Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 122749 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nangkula Utaberta
"Berawal dan sebuah kebutuhan akan ruang terbuka yang Iuas, balk untuk memfasilitasi kegiatan publik yang melibatkan banyak orang maupun karena tingkat kebutnhan ruang yang mengharuskan digunakannya ruang terbuka yang luas, kemudian clikembangkan berbagai teknologi yang dll-cenal sehagai Teknologi Bentang Panjang (Wide Span).
Kita mengenal berbagai teknologi Bentang Panjang diantaranya Space Frame, Trusses, Kabel Baja Kaku (Cable stays), Struktur yang diisi udara (Pneumaffcs), (kabel baja kaku), Permukaan lipat (Folding Piate). Cangkang (Shell) dan Geodesic Domes.
Merupakan suatu hal yang menarik untuk mengkaji lebih dalam tentang Geodesic Domes, karena kelebihan yang dimilikinya jika dibandingkan system struktur yang lain terutama dalam hal etisiensinya (baik itu biaya maupun penggunaan bahan), bobot yang ringan, flekibilitas tingkat variasi dan kemampuannya untuk melingkupi wilayah yang luas.
Prinsip dasar dari Geodesic Domes adaiah bagaimana mengoptimalkan sebuah usaha yang minimum untuk mendapaykan hasil maksimum dengan energi minimum yang tersedia. Dari sinilah konsep tentang sebuah struklur yang etisien berasal.
Proses perancangan dan konstruksi dari sebuah Geodesic Domes yang ditemukan di Iapangan pada umumnya mengikuti sebuah kaidah tertntu dan tipikal juga dalam upaya mencapai elisiensi yang optimal.
Penerapan sebuah Geodesic Domes di Indonesia ternyata mengharuskan kita untuk memperhitungkan banyak hal terutama masalah cuaca dan temperatur karenanya kualitas pekerja, teknologi pengerjaan, kualitas bahan dan penanganan detail bangunan merupakan suatu hal yang tidak diragukan lagi urgensinya."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
S48457
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eri Nugroho
"Geodesik pelangi adalah lintasan terpendek yang menghubungkan dua simpul berbeda dari suatu graf G sedemikian sehingga setiap busur dari lintasan tersebut memiliki warna yang berbeda. Bilangan keterhubungan pelangi kuat dari suatu graf G, disimbolkan src(G), adalah banyaknya warna minimal yang diperlukan untuk mewarnai busur-busur di G sedemikian rupa sehingga terdapat geodesik pelangi untuk setiap pasang simpul. Bilangan keterhubungan pelangi kuat lokal-d (lsrcd) adalah banyaknya warna minimal yang dibutuhkan untuk mewarnai busur-busur di G sedemikian sehingga setiap pasang simpul dengan jarak maksimum d dapat terhubung dengan geodesik pelangi. Pada tesis ini dibahas bagaimana memperoleh nilai lsrcd dari graf prisma diperumum (Pm x Cn) dan graf antiprisma diperumum (Am,n), untuk nilai d = 2, d = 3, dan d =4

Rainbow geodesic is the shortest path that connects two different vertices in a graph G such that every edge of the path has a different color. The strong rainbow connection number of a graph G, denoted by src(G), is the smallest number of colors required to color the edges of G such that there is a rainbow geodesic for each pair of vertices. The d-local strong rainbow connection number, denoted by lsrcd, is the smallest number of colors required to color the edges of such that any pair of vertices with a maximum distance d is connected by a rainbow geodesic. This thesis contains some results of the value of lsrcd of generalized prism graphs (Pm x Cn) and generalized antiprism graphs (Am,n) for values of d = 2, d = 3, and d = 4. "
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alam Satrio
"Kubah merupakan bentuk geometri sederhana yang seringkali diaplikasikan sebagai penutup atap sebuah bangunan. Kubah sebagai penutup atap sebetulnya bukan merupakan hal baru, eksistensinya telah ada sejak manusia masih berburu - bentuk fisik rumah igloo -. Namun secara universal bentuk kubah lebih sering digunakan sebagai simbolik dan juga atap-atap bangunan keagamaan seperti masjid dan gereja, yang menginginkan terciptanya ruang yang sakral di bawahnya. Bentuk kubah selalu diidentikkan dengan sesuatu yang sakral, baik secara fisik maupun non fisik. Pada kenyataannya suasana ruang yang ada memang terasa sangat berbeda dengan ruang-ruang lain yang menggunakan bentuk atap konvensional. Secara fisik ruang yang terjadi terasa lebih besar dan luas, karena secara otomatis struktur penopang di bawah ruang ini menjadi nihil. Ruang yang tercipta seakan-akan membentuk sebuah ruang bola yang independen. Ruang juga terfihat lebih megah karena langit-langit yang tinggi. Ia juga terasa lebih sejuk ataupun lebih hangat karena adanya ruang udara yang tercipta. Dan secara akustik terasa lebih dramatis dengan adanya pemantulan bunyi sehingga ruang seperti bergema. Tetapi apakah karakteristik itu hanya terdapat pada sebuah ruang kubah? Apa yang sebenarnya dirasakan pada sebuah ruang kubah? Apakah ruang yang terjadi dapat menimbulkan sebuah perasaan sakral sehingga orang menghubungkannya dengan spiritualisme? Skripsi ini membahas tentang karakteristik kubah dalam hubungannya dengan spiritualisme."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S48599
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rio Christiawan
Jakarta: Sinar Grafika, 2021
343.072 1 RIO o
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
"Perkembangan industri konstruksi / bangunan berkait secara langsung dengan 'Pasaran Konstruksi' (kebutuhan jasa-jasa dari kebutuhan pembangunan) dan 'Penunjang' industri konstruksi itu sendiri (dana, tenaga ahli, ilmu pengetahuan dan teknologi, peralatan dan bahan bangunan). Sebagai bagian dari penunjang jasa konstruksi maka peranan arsitek sangat besar dimulai dari tahap perencanaan, perancangan hingga tahap penyelesaian suatu pembangunan. Pada paper ini akan diungkap seberapa jauh dan pada bagian mana arsitek dapat berperan dari suatu siklus tahapan pembangunan."
720 JIA 3:2 (2006)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Zahnd, Markus
Yogyakarta: Kanisius, 2006
711.4 MAR p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Eta Retno Wulandari
"Keterlambatan merupakan permasalahan yang sering terjadi di dunia konstruksi. Masalah keterlambatan proyek juga terjadi pada Proyek RBB Relokasi di Bank XYZ yang mengakibatkan mundurnya waktu relokasi atau operasional cabang di lokasi baru. Menurut data proyek RBB PT. Bank XYZ tahun 2018, ada 58% proyek relokasi yang mengalami keterlambatan penyelesaian. Sedangkan tahun 2019, rasio keterlambatan meningkat menjadi 79%. Keterlambatan dapat disebabkan karena perencanaan yang tidak efektif atau pengendalian proyek yang buruk. Penelitian ini dilakukan untuk menentukan strategi dan mengembangkan prosedur sistem perencanaan dan pengendalian proyek sehingga dapat meningkatkan kinerja waktu Proyek RBB Relokasi di Bank XYZ.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan studi kasus dan survey responden. Analisis statistik dan analisis risiko digunakan untuk mengetahui tingkat risiko pada proses perencanaan dan pengendalian yang berpengaruh pada kinerja waktu, untuk kemudian dirumuskan respon preventif dan korektif atas risiko yang paling dominan. Dari penelitian ini diketahui bahwa risiko yang paling berpengaruh pada kinerja waktu proyek RBB relokasi di Bank XYZ adalah pada perencanaan dan pengendalian proyek terkait dengan manajemen integrasi, manajemen lingkup, manajemen waktu, manajemen biaya dan manajemen komunikasi proyek. Sehingga dari rumusan aktivitas respon risiko tersebut dikembangkan suatu prosedur perencanaan dan pengendalian proyek berbasis PMBOK 2017 untuk dapat meningkatkan kinerja waktu Proyek RBB Relokasi di Bank XYZ sebagai hasil akhir penelitian ini.

Delay is a problem that often occurs in the construction project. Project delays also occur in the Relocation Project at PT. Bank XYZ which caused a delay in branch operations at the new place. According to PT Bank XYZ's project data for 2018, there were 58% of the relocation projects that delays in completion. And in 2019, the delays ratio increase to 79%. Delays can be caused by ineffective planning or poor project control. This research was conducted to find the strategy and to develop planning and project control procedures to improve the time performance of the Relocation Project at PT. Bank XYZ.
The method used in this research is case study and survey of respondents. Statistical analysis and risk analysis are used to find the level of risk in the planning and control process that affects to time performance. Then the preventive and corrective responses to the most dominant risks are formulated. From this study it is known that the most influential risk to the time performance of the RBB relocation project at XYZ Bank is in project planning and control related to integration management, scope management, time management, cost management, and project communication management. Then from the recommendations of risk response activities, planning and project control procedures were developed based on PMBOK 2017 to improve the time performance of the RBB Relocation Project at XYZ Bank as the result of this study.
"
Jakarta: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sandi Bonafia
"Serabut kelapa sudah banyak digunakan untuk bahan industri. Dalam penelitian
ini serabut kelapa digunakan sebagai bahan tambah pada campuran beton semen
untuk stabilisasi lapis pondasi bawah (sub-base) pada konstruksi jalan. Namun
serabut kelapa yang digunakan dalam penelitian ini adalah serabut kelapa sisa
bahan industri. Penambahan serabut kelapa ini dengan persentase 2,5%, 5%,
7,5%, 10% terhadap berat semen dan panjang serat 2,5 cm. Pengujian penelitian
ini meliputi: kuat tekan, kuat tarik belah, kuat lentur. Komposisi bahan pengikat
semen 97,5% + serabut kelapa 2,5% dalam pengujian kuat tekan memiliki nilai
lebih besar 17,68% (fc’ 130,687 kg/cm2) dibanding komposisi bahan pengikat
semen 100% (fc’ 107,569 kg/cm2), dan dalam pengujian kuat lentur memiliki nilai
lebih besar 8,81% (15,90 kN) dibanding komposisi bahan pengikat semen 100%
(14,5 kN). Campuran serabut panjang 2,5 cm dengan kadar serabut 2,5% terhadap
berat semen dapat meningkatkan kuat tekan dan kuat lentur tetapi terjadi
penurunan untuk kuat tarik belah.

Coconut fibers are already widely used for industrial materials. In this study,
coconut fiber is used as a material added to the concrete mix cement for
stabilization of the sub-base layer for road construction. But coconut fibers in this
study were processed coconut fibers of the rest of the industrial process. The
addition of coconut fibers with a percentage of 2.5%, 5%, 7.5%, 10% of the
weight of cement and fiber length of 2.5 cm. Test methods in this study include:
compressive strength, split tensile strength, and flexural strength. Cement concrete
mixtures in this study is the cement composition of 97.5% + 2.5% coconut fiber.
The compressive strength of concrete cement showed greater 17.68% (fc '130.687
kg/cm2) than cement binder composition 100% (fc' 107.569 kg/cm2). and the
flexural strength testing has had a greater value 8.81% (15.90 kN) than the cement
composition 100% (14.5 kN). Coconut fibers with a length of 2.5 cm and a fiber
content of 2.5% of the weight of cement can increase the compressive strength
and flexural strength but a decrease for split tensile strength."
2013
S53785
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Judistira Hayuningrat
"PT X merupakan unit produksi di bawah Departemen Biologi UI yang memproduksi minuman kesehatan dari bahan Aloe vera (tanaman lidah buaya) yang dikemas dalam botol dan gelas plastik. Perusahaan tersebut ingin meningkatkan kapasitas produksi menjadi 1 juta botol dan atau gelas per bulan alan 40000 botol dan atau gelas per hari. Pemicu utama adalah unit produksi yang telah ada sekarang dinilai sudah tidak dapat dikembangkan Iagi unmk meningkatkan kapasitas produksi menjadi 40000 botol per had dan angka permintaan sudah melewati kapasitas pmduksi saat ini. Pemicu yang Iain adalah jalur proses produksi yang masin belum teratur satu jalur untuk memenuhi 4 jenis produk) sehingga pemenuhan kapasitas produksi sering mengalami fluktuasi. Bila customer pada bulan lalu memesan 3000 botol minuman per hari dan bulan ini permintaan berubah menjadi 2000 gelas maka akan terjadi keterlambatan produksi karena pihak operasional harus mengatur ulang proses agar sesuai dengan pemintaan pada bulan ini. Faktor yang lain adalah perusahaan ini ingin memperluas daerah pemasaran.
Penelitian ini membuat rancangan Lay Out pabrik yang akan digunakan untuk produksi dengan rencana kapasitas produksi yang telah ditentukan oleh perusahaan dan mengembangkan jalur produksi yang lebih baik untuk memproduksi 4 jenis minuman secara bersamaan. Dari hasil perhitungan diperoleh kebutuhan bahan baku pelepah Aloe vera 866/kg per hari dan luas total Iahan pabrik sebesar 3500 ml dan 2000 m2 untuk bangunan pabrik bentuk hanggar dengan 23 macam area yang terdapat pada keseluruhan luas pabrik.

PT X represent unit production of Biological Department of University of Indonesia which is producing health beverage from Aloe vera materials ( aloe crop) tidy in plastic glass and bottle. The company wish to improve production capacities become 1 million bottle and or glass per month or 40000 bottle and or glass per day. Major cause is the current unit production which is now assessed by, cannot be developed again to increase production capacities become 40000 bottle per day and request number have passed capacities production in this time. Other cause is production process line is still not yet regular ( one line to fulill 4 product type) so that accomplishment of capacities production often experience of fluctuation. If customer, at last month, ordered 3000 bottles beverage per day and then request turn into 2000 glasses beverage at this month, hence will happened delay production because the operational side have to arrange to repeat process to be as according to request for this month. Other factor is this company wish to extend its marketing area and market share.
This research will establish a Plan Lay Out that will be used to produce more healthy beverage with production capacity plan which is determined and develop better production lines to produce 4 beverage type concurrently. Based on calculation and research obtained by, the requirement of Aloe vera frond raw material is 8667 kilograms per day and totalize factory farm wide equal to 3500 m2 and 2000 m2 for the manufacturing plant of form hangar with 23 kinds of area found at the factory.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S50197
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sinaga, Indra
Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 1992
720.2 SIN p (1);720.2 SIN p (2)
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>