Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 132372 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Endrawan Nimpuno S.
"Dalam perancangan arsitektur, seorang perancang selalu dihadapkan pada permasalahan desain. Dengan kemampuan berpikirnya, seorang perancang berusaha sebisa mungkin untuk menyelesaikan masalah desain yang dia hadapi. Ruang dalam arsitektur tidak tercipta begitu saja. Berbagai proses berpikir dan metode yang rumit disertai dengan pengetahuan dan pengalaman perancang sendiri merupakan kebutuhan mutlak agar dapat menghasilkan desain yang berkualitas. Salah satu metode berpikir yang paling sering digunakan adalah metode logika.
Metode berpikir logika sendiri mengalami perkembangan yang sangat pesat dari kondisi awalnya. Pemikiran logika alamiah berkembang menjadi pemikiran logika yang jauh lebih modem. Hingga pada satu waktu ilmu matematika menyerap ilmu logika tersebut menjadi bagian dari keseluruhan disiplin matematika yang telah ada. Ilmu logika kemudian berkembang ke arah matematika logika.
Selama ini manusia menganggap bahwa ilmu matematika logika merupakan ilmu matematika yang dianggap tidak memiliki peran yang signifikan dalam menyelesaikan problematik perancangan tidak halnya dengan ilmu matematika yang lain seperti halnya matematika aritmetika dan al-jabar. Namun secara nalar, apabila ilmu logika bisa digunakan untuk merumuskan ide dalam, metode perancangan, arsitektur, maka matematika logika dianggap juga mampu menjadi media dengan peran serupa. Ditambah lagi dengan kualitas ilmu matematika yang absolut, tidak pudar dimakan waktu (flmeless) dan tidak diragukan lagi kebenaran fakta dan keberadaannya, yang di sisi lain merupakan, syarat mutlak proses pemikiran logika, membuat seorang perancang diharapkan tidak menjadi ragu dalam menguji hipotesis dan. analisisnya setelah merumuskan ide dalam merancang desain yang dia inginkan. Tentunya agar dihasilkan desain yang lebih berkualitas dan dapat dipertanggungjawabkan.
Suatu pandangan awal yang perlu ditekankan di sini adalah bahwa konsep matematika logika bukan menjadi landasan ide dari perancang, namun lebih kepada sarana yang dapat mengembangkan ide dari perancang itu sendiri. Konsep matematika logika sebagai pemikiran logika mumi juga bukan menjadi bagian sistem metode perancangan yang terpisah atau berdiri sendiri, namun tetap dan akan selalu bergantung pada aspek-aspek pemikiran lain dalam konteks masalah perancangan, yang dihadapi.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
S48459
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Achmad Hery Fuad
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Andrey Caesar Effendi
"Arsitketur mempunyai kemampuan untuk mengartikulasi ruang sesuai dengan tujuannya dan fotografi sebagai alat untuk mengukur kemampuan tersebut. Oleh karena itu arsitektur dan fotografi adalah sesuatu yang saling terkait. Kaitan antara fotografi dan arsitektur menjadi semakin erat apabila fotografi dapat digunakan secara lebih mendalam dalam proses perancangan. Foto sebagai hasil dari fotogafi merupakan hasil akhir dari sebuah proses fotografi.
Tesis desain ini mencoba untuk mendapatkan manfaat lebih dari foto tersebut sehingga dapat digunakan dalam proses perancangan. Riset ini dilakukan dengan menggunakan Bga metode yang berbeda, yaitu pertama pengambilan gambar yang berupa foto, kedua pembacaan foto oleh Bga agen, dan yang ketiga layering terhadap fokus foto Bap agen untuk melihat gejala simbolik yang terjadi pada foto tersebut.
Narasi dari pembacaan foto yang dilakukan oleh keBga agen akan dikolaborasikan sehingga didapat collaborative idea pada seBap foto yang dilihat untuk mendapatkan hasil pembacaan yang lebih objektif karena seBap agen mempunyai persepsinya sendiri -­‐ sendiri dan dapat di interpretasikan kembali untuk mendapatkan gejala simbolik pada seBap foto. Dengan gejala simbolik yang ada dalam setiap foto tersebut akan digunakan dalam proses perancangan sehingga pengalaman yang dihadirkan berdasarkan fokus -­‐ fokus oleh seBap agen dapat memberikan pengalaman sama pada tempat yang berbeda seperti yang dirasakan oleh seBap agen.

Architecture have the ability to articulate its intended space and photography as a tool to measure the ability. Therefore architecture and photography is something interrelated. The link between photography and architectural photography to be more closely if it can be used in more depth in the design process. Photos are the result of a photographic process.
This design thesis is trying to get more benefits from the photo so it can be used in the design process. The research was conducted using three different methods, namely, first shooting a photo, the second reading of the photograph by the three agencies, and the third to focus photo layering each agent to see the symbolic symptoms that occur in the photo.
Narrative of the readings done by third photo agency will collaborate in order to get collaborative idea on eachphoto to see to get a more objective reading of results because each agency has its own perception and can be interpreted in a symbolic return to get symptoms on each photo. With symbolic symptoms present in each photo will be used in the design process so that the experiences presented by focus by each agency can provide similarexperiences in different places as perceived by each agent.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Frista Puspita Marchamedya
"Dalam praktik arsitektur waktu memberikan dampak yang konstan pada sebuah bangunan yang seringkali dilupakan oleh seorang arsitek. Proses penciptaan sebuah karya diawali dengan sebuah gagasan dan diakhiri oleh sebuah ruang yang terbangun. Bagaimana ruang tersebut berinteraksi terhadap waktu dan perubahan yang terjadi setelahnya. Daur hidup sebuah karya arsitektur sedapatnya berkaca pada daur hidup yang terjadi di alam. Adanya momentum kelahiran yang diikuti oleh proses penuaan yang berujung pada kematian yang diikuti oleh proses dekomposisi. Daur hidup tersebut merupakan sebuah sistem alam yang mampu menjaga keseimbangan alam. Tugas akhir ini berdasar pada gagasan tersebut dalam upaya menyelesaikan masalah kepadatan kota oleh ruang bangun melalui pembahasan potensi proses dekomposisi yang mengeluarkan potensi sebuah material luffa.

In the practice of architecture, time gives a constant amount of impact to a building that is often being forgotten by the architect. The process of creation usually started by an idea and ended with a built environment or a built space but not how the space itself interact with the time changes that happen after. Life cycle of an architecture should be able to mimic the life cycle that happens in nature. Nature has a momentum of birth followed with an aging process that leads to death which still be followed by a decomposition process. Such life cycle is a potent system in nature that is able to maintain balance and sustainability. This graduation project is based of that perspective in the objective to try to solve the suffocicating growth of building that is happening in big cities by redefining and comprehending the potential of a decomposition process leading towards finding the potentials of a luffa sponge in architecture."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Novia Ardianty Adelina
"Istilah belajar dari alam atau meniru alam kerap ditemui dalam berbagai disiplin ilmu, begitu pula dalam arsitektur. Mempelajari objek alam dan menerapkan hasil pembelajaran pada suatu desain berbasis cerita, dalam hal ini tumbuhan Bougainvillea menjadi topik utama pada tugas akhir. Untuk menemukan latar belakang, waktu dan setting cerita maka penelitian berfokus pada bagaimana tumbuhan Bougainvillea dapat tumbuh dan bertahan di habitat yang sangat kering. Hasil penelitian kemudian diolah menjadi suatu desain dengan anomali pertumbuhan Bougainvillea yang menjadi solusi dari konflik dalam cerita. Pada tugas akhir ini peran Bougainvillea sendiri sangat penting dalam pembangunan sistem, visual, dan atmosfer cerita.

Learning from nature or copying nature is something that we can easily find in every knowledge, as well as in arcitecture. Doing a research about the nature, in this case, Bougainvillea and integrating the result of result of research into design becomes the main topic in this final project. To find the background, time and place setting, the research focused on how Bougainvillea grow and survive in a very dry site. The result of research then processed into a story based design with anomalous secondary growth on Bougainvillea as a solution of a conflict in the story. In this final project, the role of Bougainvillea is very important in developing the system, visual, and atmosphere of the story."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Tania Miranti Chumaira
"Form shadow adalah sebuah fenomena visual yang menarik karena mampu
memberikan sense of depth dalam sebuah ruang melalui pola baru serta kontras yang
diciptakannya. Meskipun form shadow bukanlah sebuah objek fisik, form shadow tetap bisa dinikmati sebagai bagian dari interioritas. Hal ini disebabkan oleh dominasi indera mata manusia dalam merasakan sebuah pengalaman ruang. Tugas akhir ini kemudian mengkaji keterkaitan antara form shadow dan narasi melalui studi model dan bentuk serta pengkajian terhadap sinetron. Studi tersebut kemudian memberikan pemahaman akan beraneka ragam form shadow beserta narasi sebagai struktur sebuah arsitektur interior. Ketika kedua aspek tersebut digabung di dalam desain, diharapkan akan menjadi sebuah metode baru yang mampu memperkaya pengalaman ruang. Pada akhirnya, tugas akhir ini merupakan sebuah pengujian akan penggabungan form shadow dengan narasi sebagai sebuah metode perancangan arsitektur interior.

Form shadow is a visual phenomenon that can serve a sense of depth inside a space
through new patterns made and contrast that are created. Although this form shadow is no longer a physical object, it still can be enjoyed as a part of interiority. This is certainly caused by the dominance of human visual sense in engaging with spatial experience. This final project observed the connection between form shadow and narration through several experiences such as model and form study and also particular observation about soap opera (cinetron). This study then delivered us to a new understanding about the variations of form shadow and narration as a structure inside an interior architecture. When those aspects intertwine each other, the result could be a new method that enriches the spatial experience. Eventually, this final study can reveal the significant of form shadow and narration when both of them are intertwined. In the end, this final project is a trial of a new design method that intertwines form shadow and narration.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S54176
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Adinda Alissa Sastranegara
"Dalam merancang sebuah karya arsitektur, seorang perancang harus pintar-pintar mengolah rancangannya tersebut menjadi sesuatu yang - tidak harus indah- tetapi menarik untuk dilihat, tidak membosankan dan mempunyai kelebihan agar karya tersebut berumur panjang. Penampilan luar suatu bangunan memang bukan yang terpenting, tetapi cukup penting supaya keberadaan bangunan tersebut disadari masyarakat. Agar sebuah bangunan menarik untuk dilihat, bangunan tersebut harus rnempunyai sesuatu yang dapat membuat orang ingin melihatnya. Entah karena bangunan tersebut besar sekali, aneh sekali, keren sekali, rame sekali atau norak sekali, yang penting bangunan itu telah berhasil memancing orang untuk melihatnya, bahkan lebih hebat lagi jika orang tidak hanya melihatnya namun mengomentarinya. Untuk mencapai itu, suatu bangunan harus berbeda. Mempunyai perbedaan yang membuatnya stand out dari yang lain, lepas dari positif atau tidaknya perbedaan itu. Kontras adalah satu cara untuk mencapai kualitas-kualitas tersebut. Karena kontras adalah suatu keadaan dimana perbedaan-perbedaan dipertemukan."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S48521
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siegel, Curt
Bandung: Universitas Parahyangan, [date of publication not identified]
724.91 SIE st
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Kurniawan Adi Chandra
"Musik dan arsitektur merupakan dua bidang seni yang memiliki kaitan satu sama lain dalam aspek tertentu. Salah satunya pada prinsip dalam mendesain yaitu komposisi. Komposisi pada musik dibentuk dari elemen dasarnya yaitu melodi, harmoni dan ritme. Jazz sebagai salah satu jenis musik memiliki keunikan pada komposisinya yaitu improvisasi dimana melodi yang dimainkan merupakan ekspresi kebebasan dari sang pemain. Skripsi ini akan menganalisa komposisi pada arsitektur untuk mencari tahu apakah komposisi pada musik Jazz dapat ditemui dalam arsitektur.

Music and architecture are two different disciplines of art that related each other in some ways. Musical composition is formed by its elements; melody, harmony and rhythm. Jazz as one of musical style has a distinctive sound of its composition which is formed by improvisation, an expressive form of freedom from players. This thesis will analyze composition in architecture to find out whether jazz composition can be found in architecture."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S53272
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>