Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 56277 dokumen yang sesuai dengan query
cover
White, Edward T.
Bandung: Intermedia, 1985
720 WHI p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Adinda Alissa Sastranegara
"Dalam merancang sebuah karya arsitektur, seorang perancang harus pintar-pintar mengolah rancangannya tersebut menjadi sesuatu yang - tidak harus indah- tetapi menarik untuk dilihat, tidak membosankan dan mempunyai kelebihan agar karya tersebut berumur panjang. Penampilan luar suatu bangunan memang bukan yang terpenting, tetapi cukup penting supaya keberadaan bangunan tersebut disadari masyarakat. Agar sebuah bangunan menarik untuk dilihat, bangunan tersebut harus rnempunyai sesuatu yang dapat membuat orang ingin melihatnya. Entah karena bangunan tersebut besar sekali, aneh sekali, keren sekali, rame sekali atau norak sekali, yang penting bangunan itu telah berhasil memancing orang untuk melihatnya, bahkan lebih hebat lagi jika orang tidak hanya melihatnya namun mengomentarinya. Untuk mencapai itu, suatu bangunan harus berbeda. Mempunyai perbedaan yang membuatnya stand out dari yang lain, lepas dari positif atau tidaknya perbedaan itu. Kontras adalah satu cara untuk mencapai kualitas-kualitas tersebut. Karena kontras adalah suatu keadaan dimana perbedaan-perbedaan dipertemukan."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S48521
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Faradina Rifiani
"Komunikasi dan desain tidak dapat terpisahkan dalam penyampaian desain antara arsitek dan pihak terkait. Berbagai metode komunikasi digunakan oleh arsitek untuk mengkomunikasikan desainnya agar tersampaikan dengan baik sesuai dengan apa yang diinginkan. Simulasi merupakan salah satu metode komunikasi desain yang dapat diterapkan dalam arsitektur. Melalui simulasi, sebuah realita diduplikasikan dengan memberikan pengalaman kepada manusia seolah simulasi terasa sebagai sebuah realita.
Pada arsitektur, simulasi dihadirkan untuk mengkomunikasikan ide melalui performa desain yang melibatkan keseluruhan tubuh manusia melalui interaksi secara langsung dengan desain sehingga manusia memiliki peran di dalamnya. Terkomunikasikannya desain pada metode simulasi dipengaruhi oleh sistem sensori dalam tubuh manusia dalam melihat tanda pada suatu objek simulasi sehingga dapat mengkomunikasikan performa desain dari realita yang dicita-citakan. "
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S68388
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Murniati Tuanani
"Keindahan adalah suatu hal yang sengaja diciptakan. Di dalam keindahan terdapat suatu ciptaan yang amat mendalam dan bukan sekedar penampilan Simetri sebagai salah satu unsur keindahan hadir sebagai suatu usaha sadar untuk mencapai keteraturan dan merupakan prinsip yang di gunakan untuk menciptakan keseimbangan, keharmonisan, dan keselarasan. Namun selama ini simetri diartikan terlalu dangkal yaitu bagian kanan sama dengan bagian apakah hanya sebatas itu saja?
Di dalam arsitektur, pengejawantahan simetnl sering terlihat dalam hal mengolah ruang-ruang maupun bentuk yang ditampilkan Pada kenyataannya jika kita mau menggali lebih jauh, ternyata simetri dalam arsitektur selalu dipakai baik sadar maupun tidak. Kecenderungan manusia untuk menghasilkan suatu keteraturan telah mengarahkan seorang perancang dalam dunia arsitektural untuk rnenerapkan prinsip simetri dalam rancangannya Simetri dalam arsitektur hadir untuk memperkuat kesan ruang dan menciptakan suatu keteraturan di dalamnya."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
S47896
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dian Anggraini
"Arsitektur muncul dari kebutuhan akan ruang dan kenyamanan visual penggunanya. Kenyamanan visual mencakup visual dalam ruang dan juga eksterior pada rancangan sebuah bangunan. Keindahan menciptakan kenyamanan, dan kenyamanan yang tercipta dari keindahan berkaitan dengan penerapan bentuk yang diciptakan. Geometri sebagai salah satu bentuk yang sering diterapkan dalam arsitektur, seharusnya mempunyai kelebihan dibandingkan bentuk lain di luar geometri. Sejauh ini, seringkali publik menilai sebuah disain bangunan dari bentuk luarnya saja. Geometri dalam arsitektur, apakah hanya sebatas itu saja?
Arsitektur berbicara tentang ruang, dan bentuk bangunan mempengaruhi keadaan ruang di dalamnya, baik dari sisi fungsional maupun segi keindahan. Bagaimana bentuk geometri yang diciptakan memenuhi kedua sisi kebutuhan dalam arsitektur dapat diketahui apabila sebuah rancangan arsitektur digali lebih dalam karena di dalam arsitektur perwujudan bentuk geometri sering dipakai dalam pengolahan ruang-ruang dan bentuk yang ditampilkan.
Geometri akan selalu ada dalam arsitektur dari berbagai macam sudut pandang bangunan. Baik dari penerapan denah, permainan fasad bangunan, secara dua dimensional maupun tiga dimensional tidak lepas dari bentuk geometri, Dilihat dari unsur unsur keseluruhan. Bentuk bentuk ini mungkin akan mempengaruhi perancangan di dalam konsep arsitektur.
Sisi lain dari geometri adalah keteraturan yang diciptakannya. Manusia cenderung ingin menghasilkan suatu keteraturan dalam kehidupannya. Arsitektur yang merupakan fasilitas untuk memenuhi kebutuhan hidup juga dituntut menerapkan keteraturan. Sehingga bentuk-bentuk yang diciptakan tidak lepas dari bentuk-bentuk teratur. Bentuk geometri muncul untuk memperkuat kesan ruang dan menciptakan suatu keteraturan di dalamnya."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
S48465
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andreas
"Arsitektur muncul seiring dengan kehadiran manusia atau bahkan Iebih dulu dari manusia. Manusia mulai mempelajari arsitektur karena kbutuhannya untuk bertahan hidup dari kerasnya alam. Secara sederhana arsitektur berarti ilmu atau seni yang memfokuskan diri pada pembuatan bangunan. Namun pengertian ini tentunya tidak cukup bagi orang-orang yang Ingin mempelajari arsitektur secara mendalam. Hal yang perlu disadari ketika mempelajari arsitektur adalah hubungan antara arsitektur dan manusia, karena arsitektur selalu berada dalam konteks rnanusia. Mempelajari arsitektur dapat dikatakan mempelajari manusia itu sendiri.
Manusia dalam hidupnya tidak dapat memisahkan dirinya dengan alam semesta. Bentuk keterikatan tersebul dapat dilihat pada arsitektur yang merupakan hasil dari mengamati, memahami, dan meniru segala sesuatu yang ada di alam.
Manusia dalam perkembangannya "membuat" suatu hubungan antara dirinya dengan alam semesta, yaitu dengan Sang Pencipta yang telah menjadikan alam semesta. Manusia tunduk terhadap kekuasaan alam (Sang Pencipta) dan berusaha "membuat" balas antara dirinya dengan Sang Pencipta berupa aturan-aturan yang harus ditaati oleh manusia sendiri. Aturan-aluran tersebut terbaku dalam Iiteratur yang disebut sebagai Kitab Suci.
Alkilab sebagaimana Kitab Suci Iainnya menjelaskan hubungan manusia dengan sesamanya dan dengan Sang Pencipta yang di dalamnya misi aturan tentang bagaimana manusia hidup dan berperiIaku. Dengan berdasar bahwa arsilektur adalah ilmu atau seni yang berhubungan dengan manusia dan merujuk pada cara kerja alam, maka tentunya memunculkan pemikiran akan adanya hubungan antara Alkilab dan arsitektur. Logika tersebut menjadi dasar pencarian hubungan antara Alkitab dan arsitektur.
Titik temu antara Alkitab dan arsitektur adalah interpretasi dan ilmu yang mempelajari tentang interpretasi adalah hermeneutik. Dengan mengacu bahwa hermeneutik adalah pemahaman, maka hubungan tersebut baru dapat diungkapkan setelah adanya pemahaman terhadap Alkitab dan arsitektur secara terpisah maupun dalam sebuah formula.
Di akhir tulisan ini disimpulkan memang adanya hubungan antara arsitektur dengan Alkilab. Makna ayat-ayat dalam Alkitab menggambarkan suatu gagasan arsitektur secara sederhana dan mendasar."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S48509
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mira Maryana
"Kehadiran cahaya dalam arsitektur tidak dapat diabaikan. Tanpa cahaya, bentuk dan ruang tidak akan terungkap. Tanpa cahaya pula. pengalaman dan makna yang hendak diberikan kepada masyarakat luas melalui sebuah karya arsitektur tidak mungkin dapat terwujud. Cahaya, dengan sifat tak teraganya, memiliki keterkaitan dengan spirit of place, artinya karakter unik cahaya di suatu tempat dapat membangkitkan asosiasi terhadap tempat tersebut Terbentuknya karakter unik ini antara lain dipengaruhi oleh faktor fi!osofis, yang berasal dari agama dan kepercayaan yang berkembang di masyarakat. Jepang, merupakan selah satu negara yang menunjukkan keunikan karakter pencahayaan pada ruangnya. Secara umum, karakter pencahayaan ini dapat dilihat pada arsitektur tradislonal, yang berkembang di bawah pengaruh pemikiran filosofis dari Shintoisme, Taoisme, dan Buddhisme. Kemudian, kekhasan karakter ini mengalami pergeseran pada arsitektur modernnya. Pengaruh filosofis terhadap pembentukan karakter cahaya di dalam ruang menjadi bersifat individual dan unik bagi pribadi masing masing arsitek. Namun, karakter cahaya yang hadir pada ruang-ruang yang diclptakan oleh beberapa arsitek, temyata masih terpengaruh oleh kuatnya karakter cahaya dalam arsitektur tradisional."
Depok: Universitas Indonesia, 2005
S48581
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurwulan
"Dalam merancang, berbagai unsur dan prinsip digunakan dalam mendesain bentuk dan komposisi arsitektural. Namun, bentuk dan komposisi dari alam-lah yang paling banyak menginspirasi manusia. Asimetri merupakan salah satu prinsip dalam mendesain yang mengambil dasar pemikirannya dari alam. Pada bentuk dan komposisi yang asimetris, keharmonisan hadir melalui penggunaan elemen yang berbeda-bada. Variasi elemen, ketidak-samaan antara kiri dan kanan, ketidakteraturan dalam bentuk dan penyusunan, bukan berarti keburukan dalam desain, apabila pengolahan asimetri yang baik telah dikuasai. Asimetri, identik dengan Jepang, karena di negara inilah prinsip tersebut pertama kali diterapkan pada arsitektur. Arsitektur Jepang, khususnya arsitektur tradisionalnya, memiliki aturan tersendiri dalam menerapkan asimetri. Selain iru, terdapat makna yang dalam di balik penerapan tersebut, yang mungkin tidak kita temukan pada arsitektur negara-negara lain. Pada masa arsitektur modern, para arsitek Jepang tidak kehilangan jati dirinya. Mereka masih menerapkan prinsip asimetri berikut makna di balik penerapan tersebut hingga saat ini."
Depok: Universitas Indonesia, 2005
S48529
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siregar, Laksmi Gondokusumo
Jakarta: UI-Press, 2005
720.1 SIR f
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Kurniawan Adi Chandra
"Musik dan arsitektur merupakan dua bidang seni yang memiliki kaitan satu sama lain dalam aspek tertentu. Salah satunya pada prinsip dalam mendesain yaitu komposisi. Komposisi pada musik dibentuk dari elemen dasarnya yaitu melodi, harmoni dan ritme. Jazz sebagai salah satu jenis musik memiliki keunikan pada komposisinya yaitu improvisasi dimana melodi yang dimainkan merupakan ekspresi kebebasan dari sang pemain. Skripsi ini akan menganalisa komposisi pada arsitektur untuk mencari tahu apakah komposisi pada musik Jazz dapat ditemui dalam arsitektur.

Music and architecture are two different disciplines of art that related each other in some ways. Musical composition is formed by its elements; melody, harmony and rhythm. Jazz as one of musical style has a distinctive sound of its composition which is formed by improvisation, an expressive form of freedom from players. This thesis will analyze composition in architecture to find out whether jazz composition can be found in architecture."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S53272
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>