Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 151796 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Retno Dwi Wulandari
"Atop bangunan merupakan bagian teratas dari sebuah bangunan yang berfungsi sebagai naungan. Bangunan mempunyai fungsi untuk memwadahi aktivifas dari manusia sehingga dalam proses konsfruksinya harus mempertirnbangkan aspek seperti pemilihan rnaferial yang digunakan, dalam hal ini aiap sebagai elemen penfing dalam bangunan terutama menerima beban Terlebih dahulu baik beban maii dari beraf bangunan Tersebui, beban angin (beban norisonfal) dan beban hidup dari aldiviias atau kegiaian manusia didalamnya. Penggunaan material yang dibahas dalam penulisan ilmiah ini adalah kayu dan baja yang berpengaruh terhadap konstruksi clari bangunan. Penggerjaan afap Iebih sulit dibandingkan elemen siruktur Iain dalam bangunan, sehingga memerlukan ketelirian dan kefepafan uniuk Tiap hubungan yang diiunjukkan oleh perfemuan elemen-elemen pembeniuk kerangka itu sendiri.
Karakteristik dari tiap material juga memberikan persyaratan dan aspek pertimbangan untuk setiap konstruksi yang bisa dilakukan. Selain iiu untuk mengefahui sejauh mana keefisienan, kelebihan dan kekurangan dari penggunaan material kayu dan baja dengan karakteristik masing-masing yang dipunyai diperlihaikan dari pembahasan mengenai beban yang ierjadi pada afap, sifat masing-masing material, bentuk, kekuatan, claya Tahan, konsrruksi dan kemudahan pelaksanaan konstruksi. Benruk dari bangunan akan mempengaruhi penggerjaan konstruksinya, bentuk melengkung Iebih sulir dibanaingkan benfuk Iurus. Elemen penutup atap juga mempunyai peranan peniing dalam penenruan jenis konstruksi yang akan digunckon don jenis material yang dipilih uniuk penggerioon konstruksinycx korencm dengon pegnggunocm penutup atop yang berbedcl cukon memberikcln persyorcion berbedcx jugo dolcm penggerjocm konstruksinycl. Koyu memiliki kelebihon sifof olomi don ieksiur dibcmding bojo don sifclfnyo ycmg Iebih fohon [Gmc podo suhu tinggi dibondingkon kudo-kudc: bojo yang menggelioi setelcah Terbokor.
Woloupun mosih terdopoi kekurongon yang dimiliki koyu seperti cocci koyu don doyc iczhcm 'rerhodop cucxco. Jodi sefiop mcxieriol boik koyu don boio, horus diberikcm periokuon khusus sesuoi dengon korckteristiknyo musing-mosing dolcm konstruksi rongkcu atop dolom bonguncm.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
S48496
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Frick, Heinz
Yogyakarta : Kanisius, 1999
691 FRI i (1);691 FRI i 1999 (2)
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Andy Dermawan
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
S48935
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Digor Unggul Nalendra
"Sejak tahun 1995 di Indonesia, material hebel mulai digunakan sebagai salah satu bahan alternatif untuk dinding non-struktural. Material hebel dipilih karena proses pemasangannya yang lebih mudah dan juga dalam penggunaan skala besar akan didapatkan biaya yang lebih murah. Pada skripsi ini sendiri dilakukan penilitian yang bertujuan untuk mengetahui tingkat efisiensi biaya, energi dan juga pengaruh penggunaan hebel pada lingkungan. Penelitian itu sendiri dilakukan pada dua proyek pembangunan skala besar yaitu proyek Senayan City dan Sudirman Park di Jakarta.
Dari penelitian yang dilakukan diketahui bahwa material hebel memberikan efisiensi biaya dari segi pembangunan sebesar Rp 448 / m2, efisiensi terhadap energi sebesar 35,284 % dan juga mempunyai dampak yang lebih kecil terhadap linkungan dilihat dari kebutuhan material mentah dan energi untuk pembuatannya.

Since 1995, the construction worlds in Indonesia start to choose hebel as an alternative material for non structural wall. Hebel is been choose because it is easier to use and it also can reduce construction cost in large scale project. This final assignment will tell the research about cost efficiency, energy efficiency and the impact to the environment of hebel material that has been done. The research is taken place at Senayan City dan Sudirman Park project in Jakarta.
The result of the research is an information that hebel can give construction cost efficiency as much as Rp 448 / m2, energy efficiency as much as 35,284 % and also have a less impact on environment because it use less raw material and energy.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2007
S35252
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Badan Penelitian dan PDepartemen Pekerjaan Umum, 2009
R 691 STA
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Safira Permatasari
"Skripsi ini membahas tentang manifestasi materialitas dalam arsitektur melalui material. Materialitas dalam arsitektur dapat dihadirkan melalui material, dimanifestasikan dalam beberapa aspek agar perancang dapat menggunakan aspek ini sebagai bahan pertimbangan dalam memilih dan menggunakan material. Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui aspek-aspek materialitas yang terkandung pada penggunaan material yang ada pada sebuah bangunan arsitektur. Dengan studi kasus penggunaan material Batu Bata pada Gedung OLVEH, ditemukan kesimpulan bahwa terdapat empat aspek yang merupakan aspek materialitas yang dapat membantu membangun atmosfir, pengalaman, dan kualitas pada suatu ruang, yaitu: material properties, material sebagai materi fisik; material qualities, material dalam sifat-sifatnya yang metafisik; material aesthetic, keindahan material dalam kaitannya menciptakan atmosfir ruang; dan material ethic, pemanfaatan material secara benar.

This paper discuss the manifestation of materiality in architecture through materials. Materiality in architecture can be presented through material, material is manifested in several aspects so that the designer can use this aspect as a consideration in selecting and using materials. This paper rsquo s objective is to reveal the aspects of materiality contained in the use of existing materials in an architectural building. Focusing the case on Brick Material in OLVEH Building, we can conclude that there are four aspects of materiality that help to make the atmosphere, experience, and quality in a space, the aspect includes material properties, material as physical matter material qualities, material in their metaphysical properties material aesthetic, the beauty of the material, in relation to create an atmosphere and material ethic, the correct use of material. "
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bambang Suharno
"ABSTRAK
Cetakan pasir basah merupakan salah satu metode cetakan yang masih banyak digunakan di industri pengecoran di Indonesia. Pasir cetak yang biasanya digunakan untuk membuat cetakan basah (Green Sand Moulding) ini adalah jenis pasir silika. Alasan utama pasir jenis ini banyak digunakan disebabkan karena memiliki kandungan SiO_2 yang besar (>95%) dan mengandung sedikit pengotor. Pasir gunung merupakan jenis pasir alam lainnya dan mempunyai bagian utama SiO_2 lebih kecil serta memiliki kandungan kotoran seperti mika dan fieldspar. Jenis pasir ini dapat dipakai untuk cetakan bila mempunyai kadar lempung yang mencukupi. Demikian pula pasir gunung memiliki beberapa keunggulan dibanding dengan pasir silica yang antara lain adalah muai panas yang lebih rendah, harga lebih murah dan mudah didapat. Atas dasar kenyamanan ini maka perlu diteliti sejauh mana pasir gunung dapat dipakai sebagai cetakan pasir basah.
Penelitian dilakukan terhadap bahan pasir gunung dan pasir silika pada range GFN yang sama (yaitu antara 60-70), dan dicampur dengan variasi penambahan kadar betonil sebesar 4% 6% 8% 10% 12% pada kadar air tetap, serta variasi penambahan kadar air sebesar 2% 3% 4% 5% 6% pada kadar betonil tetap. Kemudian dilihat pengaruhnya terhadap kekuatan tekan, kekuatan tarik, kekuatan geser, permeabilitas, flowability, dan terakhir uji coba pengecoran dengan logam aluminium. Hasilnya diperbandingkan dengan pasir silika.
Ternyata hasil penelitian menunjukkan bahwa pasir gunung mempunyai kekuatan tekan, kekuatan geser, dan flowability yang lebih tinggi dari pasir silika, sedangkan kekuatan tariknya menunjukkan hal yang sama, tetapi permeabilitasnya lebih rendah dari pasir silika. Hasil uji coba pengecoran menunjukkan hal yang sama, tetapi permebilitasnya lebih rendah dari pasir silika. Hasil uji coba pengecoran menunjukkan bahwa pasir gunung dapat dipakai untuk pengecoran logam aluminium."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Relina Wahyu Muhbiantie
"ABSTRAK
Bambu sudah sejak dahulu dikenal dan dimanfaatkan dalam memenuhi segala kebutuhan manusia. la merupakan bahan yang murah dan banyak tersedia. Dalam fungsinya sebagai bahan bangunan, bambu telah menjadi bagian dari arsitektur vernakular pemukiman di Asia.
Sejalan dengan perkembangan struktur dan teknologi konstruksi, peran bambu mulai tergeser dengan material lain seperti beton, baja dan kaca. Kesan bambu yang lekat dengan kemiskinan dan anggapannya sebagai bahan yang rapuh, Iagi-lagi melahirkan bentuk-bentuk konvensional yang kurang optimal.
Melalui pengetahuan akan karakteristik dan kekuatan bambu, ditunjang oleh teori pengawetan dan bagaimana penerapan struktur bambu yang telah dipraktekkan di dalam negeri ataupun mancanegara, bambu masih layak dan potensial untuk berperan sebagai material alternatif pada struktur dan konstruksi bangunan.

"
2001
S48259
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
B. Rasmoro P.
"Dewasa ini, penggunaan material komposit sebagai elemen dalam struktur bangunan berkembang dengan pesat. Pada kesempatan ini kami meneliti penggabungan antara kayu dengan baja menjadi komposit kayu-baja yang diimplementasikan sebagai elemen balok. Balok kayu yang digunakan berpenampang rectangular, sedangkan profil bajanya dari siku yang diletakkan terbuka pada sisi atas dan bawah balok kayu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh manfaat dari pemberian tambahan material baja ternadap kekuatan kayu. Kesulitan yang timbul selama penelitian adalah mendapatkan data yang cukup lengkap tentang sifat fisik dari jenis kayu yang digunakan dalam studi eksperimen, oleh sebab itu dilakukan serangkaian uji awal temadap sampel yang akan digunakan dalam eksperimen untuk mendapatkan data sifat fisiknya, dan melakukan beberapa asumsi untuk melengkapi kebutuhan data.
Metode numerik yang digunakan untuk melakukan perhitungan kekuatan penampang adalah dengan membagi penampang menjadi serat-serat dengan ketebalan yang tipis, atau disebut fiber model. Dari serat-serat ini kemudian dihitung tegangannya berdasarkan hubungan tegangan-regangan material. Hubungan tegangan-regangan kayu dan baja diasumsikan sebagai kurva bilinier dengan adanya penambahan kekuatan setelah kayu melewati titik lelehnya. Pendistribusian regangan diambil asumsi bahwa regangan akan terdistribusi secara linier dan sifat non-linearitas penampang diabaikan. Dari hasil perhitungan ini, kemudian didapatkan hubungan antara momen kapasitas penampang dengan kurvatur. Selanjutnya dilakukan interpolasi untuk mendapatkan hubungan antara momen gaya dalam dengan kurvatur. Setelah mendapatkan hubungan ini, maka dapat dihitung berapa rotasi dan defleksi yang terjadi pada balok.
Hasil dari perhitungan numerik ini adalah kurva beban-lendutan untuk balok kayu non-komposit dan komposit. Dari hasil analisis numerik, maka kemudian dilakukan perbandingan dengan hasil eksperimen. Berdasarkan hasil eksperimen, pada tiap sampel yang diuji, ternyata terdapat bentuk keruntuhan yang berbeda dari asumsi awal, yaitu adanya kegagalan geser pada kayu, local buckling pada profil baja atas, serta slip pada shear connector. Oleh karenanya, dilakukanlah perhitungan reduksi kekuatan pada baja agar lendutan dari perhitungan numerik yang didapatkan lebih sesuai dengan hasil eksperimen. Hasil akhir dari analisis tersebut adalah kurva beban-lendutan yang sudah tereduksi yang dibandingkan dengan hasil eksperimen serta kesimpulan terhadap hasil penelitian balok komposit kayu-baja ini.

Nowadays, the use of composite material is growing rapidly. In this opportunity, we study the combination of wood and steel to become the wood - steel composite which implemented as a beam element, the wood beam that is used in this study is a rectangular profile, and for the steel is an L type profile. This studies objective is to know the advantage that can be obtain by using additional steel material to the strength of wood beam. There are some difficulties that happened in this research; some of those are that we don't have enough literate material that we need to know about the physical characteristic of wood, and the lack of data about wood - steel composite. Because of that, we have to make some assumptions based from the experimental studies.
The numerical methods that is used to count the strength of the profile is by dividing the profile into a thin fiber, this method is known as the FIBER MODEL. From this fiber, we then calculate the strain using the strain - stress relation of the material. From this calculation we now have the profile's axial force and moment capacity. And then, we make an interpolation between the moment capacity, curvature, and moment form loading. After we have the relation of moment and curvature, then we can calculate the rotation and deflection which happened in the beam.
The result of this numerical calculation is the load - displacement curve, where we can compare it to the result from the experimental studies. Using this comparison, then we can make analysis of the composite material. Composite beam structure is approved to be the reason of the increasing number of strength, stiffness, and ductility.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
S34954
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ingkondo Damaiyanto
"Dunia konstruksi mengkonsumsi sumber daya alam dalam jumlah yang sangat besar. Sebuah bangunan disusun atas berbagai materi yang diperoleh dari alam. Dalam daur hidupnya materi dari alam diolah dengan berbagai proses sampai kepada bentuk akhir yang dapat diaplikasikan dalam konstruksi. Proses tersebut membutuhkan energi dan tentunya kebanyakan sumber energi yang digunakan manusia pada saat ini adalah berasal dari materi alam juga. Pada akhirnya dapat diketahui bahwa dunia konstruksi mengkonsumsi sumber daya alam lebih dari apa yang terlihat dan yang biasa terbayangkan.
Jumlah konsumsi sumber daya alam yang sangat besar akan membawa dampak yang besar terhadap lingkungan, dan perubahan pada lingkungan akan membawa dampak pula pada kualitas kehidupan manusia. Pemahaman tentang hubungan keterkaitan ini sangat penting untuk disadari dalam upaya mempertahankan kualitas lingkungan hidup yang baik.
Dalam upaya mempertahankan keberlanjutan kualitas lingkungan hidup tersebut, daur ulang menjadi salah satu strategi yang relevan. Dengan daur ulang diharapkan sumber daya materi yang diambil dari alam dapat dikonsumsi dan dimanfaatkan secara optimal, sehingga dengan jumlah sumber daya alam yang kecil dapat diperoleh manfaat yang sebesar-besarnya.

The world of construction consume a very large amount of natural resources. A building consist of various matter which taken from the living environment. Matter, in its life cycle, processed through various way in order to create construction applicable materials. The process need energy and most of energy sources we have nowadays come from processed matter. In the end the world of construction consume the natural resources even more, more than it seems to be and far away beyond the imaginable.
The large amount of natural resources consumption will cause a great effect on the environment, changing the environment which will also affect the quality of human life. The understanding of this interdependent relationship needs critical awareness in order to sustain the quality of living environment.
In the effort to sustain the quality of living environment, recycle become one of strategy which highly relevant. By recycling, exploited natural resources could be consume and applied in its optimal potential, therefore minimum amount of natural resources would produce maximum use
."
2008
S48442
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>