Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 97240 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dita Eka Apriyanti
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
S48290
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Christop M.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
S48254
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Burden, Ernest E., 1934-
New York: McGraw-Hill, 1996
720.1 BUR b
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Fahrul Safrizal
"Tulisan ini membahas mengenai bentuk fasad dan elemen-elemen fasad bangunan sekolah kolonial modern di Kota Yogyakarta tahun 1900 sampai 1940. Dalam kajian arkeologi, fasad bangunan merupakan salah satu bentuk peninggalan masa kolonial yang memiliki keistimewaan dan keunikan tersendiri yang mengandung nilai penting dan sejarah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk fasad dan elemen- elemen fasad bangunan-bangunan sekolah kolonial di kota Yogyakarta, serta faktor-faktor apa yang mempengaruhi suatu bentuk fasad bangunan sekolah. Metode penelitian yang digunakan adalah analisis deskriptif dari bentuk dan gaya bangunan, dengan tahapan penelitian terdiri dari pengumpulan data, pengolahan data dan penafsiran data. Hasil yang diperoleh dari penelitian menunjukkan bahwa semua fasad bangunan-bangunan sekolah memiliki keunikan dengan adanya pengaruh dari perpaduan gaya Eropa dan gaya Lokal. Selain itu terdapat kesamaan pada semua bentuk fasad sekolah yaitu berbentuk persegi panjang, namun memiliki perbedaan pada detail dan elemen-elemen fasad ( atap, dinding, jendela, pintu, lubang- lubang angin atau ventilasi dan hiasan atau ornamen) bangunannya yang di pengaruhi oleh faktor waktu, keletakkan atau lokasi, dan historis.

This paper will discusses about the facades and element of the facades of modern colonial school buildings in Yogyakarta from 1900 to 1940. In archaeological studies, the facades are a form of heritage from the colonial period which has its own peculiarities and uniqueness which contains historical and important values. This study aims to determine the form of facades and facade elements of colonial school buildings in the city of Yogyakarta, as well as what factors influence a form of school building facades. The method used in this research is descriptive analysis of form and style, with the research stages consisting of data collection, data processing and interpretation. The results obtained from the study show that all school building facades are unique with a combination of European and local styles. In addition, there are similarities in the shape of the facade, which is rectangular, but has differences in the details and elements of the facade (roofs, walls, windows, doors, vents and ornament) of the building which is influenced by time, place or location, and historical factors."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Vinna Oktavia
"Penggunaan kembali bahan yang sudah tidak terpakai sebagai salah satu material bangunan menjadi tren di dunia arsitektur. Hal ini bertujuan untuk meminimalisir kerusakan alam ketika memproduksi material yang baru. Microlibrary Bima adalah salah satu contoh bangunan yang menggunakan plastik yang sudah tidak terpakai sebagai material fasad bangunan.
Penulisan skripsi bertujuan untuk memahami peran fasad dan mengeksplorasi bagaimana material plastik dengan karakter dan kualitasnya dapat menghadirkan atmosfer ruang. Metode penulisan yang digunakan adalah observasi studi kasus dan studi literatur terkait material dan karakteristiknya serta penerapannya pada fasad bangunan. Skripsi ini menyajikan analisis studi kasus pada ruang interior perpustakaan dengan fokus material plastik sebagai fasad bangunan. Penulisan ini juga mendalami penggunaan material plastik pada fasad bangunan dan perannya dalam menghadirkan atmosfer ruang.
Hasil analisis dari penggunaan material plastik sebagai fasad Microlibrary Bima dapat menghadirkan atmosfer yang dapat membantu memfokuskan pengguna ruang dalam kegiatan membaca di dalamnya.

Reuse of used materials as one of the building materials is becoming a global trend in the world of architecture. It aims to minimize the damage to nature when producing new materials. Microlibrary Bima is one example of a building that reuses plastic as a building facade.
Thesis writing aims to understand the role of facades and explore how plastic material with its character and quality can present a space atmosphere. This thesis presents an analysis of case studies in library interior spaces with a focus on plastic material as building facades. This writing also explores the use of plastic material in building facades and its role in presenting the atmosphere of space.
The results of the
analysis of the use of plastic material as the facade of the Bima Microlibrary can present
an atmosphere that can help focus space users in reading activities inside
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wimpy Seoulino
"Tugas akhir ini membahas mengenai gaya fasad bangunan sekolah di Kota Bogor yang bertujuan untuk mengetahui bentuk, jenis gaya arsitektur fasad bangunan sekolah kolonial di Kota Bogor dan faktor apa yang mempengaruhinya. Dari lima fasad bangunan yang menjadi objek penelitian, seluruh fasad bangunan memiliki gaya dominan Indisch stijl dengan beberapa ornamen pengaruh gaya art deco, art and craft, dan Amsterdam school. Pengaplikasian gaya Indisch stijl merupakan bukti adanya modernisasi namun tetap mengupayakan adaptasi dan eklektisisme terhadap tradisi arsitektur lokal dan iklim Kota Bogor. Faktor-faktor yang mempengaruhi gaya pada fasad bangunan sekolah kolonial di Kota Bogor pada tahun 1899-1930 adalah historis, keletakan, dan waktu.

This final project discusses the facade style of school buildings in Bogor City which aims to determine the form, type of architectural style of colonial school buildings in Bogor City and what factors influence it. Of the five building facades that became the object of research, all of the building facades have the dominant style of Indisch Stijl with several influences of art deco, art and craft ornaments, and the Amsterdam school. The application of the Indisch Stijl style is proof of modernization but still strives for adaptation and eclecticism to local architectural traditions and the climate of Bogor City. The factors that influence the style on the facade of a colonial school building in Bogor City in 1899-1930 are history, location, and time."
Depok: 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Weri Yuhendra
"Mengamati perkembangan pembangunan bangunan tinggi di kota besar seperti Jakarta, sangatlah menarik untuk membahas mengenai pemakaian bahan kaca sebagai alternatif fasade Menurut sebuah penelitian, bangunan modern pada masa ini telah turut berperan besar dalam menghabiskan sepertiga dari energi di dunia. Hal ini didukung dengan maraknya penggunaan teknologi yang tidak ramah lingkungan pada bangunan untuk mendapatkan kenyamanan berkegiatan di dalam bangunan. Material kaca dan sistim HVAC sering dituding sebagai salah satu faktor yang berperan besar dalam pemborosan pemakaian energi dalam bangunan.
Kini, dengan menipisnya sumber energi alam dan semakin meningkatnya kadar emisi CO2, sebuah usaha untuk mengangkat topik disain yang sesuai dengan iklim, efisiensi energi dan konsep sustainability menjadi sangat penting. Dalam tahun-tahun belakangan ini telah berkembang sebuah sistim inteHigent facade yaitu, fasade yang dapat mengurangi konsumsi energi dan mendukung sistim mekanik dalam bangunan untuk mencapai kondisi nyaman yang maksimal. Salah satu aplikasi konsep tersebut adalah sistim double-skin facade sebagai kulit bangunan tinggi. Sistim ini telah menjadi populer keseluruh dunia sebagai salah satu alternatif solusi bagi bangunan yang ramah terhadap lingkungan dengan menggunakan material kaca. Sistim ini dapat menyediakan ventilasi alami, insulasi suara luar yang sangat baik, cahaya matahari, kendali pengguna untuk mengendalikan kondisi ruangannya, wajah bangunan yang berubah-ubah dan tranparansi bangunan. Sistim ini dikenai dapat beradaptasi dengan baik dengan lingkungan sekitarnya dan tetap terlihat sebagai bangunan modern.
Tulisan ini membahas mengenai sistim double-skin facade dari pengertian, cara kerja, dampak pada penampilan bangunan dan aplikasi sistim tersebut pada bangunan tinggi. Penulis juga mencoba untuk meninjau kecocokan teknologi ini bila diaplikasikan di daerah iklim tropis lembab seperti di Indonesia."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S48526
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Koza Brajamagenta
"ABSTRAK
Pertumbuhan populasi pada daerah perkotaan akan membuat kebutuhan masyarakat yang semakin bertambah, sehingga akan mendorong pembangunan gedung tinggi pada daerah tersebut. Namun, semakin tinggi gedung akan menyebabkan beban energi panas pada gedung yang berasal dari matahari semakin tinggi. Dengan berkembangnya teknologi telah ditemukan metode untuk mengurangi beban energi ini, yaitu dengan menggunakan insulasi thermal pada bagian facade gedung. Walaupun dapat mengurangi beban energi panas, material insulasi thermal pada facade merupakan material yang mudah terbakar sehingga api dapat menyebar melalui facade. Pada facade dua lapis, apabila api memasuki bagian dalam fasad api akan menyebar keatas dengan cepat akibat efek cerobong asap. Hal ini mendorong penelitian untuk mecegah penyebaran api pada bagian dalam fasad dua lapis. Penelitian dilakukan dengan membuat alat uji eksperimen yang berbahan stainless steel dengan membuat kotak pembakaran dengan ukuran 35 cm x 50 cm x 40 cm dan alat uji facade dengan menggunakan triplek sebagai dinding dari facade dua lapis. Penelitian dilakukan dengan mencoba membahasi lapisan dalam facade dua lapis dengan air. Air yang menempel pada dinding bagian dalam facade dua lapis akan membuat api membutuhkan energi lebih untuk dapat membakar bagian dalam dinding facade. Dinding facade akan dibasahi dengan menggunakan nozzle. Kesimpulan akhir yang dapat disoroti dari penelitian ini adalah dengan menambahkan air pada bagian fasad dua lapis akan mengurangi temperatur gas panas yang berada di dalam facade dua lapis.

ABSTRACT
Population growth in urban areas will increase the needs of the community, which will encourage the construction of high-rise buildings in the area. However, the higher the building causes higher heat energy burden from the sun. With the development of technology, methods have been found to reduce this energy burden by using thermal insulation on the facade of the building. Although it can reduce the burden of heat energy, the thermal insulation material on facade is a combustible material so fire can spread through the facade. In the double skin facade, if the fire enters the inside of the facade the fire will spread upward quickly due to the chimney effect. This encourages research to prevent the spread of fire on the inside of a double skin facade. The study was conducted by making an experimental test kit made from stainless steel by making a combustion box with a size of 35 cm x 50 cm x 40 cm and facade test equipment using plywood as a wall from a double skin facade. The research was carried out by trying to blast the layers in a double skin facade with water. Water that attaches to the inner walls of a double skin facade will make the fire need more energy to burn the inside of the facade wall. The facade wall will be moistened using a nozzle. The final conclusion that can be highlighted from this research is that adding water to the double skin facade will reduce the temperature of the hot gas inside the double skin facade.
"
2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Syam Sahril
"Fasad merupakan salah satu elemen terpenting dalam penampilan suatu bangunan. Banyak arsitek yang menggunakan olahan pada fasad untuk memberikan keindahan atau kesan khusus sesuai dengan yang diinginkan. Fasad juga memberikan citra tentang kondisi sosial suatu masyarakat dan juga dapat menggambarkan fungsi dan kegiatan yang terjadi di dalam bangunan.
Jaman dahulu kala orang menggunakan lukisan maupun ornamen geometris atau juga makhluk hidup dalam menghias muka bangunan. Seiring dengan jaman yang berkembang, kini olahan fasad makin beraneka ragam. Ada yang menampilkan transparansi dengan menggunakan material kaca, menunjukkan tekstur kekasaran atau kehalusan, warna, kedalaman, ataupun menunjukkan struktur bangunan.
Penggunaan struktur bangunan untuk ditampilkan pada fasad membutuhkan perhatian khusus yang berbeda dengan struktur yang disembunyikan dengan kulit (skin) bangunan. Namun dengan keterampilan arsitek dalam mengolah struktur bangunannya serta material dan kesan yang ingin ditampilkan dapat menjadi nilai tambah pada bangunan. Bangunan yang menunjukkan struktur pada fasadnya memberikan kesan kestabilan dan kekokohan sekaligus menunjukkan cara bangunan tersebut dapat berdiri.
Mengekspos berarti memperlihatkan sesuatu yang butuh untuk diperlihatkan. Tentu saja jika ingin diperlihatkan maka sesuatu itu harus menyenangkan bila terlihat. Memperlihatkan struktur agar menyenangkan untuk dilihat khususnya pada fasad dapat dilakukan dengan berbagai cara dan olahan bentuk. Hal tersebut tergantung dari sudut pandang mana sang arsitek memandang rencana bangunan dan lingkungan disekitarnya.
Pencarian bentuk dan fasad arsitektur sebagai faktor penting yang membentuk citra bangunan. Banyak arsitek yang menggunakan fasad sebagai citra bangunan yang menyampaikan konsepnya. Salah satunya adalah Santiago Calatrava yang kerap mengekspos struktur bangunannya pada fasad bangunan. Calatrava juga menggunakan pendekatan kehidupan dari makhluk hidup dan juga dari alam sebagai simbolisasi bentuk-bentuk arsitekturalnya. Pembahasan atas karya-karya Calatrava mencoba menekankan desain struktur dan cara mengungkapkannya sesuai dengan keinginan beliau. Ciri khas dan benang merah juga kita bisa dapatkan dari menyimpulkan beberapa analisis bangunan karya beliau."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S48449
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dhyan Seminar Asih
"Fasade bangunan merupakan selubung bangunan yang sangat berpengaruh terhadap kondisi nyaman dan energi pada suatu bangunan. Pada penelitian ini material pelapis pada fasade bangunan mengambil material cat, batu alam, dan keramik. Karena ragam material pelapis pada fasade inilah yang banyak digunakan pada bangunan bertingkat rendah. Ketiga jenis material akan diuji nilaiOTTV pada masing-masing material untuk mengetahui material mana yang mempunyai nilai OTTV tertinggi, sedang dan rendah.
OTTV atau Overall thermal transfer value adalah merupakan satu paket kebijakan dari pemerintah mengenai konservasi energi pada bangunan yang mengatur nilai perpindahan panas pada fasade dinding bangunan. Dalam hal ini nilainya tidak boleh melebihi 45 watt/m². Semakin tinggi nilai OTTV maka semakin besar watt per meter persegi energi yang akan diterima suatu bangunan. Metode yang digunakan adalah testing out dengan pendekatan kuantitatif.
Luasan bukaan mempengaruhi nilai OTTV pada suatu bangunan. Semakin besar bukaan dinding tembus cahaya maka semakin besar beban energi yang dihasilkan suatu bangunan. Ketebalan dinding memperkecil beban energi oleh karena itu penambahan material pelapis dilakukan untuk mengoptimalisasikan konservasi energi pada suatu bangunan dengan memakai software OTTV v2.01didapat batu alam memiliki OTTV baik ( nilai OTTV= 21.70 watt/m²), keramik nilai OTTV sedang (nilai OTTV= 21.33 watt/m²), cat nilai OTTV terendah (nilai OTTV=29.4 watt/m².

Building façade is the cover of a building that strongly influences the comfort and energy inside a building. In this research, coating materials are paints, natural stones, and ceramics since these various coating materials are commonly used for low-rise buildings. Each material was tested/examined for its OTTV value to figure out the one of which has the highest, average and lowest OTTV value.
OTTV or Overall thermal transfer value is the government's policy about energy conservation in buildings to manage the value of energy transfer of a building wall façade. For this extent, the value can't be more than 45 watt/m². the higher OTTV value is, the more watt per meter square will be absorbed by the building. The method used is 'testing out' with quantitative approach.
The width of the openings influences OTTV value of a building. The wider of the transpicuous opening is, the more energy load generated by the building. The thickness of the walls reduces the energy load so that the additional coating materials is to optimize energy conservation in a building by using OTTV v2.01 software. The finding is that natural stones have good OTTV( OTTV value= 21.70 watt/m²), ceramics has average OTTV (OTTV value = 21.33 watt/m²), and paint has the lowest (OTTV value = 29.4 watt/m²).
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
T30041
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>