Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 156707 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Margunawan
"Arsitektur merupakan suatu karya yang perlu untuk dikomunikasikan kepada orang lain sebelum karya itu direalisasikan. Rendering merupakan salah satu cara yang efklif dalam mengkomunikasikan arsitektur. Dengan rendering suatu karya arsitektur dapat digambarkan sesuai dengan keadaan ketika arsitektur tersebut telah dibangun_ Dengan kata Iain rendering bisa merekam adegan yang akan tenjadi pada sebuah karya arsitektur di masa datang.
Kemajuan kebudayaan umat manusia telah menghasilkan teknologi-teknologi baru dalam penciptaan rendering. Komputer sebagai hasil kemajuan teknologi merupakan Salah satu alat yang ampuh untuk menghasilkan suatu rendering arsitektur. Tetapi terdapat kekhawatiran apakah komputer dapat menghasilkan sebuah rendering yang berkesan hidup seperti Iayaknya rendering-rendering konvensional.
Rendering memiliki sebuah tujuan utama yaitu untuk menghidupkan suatu karya arsitektur. Dengan demikian, apabila suatu rendering yang dibuat tidak dapat memberikan kesan yang hidup maka rendering tersebut dapat dikatakan tidak berhasil dalam menjalankan tugasnya sebagai alat komunikasi untuk menjelaskan arsitektur. Sebuah hasil rendering dapat terlihat memiliki kesan hidup dengan memperhatikan bagaimana rendering tersebut dihasilkan."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
S48343
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Hampir sebagian besar web server mempunyai kemampuan untuk menghasilkan file log dalam format file text berbasis delimiter. File log ini dihasilkan setiap hari atau mingguan atau bulanan. Semakin banyak file log yang dihasilkan ini akan berdampak sulitnya dalam menganalisis file log tersebut sehingga diperlukan suatu tool berupa aplikasi yang dapat melakukan konsolidasi file log dan melakukan visualisasi informasi dari data yang terkandung didalam file log tersebut. Pada paper ini akan dipaparkan bagaimana mendesain dan mengimplementasi aplikasi yang dapat melakukan visualisasi pada file log web server."
Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2008
pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Rachmad Mochammad Suryantoro
"Pada proses pengembangan produk, produsen menerapkan berbagai cara agar produk yang dihasilkannya bisa menjawab kebutuhan pasar, dengan pergeseran tren konsumen yang menginginkan produk yang lebih spesifik, para engineer mulai mengembangkan metode terbaru untuk memproduksi suatu benda yang efisien, baik secara biaya maupun waktu, Virtual Manufacturing mampu mengakomodasi hal tersebut dengan baik, produsen dapat meminimalkan atau menghilangkan sama sekali fase pembuatan prototype secara fisik, yang berdampak pada efisiensi biaya maupun waktu, saat ini proses Virtual Manufacturing lebih banyak menggunakan Virtual Reality, dan hal ini berdampak pada proses yang lebih artificial, penelitian ini ditujukan untuk menggabungkan metode Virtual Manufacturing dengan menggunakan kamera dan sensor berbasis Electromyogram untuk mengukur tingkat kontraksi tangan ketika melakukan proses Virtual Manufacturing. Sehingga fokus pada skripsi ini adalah bagaimana cara mengetahui karakter kontraksi otot biceps brachii pada beberapa kondisi, yang kedepannya akan dimanfaatkan dalam proses Virtual Manufacturing.

In term of product development, many manufacturer seeking for the best solution to ensure their product is what the customers really looking for. Manufacturer have to be able to know the trend, and accomodate the spesific needs of the customer, but after that they also have to minimize the cost and time to make a product. Virtual Manufacturing is one of the method that can achieve that requirement, because it rsquo s really efficient, and many big manufacturer in the world have implemented this method. Basicly, Virtual Manufacturing tend to use Virtual Reality to showing the object. But in this thesis, author mainly use camera for projecting the virtual image and electromyogram sensor to calculate muscle contraction during Virtual Manufacturing process. Author made some parameter from different people to getting know the characteristics from Biceps Brachii Muscle. In the future researcher really hope that Electromyogram based Virtual Manufacturing can be able used by Manufacturer."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Achmad Fauzan
"Banyak eksperimen yang telah dilakukan untuk mendapatkan nilai faktor gesek sebuah pipa berpenampang persegi dengan aspek rasio 1. Pendekatan yang telah dilakukan untuk mendapatkan nilai gesek diantaranya secara eksperimental, empiris, dan simulasi CFD. Berdasarkan eksperimen ? eksperimen diperoleh nilai faktor gesek pipa berpenampang persegi dengan aspek rasio 1 paling kecil dibandingkan dengan pipa selain aspek rasio 1.
Untuk mendapatkan nilai faktor gesek tersebut maka dilakukan sebuah eksperimen dengan menggunakan pipa akrilik berpenampang persegi dengan aspek rasio 1. Selain melakukan eksperimen, dilakukan juga pendekatan empiris dengan menggunakan persamaan eksplisit Colebrook-White aliran-pipa dan juga dengan menggunakan simulasi CFD untuk mengetahui karakteristik aliran dan memperlihatkan aliran sekunder pada pipa berpenampang persegi dengan aspek rasio 1 tersebut.
Persentase kesalahan nilai koefisien gesek pada bilangan Reynolds 11066.67 untuk pipa berpenampang persegi dibandingkan dengan pipa berpenampang bundar berdasarkan hasil eksperimen, teoritis, simulasi CFD adalah 1.31 %, 0 %, 8.31% secara berurutan.

Many experiments have been done to get friction factor of pipe of rasio aspect 1 (square cross section). In this study friction factor was gotten by experimental, empirical approach and CFD simulation. Friction factor of pipe of rasio aspect 1 (square cross section) is most lowest.
In this study experimental used acrylic pipe with aspect rasio 1 (square cross section), empirical method used explicit Colebrook-White equations for pipeflow, and for knowing flow characteristic, secondary flow, was used CFD simulation.
Error percentage of friction factor value with Reynolds number 11,066.67 for the pipe of rectangular section which is compared the pipe of circular section based on results of experiment, theoritical and CFD simulation is 1.31 %, 0 %, 8.31% respectively.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S37375
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Novitski, B. J.
Gloucester: Rockport Publishers, 1998
720.285 NOV r
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Henry Wong
"Kemajuan teknologi komputer membawa dampak perubahan yang besar dalam kehidupan manusia. Komputer yang pada awalnya hanya sebuah slat bantu hitung kini telah berkembang menjadi pasangan manusia dalam bekeda. Dampak perubahan ini meliputi berbagai bidang, termasuk Pula bidang desain arsitektur. Dalam tulisan ini says akan mencoba untuk menganalisis proses desain arsitektur dan pola kerja komputer. Dari basil anaiisis ini nantinya akan didapatkan keterbatasan dan kelebihan dari pemanfaatan komputer ini, serta pola hubungan kerja yang ideal antara arsitek dan komputer."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
S49060
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sopha Candra Marthoni
"Perkembangan pemesinan otomatis dengan machine control unit yang memakai control unit menggunakan ISO 6983 atau lebih dikenal dengan G-Code sudah dipakai selama lebih dari 50 tahun. Sementara perkembangan dalam sistem CAD/CAM mengalami kemajuan yang sangat pesat. Untuk mengimbangi perkembangan tersebut maka dikembangkan suatu standar ISO 14649 atau STEP-NC. Agar format STEP-NC bias digunakan pada pemesinan konvensional maka diperlukan konversi dari STEP-NC ke G-Code.
Pembuatan program konversi ini memerlukan beberapa tahap untuk penyelesaiannya, yaitu : 1. Mapping, mencari korelasi antara struktur STEP-NC dengan struktur pada G-Code 2. Pembuatan algoritma berdasarkan rule yang didapat dari hasil mapping 3. Pembuatan program berdasarkan algoritma tersebut 4. Validasi data dengan beberapa file STEP-NC.
Dari uji validasi yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa program yang melakukan proses mapping telah berjalan dengan baik, walaupun masih memiliki keterbatasan-keterbatasan tertentu dan sudah mampu menghasilkan file yang berisi data G-Code untuk proses contouring pada proses pemesinan turning.
Walaupun terdapat data losses yaitu antara lain tool data, teknologi proses data, machining function, namun data yang diambil dari STEP-NC untuk G-Codes dalam proses pemesinan turning dapat digunakan untuk pengerjaan proses yang sama.

Over more than 50 years we already use automatic machine that uses ISO 6983 format. Meanwhile there is a major development on the CAD/CAM system. In equalizing with the development of the CAD/CAM system, than a new standard of ISO 14649 or STEP-NC is developed. We need a conversion between STEP-NC to G-Code so that it can be run on conventional machining.
There is several steps on making this software for conversion, they are : 1. Mapping, seeking correlation between STEP-NC and G-Code structures. 2. Make algorithm base on rule from mapping. 3. Making the software base on those algorithms 4. Data validation with several STEPNC file.
We can conclude that the software runs well from the validation testing, although there is still limitation but it can produce a file containing GCode format for contouring process on turning machine.
Although there is losses on data such as tool data, data process technology, and machining function, but still the output of the software can be use on turning machine for the same process.
"
2008
S37368
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Mustiannis Syafaah
"Berbagai usaha telah dilakukan oleh para arsitek untuk menghasilkan suatu referensi berbeda mengenai bentuk dan ekspresi arsitektur. Bentuk pun menjadi suatu yang krusial dan patut untuk ditelusuri bagaimana pencapaiannya, sebagai usaha dalam pencapaian suatu maksud serta esensi suatu desain arsitektur.
Folding pun menjadi salah satu alternatif yang mampu memberikan bentuk-bentuk baru dalam bidang arsitektur. Bentuk ini digunakan menjadi salah satu media berekspresi dan berkomunikasi sebagai perwujudan ide secara tiga dimensional. Folding Architecture berpeluang besar menjadi tren baru, dan memperkenalkan cara mendesain yang menyenangkan serta menyegarkan pikiran perancangnya.
Sebagai metode dalam pencarian bentuk arsitektur, folding berkaitan erat dengan isu kontinuitas, yaitu mengenai keterkaitan suatu bentuk yang dihasilkan dengan elemen pembentuknya, baik secara kontekstual maupun konseptual. Bangunan yang memakai metode folding architecture dalam pencarian bentuknya mengusung bentuk-bentuk baru yang intuitif, sehingga mampu menghasilkan ruang-ruang spontan dan tidak diduga sebelumnya. Bentuk ini pun berusaha memperlihatkan kesesuaiannya terhadap lingkungan tempat terbangunnya.
Namun, apakah metode pencarian bentuk arsitektur ini mampu mendukung pegeksplorasian bentuk dan juga ruang dalam arsitektur? Dan bagaimana hasil penerapannya dalam dunia arsitektur saat ini, baik di Indonesia maupun di luar Indonesia? Skripsi ini adalah sebuah usaha untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan di atas.

Various efforts have been carried out by architects to create different concerns in forms and the architecture expression. Then form became one thing that were crucial and appropriate to be investigated how the achievement is, as an effort in the achievement of an intention as well as the essence of an architectural design.
Folding then became one of the alternatives that could give new forms in the architecture field. This form was used as one of expression and communication media as the realization of an idea in a three dimensional manner. Folding Architecture has a big opportunity to be a new trend, by also introducing a design method which is pleasing as well as refreshing the minds of the designers.
As a method in the exploration of architectural form, folding is well related to continuity issue, which is concerning the connection of a form that was determined by the forming element, both contextually and conceptually. A building that used folding architecture method in the search for its form carried out new forms which are intuitively, then resulting spontaneous and unexpected spaces like never before. This form then tried to show its compatibility towards the surrounding environment.
However, could this method support the exploration of form and space in architecture? And how is the result of its application in the architectural world at this time, both in and outside Indonesia? This thesis will answer questions above.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S48446
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Kentaro Alif Tanido
"3D Printing adalah metode manufaktur aditif yang menciptakan objek 3D dari model digital. Objek dibuat secara layer-by-layer dengan material seperti plastik, logam, atau bahan organik pada sebuah bed printer. Untuk objek yang lebih besar dari ukuran bed printer, mereka dibagi menjadi beberapa bagian dan disambung menggunakan metode interlocking. Penelitian ini menguji empat jenis balok (U beam, I beam, bar beam, dan hollow beam) yang terbuat dari bahan High Strength Low Alloy (HSLA) dengan tiga jenis pembebanan (lentur, aksial, dan puntir). Mekanisme interlocking menggunakan pengunci male-to-female dengan variasi panjang pengunci male. Analisis tegangan dilakukan menggunakan perangkat lunak Autodesk Inventor. Hasil penelitian menunjukkan mekanisme terbaik: U beam - panjang male locker 10 cm dengan posisi pengencang 5 cm dari pangkal; bar beam dan I beam model 1 - panjang male locker 10 cm dengan posisi pengencang 1,67 cm dari pangkal; H model 2 - panjang male locker 20 cm dengan posisi pengencang 13,33 cm dari pangkal; dan hollow beam - panjang male locker 5 cm dengan posisi pengencang 1,67 cm dari pangkal. Panjang dan posisi ini menghasilkan faktor keamanan terbesar, sehingga cocok untuk aplikasi dengan beban tersebut.

3D Printing is an additive manufacturing method that creates 3D objects from a digital model. Objects are built layer-by-layer using materials like plastic, metal, or organic matter on a printer bed. For objects larger than the printer bed, they are divided into sections and joined using interlocking methods. This research tested four types of beams (U beam, H beam, bar beam, and hollow beam) made from High Strength Low Alloy (HSLA) material with three types of loading (bending, axial, and torsion). The interlocking mechanism used male-to-female locking with variations in the male locker length. Stress analysis was conducted using Autodesk Inventor software. Results showed the best mechanisms: U beam - male locker length of 10 cm with the fastener position 5 cm from the base; bar beam and H beam model 1 - male locker length of 10 cm with the fastener position 1.67 cm from the base; H beam model 2 - male locker length of 20 cm with the fastener position 13.33 cm from the base; and hollow beam - male locker length of 5 cm with the fastener position 1.67 cm from the base. These lengths and positions yielded the largest safety factors, making them suitable for applications with those loads."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Novitski, B. J.
Gloucester: Rockport Publ., 1998
720NOVR001
Multimedia  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>