Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 74362 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nurul Yanti
"Matahari sebagai salah satu alternatif sumber energi alami yang tersedia di muka bumi, merupakan salah satu faktor yang perlu diperhatikan pada proses perencanaan bangunan dengan prinsip desain arsitektur solar. Teori mengenai matahari, iklim, dan energi menjadi dasar bagi upaya penerapan arsitektur solar pada bangunan sekolah, selain tentunya pemahaman teori mengenai arsitektur solar dan sistemnya.
Analisis penerapan arsitektur solar pada beberapa bangunan sekolah pada daerah beriklim dingin dan bangunan sekolah yang berada di Jakarta bertujuan untuk mengetahui upaya pemanfaatan energi matahari pada suatu desain bangunan sekolah dan mengetahui pengaruh posisi dan orientasi suatu bangunan sebagai faktor yang perlu diperhatikan dalam prisip desain arsitektur solar, terhadap suhu radiasi yang diterima."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
S48303
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Slamet Winarto
"Sebagai salah satu negara yang sedang berkembang, Indonesia memiliki kota-kota besar yang sedang gencar dalam pembangunan dan investasi. Salah satu bentuk investasinya adalah dengan membangun gedung-gedung tinggi baik untuk perkantoran; hunian maupun fungsi komersial lainnya.
Dari data yang diperoleh menunjukkan bahwa Indonesia berada dalam darah yang rawan terkena gempa, karena memang berada pada garis lintasan gempa. Dengan demikian perlu adanya pemikiran bahwa dalam perencanaan pembangunan gedung-gedung tinggi, faktor keamanan pada saat gempa menjadi sangat penting, peristiwa gempa Kobe tahun 1995 harusiah menjadi pelajaran, dimana kerugian yang ditimbulkan sangatlah besar.
Di negara-negara seperti Amerika dan Jepang sebenamya teknologi bangunan tahan gempa sudah dikembangkan. Bahkan peraturan tentang persyaratan bangunan tahan gempa sudah dibuat. Perkembangan yang terjadi di Indonesia mulai menuju ke arah Sana.
Hal utama yang menjadi perhatian terhadap masalah ini adalah bagaimana merencanakan suatu bangunan yang bila terjadi pembebanan gempa hanya mengalami kerusakan struktural seminimal mungkin, yang berarti bahwa bangunan masih dapat berdiri pada saat penghuninya diselamatkan.
Penulis tertarik untuk studi terhadap penyelesaian arsitektur yang dapat dilakukan untuk mencegah kerugian yang besar akibat kerusakan bangunan karena gempa. Masalah konfigurasi bangunan secara keseluruhan tampaknya menjadi point yang bisa dipecahkan oleh seorang arsitek dalam kaitannya dengan perancangan bangunan tinggi tahan gempa.
Dalam studi ini akan dilihat beberapa kasus yang terjadi pada bangunan-bangunan tinggi di Jakarta. Analisis yang diadakan akan berdasarkan teori-teori umum tentang gempa dan struktur bangunan tinggi dan karakteristik gempa di Jakarta. Sehingga dapat diperoleh hasil perbandingan yang dapat menjadi salah satu acuan dalam perancangan bangunan tinggi."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
S48252
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fatma Rasyidatunnisa
"ABSTRACT
Pemanasan global merupakan isu lingkungan yang sudah cukup lama dibicarakan karena dampaknya yang berbahaya. Para arsitek perlu melakukan penanganan terhadap masalah ini, karena banyak emisi di atmosfer berasal dari bangunan. Hal tersebut mendorong para arsitek untuk merancang konsep bangunan berkelanjutan yang berfungsi untuk mengurangi emisi dengan meningkatkan efisiensi energinya. Seiring berjalannya waktu, bangunan berkelanjutan diterapkan di berbagai jenis bangunan hingga terlahir istilah bangunan pasif yang saat itu diterapkan pada rumah tinggal di Jerman yang menjadi tempat lahirnya konsep bangunan pasif. Bangunan pasif merupakan bangunan yang memanfaatkan keadaan iklim setempat sehingga penggunaan energinya efisien. Bangunan pasif tropis yang dibahas dalam penelitian ini merupakan bangunan pasif yang dimasukkan ke dalam konteks iklim tropis sehingga menciptakan bangunan yang dapat menyesuaikan dan memanfaatkan iklim tropis. Bangunan pasif tropis bisa diterapkan di berbagai jenis bangunan, termasuk sekolah. Pembangunan sekolah di Indonesia jarang sekali dipikirkan efisiensinya, sehingga sekolah dapat menjadi bangunan yang menghasilkan banyak emisi. Beberapa sekolah di Indonesia dirancang menyesuaikan prinsip bangunan pasif tropis, yaitu Sekolah Alfa Omega di Tangerang dan Sekolah Bogor Raya di Bogor. Walaupun kedua sekolah ini belum menjadi sekolah dengan prinsip bangunan pasif tropis yang sempurna, tapi Sekolah Alfa Omega sudah mendekati prinsip pasif tropis dibanding Sekolah Bogor Raya.

ABSTRACT
Global warming is an issue which has discussed often for a long time because its impacts are dangerous. Architects have to handle it, because a lot of emissions in the atmosphere come from buildings. That case encourages architects to design sustainable building which purpose is to reduce emissions by increasing energy efficiency. As time goes by, sustainable building is applied in the various types of building until the term of passive building appeared which was being applied in the house in Germany which made passive building concept appear. Passive building is a building that take the advantages of local climate so the use of energy will be efficient. Tropical passive building that discussed in this thesis is a passive building that incorporated in the context of tropical climate so it becomes building that adapts and take advantages of tropical climate. Passive building can be applied in every type of buildings, including schools. School construction in Indonesia has rarely thought the efficiency, so the school can become a building that produces a lot of emissions. Few schools in Indonesia are designed almost approaching tropical passive building principles, these are Sekolah Alfa Omega in Tangerang and Sekolah Bogor Raya in Bogor. Even both of these schools are not the school that has the tropical passive building principle perfectly, though Sekeloah Alfa Omega is closer to the principles than Sekolah Bogor Raya."
[, ]: 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Daud Jaka Peranata
"Byzantine adalah suatu kerajaan yang terbentuk pada saat terjadi pemindahan kekuasaan kerajaan Romawi dari Roma ke Constantinople, berpusat di Constantinople dan hampir sebagian besar elemen-elemennya dahulu merupakan bagian dari kerajaan Romawi.
Metamorfosis', adalah istilah yang biasa digunakan untuk menggambarkan suatu proses dari kerajaan Roma (kafir) menjadi kerajaan Byzantine (Kristen)- suatu istilah yang tepat karena perubahan ini timbul karena modifikasi dari tradisi yang sudah ada menjadi suatu tujuan baru. Kerajaan Byzantine yang baru muncul ini jelas berbeda dari yang sebelumnya (Kerajaan Roman), tetapi walaupun begitu tetap masih dapat terlihat mengenai asal usulnya. Tujuan baru dari kerajaan Roma dimulai pada akhir dari kuartal pertama abad ke-4, yaitu pada saat Constantine yang Agung memindahkan ibukotanya dari Roma ke Byzantium dan memberikan keleluasaan kepada Kekristenan untuk menjadi agama negara. Kedua peristiwa ini yang menjadi kunci dari terbentuknya kerajaan Byzantine.
Keberadaan Byzantine menjadi suatu bagian dari rantai sejarah arsitektur yang hingga sekarang masih berlanjut. Mendapatkan pengaruh dan memberikan pengaruh adalah hal yang biasa terjadi pada arsitektur Byzantine. Berbagai karya besar dihasilkan dapat dikatakan suatu karya yang luar biasa yang pemah dibuat pada..."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S49036
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Reni Dewita
"Bangunan membutuhkan identitas agar dikenal dan dipahami masyarakat. Maka untuk menyampaikan identitas tersebut bangunan menggunakan bahasa arsitektur tertentu yang dapat mengungkapkan ekspresi dan karakter yang diinginkan melalui pemakaian kata-kata atau kalimat berupa elemen-etemen dan unsur-unsur pembentuk bangunan yang dikombinasikan dengan metode dan gaga tertentu.
Penulis mengkaji pemakaian bahasa arsitektur untuk mengungkapkan identitas pada bangunan bank, karena bank sangat membutuhkan identitas agar dikenal, terutama identitas bagi usahanya. Bangunan bank ini ingin memiliki karakter dengan kesan tertentu sehingga bangunan mempunyai ciri tersendiri yang berbeda dengan bangunan bank lainnya, dengan kata lain memiliki identitas pada bangunannya.
Hasil kajian ini adalah agar kita dapat mengetahui katakata, kalimat, metode dan gaya yang dipakai sebagai identitas pada bangunan bank itu sehingga kits dapat menyimpulkan apakah bahasa yang digunakannya sudah mampu menjadi identitas bagi bangunan tersebut."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
S48166
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nadia Zafira
"Hubungan manusia dan alam sangatlah erat terutama dalam mencapai well-being manusia. Alam merupakan salah satu unsur yang berdampak baik bagi fisik maupun psikis manusia, terutama untuk mencapai ketenangan dan relaksasi. Desain biophilic hadir sebagai pendekatan untuk memenuhi kebutuhan manusia tersebut, dengan cara menghadirkan unsur alam pada arsitektur yang bertujuan agar tercapainya kualitas ruang yang dibutuhkan.
Pada skripsi ini akan lebih berfokus pada penerapan prinsip inside-outside space sebagai salah satu cara pemenuhan kebutuhan tersebut. Prinsip inside-outside berdasarkan desain biophilic dengan sudut pandang interioritas. Menggunakan studi kasus berupa Sekolah Alam, sebuah tempat edukasi yang membutuhkan penerapan prinsip inside-outside space, yang menghubungkan inside dan outside, sehingga dapat meningkatkan kontak antara manusia dan alam.
Aktivitas yang terintegrasi dengan alam ini dibutuhkan untuk mendukung masa perkembangan anak usia dini, terutama untuk memenuhi well-being anak. Hal ini berkaitan dengan bagaimana kesatuan antara elemen alam dengan elemen ruang, dalam mendukung suksesnya penerapan prinsip tersebut.

Human and natural relationships are closely related, mainly for reaching human well being. Nature is one of the elements that affect both the physical and psychological human, especially to achieve tranquility and relaxation. Biophilic design is present as an approach to meet that human needs, by presenting the elements of nature on the architecture that aims to achieve the required quality of space.
In this essay will be more focused on applying the principle of inside outside space as one way of fulfilling those needs. The principle of inside outside based on biophilic design with interiority point of view. Using case studies specifically of School of Nature, a place of education that requires the application of the principle of inside outside space connecting between inside and outside, so as to increase the contact between human and nature.
This integrated activity with nature is needed to support early childhood development, especially to fulfill the child 39 s well being. This relates to how the unity of the elements of nature with the elements of space, in support of the successful application of the principle.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S67013
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kerisna Manto
"

Penelitian dengan judul STUDI PENERAPAN SISTEM PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA PADA ATAP BANGUNAN INDUSTRI PENGOLAHAN AIR, memliki rumusan masalah untuk menerapkan suatu sistem pembangkit listrk tenaga surya dengan metode on grid dengan menentukan spesifikasi dan desain dari modul surya, inverter, kabel dan sistem proteksi. Penerapan ini dibantu dengan perangkat lunak PVsyst. Berdasarkan analisa data yang dilakukan, diperoleh kesimpulan bahwa desain pembangkit listrik tenaga surya yang dilakukan sudah sesuai dengan kapasitas yang diinginkan. Dengan menggunakan 180 modul surya dengan daya 250 Wp dan 3 Inverter dengan daya 30 kW, sehingga menghasilkan kapasitas daya sebesar 90 kWp. Desain sistem PLTS yang dirancang memiliki nilai daya keluaran yang lebih kecil dibandingkan kurva bebannya. Sehingga, semua keluaran daya PLTS akan terpakai oleh beban dan tidak ada yang diekspor ke jaringan PLN. Sistem PLTS pada industri pengolahan air di penelitian ini menghitung dalam sisi ekonomi. Waktu yang dibutuhkan untuk mencapai payback period adalah 7 tahun 7 bulan.

 


The research entitled STUDY OF IMPLEMENTATION SOLAR POWER PLANT SYSTEM ON ROOF OF THE BUILDING WATER PROCESSING INDUSTRIES, has a problem statement to implementation a solar power system with on grid method by determining the specifications and design from the solar module, inverter, cable and protection system. This implementation was supported by a software PVsyst. Based on the analysis of the data carried out, it was concluded that the design of the PLTS carried out was in accordance with the desired capacity. By using 180 solar modules with a power 250 Wp and 3 inverters with a power 30 kW, resulting in a power capacity of 90 kWp. Solar power plant system design has a lower output power than the load curve. So that all solar power plant output will be used by the load and nothing will be exported to the PLN network.  Solar power plant system in the water processing industries in this study count on the economic side. Time needed to reach the pay back period is 7 years 7 months.

"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yusi Fitriani
"Berawal dari adanya krisis energi yang menjadikan banyak pihak,terutama para. perencana kota tersadar akan ketergantungan yang besar pada bahan bakar fosil sebagai sumber energi. Kemudian berkembang suatu pemikiran akan sadar energi yang berprinsip mencari hubungan simbiosis antara lingkungan dan menghubungkannya dengan pengguna bangunan dan iklim setempat. Paham desain sadar energi ini bermaksud untuk memanfaatkan matahari sebagai sumber energi yang dapat diperbaharui dan bersih lingkungan, menjadi dasar pemikiran dari arsitektur surya. Arsitektur surya merupakan suatu pemikiran desain bangunan yang mempertimbangkan faktor matahari ke dalam desain arsitektur bangunan, balk dalam memanfaatkannya sebagai sumber energi (aktif) maupun mengurangi efek negatif yang menimbulkan ketidaknyamanan fisik khususnya pada iklim tropis lembab. Dalam penerapannya arsitektur surya pada suatu lokasi sangat dipengarulii oleh kondisi iklim didaerah itu, sehingga menjadikan arsitektur surya ini bersahabat dengan lingkungannya dalam usaha penghematan energi khususnya bahan bakar fosil. Indonesia, khususnya Jakarta memiliki gedung-gedung pencakar langit yang semakin merebak seiring dengan bertambah tingginya nilai tanah. Gedung-gedung tinggi ini terutama menara perkantoran mempakan pengguna sebagian besar energi disamping industri. Maka sudah saatnyalah pertimbangan strategi hemat energi diterapkan dalam desain bangunan dengan memfokuskan pada peningkatan cahaya alami dan penurunan beban pendinginan, yang memiliki presentase terbesar dalam penggunaan energi. Strategi hemat energi ini dilakukan dengan mengeksplorasi potensi dan data-data meteorologi setempat. Hal ini sejalan dengan prinsip arsitektur surya yang memiliki dua sistem yaitu aktif dan pasif yang dapat di gunakan sesuai kebutuhan dan kondisi setempat."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
S48137
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Teddy Rionald Bachtiar
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
S47942
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ferry Wahyudi
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1998
S49009
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>