Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 160646 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fietrysia Leonita
"Permasalahan kondisi Iingkungan sekitar tidak dapat dipisahkan dari perancangan bangunan karena kondisi dalam ruang juga dipengaruhi oleh Iingkungan sekitar. Perancang berusaha memodifikasi kondisi Iingkungan sekitar untuk menciptakan kondisi dalam ruang yang nyaman. Salah satunya yaitu kenyamanan thermal di dalam ruang. Upaya perancang untuk menciptakan ruang yang nyaman secara thermal adalah dengan melakukan pengolahan elemen bangunan sehingga dapat memanfaatkan faktor iklim pada lingkungan semaksimal mungkin.
Pasar sebagai tempat berkumpulnya banyak orang untuk melakukan kegiatan jual beli, merupakan fasilitas kota yang penting bagi masyarakat. Sebagai tempat berkumpulnya orang banyak faktor kenyamanan thermaI perlu diperhatikan agar orang merasa nyaman saat berada di dalam pasar. Pasar tradisional umumnya menggunakan sistem pengudaraan alami untuk memberikan aliran dalam ruang. Oleh karena itu pengolahan elemen bangunan sangat menentukan pencapaian kenyamanan thermal dalam ruang.
Untuk mengetahui kondisi thermal pada pasar, maka dilakukan pengukuran temperatur dan RH, pencatatan arah aliran angin, dan penyebaran kuesioner pada beberapa pengguna pasar. Proses tersebut akan menghasilkan data-data yang digunakan dasar untuk mengetahui tingkat kenyamanan thermal pada pasar dan faktor apa yang menyebabkannya.
Dari hasil analisis yang diIakukan, penulis membuat studi banding elemen bangunan yang menjadi faktor positif dan negatif pada kedua kasus. Sehingga pada perancangan berikutnya dapat dilakukan perbaikan pada elemen yang kurang menguntungkan."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
S48263
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
M. Antadenny N.
"Pasar tradisional adalah salah satu sarana perbelanjaan untuk publik, dengan model pelayanan yang masih melibatkan interaksi intens antara penjual dan pembeli. Pasar tradisonal dapat bertahan hingga saat ini, waiaupun terdapat beragam pusat perbelanjaan dengan konsep dan bentuk yang Iebih maju. Hal ini disebabkan karakteristik fisik dan suasana belanja yang khas yang ditawarkan oleh pasar tradisional.
Akan tetapi belakangan ini keberadaan pasar tradisional terancam secara serius oleh pusat perbelanjaan yang lebih modern seperti hypermart, yang perlahan mulai méngambil peran dan posisi pasar tradisional. Selain secara fisik lebih bagus, rapi, nyaman dan aman secara ekonomi harga barang yang ditawarkan pusat perbelanjaan modern lebih murah karena sistem distribusi yang tebih baik. Di Jakarta keadaan ini diperparah dengan kondisi pasar tradisional yang umumnya menyedihkan, tak hanya kotor, sumpek dan tak aman, tapi juga menjadi Iokasi pedagang kaki lima yang menambah keruwetan dan mempersulit menjaga keamanan pasar. Semua hai ini mengancam eksistensi pasar tradisional, padahal pasar tradisional selama ini sangatlah penting karena posisinya terhadap kegiatan ekonomi riil masyarakat.
Skripsi ini disusun untuk mempelajari dan melihat faktor teknis yang berpengaruh terhadap kenyamanan pasar tradisional dan mencari tahu apakah kenyamanan mempunyai dampak terhadap eksistensi sebuah pasar tradisional.
Dari Studi ditemukan bahwa ada tiga faktor utama dalam penentuan kenyamanan teknis pasar tradisional, yang semuanya akan dibahas dalam skripsi ini dan ternyata eksistensi pasar tak ditentukan hanya oleh faktor kenyamanan pasar tradisional saja, ada faktor lain yang berpengaruh"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S48589
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cindikia Putri Kurniasari
"Pada masa kini pasar berkembang dan hadir dengan konsep-konsep yang baru khususnya dalam segi perancangan yang sering disebut sebagai pasar modern. Namun, hal ini tidak menurunkan minat masyarakat untuk tetap berbelanja di pasar tradisional. Secara fisik pasar tradisional sering dianggap chaotic oleh pengunjung yang datang. Chaotic tersebut hadir dari latar yang dibentuk oleh tiap pedagang yang tidak beraturan dan cenderung acak. Latar tersebut dapat mendukung susunan arsitektur yang telah dirancang sebelumnya, maupun melawan susunan tersebut. Hal ini yang disebut sebagai perilaku doing dan un Doing the Architecture. Perilaku ini terjadi berdasarkan proses tiap-tiap individu dalam membaca ruang yang ditempatinya. Dalam skripsi ini akan dibahas tentang perlawanan yang dilakukan oleh pedagang dalan pembentukan latar melalui perilaku un Doing the Architecture. Perilaku ini menghasilkan suatu susunan order baru yang berkontribusi dalam terciptanya chaotic pada pasar tradisional.

Nowadays, market is growing and coming up with new concepts, especially in terms of design that is often referred as a modern market. However, this does not reduce the interest for people to keep shopping at traditional markets. Physically traditional markets are considered as chaotic place for visitors. Chaotic is present due to the setting formed by every trader who build their setting irregularly. The setting believed as a chaotic through an arrangement designed before, or on the contrary disobeyed the arrangement itself. The later phenomenon is called as doing and un Doing the Architecture. This behavior occurs based on the process of each individual in reading the space he occupies. This case study will further discuss about the formation of the setting made by traders through un Doing the Architecture in order to produce an new arrangement and formed as a desired space that trigger the creation of chaos in traditional markets."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lydia Virsa Almira
"ABSTRAK
Pasar kaget merupakan pasar sesaat yang sering ditemui di Jakarta. Pasar kaget, sebagai titik temu untuk kegiatan jual beli, merupakan pasar yang terjadi di ruang urban seperti jalan. Pasar kaget yang muncul dan hilang dalam waktu yan singkat menjadikannya sebuah interior urban yang transformatif. Dalam pembentukannya, pasar kaget merupakan salah satu praktik interiorisasi urban yang menghadirkan interior pasar ke ruang urban. Interiorisasi urban pada pasar kaget memiliki mekanisme dan metode yang bertujuan untuk menghadirkan komponen penyusun ruang yang disertai dengan penyesuaian dengan konteks baru sehingga sistem interior dapat beroperasi dengan baik. Skripsi ini membahas bagaimana mekanisme dan metode interiorisasi urban diterapkan pada pasar kaget yang berlokasi di Jalan Tepian Banjir Kanal Timur, Jakarta Timur dan Jalan Kp. Melayu Besar, Jakarta Selatan. Dengan mempertimbangkan keterikatannya dengan waktu, skripsi ini fokus pada bagaimana objek interior dipindahkan dari pasar ke jalan.

ABSTRACT
Pasar kaget is a temporary market commonly found in Jakarta. Pasar kaget is a point where trading activity is performed and occurred in urban space such as street. Its temporality makes it a transformative urban interior. The making process of pasar kaget performs an urban interiorization that collects the interior of the market and transfer it to the urban setting. Urban interiorization of pasar kaget has its mechanisms and methods that aim to present the spatial components and their adjustments to the new context to ensure a well operated interior system. This thesis discusses how the mechanisms and the methods of urban interiorization are performed in the making process of pasar kaget located in Tepian Banjir Kanal Timur Street, East Jakarta and Kp. Melayu Besar Street, South Jakarta. Within consideration of time, this thesis focuses on how the interior objects are transferred from the market to the street. "
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Elizabeth Leonita Artawan
"Dewasa ini kehidupan pasar tradisional semakin terancam. Pasar tradisional yang secara fisik relatif buruk semakin ditinggalkan oleh pembeli. Para pembeli mulai berpaling berbelanja di pasar modern seperti hypermarket, supermarket, dan lain-lain, yang tumbuh sebagai pemenuhan gaya hidup (life style) modernitas, di mana kebutuhan berbelanja bertukar menjadi kegiatan pengisi waktu luang dan hiburan. Ditambah dengan kondisi bangunan yang relatif jauh lebih baik keadaannya daripada pasar tradisional. Menghadapi kondisi seperti ini, pemerintah dan beberapa pihak swasta telah melakukan perbaikan terhadap pasar tradisional yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas pasar tradisional. Pasar ini dikenal juga sebagai pasar 'modern'. Tetapi jika dilihat lebih dalam lagi, terdapat perbedaan yang prinsipil antara -pasar 'modem' yang dikembangkan oleh pihak pemerintah dan swasta dengan pasar modern yang dikenal orang awam saat ini seperti hypermarket. Oleh karena itu, tujuan penulisan skripsi ini adalah untuk membahas lebih jelas lagi apakah pasar 'modern' itu? Seperti apakah pasar 'modem' di Jakarta? Dan bagaimanakah prinsip-prinsip teknis sebuah pasar 'modem'? Dengan mengambil beberapa studi kasus pasar 'modem' yang dibangun oleh PD Pasar Jaya dan Swasta di Jakarta dan sekitamya dan dengan mengadakan studi literatur, diharapkan mampu memberikanjawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan di atas. Dari tulisan ini, dapat disimpulkan terdapat 3 kategori pasar yang berkembang saat ini, yaitu pasar tradisional, pasar modern, dan pasar semi-modern. Ketiga kategori ini ditentukan oleh prinsip-prinsip umum yang diterapkan (seperti barang dagangan yang dijual, pedagang, cara berdagang, pembeli) dan ciri-ciri fisik bangunan (dari segi arsitektural, utilitas, pengelolaan dan perawatan bangunan). Pasar Cibubur (dikelola oleh PD Pasar Jaya) dan Pasar Modem BSD (pihak swasta) termasuk dalam kategori pasar semi-modem, karena di dalamnya terkandung prinsip-prinsip umum sebuah pasar tradisional tetapi memiliki ciri-ciri fisik sebuah pasar modern.

Nowadays, the traditional market life is more in danger. Physically traditional market relative bad is more left behind by the customers. The customers begin to move shopping at modem market (hypermarket, supermarket, and others) as modernity life style fulfillment, where shopping necessities are change to be spare time fulfilled activity and entertainment. Moreover with the building condition which relative better than the traditional market. To face this condition, the government and some private company's side have already to mend an image, which aim for raise the traditional market quality. This market also known as 'modem' market, but if we seen more thorough, we'll found principle differences between 'modern' market which is developed by the government and private with the modem market which is known by public as hypermarket. That's why purpose of this writing is for making clearer, what is the "modem" market? What look like 'modem' market in Jakarta? And how the technical principles of a "modem" market? By took some studies case of 'modern' market which is built by PD Pasar Jaya and private companies in Jakarta and surroundings and with make literature study, is hoped can give the answer for the above questions. In this writing, we can conclude that we found 3 market categories, which are grow this moment, that is traditional market, modern market, and semi-modern market. The three categories are decided by general principles that are applied (like the goods which is sold, the merchants, the procedure to trade, buyer) and building physical characteristic (from architecture side, utility, and the maintenance of building). 'Pasar Cibubur' (is managed by 'PD Pasar Jaya') and 'Pasar Modern BSD' (by private company) included in semi-modem market, because inside implied general principles of a traditional market but has physical characteristic of a modern market."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S48536
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bagus Agung Herbowo
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1995
S48039
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dinda Ardiasari
"Pada perkembangannya, kepedulian masyarakat terhadap lingkungan semakin meningkat. Hal ini dapat dilihat dari berbagai macam aspek, termasuk aspek ekonomi. Dalam aspek ekonomi, mulai bermunculan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) yang menciptakan dan menjual produk yang mempertimbangkan pelestarian lingkungan. Dengan meningkatnya jumlah UMKM di Indonesia, khususnya Jakarta, hal ini harus diimbangi dengan penyediaan fasilitas ruang publik yang menjadi sarana dan prasarana yang mendukung serta sejalan dengan Green Growth Program yang merupakan program pemerintah dalam mewujudkan Program Ekonomi Hijau. Local Market (LOMA) merupakan salah satu alternatif solusi yang ditawarkan sebagai fasilitas berupa ruang publik yang memiliki fungsi sebagai area komersial pada Kawasan Village Transit di Mangga Besar. Dengan mewadahi fasilitas UMKM yang memiliki produk ramah lingkungan, diharapkan Local Market mampu mewujudkan pertumbuhan ekonomi masyarakat di sekitar Kawasan Village Transit Mangga Besar yang tentunya diimbangi dengan bangunan yang menerapkan Konsep Hijau yang mendukung gerakan pelestarian lingkungan.

Nowadays, people's concern for the environment is increasing. This can be seen from various aspects, including the economic aspect. In the economic aspect, Small and Medium Enterprises (SME) are starting to emerge that create and sell products that consider environmental conservation. With the increasing number of MSMEs in Indonesia, especially Jakarta, this must be balanced with the provision of public space facilities that are facilities and infrastructure that support and are in line with the Green Growth Program which is a government program in realizing the Green Economy Program. Local Market (LOMA) is an alternative solution offered as a facility in the form of public space that has a function as a commercial area in the Village Transit Area in Mangga Besar. By accommodating SME facilities that have environmentally friendly products, it is hoped that the Local Market will be able to realize the economic growth of the community around the Village Transit Area in Mangga Besar, which of course is balanced with buildings that apply Green Concept that support the environmental conservation movement."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Tusdianto
"Perkembangan kota besar menimbulkan kawasan strategis yang berpengaruh terhadap keterbatasan lahan strategis. Kondisi tersebut menyebabkan bermunculannya bangunan-bangunan bertingkat tinggi dengan segala aturan yang mengikat, Akibatnya timbul puia basemen sebagai bagian yang menunjang kegiatan manusia yang terjadi di dalam bangunan bertingkat tinggi.
Basemen tersebut tentunya memerlukan pengudaraan sebagai pelengkap guna menjalankan fungsi ruang dan mendukung aktifitas pengguna ruang tersebut.
Pengudaraan pada basemen umumnya diolah dengan pengudaraan buatan, pemanfaatan udara alami masih sangat kurang. Pemakaian udara buatan selain memerlukan biaya yang besar, juga belum tentu memberikan nilai pengudaraan yang pas bagi pengguna ruang sehingga dapat menimbulkan gangguan kesehatan pengguna. Pengolahan bukaan, pengaturan jumlah luasan bukaan, serta memperhatikan sifat dasar pergerakan udara memungkinkan pemanfaatan pengudaraan alami pada basemen.
Penyusunan skripsi dengan pokok bahasan di atas adalah untuk mengetahui dan mempelajari pengudaraan alami pada basemen bertingkat serta pengaruhnya terhadap tingkat kenyamanan thermal manusia. Pembahasan kondisi lapangan melalui studi kasus dan mengkaitkannya dengan teori yang ada dalam buku-buku serta saran individu-individu yang berpengalaman di bidang tersebut, ditunjang dengan hasil kuisioner terhadap pengguna basemen, penulis mendapatkan gambaran mengenai pengetahuan pengudaraan alami pada basemen dan pengaruhnya terhadap tingkat kenyamanan thermal manusia."
2000
S47893
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adiantini Kusumawati
"Teori degeneratif pada lanjut usia menjadi acuan bagi perancangan lingkungan bangunan rumah tinggal lanjut usia yang sehat dan nyaman. Di Jakarta, Panti Sasana Tresna Werdha merupakan salah satunya.
Teori iklim mikro dan pertukaran panas dapat dijadikan acuan untuk menghasilkan lingkungan bangunan rumah tinggal yang sehat dan nyaman. Pada kondisi iklim Jakarta, kenyamanan termal penghuni menjadi lebih krusial.
Analisis penulisan ini merupakan hasil pengamatan dan pengukuran termal terhadap ruang tidur dan ruang sosialisasi dari dua buah Panti Sasana Tresna Werdha di Jakarta yang bertujuan untuk meninjau pengaruh Iingkungan bangunan rumah tinggal lanjut usia terhadap kesehatan dan kenyamanan termal penghuni.
Berkaitan dengan kesehatan, ternyata kenyamanan termal bagi lanjut usia cenderung tidak sama dengan tingkat kenyamanan golongan usia lain."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
S47899
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hegar Adrian
"Seiring dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang semakin meningkat sehingga banyak diselengarakan proyek konstruksi dengan skala besar, semakin besar suatu proyek maka akan semakin komplek pekerjaannya. Proyek konstruksi sangat erat dengan berbagai risiko perubahan yang memungkinan untuk terjadinya konflik. Untuk menghindari sengketa atas konflik yang terjadi karena adanya perubahan, sangat penting bagi kontraktor untuk mengajukan klaim dengan langkah-langkah yang ditentukan sesuai dengan kondisi kontrak. Proses improvisasi pelaksanaan klaim pada penelitian ini disini berupa pengembangan sistem administrasi dan dokumentasi klaim pada proyek konstruksi.
Metode yang digunakan pada penelitian ini berupa studi kasus penanganan klaim proyek konstruksi di PT X dengan menganalisa faktor-faktor dominan pada klaim proyek konstruksi yang didapatkan dari penelitian terdahulu serta jurnal-jurnal internasional. Faktor-faktor tersebut dianalisa lebih lanjut dengan metode Interpretive Structural Modeling (ISM) yang bertujuan untuk mendapatkan hubungan antara masing-masing faktor sehingga didapatkan suatu model proses setiap indikator klaim, hasil dari analisa ISM berupa diagram hubungan antara masing-masing variabel dari setiap indikator, antara lain: identifikasi klaim, perencanaan klaim, penyajian klaim, administrasi klaim dan dokumentasi klaim, yang dikembangkan menjadi Standar Operasional Prosedur (SOP) Klaim di PT X yang berguna untuk membantu kontraktor/penyedia jasa dalam pengajuan klaim, agar klaim yang mereka ajukan bisa diterima oleh pengguna jasa/owner.

Along with Indonesia's economic growth increased in line which held by largescale construction projects , the bigger of scale of the project will increase the complexity of work, with the result of project construction loaded with a variety of risk changes that allow for conflict, to avoid disputes over the conflict because the change, it is important for contractors to make a claim under the measures determined in accordance with the conditions of the contract. The improvement claims process in this research is the development of administrative systems and documentations claim in construction project.
The method used is a case study of handling claims on construction projects at PT X by analyze domain factors claim on construction project which got from previous research and international journals. The factors will be analyzed using Interpretive Structural Modeling (ISM) method to obtain the relationship between these factors, so the result is a proces model every claim indicator the results of the analysis ISM in the form of a flowchart between each of the variables of each indicator, among others: identification of claims, claims planning, presentation of claims, claims administration and claims documentation, developed into Standard Operating Procedure (SOP) Claims in PT X that help contractors in claims submission,in other their claim can be accepted by owner.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
T48908
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>