process, the media used is transparency. Aside from being a medium for inversion, transparency is one of the important elements for plants (landscape) to get sunlight for them to survive. Transparency is classified into 2 types, literal transparency with material and phenomenal transparency with non-material. Both transparencies have different characteristics that resulted different way of inhabitation processes. But on literal transparency, the inhabitation process produced the same process as the general inhabitation process in architecture. While on phenomenal transparency, the process of occupying space inside can actually occur on the outside. This process of occupying space on outside that distinguishes the inhabitation process of inversion in the interior landscape with the inhabitation process on architecture."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Spohr, Kristina
"Helmut Schmidt is the neglected chancellor of modern German history, overshadowed by the greats-Bismarck, Adenauer, Brandt, and Kohl. This book retrieves Schmidts true significance as a pivotal figure who helped reshape the global order during the crisis-ridden 1970s. This major reinterpretation, based on detailed research in Schmidts private papers and numerous archives in Europe and America, reveals him as a leader equally skilled in economics and security and adept at personal diplomacy, who dared to act as a double interpreter between the superpowers during the nadir of the Cold War. Schmidt was no mere crisis manager: in fact he brought to the chancellorship a depth of reflection, evident in two decades of writings and speeches that justifies considering him an intellectual statesman on a par with Henry Kissinger. His achievements were prodigious. Hailed as the world economist, Schmidt helped create the G7 forum for global economic governance and the European Monetary System at a time when capitalism seemed on the rocks. And as the strategist of balance, he designed NATOs dual-track response to the crisis caused by the massive Soviet arms build-up of Euro-missiles. This decision, Kristina Spohr argues, played a crucial part in holding together the Western alliance and paved the way to defusing the Cold War in Europe. Schmidt brought his country to the top table of world politics-what he unashamedly called Weltpolitik-as an equal of the victor powers. It was through his chancellorship that West Germany came of age on the global stage."
Oxford: Oxford University Press, 2016
e20470159
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
Laili Mahariani
"Tesis ini membahas mengenai pelaksanaan transparansi informasi produk bank berdasarkan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku, karena selama ini nasabah belum mendapatkan informasi yang benar, jelas, dan jujur mengenai karakteristik produk bank secara utuh dan menyeluruh. Penelitian ini adalah penelitian yuridis normative. Hasil penelitian menyimpulkan Pelaksanaan Transparansi informasi produk bank berdasarkan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku belum dapat dilaksanakan secara menyeluruh dan maksimal terlihat masih adanya prinsip-prinsip prudensial dalam Peraturan Perundangundangan yang berlaku yang belum terlaksana. Masih terdapat kesenjangan informasi antara manfaat dan resiko produk bank yang diberikan pihak bank. Pelaksanaan transparansi informasi produk bank ini belum dapat terlaksana secara maksimal karena masih terdapat kendala-kendala baik dari pihak bank maupun nasabah, untuk itu perlu dilakukan upayaupaya untuk mengatasi kendala tersebut agar nasabah sebagai konsumen perbankan dapat terlindungi dan bank dapat terus mengembangkan usahanya.

This Thesis discusses about the implementation of bank's product information transparency based on the applicable legislation, because so far the customer has not get correct information about bank's product characteristic maximally. This research is a normative juridical research. Result of the research conclude that the implementation of bank's product information transparency based on the applicable legislation can not implemented full and maximally it's sound by the existence of the prudential principle in applicable legislation which is not implemented yet. Still there is lack information between the benefit and the risk of bank's product. This implementation of bank's product information transparency has not implemented yet because still there is obstacles which is from the bank or the customer, so that it is needed to do some effort to solve the obstacles, so that the customer as a bank consumer can be protected and the bank can increase their work."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2010
T27407
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Hilman
"ABSTRAK
This study analyzes the effect of public expenditure transparency on tax
compliance. Transparency is the key for accountable government. Transparency
will lead taxpayers to have a better understanding how tax collected and spent.
The taxpayers will be more likely to have compliant behavior if the public service
and infrastructure are improving. This paper use firm level data from The World
Bank-IFC Enterprise Surveys during 2002-2005 to determine the level of tax
compliance, while the measurement of public expenditure transparency is
constructed from the Open Budget Index (OBI) from the International Budget
Partnership-Open Budget Surveys in 2005. The econometric methodologies use
probit method to estimate their relationship. The results indicate that public
expenditure transparency increases the probability of taxpayers to be compliant in
reporting taxes

ABSTRACT
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa pengaruh dari transparansi pada
belanja pemerintah untuk sektor publik terhadap kepatuhan pajak. Transaparansi
merupakan faktor yang penting untuk mewujudkan pemerintahan yang lebih
akuntabel. Transparansi diharapkan menjadikan wajib pajak lebih memahami
bagaimana pemerintah mendapatkan dana dari sektor pajak dan
membelanjakannya untuk kepentingan masyarakat. Pelayanan publik dan
pembangunan infrastruktur yang lebih baik akan mendorong prilaku wajib pajak
yang lebih patuh. Tesis ini menggunakan data perusahaan dari survey World
Bank-IFC Enterprise selama tahun 2002-2005 untuk menentukan tingkat
kepatuhan wajib pajak perusahaan, sedangkan untuk mengukur transparansi
belanja pemerintah, digunakan data indeks open budget (OBI) dari survey yang
dilakukan oleh International Budget Partnership pada tahun 2005. Untuk
mengetahui dan mengukur hubungan tersebut digunakan metode ekonometrik
Probit Regression. Hasil yang diperoleh menunjukan transparansi pada belanja
pemerintah meningkatkan probabilitas wajib pajak untuk lebih patuh dalam
pelaporan pajaknya."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
T43351
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bolling, Klaus
Reinbek bei Hamburg : Rowohlt Taschbuch Verlag GmbH, 1982
Jer 923.243 Bol l
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>