Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 215219 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Siagian, Boyke J.
"Kehadiran kolam renang sebagai fasilitas kegiatan di rumah tinggal telah membentuk suatu kecenderungan akan ruang-ruang yang ada berorientasi ke kolam renang. Para penghuni pada umumnya menghendaki adanya jendela yang menghadap ke kolam renang hanya untuk mendapatkan view kolam renang.
Keberadaan jendela tersebut telah memungkinkan masuknya cahaya alami yang terpantulkan oleh kolam renang ke dalam ruang. Kehadiran cahaya pantul tersebut di dalam ruang akan memberikan pengaruh tersendiri dalam pencahayaan ruang. Dan pada akhirnya pencahayaan ruang akan memberi dampak pada kegiatan yang ada di dalam ruang.
Berdasarkan hal di alas penulis menooba untuk Iebih mengetahui kondisi dan kualitas pencahayaan ruang yang menerima cahaya pantul tersebut.
Untuk itu penulis melakukan studi kepustakaan tentang pencahayaan aiami dan kualitas pencahayaan serta studi kasus berupa pengamatan terhadap efek cahaya pantul yang terjadi pada Salah satu ruang tidur di rumah tinggai yang memiliki kolam renang. Dan mencoba menarik kesimpulan mengenai peran efek cahaya pantul oleh kolam air di dalam kualitas pencahayaan ruang."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
S48279
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Elnesa Fitma S
"ABSTRAK
Renang adalah olahraga yang dapat meningkatkan kualitas hidup dan kesehatan manusia. Namun, pada kenyatannya tidak sedikit para pengguna kolam renang mengeluh mengalami iritasi mata berupa mata perih, gatal, merah, berair, bahkan pandangan buram setelah berenang. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan mengetahui kualitas air kolam renang berdasarkan pengukuran kadar sisa klor dan nilai pH pada air kolam renang, serta mengetahui pengaruhnya terhadap iritasi mata pada pengguna kolam renang. Variabel yang diteliti yaitu kualitas air kolam renang yang dinilai dari kadar sisa klor dan pH serta keluhan iritasi mata yang dirasakan pengguna kolam renang. Penelitian menggunakan desain Cross Sectional. Jumlah sampel adalah 100 orang pengguna kolam renang dengan beberapa kriteria inklusi dan ekslusi. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa kadar sisa klor yang tidak memenuhi syarat akan beresiko menimbulkan iritasi mata 3,5 kali lebih besar terhadap pengguna kolam renang dan tidak ada perbedaan yang signifikan antara pH kolam renang bagi yang mengalami mata merah dan yang tidak mengalami keluhan mata merah setelah berenang.

ABSTRACT
Swimming is sports which can improve the quality of life and human health.But, in fact not a little users pool complain experienced eye irritation of the eye sting, itching, red, watery, even consideration opaque after swimming. The study is done for the purpose know the quality of a pool water levels based on the measurement of the rest of chlorine and pH values in a pool water, and know their influence on eye irritation users on pool. Variable subjects that is the quality of water swimming pool discerned from the rest of chlorine levels and pH and complaint eye irritation felt users pool. The research uses design cross sectional .The total sample is 100 the user swimming pool with several criteria inclusion and exclusion .The result of the research indicated that the level of the rest of chlorine not qualified will is risk to generate eye irritation 3,5 times more likely to users pools and there are no significant differences between pH pool for those who are facing the red and not see any complaints eyes red after swimming.
"
Universitas Indonesia, 2016
S62609
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Balqis Aathifah
"Paradigma terhadap peran setiap gender membatasi kebebasan perempuan untuk hadir di ruang publik sehingga menciptakan segregasi gender terhadap ruang. Sarana olahraga merupakan salah satu contoh ruang yang selalu dikaitkan dengan ruang untuk laki-laki. Perkembangan zaman modern menciptakan ideologi baru dalam melibatkan perempuan ke ruang publik yaitu dengan menciptakan ruang khusus perempuan secara eksklusif. Ruang khusus perempuan diciptakan untuk memenuhi hak perempuan dan memberikan pengalaman spesifik bagi perempuan terutama dalam merasakan kenyamanan dan bebas dari kekhawatiran. Di Indonesia, terdapat kolam renang telah menerapkan segregasi ruang berdasarkan gender khusus perempuan dengan adanya strategi spasial. Kompleksitas dari ruang spasial kolam renang yang tersegregasi gender ini juga mampu memicu pengalaman perempuan di kolam renang.

The paradigm regarding gender roles restricts women's freedom to occupy public spaces, leading to gender segregation in these areas. Sports facilities are often seen as male-dominated spaces. Modern developments have introduced new perspectives on involving women in public spaces by creating exclusive female-only areas. These spaces aim to enhance women's security, privacy, comfort, intimacy, and self-determination. Swimming pools are an example of sports facilities that implement gender segregation through spatial strategies. Architectural elements such as accessibility, legibility, enclosure, permeability, and visual attractiveness influence the quality of these spaces and shape specific spatial behaviors for women."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bevani Cattleya
"Cahaya matahari adalah anugerah Tuhan yang sering kali kita take it for granted. Ilmu pengetahuan alam yang kita dapat semenjak sekolah dasar sudah menjabarkan bagaimana matahari adalah sumber energi pokok untuk kehidupan di atas bumi, namun belum banyak pengkajian mengenai sisi estetis dan puitis dari cahaya matahari. Salah satu sisi estetis dan puitis dari cahaya matahari adalah perubahannya yang menerus dan keragaman kualitasnya yang sering melukis alam menjadi begitu indah. Ketika berlibur ke alam terbuka, sering kita menikmati pemandangan alam yang memberi kita suasana yang berbeda dari pagi, siang dan sore, berbeda pula ketika cerah atau mendung. Apa yang membuat suasana pagi hingga sore itu berubah? Tentunya pohon-pohonan, laut, dli tidak banyak berubah, yang merubah pemandangan secara keseluruhan adalah posisi matahari dan kondisi langit_ Sebagai arsitek, yang idealnya tidak hanya merancang sesuatu yang berguna tetapi jugs indah, kita semestinya awas terhadap efek yang dapat ditimbulkan oleh cahaya matahari terhadap karya arsitektur kita. Bila matahari dan langit dapat merubah suasana alam di ruang Iuar, mengapa tidak dapat merubah suasana di dalam ruang arsitektur kita? Tentunya tidak mudah merancang ruang yang dapat menanggapi perubahan kualitas cahaya matahari menjadi perubahan kualitas ruang. Tulisan ilmiah ini mencoba mengamati dan belajar bagaimana suatu ruangan dapat berubah kualitasnya dengan mengapresiasi perubahan kualitas cahaya matahari dan kondisi langit serta mengamati perilakunya dalam ruang interior meialui kajian teoritis dan pengamatan studi kasus."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S48539
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jiwo Sukarno
"Gagasan awal dari proyek ini adalah penjajakan kemungkinan digunakannya teknologi fotovoltaik untuk pompa air clan klorinator kolam renang, yang ditawarkan oleh Allchlor Pty. Ltd., sebuah perusahaan yang berkedudukan di Brisbane, Australia, yang memproduksi klorinator untuk kolam renang. Tujuan proyek yang dilaporkan dalam skripsi ini pada intinya adalah merancang dan menganalisa sistem yang memanfaatkan tenaga surya, khususnya teknologi fotovoltaik untuk proses pemompaan dan klohnasi air pada kolam renang. Dengan demikian, tujuan umum yang hendak dicapai melalui proyek ini adalah untuk memasyarakatkan penggunaan teknologi energi yang terbarukan, khususnya tenaga surya, untuk melayani kebutuhan akan energi sehari-hari. Tujuan-tujuan tersebut berkenaan dengan makin mendesaknya kebutuhan untuk mencari pengganti bahan bakar fosil dikarenakan akibat-akibat buruknya kepada lingkungan dan kekurangan-kekurangan lainnya. Untuk tujuan ini, kesadaran masyarakat terhadap pentingnya penggunaan sistem yang memanfaatkan tenaga surya demi pelestarian lingkungan juga harus ditingkatkan. Pemilihan kolam renang sebagai objek didasarkan pada konsumsi energinya yang tergolong tinggi untuk kebutuhan operasinya.
Perancangan sistem dilakukan berdasarkan kepada landasan yang digunakan di Australia, yaitu Australian Standard 4059.2 tahun 2002 untuk mengkompromisasikan syarat-syarat bagi pembangunan stand-alone power systems. Landasan yang digunakan di Australia ini dipersiapkan oleh sebuah komite yang terdiri dad para ahli dari industri, pemerintah, pengguna dan pihak-pihak lainnya yang berkaitan. Sehingga, penggunaan landasan ini dalam proses perancangan akan mengkompromisasikan pihak-pihak yang disebutkan diatas, termasuk talon pengguna, yang dalam hal ini berarti pemilik kolam renang. Proses analisa akan mengevaluasi pencapaian, kelebihan dan kekurangan dari sistem dilihat dari segi teknis dan juga dari segi ekonominya. Analisa dari segi ekonomi menjadi sangat penting dikerenakan hal ini akan menjadi penentu diterima atau tidaknya sistem ini oleh pemilik kolam renang.
Untuk memasyarakatkan pentingnya pemanfaatan tenaga surya ini, pengembangan sebuah website juga telah dilakukan. Website tersebut mengintegrasikan informasi tentang proyek ini dari dalam, informasi-informasi dari berbagai organisasi dan perusahaan di dunia yang bergerak dibidang pemanfaatan energi terbarukan, serta sebuah perangkat lunak yang dapat digunakan untuk merancang dan menganalisa sistem tenaga surya yang sesuai dengan kondisi dan situasi kolam renang yang dimiliki pengguna.
Untuk memenuhi tujuan-tujuan diatas, pada bagian apendik A dan apendik B terdapat contoh pengerjaan perancangan untuk sistem pompa air dan klorinasi yang memanfaatkan tenaga surya dengan teknologi photovoltaic (PV) untuk kolam renang yang bedokasi di kota Brisbane, Australia dengan berdasarkan kepada Australian Standard 4059.2 tahun 2002. Dengan contoh pengerjaan ini, diharapkan pengguna dapat memahami proses perancangan dad sistem yang mengenerasikan energi secara mandiri, terutama yang memanfaatkan tenaga surya dengan teknologi photovoltaic (PV). Pemahaman ini diharapkan dapat memotivasi mereka untuk menggunakan teknologi ini untuk kebutuhan mereka masing-masing. Istilah-istilah dalam Bahasa Inggris yang digunakan dalam skdpsi ini, yang memang pada awalnya ditulis dalam bahasa tersebut, dijelaskan pada apendik D."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
S40474
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Riska Yuni Astari
"Rumah sakit, sebagai institusi perawatan kesehatan, telah mengalami perkembangan dari pusat penyembuhan berbasis agama menjadi pusat perawatan medis dan penelitian. Dalam desain rumah sakit modern, faktor alam terutama ruang hijau dan cahaya alami telah diakui sebagai salah satu elemen penting dalam menciptakan lingkungan penyembuhan yang mendukung pemulihan fisik dan emosional pasien. Desain interior rumah sakit memainkan peran krusial dalam kesehatan psikologis pasien dan pengalaman perawatan mereka. Faktor-faktor seperti cahaya alami, pemandangan alam, ruang hijau, dan bukaan, memiliki pengaruh besar terhadap atmosfer ruang interior rumah sakit. Dengan menciptakan lingkungan yang baik, rumah sakit mampu meningkatkan proses pemulihan pasien dan memberikan dampak positif pada kesehatan fisik dan emosional pasien.

Hospitals, as health care institutions, have evolved from faith-based healing centers to medical care and research centers. In modern hospital design, natural factors, especially green spaces and natural light have been recognized as one of the important elements in creating a healing environment that supports the physical and emotional recovery of patients. Hospital interior design plays a crucial role in the psychological health of patients and their treatment experience. Factors such as natural light, natural scenery, green spaces, and openings, have a great influence on the atmosphere of hospital interior spaces. By creating a good environment, hospitals are able to improve the recovery process of patients and have a positive impact on the physical and emotional health of patients"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta Selatan: Yayasan Estetika Prima, 2002
AS
Majalah, Jurnal, Buletin  Universitas Indonesia Library
cover
Anni Kurniawati
"Cahaya mempakan bagian yang tak tarpisahkan dari kehidupan sehari-hari manusia. Tanpa adanya cahaya, manusia tidak dapat melihat apa-apa. Dalam dunia arsitektur, cahaya memainkan peranan yang cukup peming sebagai salah satu faktor yang perlu diperahtikan dalam perancangan suatu ruang daIam. Dengan keberadaan cahayalah suatu karya arsitektur dapat dinikmati. Sejauh mana sebenamya pengaruh cahaya dalam suatu kawa arsitektur.
Dalam mendesain pencahayaan suaiu ruang, umumnya para arsitek hanya memandang dari segi fungsi (sebagai penerangan). Apakah pencahayaan dalam ruang hanya berpengaruh terhadap terang-gelapnya ruang. Ternyata tidak, cahaya sebenamya mempunyai pengaruh Iebih dari sekedar untuk kejelasan melihat suatu obiek dalam ruang. Cahaya memiliki nilai-nilai psikologis yang dapat digunakan untuk mempengaruhi suasana dalam ruang.
Dalam kesempatan ini, penulis berusaha menggali lebih jauh mengenai sistem pencahayaan dalam suatu ruang dan meninjau bagaimana pengaruhnya terhadap suasana dalam ruang tersebut. Untuk memberikan contoh mengenai pengaruh sistem penoahayaan terhadap suasana dalam ruang, penulis menyertakan studi kasus tiga bangunan yang berbeda jenis, yaitu bangunan privat (rumah Puzzle), semi publik (galen Gedung 28), dan publik (hotel The Bale). Ketiga bangunan ini memiliki sistem pencahayaan yang telah dipikirkan dengan seksama.
Data-data studi kasus diperoleh dari data-data primer dan sekunder. Uraian mengenai pengaruh sistem pencahayaan terhadap suasana dalam ruang ini, ditujukan agar para arsitek atau calon arsitek mengetahui bahwa suatu sistem pencahayaan mempunyai pengaruh terhadap suasana dalam ruang tersebut Bagaimana sistem pencahayaan alami berupa bukaan dan perlindungan terhadap cahaya matahari , dan sistem pencahayaan buatan yang digunakan mempengamhi suasana dalam ruang."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
S48284
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Razi Samarkandi
"Skripsi ini berisi tentang perancangan alat pembangldt gelombang pneumatis yang diperglmalcan pada kolam renang. Tinggi gelombang yang dapat dihasilkan oleh alat ini adalah 30 cm. Tinggi ini disesuaikan dengan keaclaan kolam renang yang menggunakannya. Sistem pembangkit gelombang pneumatis bekexja berdasarkan prinsip kompresi air oleh udara yang dimampatkan oleh blower sehingga menghasilkan tekanan untuk menekan air keluar dari mang pemampat. Waktu pemampatan ini diatur oleh sebuah katup yang dapat membuka atau menutup saluran masuk dan keluar udara pada ruang pemampat. Katup ini digerakan oleh sebuah pompa hidrolik. Gerakan turun-naik dari air didalam wang pemampat ini kemudian menyebabkan adanya perarnbatan gelombang sampai ke ujung kolam renang.
Fluida yang dianalisa pada Sistem ini dianggap sebagai fluida ideal karena tidak memperhitungkan kekasaran pennukaan dinding yang dilaluinya. Hal ini dilakukan untuk menyederhanakan masalah yang ada Parameter-parameter yang digunakan dalam merancang sistem ini adalah : kapasitas air yang keluar dari bilik ruang pemampat, tinggi lubang keluar air dari bilik gelombang dan besarnya nilai bilangan Froude pada perhitungan gelombang. Besar bilangan Froude bergantung kepada kecepatan air lceluar dari bilik ruang pemampat, serta tinggi lompatan yang dihasilkan. Perhitungan gelombang ini menggunakan prinsip lompatan hidrolik.
Perhitungan gelombang dimulai clengan menghitung tinggi lubang keluar air dari ruang pemampat, kemudian dihitung lrecepatan air keluar dan kapasitasnya Tekanan udara yang dibutuhkan untuk menekan air didapat dengan perhitungan menggunal-can persamaan BemoulIi. Setelah perhitungan tersebut dilakukan maka dapat dihitung massa dan kapasitas aliran udara dengan hulcum persamaan keadaan gas Semakin besar gelombang yang diinginkan maka tekanan udara yang dibutuhkan untuk mcnekan air hams lebih besar pula sehingga massa udara yang diperlukan untuk menekan air juga semakin besar.
Perhitungan peralatan seperti blower, transmisi daya poros dan motor listrik yang dibutuhkan didapat setelah perhitungan gelombang diselesailcan. Semakin besar gelornbang yang diinginkan maka kapasitas blower yang digunakan akan semakin besandan daya dari motor listrik yang dibutuhkan juga akan semakin besar."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
S36914
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Visca
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1998
S48963
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>