Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 131776 dokumen yang sesuai dengan query
cover
M. Sari Estikarini
"Pada saat ini keberadaan taman tidak hanya dapat dijumpai pada ruang luar saja. Penggunaan taman pada ruang dalam, mengalami perkembangan dan banyak digunakanuuntuk rnendukung perancangan ruang clalam sebuah bangunan. Taman pada ruang dalam tidak hanya berfnmgsi sebagai penurgiang kualitas estetika ruangan saja, tetapi juga mempuuyai peranan yang cukup penting terhadap ruang clan terhadap manusia sebagai pengguna ruang. Adapun peranan taman dapat ditinjau dari segi cstetika, arsitektural,teknik, emosional dan simbolik.
Melalui penataan taman yang dipadukan dengan desain ruang secara keseluruhan serta melalui komposisi yang tepat dari berbagai elemen pembentuk taman yang sesuai dengan prinsip-prinsip perancangan ruang dalam, akan dihasilkan sebuah perancangan ruang dalam yang tepat guna dan tepat citra. Berbagai teori yang mendukung dan studi kasus mengenai peranan taman pada perancangan ruang dalam akan turut disertakan untuk melengkapi penulisan skripsi."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
S48321
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lilywati
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
S47860
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurindra Ekawarman
"Hotel yang tersedia di Indonesia saat ini cukup banyak jumlahnya, mengakibatkan usaha perhotelan menjadi sangat kompetitif. Dalam menghadapi persaingan yang ketat perlu adanya suatu perencanaan yang cermat dan pengendalian yang menyeluruh atas segala kegiatan yang dilakukan oleh suatu hotel. Dengan demikian, hotel membutuhkan anggaran sebagai salah satu alat yang efektif dalam melaksanakan fungsi perencanaan dan pengendalian. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk membandingkan teori dengan praktek di dalam dunia usaha yang nyata, dan jika mungkin adalah untuk memberikan sumbangan pemikiran mengenai peranan anggaran dalam perencanaan laba suatu hotel. Dalam penelitian, untuk memperoleh data adalah dengan studi kepustakaan dan studi lapangan. Prosedur penyusunan anggaran dimulai dengan menentukan proyeksi tingkat hunian kamar, yang kemudian dijadikan pedoman dalam menyusun anggaran pada tiap-tiap departemen. Cara yang demikian dapat mendorong peran serta dan komitmen dari para anggota organisasi dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan, sedangkan pimpinan harus dapat mempengaruhi seluruh kegiatan dengan memberikan dorongan, dukungan dan pengarahan. Dalam melakukan pengendalian, manajemen membuat laporan prestasi harian dan bulanan. dibuat dengan baik, didalamnya memuat yang berguna untuk pengambilan keputusan Laporan bulanan cukup informasi dan untuk merumuskan tindakan yang harus dilakukan dimasa depan. Penggunaan anggaran pada hotel "X" cukup memberikan manfaat dan berguna sebagai alat bantu bagi manajemen. Dalam menyusun anggaran manajemen hendaknya lebih memperhatikan peristiwa-peristiwa penting yang akan terjadi di sekitar lingkungan hotel."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1994
S18847
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rikawati
Depok: Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 1987
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Iman Hidayat
"Apartemen termasuk dalam jenis hunian multi family housing, yaitu dalam satu bangunan terdiri dari banyak unit hunian. Susunan antar unit-unit dalam apartemen pun berbeda dengan jenis hunian pada umumnya (single family housing). Dengan kondisi tersebut, pola interaksi sosial antar penghuni di dalamnya kemungkinan juga mempunyai perbedaan. Secara langsung atau tidak langsung, interaksi sosial yang terjadi dipengaruhi oleh susunan ruang di dalamnya, termasuk susunan pada ruang pergerakan manusia atau ruang sirkulasi.
Penulisan skripsi ini bertujuan untuk melihat peranan susunan ruang sirkulasi pada apartemen terhadap interaksi sosial yang terjadi antar penghuni di dalamnya. Dengan demikian dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam merancang ruang sirkulasi pada apartemen, agar dapat mencapai tingkat interaksi yang diharapkan.
Penulisan skripsi ini dilakukan dengan metode studi literatur dan studi kasus terhadap dua apartemen yang ada di Jakarta yaitu Apartemen Margonda Residence yang mempunyai susunan unit dan sirkulasi linier dan Apartemen Taman Rasuna yang mempunyai susunan unit dan sirkulasi radial.
Dari studi literatur dan studi kasus tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa interaksi sosial pada apartemen dipengaruhi oleh jenis sirkulasi, layout, ukuran dan kualitas ruang sirkulasi pada apartemen tersebut, serta faktor sifat dan karakter individu penghuninya.

Apartments is multi?family housing, contains several house units in a single building. The units arrangement in apartments is very different from the common housing (single-family housing). Therefore the social interaction pattern has possibility of being different. Whether directly or not, the social interaction affected by the spatial arrangement, including the arrangement of movement space, the circulation space.
This writings attempt to see the role of circulation space arrangement in apartment in the social interaction between tenants. Therefore it could be used as considered factor in designing the circulation space in apartments to reach the levels of interaction needed.
This writings done with literature research method and case studies in two apartments located in Jakarta; Margonda Residence Apartments which have linear units and circulation arrangement, Taman Rasuna Apartments which have radial units and circulation arrangements.
From these studies, it can be concluded that social interaction in apartments affected by circulation type, layout, dimension and the quality of circulation space and also the individual character of the tenants.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2007
S48379
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
S6967
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tri Hikmawati W.P.
"Pada era modern ini perkembangan dunia arsitektur cukup peset seiring dengan kemajuan ilmu dan pengetahuan manusia. Perancangan arsiteklur tidak terlepas dari perancangan Ianskap yang memiliki persamaan daiam memperhatikan hubungan antara ruang, manusia dan alam. Bila dilinjau dalam skala yang lebih kecil, hubungan kedua bidang tersebut dapat dianatogikan sebagai hubungan antara rumah dengan taman.
Dalam kehidupan sehari~hari, manusia memerlukan ruang yang dapat memenuhi kebutuhan akan kehangatan, keamanan dan kenyamanan. Keberadaan rumah sangat membantu manusia dalam memenuhi berbagai kebutuhan tersebut Oleh karena itu, perancangan suatu rumah harus memperhatikan berbagai aspek yang dapat mempengaruhi jiwa dan nsik manusia, antara Iain iklim, site dan elemen-elemen pernbentuk ruang. Keharmonlsan dan kesatuan rumah dengan site mencerminkan suatu konsep integrasi dengan Iingkungan sekitar, khususnya Ianskap atau alam. Usaha integrasi dapat dilakukan dengan berbagai cara, Salah satunya adalah menciptakan suatu ruang alam dengan perancangan Ianskap yang terencana, yaitu taman. Taman dalam perancangan rumah dapat memberi nilai tambah bila dikaitkan dengan berbagai efek yang timbul ketika terjadi interaksi antara manusia dan alam, balk secara langsung maupun tidak langsung. Hal ini menegaskan bahwa konsep integrasi perancangan mmah-taman cukup penting dalam menciptakan karya arsitektur dan lanskap yang berkualitas tinggi dengan dasar pemikiran yang matang dan prinsip desain yang jeias.
Perkembangan arsitektur dan lanskap di Asia sangat dipengaruhi oleh sejarah, kebudayaan dan religi. Ha! ini dapat dilihat pada perancangan rumah-taman yang menerapkan prinsip arsitektur tradisional, dengan tetap memperhaiikan Ianskap setempat (misalnya alam tropis). Peradaban manusia di Asia melahirkan berbagai hlsafat atau Hlosoti hidup yang mencerminkan kebudayaan. Dalam proses perancangan, kebudayaan itu membentuk suatu ciri khas pada gaya arsitektur tradisional yang beradaptasi sesuai dengan perkembangan jaman. Berbagai teori yang mendukung konsep integrasi tersebut dan studi kasus pada berbagai arsrtek di Asia akan turut disertakan untuk melengkapi penulisan skripsi ini."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
S48352
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Milka Vincentiya
"Skripsi ini mengenai hubungan antara aktor, dalam konteks ini antara stranger dengan stranger, dan aktor dengan lingkungan sekitarnya.  Dengan adanya perubahan makna dari stranger yang awalnya stranger adalah, orang yang tidak termasuk dalam lingkungan tempat seseorang tinggal, menjadi orang lain yang memiliki kesamaan umum dengan seseorang tersebut. Karena, sekarang kita berada pada tahap appearance dari spectacle, yang mana kita akan menilai sesuatu berdasarkan apa yang kita lihat atau tampak, skripsi ini menggunakan teori coding appearance, yang mana aktor akan beraktivitas berdasarkan tiga hal, yaitu: lokasi (location), appearance, dan sikap (behavior). Para aktor ini akan bersikap dan membawa properti menyesuaikan dengan ruang publik (lokasi), sebaliknya ruang publik juga dapat memengaruhi aktor dalam bersikap dan properti yang dibawa. Lalu, interaksi yang terjadi antar-stranger dalam ruang publik ini dapat terlihat dari keberadaan shield of privacy yang tidak bisa dilihat secara fisik namun, dapat diukur secara keruangan.

This study focusing in the relationship between actor, in this context stranger with stranger, and actor with the surrounding. Stranger then was categorized by those who did not live in someons living territory, and now stranger categorized as the people who have the same commonness with someone. With the state of appearance in spectacle, where we judge based on what we see (what appear in front of us), this study mainly use the theory about coding appearance, where actor will act based on three things: location, appearance, and behavior. They behave (behavior) and bring property (appearance) as what supposed in that public space (location), also the public space may affect the behavior and appearance of the actor. In the same location, interaction between stranger could be seen in the existence of shield of privacy, that is not physical but it is there with a measurement in space."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sully Ayu Wardhani
"Anak-anak merupakan salah satu bagian penting dari komunitas publik yang tinggal pada sebuah ruang kota. Sebagian waktu yang mereka habiskan adalah play. Saat ini banyak anak tinggal pada daerah urban dimana pada daerah tersebut merupakan daerah yang padat dengan pergerakan dan perpindahan manusia dari suatu lokasi ke lokasi lain menjadi sangat beragam. Dapat dikatakan keadaan sebuah kota tidak perduli mengenai anak yang berada didalam kota. Ketidakberpihakan kota terhadap anak tercermin dalam ruang-ruang publik yang minim dari fasilitas untuk anak beraktivitas didalamnya, serta terbatasnya ruang gerak anak ketika berada di ruang publik. Dalam hal ini ruang public seharusnya dapat mengakomodir kegiatan anak beraktivitas. Hal itu dapat diterjemahkan melalui ruang rekreasi anak, walaupun terkadang keberadaannya dilalaikan untuk dibangun mengingat kepentingan komersil yang begitu tinggi sehingga ruang menjadi terbatas ataupun dibatasi. Hal ini sangat bertentangan dengan pengembangan anak yang membutuhkan beberapa elemen untuk tumbuh dan berkembang seperti aktif bergerak, berkenalan dengan lingkungannya dan bersosialisasi. Ruang rekreasi anak menjadi sulit untuk diterapkan terlebih di kotakota besar dengan penduduk yang padat. Karena pada setiap tingkatan umur, anak dapat membedakan beberapa hal yang berkaitan dengan ruang gerak untuk aktivitas bermain mereka. Melalui penulisan ilmiah ini saya akan meninjau ruang rekreasi anak yang tentunya memiliki karakteristik tersendiri, terlebih jika ruang itu diletakkan pada ruang dengan aktivitas beragam berada di pusat kota.

Children becomes an urgent element of the public community is remaining at a town space. Some of time which they doing is play. Now many childs remains at district urban where at the district is massive district with movement and displacement of man from a location to other location become very having immeasurable. Can be told state of a town is not give a dam about residing in child in town. Un-the siding of town to child of mirror in public spaces minim from facility for child of having activity in it, and the limited kinetic space child of when residing in public space. In this case space public ought to can accommodates activity of child of having activity. That is translatable passed recreation space of child, although sometimes its (the existence neglected for built to remembers commercial importance of which so) after height so that space becomes is limited and or is limited. This thing hardly is against expansion of child requiring some element to grow and grows like active moved, gets acquainted with its (the area and socialization). Recreation space for child becoming difficult to be applied particularly in big towns with massive residents. Because in each life level, child can differentiate some things related to kinetic space for activity plays at them. Through this scientific writing I will evaluate recreation space of child that is it is of course has separate characteristic, particularly if the space put down at space with activity is having immeasurable resides in downtown."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2007
S48388
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Revianti Oksinta
"Remaja mempunyai kecenderungan untuk berkumpul dengan kelompoknya dalam mengisi waktu luang mereka. Kelompok remaja yang berkegiatan di kota memiliki tujuan untuk bertemu dengan kelompok remaja lainnya serta masyarakat luas sehingga mereka dapat menunjukkan identitas mereka bersama kelompoknya sekaligus belajar dari masyarakat kota itu sendiri. Kegiatan berkumpul yang dilakukan pada suatu ruang publik kota ini disebut sebagai kegiatan hang out. Umumnya kegiatan hang out ini dilakukan dengan disertai pengekspresian semangat dan ciri budaya populer melalui kegiatan atau ciri yang ditampilkan oleh mereka.
Ruang publik kota yang digunakan dalam melakukan kegiatan hang out mempunyai karakteristik tertentu yang berhubungan dengan kondisi fisik, psikologis dan sosial mereka sebagai remaja. Karakteristik tersebut bisa diklasifikasikan berdasarkan empat aspek, yaitu: aspek ukuran, batas, aksesibilitas dan lokasi, serta dimensi kegiatan. Sebagai studi kasus dilakukan survey untuk menelusuri kondisi pemanfaatan ruang publik terbuka oleh remaja pada tiga ruang publik terbuka di Jakarta, sebagai salah satu kota besar di Indonesia, yaitu ruang luar GOR Bulungan, Taman Situ Lembang dan Taman Surapati.
Berdasarkan hasil survey dan analisis, ketiga tempat tersebut memiliki karakter serta kondisi pemanfaatan yang berbeda satu sama lain. GOR Bulungan merupakan contoh dari ruang publik yang bisa memfasilitasi remaja dalam berkegiatan hang out sekaligus mengekspresikan budaya populer mereka dalam berbagai aktivitas terutama olahraga dan seni sehingga kondisi pemanfaatannya oleh remaja pun bisa dikatakan bervariasi. Sedangkan pada Taman Surapati, sesuai dengan sifatnya sebagai one dimensional space, sangat sedikit dikunjungi. Kondisi yang bertentangan terlihat pada Taman Situ Lembang sebagai one dimensional space yang tidak sesuai dengan karakteristik ruang publik bagi remaja, tetapi justru pada kenyataannya tempat ini ramai dikunjungi oleh kelompok-kelompok remaja.
Dari kondisi yang terjadi pada beberapa ruang publik di Jakarta sehubungan dengan pemanfaatannya oleh remaja, dapat disimpulkan bahwa tidak semua karakteristik dari suatu ruang publik kota bagi remaja mutlak harus dipenuhi supaya menjadi area publik yang ramai oleh remaja.

Teenagers have tendency to crowd around their peer groups during their leisure time. Groups of teenagers who crowd in the city have purpose to meet other peer groups and wide society so they can show their group identity and also learn from the society itself. This kind of gathering activity takes place in the city public space and is called hang out. Generally, in this hang out activity, teenagers do not only gathered, but also express themselves by doing the activity and showing the feature of popular culture.
The city public space that is used by teenagers has several characteristics due to the teenager's physical, psychological and social condition. As a case study, surveys are done to three public spaces in the city of Jakarta, which are outdoor space of GOR Bulungan, Taman Situ Lembang and Taman Surapati.
Based on the surveys and analysis, these three public spaces have different characters and also different condition of the usage by the teenagers. Outdoor space of GOR Bulungan is one example of public space that can facilitate teenagers in hang out activities and the expression of popular culture, especially sport and art, all at once. Meanwhile, Taman Surapati as a one dimensional space, is less visited by the teenagers. In contradiction, Taman Situ Lembang, as a one dimensional space that is not suitable for the characteristic of public space for teenagers, is visited by many of groups of teenagers.
From these conditions, we can conclude that in Jakarta, public space doesn't have to fulfill all of the characteristics of suitable public space for teenagers in order to be a teenager's place for hang out.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S48631
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>