Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 145521 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dwiyogo Ahmad N.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
S41319
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fanina Nur Widianto
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
S41313
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Iman Satria
"Proses penarikan rentang (stretching) merupakan salah satu jenis proses pengubahan bentuk lembaran logam yang umumnya diaplikasikan untuk mengubah bentuk lembaran logam yang memiliki luas permukaan yang besar. Hasil akhhir dari proses penarikan rentang sangat tergantung dari proses perlakuan panas sebelumnya. Percobaan dengan melakukan perlakuan panas pada paduan tembaga cartridge brass 70Cu-30Zn ini dilakukan untuk mencari hubungan antara efek perlakukan panas dengan perubahan besar butir, nilai kekerasan dan hasil akhir penarikan rentang yang dilakukan. Dari data tersebut dibuat hubungan antara temperatur dengan besar butir, besar butir dengan stretchability, distribusi butir dengan temperatur, dan temperatur annealing dengan kekerasan."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S41327
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agung Harjanto
"Kuningan merupakan salah satu material paduan tembaga yang paling banyak digunakan. Hal ini dikarenakan sifat konduktifitas listrik dan panas yang baik, katahanan yang tinggi serta formability yang bagus serta ketahanan terhadap fatik yang tinggi. Di kalangan industri manufaktur logam proses canai adalah hal yang umum dilakukan untuk mendapatkan material dengan bentuk dan ukuran tertentu. Akan tetapi hasil dari proses ini menyebabkan perubahan sifat mekanik yang sering menadi penyebab kegagalan bila diteruskan proses pengubahan bentuk selanjutnya. Oleh karena itu, dilakukan metode canai panas dimana proses deformasi dan perlakuan panas terjadi secara bersama. Hal ini dilakukan agar diperoleh nilai kekerasan dan besar butir yang optimal untuk untuk memberikan pengaruh yang baik pada proses pengerjaan dingin selanjutnya. Dalam penelitian ini menggunakan batang kuningan yang kemudian dicanai panas pada 800ºC dengan reduksi 20% lalu dilanjutkan dengan reduksi 40%. Setelah dicanai panas, kekerasan batang kunngan dari 54 BHN menjadi 72 BHN. Pada batang kuningan tersebut terjadi partial recrystallization dengan besar butir yang tidak seragam. Dimana butir besar berukuan 71-89 μm dan butir kecil 23-37 μm."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S41342
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Akbar Chaiti
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
S41302
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Simbolon, Fery
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
S41504
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agung Hermanto
"Canai Panas pada paduan aluminium merupakan proses antara pengecoran dan proses canai dingin, yang merupakan bagian bagian dari proses pengubahan bentuk. Pada penelitian ini canai panas dibatasi dua variabel, yaitu temperatur pengerolan dan persen reduksi dengan pembahasan pada kekerasan dan struktur mikro. Hasil penelitian menunjukkan kekerasan maksimum dengan menggunakan metode Brinell tenjadi pada suhu proses 350°C dengan 50 % reduksi baik untuk material Aluminium 2024 maupun Al 7075. Untuk material Al 2024 kekerasan tertinggi adalah 94.4 Kg/mm2. Sedangkan untuk Material Al 7075 kekerasan tertinggi adalah 105 .48 Kg/mm2. Temperatur optimum untuk proses canai panas Al 2024 dan Al 7075 adalah pada temperatur 400°C."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
S41240
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arni Yusnita
"Agar permesinan dapat drlakukon dengan baik, maka suatu produk harus bersifat mampu mesin (good machinability). Machinablity dipengaruhi oleh komposisi, sifat mekanis (kekerasan), dan mikrostrnktur material, disarnping proses perlakuan yang dilakukan terhadap material tersebut. Bahan kuningan yang dilakukan penelitian terdiri dari dua sumber yang berbeda, yaitu produk SKBP dengan machinability kurang dan produk SBY dengan machinability bagus sebagai sampel standar.
Pada skala pabrik, dilakukan perlakuan panas pada sampel SKBP, yaitu dengan spray pada rod begitu keluar dari ekstrusion dies dengan temperature billet 500 dan 700°C, serta sebagai parameter kontrol dilakukan perlakuan panas pada temperatur 700 dan 800 °C-holding 1 jam, kemudian quenching dilaboratorium metalurgi FTUI. Sampel yang digunakan terdiri dari sampel rod hasil ekstrusi dan sampel valve. Pengujian yang dilakukan meliputi uji metallograji, kekerasan, dan permesinan yang melipuli pengukuran cutting force dan surface roughness.
Hasil Penelitian menunjukkan dengan dilakukan spray pada rod ketika keluar dari ekstrusion dies, diperoleh karakterislik yang mendekari sampel standar, dimana spray menghasilkan bentuk butir alpha memanjang yang menunjukkan butir tidak sempat berekristalisasi serta terjadi peningkatan fraksi volume fasa β dengan sifat mekanis brittle dan kuat, yaitu sebesar 20%±2,5 pada sampel SKBP tanpa perlakuan, menjadi 44%±5,0 pada sampel spray 500°C dan 38%±3,4 pada sampel spray 700°C.
Nilai kekerasan juga meningkat dari 76 BHN pada sampel SKBP tanpa perlakuan menjadi 81 BHN pada sampel spray 500°C dan 83 BHN pada sampel spray 700°C. dari data life time tool yang dilakukan di pabrik, diketahui bahwa rod hasil spray pada temperature 700°C memiliki life time tool paling tinggu dimana hal ini mengindikasi sifat machinability yang baik dimana pada permesinan produk valve ke 924, cutting tool yang digunakan belum memerlukan penggantian."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
S41291
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gilang Prabowo
"Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh deformasi dan temperatur deformasi terhadap besar butir ferit dan persentase fasa ferit pada Baja HSLA A572 Grade 50 hasil proses canai panas. Benda uji berupa baja paduan rendah kekuatan tinggi (HSLA) dengan kandungan 0.028% Nb, 0,0085%C dan sejumlah kecil paduan lainnya yang di reheating pada temperatur sekitar 1150°C kemudian dilakukan canai panas pada temperatur 850°C dan 950°C dengan besar reduksi 0,1; 0,2; 0,3 kemudian dilakukan pendinginan udara. Perhitungan besar butir menggunakan metode intercept (ASTM E112). Dari hasil penelitian didapat dengan bertambahnya deformasi maka besar butir ferit akan semakin mengecil dan semakin besar laju pendinginan maka persentase fasa ferit yang dihasilkan akan semakin kecil.

The main purpose of this research is to study the effect of deformation and temperature deformation to the ferrite grain size and percentage of ferrite phase at HSLA A572 Grade 50 steel as a hot rolling process product. The specimen is High Strength Low Alloy Steel with 0,0285Nb, 0,0085%C content and other low alloy that reheated at 1150°C temperature and then hot rolled at 850°C and 950°C with deformation 0,1; 0,2 and 0,3 then air cooled. The measurement of ferrite grain use interceipt method (ASTM E112). The experiment results show that the increasing of percent deformation will cause a smaller ferrite grain size and the increasing cooling rate will cause smaller percentage of ferrite phase."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
S52030
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Bintang Suryo Herdiansyah
"Pada saat ini dunia industri sedang berusaha untuk mendapatkan suatu material yang memiliki sifat mekanik yang baik tapi dengan biaya produksi yang murah. Hal itu mendorong dilakukannya penelitian terhadap baja karbon rendah untuk mendapat sifat-sifat yang lebih baik. Baja karbon rendah biasanya memiliki struktur mikro ferit dan perlit dengan sifat mekanik yang rendah.
Dalam penelitian ini akan dipelajari pengaruh deformasi yang dilakukan terhadap sifat-sifat mekanis dan ketahanan korosi baja karbon rendah dengan TMCP dan Canai Hanga. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa baja karbon rendah memiliki sifat-sifat mekanik dan ketahanan korosi yang baik melalui proses tersebut. Besar deformasi memberikan pengaruh terhadap sifat-sifat tersebut.

Nowadays, industrial world is trying to get materials having the good mechanical properties and corrosion resistance with low cost production. It encourages of doing research on carbon steel to get better properties of carbon steel. Carbon steel usually has microstructure of ferrite and pearlite having low mechanical properties.
Research is done to study the effect of deformation on mechanical properties dan corrosion resistance by involving the TMCP and warm working. The results show that low carbon steels having the good mechanical properties and corrosion resistance by using these processes. Deformation influences those properties.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
S51650
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>