Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 136120 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Mario Chandra
"Penelitian ini dilakukan karena banyaknya industri yang menghasilkan logam berat sebagai limbah akhirnya dan dibuang ke saluran air, yang berpotensl menimbulkan keracunan bagi manusia yang mengkonsumsi air dari dalam tanah. Berbagai metode penanggulangan limbah yang diketahui untuk mengolah limbah cair diantaranya teknik presipitasi, adsorpsi, pertukaran ion, dan osmosis terbalik. Namun semua metode tersebut menghasilkan limbah sampingan dan biaya mahal, karena itu digunakan karbon aktif yang selain karena murah juga memiliki daya adsorpsi yang tinggi terhadap ion logam. Penelitian ini menggunakan karbon aktif Activa Carbon dengan luas permukaan spesifik 1050-1200 m2/g. Variabel yang digunakan adalah Laju alir (Flow Rate) 3, 6, 15 ml/min untuk Iarutan ion Fe, 3, 6, I2 ml/min untuk larutan ion Cr dan 3 ml/min untuk larutan multi ion Fe-Cr. Daya adsorpsi untuk larutan ion Fe paiing optimum didapat untuk laju alir 6 ml/min dengan eiisiensi adsorpsi sebesar 38,9% sedangkan untuk larutan ion Cr adalah 3 mlfmin dengan efisiensi adsorpsi sebesar 92,3%. Untuk iarutan multi ion didapat ion Cr lebih mudah teradsorp ke dalam pori karbon dibanding ion Fe. Tabung yang digunakan sebagai tempat karbon memiliki diameter 4 cm dan volume 240 ml setinggi 23 cm."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S41331
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mulyazmi
"Penelitian ini mengenai teknik pemisahan pemisahan ion Hg (II) menggunakan sistem Membram Cair Emulsi (MCE) yang komponen penyusunnya adalah fasa akuatik dalam fasa organik dan surfaktan. Fasa akuatik dalam adalah H2SO4 6N. Fasa organik terdiri dari ekstraktan (asam oleat), peiarut organik (kerosin). Surfaktan yang digunakan terdiri dari span-80 sebagai surfaktan tunggal, span-80 dengan tween (20,80,81,85 ) dan triton X-100 sebagai surfaktan campuran.
Untuk memperoleh suatu membran cair emulsi yang stabil dilakukan beberapa pengamatan yaitu penentukan nilai HLB campuran surfaktan yang tepat berdasarkan kelarutan maksimum fasa air dalam fasa minyak, penentuan nilai tegangan permukaan dan tegangan antarmuka cairan yang digunakan serta pengamatan terhadap kestabilan emulsi emulsi yang dihasilkan dengan variasi jenis dan konsentrasi surfaktan, waktu pengadukan dan konsentrasi ekstraktan.
Sistem Membran Cair Emulsi (MCE) dengan komposisi asam oleat 0,5 M, kerosin, 3% (w) surfaktan campuran span-80 dan tween-20 pada nilai HLB campuran 4,8, dapat menghasilkan suatu emulsi yang stabil selama 4 jam. Emulsi ini dapat mengektraksi ion Hg (H) dari larutan umpan sebanyak 97,3%. dengan menggunakan kecepatan pengadukan 300 rpm, rasio volume membran emulsi dengan fasa umpan sebesar 3:8 dan waktu pengadukan 35 menit."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
T14964
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ibnu Shohib
Solo: Azka Pressindo, 2017
540 IBN a
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Annisa Sukmasari
"Studi pemanfaatan limbah untuk adsorpsi logam berat banyak menarik perhatian. Pada penelitian ini, selulosa yang berasal dari serat kardus bekas (WCF) dimodifikasi dengan nanokitosan (WCF/NCH) untuk meningkatkan kemampuan adsorpsi ion logam berat. WCF disiapkan dengan penambahan NaOH untuk memisahkan serat dengan material non selulosa. Hasil karakterisasi spektrofotometer FTIR menunjukkan modifikasi WCF dengan nanokitosan berhasil dilakukan dengan kondisi optimum pada 1 kali pencelupan nanokitosan. Hasil modifikasi WCF/NCH mampu mengadsorpsi larutan ion logam Pb(II) dan Cd(II). Kondisi optimum adsorpsi ion logam Pb(II) didapatkan pada pH awal 6,5, dosis adsorben 0,025 g, waktu kontak selama 10 menit, temperatur reaksi 30 ºC serta kapasitas adsorpsi maksimum sebesar 167,19 mg/g. Hasil optimasi ion logam Cd(II) menunjukkan proses adsorpsi berlangsung optimum pada pH awal 7,0, dosis adsorben 0,025 g, waktu kontak 15 menit, temperatur reaksi 30 ºC serta kapasitas adsorpsi maksimum sebesar 15,86 mg/g. Proses adsorpsi pada WCF/NCH untuk ion logam Pb(II) dan Cd(II) mengikuti model isoterm adsorpsi Langmuir. Studi termodinamika pada adsorpsi ion logam Pb(II) menunjukkan nilai energi bebas Gibbs (ΔGo) negatif pada semua temperatur yang diamati mengindikasikan proses adsorpsi berlangsung secara spontan, sedangkan pada adsorpsi ion logam Cd(II) menunjukkan nilai positif yang mengindikasikan proses adsorpsi berlangsung tidak spontan.

Recent Study of the utilization of wastes as low-cost adsorbent have become attention. In this work, cellulose from waste corrugated board fiber (WCF) was modified with nanochitosan (WCF/NCH) to enhance its ability to adsorb heavy metal ion. WCF was prepared by the addition of NaOH to separate the cellulose fiber with non-cellulose material. Modification of WCF/NCH was characterized by FTIR. Optimum modification process was obtained at 1 layer of nanochitosan. WCF / NCH can be used for adsorption Pb (II) and Cd (II) ion. Optimum condition for adsorption of Pb(II) ion takes place at the initial pH 6.5, 0.025 g adsorbent dose, 10 minutes of contact time, temperature 30 ºC, and the maximum adsorption capacity was 167.19 mg/g. Optimum condition for adsorption of Cd(II) ion occur at initial pH 7, 0.025 g of adsorbent dose, 15 minutes of contact time, temperature 30 oC, and the maximum adsorption capacity was 15.86 mg/g. The process of adsorption for Pb(II) and Cd(II) ion on WCF/NCH follow Langmuir adsorption isotherm model. Thermodynamics studies for adsorption of Pb(II) shows that the adsorption have negative value at any temperatures indicating adsorption process takes place spontaneously, whereas adsorption of Cd(II) ion have positive value indicating adsorption process takes place non-spontaneously.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2014
S55952
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jordie Masseno Alfredy
"ABSTRACT
Sodium-ion batteries (SIBs) is a strong contender for as a new battery system over lithium-ion batteries (LIBs) for rechargeable large-scale energy storage applications. Cathode materials for SIBs have been well developed. Anode materials, on the other hand, are still under development. Transition metal oxides cumulating Na ions by chemically conversion reactions and intercalation mechanism have made extensive research interest due to its high theoretical capacity. In particular, tin dioxide has been primarily studied as an auspicious anode material for both LIBs and SIBs. However, significant volume changes take place during battery charging and discharging, especially in SIBs. It has been well documented that the electrochemical properties of the material can be enhanced by using several strategies, such as nanostructuring and doping of a second element, such as cobalt (Co). In this study, porous CoSnO3 nanocubes were synthesised, characterised, and tested against SIBs. The material yielded a performance of 306.7 mAhg-1 sodium-ion storage capacity at a current density of 50 mAg-1, which is quite a high number when compared with other anode material such as nickel oxide (300 mAhg-1), tin dioxide (170 mAhg-1), and cobalt oxide (153.8 mAhg-1).

ABSTRAK
Baterai sodium-ion atau Sodium-Ion Batteries (SIBs) adalah pesaing kuat untuk sebagai sistem baterai baru dibandingkan baterai lithium-ion atau Lithium-Ion Batteries (LIBs) untuk aplikasi penyimpanan energi skala besar yang dapat diisi ulang. Bahan katoda untuk SIB telah dikembangkan dengan baik. Bahan anoda, di sisi lain, masih dalam pengembangan. Oksida logam transisi yang mengakumulasi ion-ion Na dengan reaksi konversi kimia dan mekanisme interkalasi telah menghasilkan minat penelitian yang luas karena kapasitas teoretisnya yang tinggi. Secara khusus, timah dioksida telah dipelajari terutama sebagai bahan anoda yang menguntungkan baik untuk LIB maupun SIB. Namun, perubahan volume yang signifikan terjadi selama pengisian dan pemakaian baterai, terutama pada SIB. Telah didokumentasikan dengan baik bahwa sifat elektrokimia material dapat ditingkatkan dengan menggunakan beberapa strategi, seperti nanostrukturisasi dan doping elemen kedua, seperti kobalt (Co). Dalam penelitian ini, nanocube CoSnO3 berpori disintesis, dikarakterisasi, dan diuji terhadap SIB. Bahan ini menghasilkan kinerja 306,7 mAhg-1 kapasitas penyimpanan sodium-ion pada kepadatan arus 50 mAg-1, yang jumlahnya cukup tinggi jika dibandingkan dengan bahan anoda lainnya seperti oksida nikel (300 mAhg-1), timah dioksida (170 mAhg-1), dan kobal oksida (153,8 mAhg-1)."
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rio Marta Irawan
"Latar belakang: Penglepasan ion kalsium oleh material bioaktif dapat berperan penting dalam peningkatan pH yang diperlukan dalam aktivitas antibakteri dan remineralisasi jaringan keras gigi.
Tujuan: untuk menganalisis pelepasan ion kalsium dan peningkatan pH dari MTA modifikasi dan Bioceramic pada periode waktu 1,48,168 jam.
Metode: Sampel n=30 dipersiapkan dengan ukuran diameter 3 mm tinggi 3 mm, terdiri dari 15 sampel MTA modifikasi, 15 sampel Bioceramic direndam dalam air deionisasi 1,48,168 jam diukur kadar pelepasan ion kalsium menggunakan AAS dan nilai pH menggunakan pHmeter, Uji Kruskal Wallis dan Mann Whitney.
Hasil: Terdapat perbedaan yang bermakna diantara semua kelompok dengan nilai signifikansi p le;0,05.
Kesimpulan: Bioceramic terbukti melepaskan ion kalsium dan peningkatan pH lebih besar dibandingkan dengan MTA modifikasi pada waktu pengukuran 1,48,168

Background: Calcium ion release can promote alkalinizing activity and regeneration.
Objective: To analyze calcium ion release and pH changes from modified MTA and Bioceramics as bioactive material.
Methods: 30 samples are prepared with the size of 3 mm in diameter and 3 mm in height. The samples are consist of 15 of modified MTA and 15 of bioceramics. And then immersed in deionized water for an hour which will then be measured in 1, 48, and 168 hours period. And measured atom absorption sphectropometer and pHmeter.
Result: Mann Whitney post hoc rsquo s statistic test result showed a significant discrepancy among all groups, with the significant value of p le 0,05.
Conclusion: Bioceramics was proven to release more calcium ions and more pH elevation compared to modified MTA during the 1 hour, 48 hour, and 168 hours measurements.
"
Depok: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Laksamana Zakiy Ramadhan
"Lititum Titanat Oksida Li4Ti5O12 dipertimbangkan menjadi elektroda anoda pada baterai Litium Ion. LTO adalah kandidat yang menjanjikan untuk menggantikan Grafit. Grafit memiliki kapasitas yang tinggi, namun disamping itu, keamanan dari material ini dipertanyakan, pembentukan struktur dendritik yang dapat menyebabkan hubungan arus pendek atau konslet akhir-akhir ini banyak di diskusikan. Oleh karena itu LTO dengan properti lsquo;zero strain rsquo;, dimana tidak ada perubahan volume selama interkalasi adalah kandidat yang menjajikan. Dibandingkan dengan grafit, LTO memiliki kapasitas yang kecil, oleh karena itu penambahan elemen lain untuk meningkatkan kapasitas dari LTO dibutuhkan. Dalam penelitian ini, penambahan Sn dalam LTO telah dilakukan, penambahan Sn bertujuan untuk meningkatkan kapasitas dan konduktifitas. Menggunakan metode sol-gel untuk mensintesis LTO, dan diikuti oleh metode solid-state, LTO di campur dengan Sn menggunakan HEBM High energy Ball Mill , beberapa penambahan konsentrasi Sn dilakukan, yaitu 10 , 20 , 30. Karakterisasi material telah dilakukan menggunakan SEM-EDS, BET, XRD.
Dari hasil BET, penambahan Sn mengakibatkan berkurangnya surface area. Pada hasil SEM-EDS dari lembaran anoda, memperlihatkan aglomerasi dan distribusi yang buruk dari partikel, dari hasil XRD menunujukan adanya pengotor berupa TiO2 Rutile. Pembuatan baterai sel setengah telah dilakukan, dengan Litium logam sebagai Anoda, LTO dan Sn sebagai Katoda. Diikuti dengan pengujian performa electrokimia, yaitu EIS, CV, CD. EIS dilakukan sebelum dan sesudah tes CV, EIS sebelum tes CV menunjukan LTO dengan 30 kandungan Sn memiliki konduktifitas yang paling tinggi, sementara untuk EIS setelah CV, menunjukkan LTO dengan 20 kandungan Sn memiliki konduktifitas paling tinggi, Sn yang berlebih akan mengakibatkan penurunan performa karena fenomena Pulverisasi. Hasil CV menunjukan adanya dua peak pada masing-masing elemen, menunjukan reversibilitas dari reaksi. Pada hasil CD, LTO dengan 20 kandungan Sn memiliki kapasitas paling baik, oleh karena itu penambahan Sn yang optimum ialah 20.

Lithium Titanate Oxide Li4Ti5O12 has been considered as anode electrode in Lithium Ion Batteries. LTO is a promising candidate to replace Graphite. Graphite has high capacity, but despite their superiority, safety concern of this material is questioned, formation of dendritic structure which leads to short circuit is commonly discussed. Thus, LTO with zero strain property, where there is no volume change during intercalation is a promising candidate. Compared with graphite, LTO has small capacity, thus addition of other elements to increase its capacity is required. In this experiment, addition of Sn in LTO was done, addition of Sn purposed to increase its capacity and conductivity. Using sol gel method to synthesis LTO, and followed by solid state method, LTO is mixed with Sn using HEBM High energy Ball Mill . Various Sn concentration was added, which are 10 , 20 , 30. Material characterization in this experiment was using SEM EDS, BET, XRD.
From BET result, addition of Sn decrease its surface area, SEM EDS result of layered anode shows agglomeration for Sn element and poor particle distribution in layered anode, XRD result shows impurities which is TiO2 Rutile. Half cell battery fabrication was done using Lithium metal as anode and LTO Sn as cathode. Followed by electrochemical performance test, which are EIS, CV, CD. EIS performed before and after CV test, from EIS before CV results, LTO with 30 of Sn has highest conductivity, for EIS after CV, LTO with 20 of Sn has highest conductivity, excessive Sn concentration leads to performance decrease because of pulverization. From CV result, two anodic and two cathodic peaks are shown, which indicates reversible reaction of LTO and Sn, also from CV test, highest capacity is attribute to LTO with 20 of Sn with 168,9 mAh g. From CD result, LTO with 20 of Sn has the most stable performance, 30 of Sn considered as excessive addition of Sn, thus LTO with 30 of Sn has poor electrochemical performance.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yang V. Li, editor
"Stroke is a major cause of death and disability in the U.S. and worldwide. A variety of pathophysiologic episodes or cellular medications occur following a stroke, and knowledge of these aftermath events can lead to potential therapeutic strategies that may reverse or attenuate stroke injury. Cellular events that occur following stroke include the excessive releases of excitatory amino acids, alterations in the genomic responses, mitochondrial injury producing reactive oxygen and nitrogen species (ROS), and secondary injury, often in the setting of reperfusion."
New York: [, Springer], 2012
e20417622
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
Janrizka Betta Chinintya Elisunarko
"Dewasa ini, adsorben telah banyak dikembangkan untuk mengatasi masalah pencemaran logam berat. Pada penelitian ini dilakukan sintesis adsorben dengan gugus fungsional etilendiamin berbasis selulosa. Monomer Glycidyl Methacrylate (GMA) dicangkokkan melalui metode prairadiasi pada selulosa yang telah diiradiasi menggunakan berkas elektron dengan dosis radiasi 40 kGy. Selulosa tercangkok GMA (SG) dimodifikasi menggunakan Etilendiamin (SG-E) pada kondisi optimum untuk diaplikasikan sebagai adsorben ion logam. Hasil sintesis kopolimer SG-E telah berhasil dikarakterisasi dengan FTIR, TGA dan SEM.
Hasil persen pencangkokan SG tertinggi diperoleh dengan nilai 266% dengan konsentrasi GMA optimum sebesar 20%. Kondisi optimum sintesis SG-E yaitu pada suhu 80oC dengan waktu reaksi 5 jam dan konsentrasi EDA 2N. Hasil sintesis SG-E pada kondisi optimum memperoleh nilai persen konversi sebesar 12,41 %. Pada kondisi optimum larutan ion logam dalam proses adsorpsi yaitu pada konsentrasi 15 ppm dengan pH larutan 4 dan waktu kontak 150 menit, memperoleh kapasitas adsorpsi sebesar 3,618 mg/g. Isoterm adsorpsi yang sesuai untuk adsorben SG-E dipelajari dan diperoleh isoterm Langmuir dengan nilai regresi 0,974. Kinetika adsorpsi adsorben SG-E didapatkan mengikuti orde reaksi pertama. Berdasarkan hasil yang diperoleh mengindikasikan bahwa adsorben dengan gugus fungsional etilendiamin meningkatkan penyerapan ion logam Pb.

Recently, adsorbent has been developed to overcome the problem of heavy metal pollution. In this research, a modified cellulose based adsorbent with ethylenediamine functional group was synthesized. Glycidyl Methacrylate (GMA) monomer was grafted through Pre-Irradiation Method into cellulose which has been irradiated using electron beam with 40 kGy radiation dose. GMA grafted cellulose was modified with ethylenediamine at optimum condition to be applied as a metal ion adsorbent. Synthesized copolymer SG-E was successfully characterized by FTIR, TGA and SEM.
The highest result of grafting percent is 266% with 20% GMA concentration. Optimum conditions of SG-E synthesis are at temperature 80oC for 5 hours reaction time with 2 N EDA concentration. Synthesis SG-E at optimum condition is resulting 12,41 % conversion value. The result of SG-E synthesis at optimum condition is 2,0458 mmol EDA/g. At optimum condition which is 15 ppm initial concentration with pH 4 for 150 minute contact time gain 3,618 mg/g adsorption capacity. Adsorption isotherm have been studied. The result show that adsorption process follows Langmuir Isotherm with regression value 0,974. Adsorption kinetic has been observed to follow first order kinetic. Modification of cellulose grafted GMA with ethylenediamine improves lead metal ion sorption.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2016
S62326
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Luthfi
"ABSTRAK
Energi terbarukan berpotensi tidak hanya dapat mengurangi pencemaran lingkungan tetapi juga dapat mengurangi biaya operasional dalam menggunakannya. Umumnya, penggunaan energi khususnya energi listrik terbarukan memerlukan piranti penyimpanan yang dapat menyimpan energi tersebut dalam kurun waktu tertentu, terlebih lagi dapat digunakan kapan saja bahkan dalam krisis pun, yang dikenal sebagai baterai. Lithium-ion merupakan jenis baterai yang paling banyak digunakan sebagai energy storage. Sekalipun Lithium-ion memiliki kelebihan tertentu, saat ini diperlukanya tempat penyimpanan energi yang memiliki karakteristik energi dan daya densitas yang tinggi dimana hal tersebut dapat dipenuhi oleh sebuah hibrid kapasitor seperti kapasitor lithium-ion (KLI). Ketergantungan nilai kapasitansi dari sebuah kapasitor lithium-ion terdapat pada luasan permukaan elektroda sehingga penelitian ini mempelajari pengaruh perbandingan massa pada tahapan aktivasi terhadap luaran karbon aktif yang terbuat dari eceng gondok. Eceng gondok diolah dari bahan mentah menjadi bahan karbon aktif dengan menggunakan aktivasi KOH dimana dilakukan variasi perbandingan berat karbon terhadap berat aktivator KOH. berdasarkan hasil pengujian BET, luas permukaan karbon aktif eceng gondok mencapai 791,8 m²/g dan juga berdasarkan pengujian elektrokimia Cyclic Voltammetry dan Galvanostatic Charge-discharge, kapasitansi spesifik dan energi spesifik dari KLI yang dibuat memberikan hasil sebesar 1,121 F/g dan 4,484 Wh/kg.

ABSTRACT
Renewable energy has the potential to not only reduce environmental pollution but also reduce operational costs in using it. Generally, energy use, especially renewable electricity, requires storage devices that can store that energy in a certain period of time, moreover it can be used at any time even in a crisis, known as a battery. Lithium-ion is the type of battery that is most widely used as energy storage. Even though Lithium-ion has certain advantages, it currently requires energy storage that has high energy and density characteristics where it can be fulfilled by a hybrid capacitor such as a lithium-ion capacitor (KLI). The dependence of the capacitance value of a lithium-ion capacitor is on the electrode surface area so that this study studies the effect of mass comparison on the activation stage of the activated carbon output made from water hyacinth. Water hyacinth is processed from raw materials into activated carbon by using KOH activation where variations in the weight of carbon against the weight of KOH activator are carried out. Based on the results of the BET test, the surface area of ​​water hyacinth activated carbon reached 791,8 m²/g and also based on the electrochemical testing of Cyclic Voltammetry and Galvanostatic Charge-discharge, the specific capacitance and specific energy from KLI produced yielded 1,121 F/g and 4,484 Wh/kg."
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>