Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 1088 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ngantung, Billy R.
"ABSTRAK
Leon adalah salah satu nama daerah deposit bijih emas PT X. Deposit Leon akan mulai ditambang pada tahun 2001, oleh karena itu perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui karakteristik dan jenis bijih sehingga dapat mengatisipasi kendala dan menentukan proses pengolahan yang paling tepat. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui kondisi leaching yang paling optimum untuk mendapatkan recovery yang maksimum.
Bijih Leon dileaching dengan menggunakan sianida dengan metode Column Leach Test selama 10 hari dengan pH larutan 10-11. Untuk mengetahui kondisi optimum proses digunakan variabel penelitian berupa konsentrasi NaCN (150, 250 dan 350 ppm) laju a liran (2, 6 dan 10 liter/hari), ukuran partikel (<4,75, >4,75-<6,3, >6,3-<12,5, >12,5-<25 dan >25 mm) dan penambahan MP7. Earutan dialirkan ke atas bijih sehingga larutan akan keluar dari ba wah kolom. Setiap hari dililakukan settling konsentrasi NaCN dan pH, serta analisa kadar emas dan air raksanya dengan metode AAS.
Hasil pengeujian menunjukkan kandungan emas pada bijih 3,47% gr/ton dan AuCN 3,18 mg/l dengan rasio AuCN/AuFA 91,56% sehingga bijih Leon termasuk bijih oksida kategori sub grade dan cocok untuk proses heap leaching.
Hasil penelitian menunjukkan ekstraksi maksimum didapatkan pada konsentrasi NaCN 250 ppm dengan laju aliran 10 lt/hari yaitu 89,48%. Ekstraksi maksimum terjadi pada ukuran partikel <4,75 mm sebesar 93,61%. Penambahan Amersep MP-7 berhasil mengendapkan Hg sebesar 20,24% dan tidak berpengaruh terhadap ekstraksi emas.

"
2001
S41525
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Budi Handoyo
"ABSTRAK
Pada saat ini banyak produk-produk barang dan logam dihasilkan dengan memanfaatkan sebagian kecil bahan bekas (skrap) sebagai bahan bakunya. ini diiakukan untuk menekan biaya produksi sehingga mampu bersaing di pasaran tanpa mengurang kreafitas produk yang dihasilkan. Namun ada beberapa produk barang yang dalam pembuatannya memanfaatkan sebagian besar atau bahkan seluruhnya berasal dan bahan bekas sebagai bahan bakunya. Umumnya, jika hal ini dilakukan, kualitas produk dan barang-barang tersebut masih jauh dan yang diharapkan.
Pada penelitian ini dilakukan beberapa upaya untuk meningkatkan kualitas produk terutama peningkatan kemampuan mekanisnya. Obyek penelitian berupa klem tank dan penggantung klem yang merupakan perlengkapan pegang kabel pada tiang-tiang listrik tegangan rendah. Upaya-upaya yang dilakukan adalah dengan melakukan pengendalian komposisi kimia dan perlakuan selain proses peleburan benangsung.
Dari hasil penelitian ini, terjadi peningkatan kemampuan mekanis sebesar 18%
untuk kekuatan tank maksimum (UTS), 38% untuk nilaia regangannya dan 7,2% untuk kekerasannya. Sedangkan untuk kekuatan tank fungsi kenaikan rata-rata sebesar 31%
pada pmduk pengganfung kfem dan 15,4% pada produk krem tank. Peningkatan ini diperoreh hanya dengan melakukan pengendalian komposisi kimia. Selanjutnya, bila diikuti dengan proses perlakuan selama peleburan, maka peningkatan mekanis yang terjadi sebesar 36% untuk UTS dan 114% untuk regangannya, sedangkan peningkatan nilai kekerasannya nanya 5,4%. Pada kekuatan tank fungsi peningkatan rata-rata sebesar 66% pada penggantung klem dan 28% untuk klem tank.

"
1996
S41228
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Budi Wibowo
"Untuk memperoleh suatu produk metalurgi serbuk diperlukan berbagai proses yang saling berkaitan satu sama Iain. Proses-proses tersebut merupakan tahapan-tahapan yang harus dilakukan agar dapat diperoleh bahan dengan bentuk dan sifat yang diinginkan. Salah satu proses yang penting tersebut adalah proses pencampuran (mixing).
Dalam perielitian kali ini dicari kondisi oplimum dari variabef keceparan putar dan wakru puiar, guna mendapatkan efsiensi serta faktor ekonomis dalam proses pencampuran tersebur. Alat yang digunakan adalah alat pencampur serbuk jenis silinder berputar. Sedangkan marerial yang digunakan adalah tembaga denganz alumina sebagai fasa terdispersi.
Hasil dari penelitian ini memunjukkan bahwa gaya elektrostatik dan gaya sentrifugal mempengaruhi waktu pengadukan dan kecepatan putar dari silinder pengaduk terhdap kehomogenan serbuk. Keceparan putar dan lama pengadukan memperlihaikan nilai optimal terhadap kehomogenan serbuk."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
S41222
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
S41619
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Febrian Ripera
"Tailing yang dihasilkan dari PETI (Penambang Liar Tanpa Izin) di sekitar Cikotok diperkirakan masih banyak mengandung mineral berharga karena prosesnya yang kurang sempuma atau masih konvensional. Oleh karena itu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mendapatkan hasil yang lebih baik. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode thiourea leaching untuk mengetahui kadar unsur Au yang masih terdapat dalam hasil tailing. Thiourea leaching adalah proses pelarutan mineral khusus dari bijih atau konsentrat atau pelarutan unsur utama dengan menggunakan reagen thiourea. Proses thiourea leaching mempunyai beberapa keuntungan seperti dampak lingkungan yang rendah, penanganan reagent yang lebih mudah, pemisahan emas dan perak yang baik dan kinetika pelarutan emas yang lebih cepat. Hasil eksperimen di laboratorium yang menggunakan sampel sebanyak 20 gr, 30 gr, 40 gr dan 50 gr mengindikasikan bahwa kadar unsur Au yang didapat dengan pemakaian thiourea sebesar 1 gr tidak jauh berbeda dengan pemakaian 5 gr baik setelah ditambahkannya ferric sulfat, asam sulfat serta penyerapan menggunakan karbon aktif pada kondisi pH 1. Dari hasil proses elektrowinning dihasilkan efisiensi arus yang sangat besar yaitu sekitar 98% baik pada penambahan thiourea 1 gr dan 5 gr. Recovery yang didapat dari hasil penelitian yaitu sebesar 7,12 %."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S41683
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rengga Ade Saputra
"Industri pertambangan dapat secara aktif berkontribusi pada sustainable development dengan mengurangi dampak negatif terhadap degradasi lingkungan, seperti kegagalan peralatan. Penggunaan sianida dalam metode heap leaching untuk ekstraksi emas merupakan salah satu cara untuk memperoleh recovery yang lebih tinggi dan lebih ramah lingkungan dibandingkan penggunaan merkuri. Menggunakan metode risk-based inspection (RBI) sesuai standar API 581 dengan pendekatan semi-kuantitatif, dapat menghitung probability dan consequency dari kegagalan yang akan terjadi pada pipa irigasi heap leaching. Tujuan dari penelitian adalah menentukan rencana inspeksi yang optimal pada pipa irigasi heap leaching dan tingkat risikonya. Inspeksi berbasis risiko dilakukan pada pipa irigasi heap leaching 12 inci yang datanya diperoleh dari hasil pengukuran ketebalan. Penerapan semi-kuantitatif risk-based inspection (RBI) sesuai standar API 581, dapat menentukan rencana jadwal inspeksi yang lebih optimal dan mengurangi tingkat risiko pada peralatan objek penelitian dibandingkan metode inspeksi berbasis waktu. Penelitian yang dilakukan terhadap analisis data hasil inspeksi untuk risk-based inspection (RBI), mendapatkan data yang diambil pada posisi elbow pipa terdapat pengurangan ketebalan dinding pipa sebesar 0,97 mm per tahun yang memiliki nilai Probability of Failure (PoF) sebesar 2 dan Consequence of Failure (CoF) pada tingkat D dengan potensi konsekuensi gangguan bisnis sebesar US$958.506, sehingga menghasilkan tingkat risiko pada posisi 2D atau level medium. Penjadwalan inspeksi ditetapkan berdasarkan tingkat risiko dan sisa umur pakai pipa untuk mencegah tercapainya/terlampauinya target risiko (ketebalan minimum).

The mining industry can actively contribute to sustainable development by reducing negative impacts on environmental degradation, such as equipment failure. For example, using cyanide in the heap leaching method for gold extraction is a way to obtain a higher recovery and is more environmentally friendly than mercury. Furthermore, using the risk-based inspection (RBI) method according to API 581 standard with a semi-quantitative approach, it is possible to calculate the probability and consequence of failure that will occur in heap-leaching irrigation pipes. This research aims to determine the optimal inspection plan for heap-leaching irrigation pipes and their level of risk. A risk-based inspection is carried out on a 12-inch heap leaching irrigation pipe for which the data is obtained from the thickness measurement results. The application of semi-quantitative risk-based inspection (RBI), according to API 581 standard, can determine a more optimal inspection schedule plan and reduce the level of risk on research object equipment compared to time-based inspection methods. Research conducted on data analysis of inspection results for risk-based inspection (RBI), obtained data taken at the pipe elbow position where there is a reduction in pipe wall thickness of 0.97 mm per year which has a Probability of Failure (PoF) value of 2 and Consequence of Failure (CoF) at level D with potential business interruption consequences of US$958,506, resulting in a risk level in 2D or medium level. Therefore, inspection scheduling is determined based on the level of risk and the remaining life of the pipe to prevent achieving/exceeding the risk target (minimum thickness)."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fikri Wahyu Pratama
"Dalam penelitian ini dilakukan pelindian terhadap platina dan emas menggunakan larutan pelindi asam klorida yang ramah lingkungan dari bijih Platina dengan penambahan 1vol H2O2 sebagai agen pengoksidasi. Karakterisasi dilakukan dengan difraksi dan pemendaran sinar x, mikroskop elektron, dan pengujian serapan atom. Proses pelindian dilakukan dengan empat parameter yaitu, waktu, pulp ratio Temperatur, dan waktu. Temperatur memberikan pengaruh pada pelindian sebesar 2.920 untuk platina dan 27.20 untuk emas. Penelitian ini menggunakan metode taguchi untuk optimasi terhadap proses pelindian. Hasil penelitian menunjukkan perolehan kembali sebesar 64,86 untuk platina dan 78,41 untuk perolehan kembali emas.

In this research, the leaching of platinum and gold used acidic chlorid solution with addition of 1vol H2O2 as oxidation agent. In this study, ore and residue of leaching examined with X ray diffraction, X ray Flouresence, Scanning Electron Microscope, and Absorbance Spectometry. Leaching process had four parameter used ie temperature, NaCl concentration, Pulp ratio, and time. This research used taguchi method to optimized leaching process. Temperature gives effect to 2,920 leaching for platinum and 27.20 for gold This research uses taguchi method to optimize leaching process. The results showed a recovery of 64.86 for platinum and 78.41 for gold recovery."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S68203
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Meitreya Taris
"Dalam penelitian ini, dilakukan proses pelindian pada bijih sisa ektraski emas menggunakan larutan asam klorida HCl untuk membentuk ion komplek, serta ditambahkan H2O2 sebagai agen pengoksidasi. Percobaan yang dilakukan menggunakan metode taguchi untuk mengetahui proses optimum pelindian dengan meminimalisir percobaan, dengan parameter yang digunakan antara lain : temperatur, konsentrasi NaCl, rasio masa bijih terhadap volume larutan pelindi dan waktu pelindian. Penelitian ini dilakukan karekterisasi kandungan senyawa dengan X-ray powder diffraction XRD dan kandungan unsur dengan X-ray Flourensence XRF pada bijih dan residu pelindian. Selain itu dilakukan pengamatan morfologi bijih dengan Scanning Elcetron Microscop SEM , serta uji Atomic Absorbance Spectometry AAS pada hasil pelindian untuk mengetahui masa platina dan emas yang larut pada pelindian. Hasil penelitian menunujukan semakin lamanya waktu pelindian meningkatkan nilai rasio S/N, yang dapat diterpretasikan sebagai meningkatnya perolehan kembali. Namun peningkatan yang terjadi tidak signifikan dikarenakan berdasarkan perhitungan efek parameter dengan ANOVA, waktu hanya memiliki efek sekitar 0.67 pada platina dan 0.40 pada emas terhadap pelindian. Hal ini dimungkinkan dekomposisi H2O2 akibat pengaruh Fe yang ikut larut. Oleh karena itu, kandungan Fe dalam percobaan juga diteliti dimana terjadi penurunan kadar saat pelindian. Hasil penelitian in mengahsilkan perolehan kembali tertinggi pada platina dan emas masing-masing 65 dan 78.

In this study, the leaching of platinum and gold from tailing of gold extraction was performed based on the formation of their chloro complexes of acidic chlorid solution with addition of 1vol H2O2 as oxidation agent. This experiment used taguchi method as experiment disign, with parameter used , ie temperature, NaCl concentration, Pulp ratio and leaching time. In this study, ore and residue of leaching examined with X ray powder diffraction XRD and X ray Flouresence XRF to get information what compound and element contain. Furthermore, ore examined with Scanning Elcetron Microscop SEM to get information about morfology and filtrate from leaching examined with Absorbance Atomic Spectometry AAS to get information about mass platina and gold wich dissolve in solution. In result show recovery increase with time of leaching process, because with time increase make longer reaction with ore and lixiviant in process. But the increase not significant, with value of effect parameter very low only 0.67 for platinum and 0.40 for gold. Not signifacant result, posibility in leaching process occur decomposition H2O2 because reaction with Fe wich dissolve in solution. So, Fe contain in ore examined with XRF. In result highest recovery for platinum is 65 dan for gold is 78."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S68199
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Yaasiin Salam
"Logam emas dan platina merupakan logam berharga dengan nilai jual yang sangat tinggi. Cadangan sekaligus produsen platina terbesar terletak pada Afrika Selatan sedangkan produsen terbesar emas dikuasai oleh China. Dengan banyaknya permintaan di dunia maka sangat perlu bagi indonesia untuk bisa mengolah cadadangan mineral yang dimilikinya. Kandungan platina di indonesia tergolong kadar rendah dan deposit sedikit sehingga dibutuhkan metode proses yang efektif dan ekonomis. Salah satu metode yang efektif dan murah adalah dengan pelindian pada bijih menggunakan larutan asam klorida HCl untuk membentuk ion kompleks dengan platina dan emas, serta ditambahkan H2O2 sebagai agen pengoksidasi. Proses pelindian memiliki rasio solid-liquid yang berbeda untuk mengetahui kondisi pelindihan paling optimum. Proses pelindihan menggunakan metode Taguchi guna mereduksi jumlah percobaan agar percobaan menjadi lebih ekonomis dan efesien. Sehingga dihasilkanlah nilai perolehan kembali paling optimum dari emas dan platina secara berurut sebesar 75 dan 65 . Kondisi rasio umpan yang optimum diperoleh pada kondisi 0.1 g/L untuk platina dan 0.15 g/L untuk emas.

Platinum and Gold metal are precious metal which is also categorized as a precious metal. This condition provide economical reason to extract platinum from low grade ore found in IndonesiaThe largest reserves and platinum producers are located in South Africa while the largest producer of gold is controlled by China. With so much demand in the world it is very necessary for Indonesia to bias to process its mineral reserves. The platinum content in Indonesia is low grade and the deposit is small enough to require an effective and economical process method. An effective and inexpensive method is to leach the ore using a solution of hydrochloric acid HCl to form complex ions with platinum and gold, and add H2O2 as an oxidizing agent. The leaching process has different solid liquid ratios to determine the most optimum breaking conditions. The leaching process is using the Taguchi method to reduce the number of experiments to make the experiment become more economical and efficient. This resulted in the most optimum recovery of gold and platinum in the order of 75 and 65 , respectively. The optimum feed ratio condition was obtained under 0.1 g L for platinum and 0.15 g L for gold."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kemi Kharisma
"Pada penelitian ini akan dilihat pengaruh penambahan lelehan KNO3 pada proses pemanggangan bijih kromit Kalimantan dalam lingkungan lelehan KOH, serta pengaruh variasi suhu dan waktu pelindian terhadap hasil ekstraksi kromium. Pengujian XRD, XRF, dan AAS digunakan untuk melihat perubahan pada bijih kromit setelah mengalami pemanggangan dalam llingkungan KOH dan lingkungan KOH dengan tambahan KNO3, dan pelindian menggunakan H2SO4 berdasarkan parameter suhu dan waktu pelindian.
Berdasarkan hasil penelitian, didapat bahwa kandungan kromit pada sampel yang dipanggang dalam lingkungan KOH dengan tambahan KNO3 lebih banyak dibanding dalam lingkungan hanya KOH, sementara itu pada proses pelindian, hasil pelindian kromium meningkat dari pelindian pada suhu 30°C hingga 55°C, akan tetapi menurun pada suhu 80°C, dan ada peningkatan perolehan kadar kromium pada proses pelindian mulai dari 5 menit hingga 15 menit.

The influence of KNO3 addition and leaching parameter to Chromium (III) Oxide Extraction from Borneo chromite ore in KOH environment was investigated. First, Borneo chromite ore was roasted in KOH environment and KOH with addition of KNO3, then leached with sulfuric acid, with variation of temperature and time. XRD, XRF, and AAS test was used to determine the effect of roasting and leaching to chromium extraction.
The result is, the chromium rate of sample roasted with KOH and KNO3 is higher than roasted only with KOH, meanwhile there are some significant rises of chromium extraction when the sample leached at 30°C to 55°C, but decreased when leached at 80°C, and there are some rises of chromium extraction when leached from 5 minutes until 15 minutes.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S60190
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>