Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 111034 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Angga Nugraha Fadhillah
"Baterai merupakan alat yang sangat penting bagi kehidupan manusia. Hal ini dikarenakan baterai mempunyai kemampuan untuk menghasilkan energi, khususnya energi listrik. Namun, jika baterai tersebut tidak berfungsi lagi maka ia akan menjadi limbah. Limbah baterai yang dibuang bebas ke lingkungan sangatlah berbahaya, karena didalam baterai terdapat kandungan logam berat seperti Mangan (Mn) dan Seng (Zn). Dan karenanya diperlukannya penanganan serius untuk masalah limbah baterai ini. Pada penelitian ini, serbuk baterai bekas tipe Zinc Carbon di Leaching dengan H2SO4 dengan konsentrasi 1M, 1,5 M dan 2M. Kemudian diberi perlakuan panas dengan menggunakan tiga jenis alat yaitu Reduction oven, Torch, dan Dapur oksigen. Ketiga alat ini memiliki kondisi atmosfir yang berbeda-beda, dimana reduction oven dengan atmosfir tertutup dan dalam suasana reduksi gas karbon monoksidam Torch dengan kondisi atmosfir udara terbuka, dan Dapur oksigen dalam kondisi atmosfir tertutup tetapi dengan pemberian gas oksigen. Adapun pada proses perlakuan panas ini temperature reduksi dan time holding yang dibuat tetap, yaitu 900℃ dan 30 menit. Kemudian setelah itu diuji komposisinya dengan XRF untuk mengetahui persentase Mn dan Zn. Dan selanjutnya diuji XRD untrik mengetahui senyawa yang terbentuk akibat proses perlakuan panas. Leaching dengan konsentrasi H2SO4 1,5 M memberikan hasil yang optimal disbanding yang lainnya, yaitu hingga mencapai 50,87%. Dan dari hasil karakterisasi XRD menunjukkan senyawa utama yang terbentuk sebagai hasil proses perlakuan panas adalan Mn3O4 (Hausmanite). Dan hasil karakterisasi XRF menunjukkan bahwa persentase Mangan semakin meningkat dengan diberikannya oksigen pada proses perlakuan panas hingga 92,47%. Dan juga dari hasil XRF terlihat oenurunan persentase Zn hingga 0,09%. Dari ketiga jenis metode perlakuan panas yang dilakukan, dapat dilihat Dapur oksigen memberikan hasil persentase Mn yang tertinggi hingga 92,47% jika dibandingkan dengan ketiga metode lainnya. Dan dengan Reduction oven diperoleh persentase Mn yang terendah hingga 36,47% jika dibandingan dengan ketiga metode lainnya."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S41322
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
S41281
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Riry Rizky Arumdina
"Baterai merupakan komponen penting pada pembangkitan yang menggunakan sumber energi terbarukan (energi surya).Sehingga pemilihan baterai yang digunakan harus sesuai dengan kondisi PLTS. Untuk menentukan baterai yang tepat untuk digunakan maka perlu diketahui karateristik baterai dan faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi kinerja dan umur pakai baterai. Baterai merupakan komponen yang mahal dimana harganya sekitar 40% dari biaya pembangunan system fotovoltaik. Salah satu pengujian yang dapat memperkirakan umur baterai tersebut adalah dengan melakukan pengujian kapasitas awal, uji ketahanan siklus, dan pengujian kapasitas sisa.
Pengujian dilakukan terhadap 3 contoh uji baterai dengan laju pelepasan dan pengisian berbeda.Metode perkiraan umur pakai baterai dilakukan melalui pendekatan matematik dengan bantuan software yaitu pendekatan eksponensial, pendekatan logaritma, dan pendekatan pangkat.
Didapatkan umur perkiraan adalah 7.21 tahun untuk sampel kedua dengan pendekatan pangkat dan 4.63 tahun untuk sampel ketiga dengan pendekatan eksponensial.Untuk sampel pertama tidak didapatkan prediksi umur karena perlakuan kapasitasnya tidak sesuai dengan teori.

The battery is an important component in the generation that use renewable energy sources, especially solar energy. So the selection of used batteries must be in accordance with the conditions of electric solar system. To determine the correct battery to be used then people need to know the battery characteristics and other factors that can affect the performance and lifetime of the battery. Batteries are expensive component which cost about 40% of the cost of construction of the photovoltaic system.
The test that can estimate the battery life is by testing the initial capacity, cycle endurance test, and testing of remaining capacity. Tests carried out on three samples test the battery and charging different release rates. The method estimates the battery life time is done through a mathematical approach with the help of software that is exponential approach, logarithmic approach, and power approach.
Obtained approximate age is 7.21 years for the second sample with the power approaches and 4.63 years for the third sample with the exponential approaches. For the first sample was not obtained life prediction because of the treatment capacity is not in accordance with the theory.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S47153
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Faiz Husnayain
"A proper charging and an accurate battery State of Charge (SOC) method are essential for having optimum utilization of a battery. The proper way of charging is compulsory to extend battery life and prevent it from being damaged. Three-step charge, which consist of two constant current and a constant voltage, is a charging method that speed up charging time of 10 units lead acid batteries with total capacity of 4.94Ah that connected in series up to 6.97% compare with two-step charge and prevents them being overcharged. Constant voltage discharge also provided by the half-bridge in this thesis.
The SOC estimation in this thesis use Neural Network method, then compare with Open Circuit Voltage (OCV) prediction method and coulometric counting method. Experiment results show that the system could implement three-step method without any problem and the SOC estimation shows accurate measurements with maximum average percentage error no more than 0.893%."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
T35498
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Purwanto
"Baterai adalah obyek kimia penyimpan arus listrik. Baterai tidak seratus persen efisien, beberapa energi hilang seperti panas dari reaksi kimia, selama pengisian dan pengosongan. Sehingga dalam hal ini saya melakukan penelitian analisis pengujian karakteristik dan kinerja baterai VRLA LC-R127R2. Pengujian ini dilakukan dengan memonitor tegangan saat pengisian dan pengosongan baterai. Saat pengisian baterai sumber listrik menggunakan PV simulator dan saat pengosongan beban menggunakan resistor variabel. Dengan membandingkan karakterisitik tegangan baterai dengan manual produk, bentuk tegangan baterai sama dan terjadi perbedaan pada waktu pengosongan. Dengan mengalikan konsumsi daya baterai terhadap waktu pengosongan atau disebut energi (Wh), energi baterai akan berkurang jika diberi beban yang besar hal ini dikarenakan kebutuhan suatu materi/komponen untuk reaksi yang terjadi tidak mempunyai waktu yang cukup untuk bergerak ke posisi yang seharusnya. Terlihat pada pengujian jika dibebani 36 W maka energi yang dihasilkan 39.8 Wh dan jika dibebani 28.8 W maka energi yang dihasilkan 47.2 Wh. Sehingga disarankan dalam pemakaian baterai, spesifikasi baterai disesuaikan dengan beban pada kondisi HR (hour rate) untuk mengoptimalkan energi baterai yang dapat dikonsumsi.

Batteries are chemical objects for storing electricity. Batteries are not one hundred percent efficient, some energy is lost as heat from chemical reactions during charge and discharge. Thus, in this case I do research to analyzes the characteristics and performance testing of VRLA LC-R127R2 battery. The test is performed by monitoring the voltage when charging and discharging the battery. When the battery charge power source using the PV simulator and when emptying the load using a variable resistor. By comparing the characteristics of the battery voltage with the product manual, battery voltage is the same shape and there is a difference at the time of discharge. By multiply the power consumption of the battery discharge time called energy (Wh), the energy of battery will be reduced if given the huge burden this is due to the need for a material / components to the reaction did not have enough time to move into position. Seen on testing if the weighed 36 W generated 39.8 Wh energy and if it weighed 28.8 W 47.1 Wh of energy produced. So it is advised in the use of batteries, battery specifications adapted to the load on the condition of HR (hour rate) to optimize battery energy can be consumed."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S45002
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Limbah industri merupakan suatu dampak yang tidak dapa! dielakkan dari sedap kegiatan produksi. Melihat hai tersebut perlu kiranya diusahalcan meande-
metode yang efzkrgf unzulc mengurangi dan memanfaarkan limbah tersebur. Limbah baru baterai dengan kandungan logam berat seperri Mn dan Zn, sangatlah berbahqva bila dibiarkan begiru saja mencemari Iingkungan. Kandungan Iogam yang rernyara cmp tinggi persentasenya, bila dilfhat banyaknya jumlah barerai yang dikonsurnsf masyaralrat Indonesia. Hal ini haruslah dpandang sebagai suatu potensi yang hams dimanfaalkan. Oleh karenanya perlu dilakukan suatu penelitian untuk mencari rnerode alrernatif untulc merecovezy kandungan logam yang lerdapar dalam Iimbah baterai, car dapat dimanfaatlcan lsembafi.
Pada penelitian ini, campuran ele/ctroli! bateraf dilarurkan pada laruran HC!
0.5 M Endapan yang dfhasilkan kemudian dicuci pda beberapa variasi pencucfan, yairu: tanpa, sam kafi, duakali, dan tiga /cali pencucian. Setelah dzperoleh kondfsi pencucian maksfmum, endapan /aiu dilalrukan pengeringan pada beberapa variasi temperatur, yairu: remperatur ruang, 1000 C, 200“C dan 250°C. Sedangkan jiltrat hasil leaching dilakukan presnvitasi lzidroksida dengan menggunalcan tiga metode berbeda.
Pencucian endapan hasil leaching sebanjzak riga kali drperoleh tingkal recovery Iagam Mn dalarn bentuk M1102 !erbesar yairu sebesar 96,36 %. Dimana pengeringan endapan ridak berpengaruh pada lingkat recovery Mn. Sedongkan pada proses' pemisahan ion Iogam yaitu antara ion Mn dan Zn yang terlarur pada jiltrat hasi! leaching, dengan nzenggunakan metode IH dirnanafiltrar diendapkan berrahap yang kemudian dilakukan pencucian dengan HC! 0,4 M dilanjutkan dengan pencucian sebanyak tiga kali. Diperoleh tinglcat separasi unsur rerbesar dalam bemulc logam hidroksida yaitu sebesar 90,65 % Mn dan 60,92 % Zn."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
S41461
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nathanael Eugene Kristantio
"Tidak seperti alat penyimpanan energi lain; contohnya kompresor udara yang langsung mengeluarkan hampir semua kapasitas energinya pada awal pengunaan, atau kapasitor, yang kecepatan laju pelepasan energinya turun sebanding dengan jumlah energi yang tersimpan; sebuah baterai lead-acid memiliki laju pelepasan energi yang relatif tetap stabil dari kapasitas penuh, sampai kapasitasnya hampir habis. Ketika sebuah baterai lead-acid kapasitasnya hampir habis, maka baterai akan mencapai titik deep discharge, Dimana hambatan internalnya akan dengan cepat meningkat, sehingga menghambat laju pelepasan energi dan menimbulkan peningkatan entropi. Namun, semakin sering baterai lead-acid digunakan dalam proses discharge cycle, maka baterai tersebut akan mengalami degradasi, sehingga laju pelepasan energinya akan menjadi terganggu dan mengakibatkan hambatan internal meningkat terlalu awal. Maka dalam penelitian ini, sebuah baterai lead-acid baru dan baterai lead-acid lama diberikan beban yang sama, untuk membandingkan pengeluaran tegangan, arus, dan juga suhu mereka dari kapasitas penuh 100% sampai kapasitas habis, agar kondisi keseluruhan baterai lead-acid lama tersebut dapat dibandingkan dengan baterai lead-acid baru. Hasil penelitian menunjukkan bahwa baterai lead-acid baru kehilangan tegangan dan arus secara lebih linear dibanding lead-acid lama dan tidak sesuai literatur, sehingga mengakibatkan baterai lead-acid baru titik deep discharge­ nya sulit diamati dan mengakibatkan baterai kehilangan energi lebih cepat dibandingkan baterai lead-acid­ lama.

Unlike other energy storage devices; for example an air compressor which immediately releases almost all of its energy capacity at the start of use, or a capacitor, whose energy release rate decreases in proportion to the amount of energy stored; A lead-acid battery has a relatively stable rate of energy release from full capacity, until its capacity is nearly exhausted. When a lead-acid battery's capacity is nearly exhausted, it will reach a state of deep discharge, where its internal resistance will rapidly increase, thereby inhibiting the rate of energy release and causing an increase in entropy. However, as a lead-acid battery experiences more and more discharge cycles, the battery will degrade, so its rate of energy release will be disturbed and cause the internal resistance to increase too early. In this study, a new lead-acid battery and a used lead-acid battery were given the same load to compare their voltage, current and temperature output from 100% full capacity until the capacity was exhausted, so that the overall condition of the used lead-acid battery can be compared to a new lead-acid battery. The research results show that new lead-acid batteries lose current and voltage completely unlike previous observations, in a much more linear fashion compared to used lead-acid batteries. This linear loss causes the new battery to have a much more difficult to observe deep discharge point, and also causes it to lose power faster than the used battery."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Alfatih
"Meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap permasalahan lingkungan mendorong perkembangan teknologi kendaraan listrik yang tidak lagi mengandalkan sumber bahan bakar fosil. Kendaraan sadar lingkungan berbasis tenaga surya menjadi salah satu alternatif dalam mengurangi pemakaian bahan bakar konvensional. Akan tetapi, kendaraan sadar lingkungan berbasis tenaga surya tidak dapat berjalan maksimal ketika kondisi intensitas radiasi rendah saat hujan dan mendung. Maka pada skripsi ini dilakukan perancangan kendaraan sadar lingkungan dengan motor penggerak BLDC 500 watt 48 volt berbasis tenaga surya yang di hybrid dengan menggunakan generator hub dinamo. Generator yang digunakan adalah generator berdaya kecil yang biasa disebut hub dinamo. 2 hub dinamo berdaya 3 watt 6 volt terpasang di kedua bagian hub ban depan kendaraan. Hasilnya didapatkan jarak tempuh karling mode hybrid hub dinamo sejauh 10250 m dan waktu tempuh 34,88 menit. sedangkan karling mode hybrid panel surya sejauh 11450 m dan waktu tempuh 42,5 menit.

Increased public awareness about environmental issues is encouraging the development of electric vehicle technology that no longer rely on fossil fuel sources. Environmentally conscious vehicles based on solar power becomes an alternative to reduce the use of conventional fuels. However, environmentally conscious vehicles based on solar power cannot run maximum when the conditions of the radiation intensity is low when the rain and overcast . So at this skripsi conducted design of environmentally conscious vehicles based on hybrid solar power using a generator. The generator used is small power generator commonly called hub dynamo. 2 hub dynamos, 3 watt 6 volt powered, mounted on both sides of the hub of the front tires of the vehicle. The result, obtianed karling rsquo s hybrid mode with hub dinamo mileage performancce as far as 10.450 m in 34,88 minutes. And for karling rsquo s hybrid mode with PV, obtained distance as far as 11.250 m in 42,5 minutes."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S67762
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Verrell Benedicto Gianbelva
"Baterai adalah sebuah perangkat yang bisa mengubah energi kimia di dalamnya menjadi energi listrik yang bisa digunakan oleh perangkat elektronik. Salah satu jenis dari baterai adalah baterai Ni-MH. Baterai Ni-MH merupakan fokus dari penelitian penulis yang dilakukan dengan melakukan analisis dari karakteristik maupun aplikasi dari baterai Ni-MH. Salah satu fungsi penggunaan baterai Ni-MH adalah sebagai media penyimpanan energi listrik pada mobil hybrid. Selain itu, baterai Ni-MH memiliki suhu operasi ideal pada 25°C. Suhu ruangan yang lebih tinggi dari temperatur tersebut akan mengurangi usia pemakaian baterai. Hal tersebut terjadi pada daerah dengan iklim tropis yang memiliki kelembapan dan temperatur yang lebih tinggi, yaitu dengan temperatur di atas 30°C. Kondisi ini akan menyebabkan usia pakai baterai berkurang hingga menjadi lima tahun saja, berlainan dengan usia pakai baterai pada iklim subtropis yang bisa mencapai sepuluh tahun. Diduga, penyebab dari degradasi tersebut adalah sistem pendingin ruangan yang tidak efektif dalam menyediakan sirkulasi udara dan suhu pada ruangan peletakan baterai. Pada penelitian ini, suhu ruangan yang terukur berada di atas 30°C , tegangan dan kapasitas baterai mengalami degradasi dan terbukti bahwa temperatur mempengaruhi tegangan dan kapasitas baterai.

Battery is a device that can convert the chemical energy it stores into electrical energy that can be used by another electronic device. One of the battery types is Ni-MH battery. This research aims to study what Ni-MH batteries are, their characteristics, and their uses. One example of the use of Ni-MH is the Ni-MH battery as a storage place for electrical energy for a hybrid car. However, this battery ideally operates at 25° C. Room condition of temperature higher than the ideal operation temperature will shorten the battery life. This occurs in tropical area which have high humidity and temperature characteristics above 30°C. This condition causes the electric car battery to only last for five years, in contrast to the subtropical regions that can last for ten years. Allegedly, the cause is the ineffectiveness of the cooling system in providing a suitable operating temperature for the battery. On this research, the measured room temperature is above 30°C and the battery voltage and capacity experience the degradation. It is proven that the temperature affects the voltage and capacity of the battery."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia , 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Didik Sukoco
"Sumber energi terbarukan yang sangat menjanjikan adalah solar cell dan kincir angin karena portabilitas, fleksibilitas yang tinggi dan nilai investasi relatif rendah. Sejauh ini teknologi solar cell memiliki keunggulan karena membutuhkan perawatan sangat minim dan memiliki umur sekitar 20 tahun[27]. Effisiensi diwujudkan dengan kemampuan solar cell mengubah energi matahari menjadi energi listrik. Pada saat ini solar cell mudah didapat dengan kisaran harga US $3/Watt per satuan luas.
Pada kincir angin sumber energi mekanik dari putaran blade akan di konversi ke sumber energi listrik. Meskipun sederhana dalam konsep, tetapi desain turbin dalam perhitungan blade sangat komplek untuk menghasilkan energi yang optimal. Namun kelemahan dari kedua sumber energi terbarukan tersebut adalah tidak menentu ketersediaannya, sedangkan konsumen membutuhkan penyediaan energi yang stabil dengan sustainability 100%. Untuk itu agar sistem energi terbarukan lebih bermanfaat, sistem harus dilengkapi dengan kendali dan management energi listrik yang akan menstabilkan output energi listrik yang dihasilkan.
Diperlukan suatu bank baterai dalam kelangsungan sustainable suplai energi listrik yang dihasilkan. Dalam riset ini, telah merancang bangun suatu kendali energi dengan mengintegrasikan pemodelan matematik sistem baterai. Sistem kendali didukung oleh bank baterai, mikrokontroller dan rangkaian elektronik.
Selanjutnya unjuk kerja sistem dapat ditingkatkan dengan melakukan karakteristik energi yang tersimpan dalam baterai, sehingga energi baterai selalu dapat di monitor. Hal ini memungkinkan sistem selalu dapat mengendalikan energi listrik yang tersedia dalam sistem tersebut.

Renewable energy sources is a very promising that is solar cell and windmill because of it portability, flexibility and value of investment is relative low. Now solar cell technology have an advantage because it require for little maintenance and have lifetime of about 20 years [27]. Efficiency solar cell is realized with it ability to convert solar energy into electrical energy. At currently this solar cell is easy to get with range of price arround U.S. $ 3/Watt per unit area.
At the windmill source of mechanical energy from the blade rotation will be converted into electrical energy source. Although simple in concept, but the design of turbine blade is so complex calculation to generate the optimal energy. But the weakness of both renewable energy sources is uncertain availability, while the consumer requires a stable supply of energy with 100% sustainability. In order to a renewable energy system more useful, the system must be equipped with control and management of electrical energy that will stabilize the output of electrical energy that produced.
It needs a battery bank to keep the sustainable of electrical energy that produced. In this research, has been designing up a control energy by integrating the mathematical modeling of battery systems. Control system supported by battery bank, microcontrollers and electronic circuits.
Furthermore, system performance can be enhanced by the characteristics of the energy stored in batteries, hence the energy of battery always be monitored. It enable the system is always able to control the electrical energy that available in that system.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
T31086
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>