Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 166879 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Mohamad Abdul Rozikin
"Indonesia merupakan negara kepulauan yang dikelilingi lautan. Jumlah air laut yang melimpah mah di lndonesia dan dunia, sangat sayang apabila tidak dimanfaatkan. Salah satu aplikasi air laut adalah sebagai media pendingin pada unit kondenser, tetapi perlu kita ingat bahwa air laut mengandung jumlah ion klorida yang cukup tinggi yang dapat menyebabkan korosi termasuk korosi celah. Oleh karena ini harus dicari material altematif yang mempunyai ketahanan korosi celah yang baik, terutama pada temperatur operasi yang cukup tinggi, dan tentunya juga memiliki sifat mekanis dan konduktifitas listrik yang baik.
Baja tahan karat dupleks, yang terdiri dari dua fasa sudah diketahui memiliki sifat mekanis yang baik, di sampi ng konduktilitasnya yang cukup tinggi, selain itu berdasarkan perhitungan secara teorilis ketahan baja ini terhadap korosi celah cukup baik. Dalam penelitian ini digunakan dua baja tahan karat dupleks dengan komposisi yang berbeda, yailu baja tahan karat dupleks SAF 2205 dan SAF 2507.
Untuk mengetahui ketahanan korosi baja tahan karat dupleks, maka dilakukan pengujian potensiosiuik pada tempetatur 30°, 5o°, 10°C dan ccr. Pengujian ini dilakukan untuk mendapat nilai potensial kritis (nipture) cclah kedua baja tahan karat dupleks yang digunakan pada temperatur pengujian.
Dari hasil pengujian yang didapat, nampak bahwa ketahanan korosi baja tahan karat SAF 2507 lebih besar dari SAF 2205 di semua ternpeiatur. Hal ini dapat diamati dari nilai potensial kritis celah dari nilaj potensial mpture oelah SAF 2507 yang lebih bcsar dibanding SAF 2205 dan juga nilai rapat arus korosi SAF 2507 lebih lcecil daripada SAF 2205. Nilai rapat arus korosi ini sebanding dengan laju korosi dan juga korosi celah. Hal ini sesuai dengan perhitungan secara teoritis yang berdasar komposisi kimia material yaitu nilai CCT dan CCP. Dari data yang didapat juga dapat dilihat bahwa kedua material ini dapat diunakan sebagai material kondenser yang menggunakan media pendingin air laut Jawa dan temperatur operasi 37 - 40."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
S41498
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Retnadi Irawan
"Kondenser uap adalah instalasi yang digunakan untuk mengubah uap air menjadi air. Atas pertimbangan teknis dan ekonomis, kondenser uap PLTU Tanjung Priok menggunakan air Iaut sebagai media pendinginnya. Material yang tligunakan harus memililci ketahanan terhadap korosi yang ditimbulkan oleh air laut yang mengandung banyak ion ldorida., jenis korosi yang mungkiftimbul adaiah korosi celah yang biasanya tetjadi pada celah yang tidak dapat dihindari pada disain kondenser uap. Ion ldorida dan temperatur kelja sangat berperan pada terjadinya inisiasi dan propagasi korosi celah pada media air laut.
Baja tahan karat Duplex SAF2205 diduga dapat digunakan sebagai material pada aplikasi tersebut. Untuk mengetahuinya dapat dilakukan pengujian polarisasi, terdapat beberapa parameter pengujian polarisasi yang dapat digunakan untulc mengetahui lcetahanan logam terhadap korosi celah yaitu pofeusial korosi, potensial rupmre, dan porensial proleksi. Apabila potensial ruprure lebih kecil dari porensial korosi logam maka akan terjadi inisiasi lcorosi celah., dan bila polensial korosi lebih besar dari patensial proleksi mal-ta akan teljadi propagasi korosi celah. Pengujian CCT (crevice critical temperatur) dapat digunakan untuk mengetahui lcetahanan material secara relatitf.
Hasil penelitian menunjukan bahwa berdasarkan ketahanan terhadap korosi celah, baja tahan karat Duplex SAF2205 dapat digunakan sebagai material kondenser uap dengan media air laut Jawa daerah Tanjung Priok pada suhu dibawah so°c. Penggunaan pada suhu diatas 50°C dapat dilakukan., akan tetapi tidak dianjurkan lcarena semakin tinggi suhu semakin rentan material terhadap korosi celah."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
S41622
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Arief Rahman Syamuil
"Baja tahan karat 316 L merupakan material yang mempunyai sifat kemampubentukan, kemampulasan, keuletan serta ketahanan terhadap korosi yang baik. Oleh sebab itu, penelitian ini dilakukan untuk dapat mengetahui ketahanan korosi celah pada baja tahan karat 316 L dengan menggunakan beberapa metode yaitu CCT, dan polarisasi linear. Dari hasil penelitian dengan menggunakan CCT, temperatur kritis terjadinya korosi celah pada baja tahan karat 316 L yaitu -11 oC. Pada penelitian ini juga ingin mengetahui pengaruh dari proteksi katodik dengan menggunakan anoda korban magnesium pada baja tahan karat 316 L dengan melakukan perendaman selama 3 dan 5 hari dalam media air laut. Dengan menggunakan metode polarisasi linear diperoleh beberapa parameter salah satunya itu nilai laju korosi dengan perendaman menggunakan proteksi katodik dan tanpa menggunakan proteksi katodik. Hasil penelitian menunjukan bahwa nilai laju korosi dengan menggunakan proteksi lebih baik dibandingkan tanpa menggunakan proteksi katodik yaitu 0,90146 mm/year dan 1,0411 mm/year.

Stainless steel 316 is a material that has good formability, malleability, ductility and corrosion resistance. Therefore, this research was conducted to determine the crevice corrosion resistance of 316 L stainless steel using several methods, CCT and linear polarization. From the results of research using CCT, the critical temperature for crevice corrosion in 316 L stainless steel is -11 oC. In this research also want to know the effect of cathodic protection using a magnesium sacrificial anode on 316 L stainless steel by immersion it for 3 and 5 days in seawater media. By using the linear polarization method, several parameters are obtained, one of which is the corrosion rate by immersion using cathodic protection and without using cathodic protection. The results showed that the corrosion rate using protection was better than without using cathodic protection is 0.90146 mm/year and 1.0411 mm/year."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bambang
"ABSTRAK
Salah satu ancaman yang mengakibatkan kerugian yang aangat besar dalam bidang metalurgi adalah korosi. Korosi juga mengancam industri metalurgi di Indonesia terutama karena dua per tiga wilayah Indonesia terdiri atas lautan sehingga banyak konstruksi logam yang berada dalam lingkungan air laut.
Air laut banyak mengandung ion-ion klorida, suliida dan bromida yang dapat menyebabkan terjadinya korosi pitting yang cukup parah sehingga yang hams diperhatikan saat memilih material untuk aplikasi dalam lingkungan air laut adalah material tersebut harus tahan terhadap korosi pitting. Temperatur operasi juga sangat menentukan tingkat kerusakan yang terjadi karena semakin tinggi temperatur operasi maka maka serangan korosi pitting akan semakin merusak.
Pemrograman ini dilakukan untuk mempercepat mendapatkan nilai potensial pitting, potensial reversible, rapat arus pasif dan laju korosi material tanpa harus melalui tahapan-tahapan prosedur pengujian yang rumit dan memakan waktu lama. Melalui nilai-nilai pemakai dapat menentukan sendiri tingkat ketahanan material terhadap korosi pitting pada temperatur operasi tersebut sehingga dapat memutuskan apakah material tersebut layak digunakan dalam kondisi lingkungan tersebut atau tidak.
Metode yang digunakan dalam membangun model matematis ini adalah metode interpolasi kuadratik Newton, yaitu suatu metode untuk mendapatkan nilai dari sebuah kelompok data dengan satu variabel bebas dengan cara membuat garis lengkung yang menguhubungkan tintik-titik dalam kelompok data tersebut. Metode lain yang digunakan adalah metode regresi linear yang digunakan hanya pada baja duplex SAF 2304.
Dengan memasukkan jenis material, komposisi kimia dan temperatur operasi pada program, maka akan diperoleh potensial lids pitting, potensial reversible, rapat arus pasif, laju korosi dan nilai PRE Pitting Resistance Equivelent) material.
Semua ang dihasilkan berdasarkan data percobaan sangat akurat karena memiliki kesalahan relalif yang sangat kecil terhadap hasil percobaan, yaitu sekitar 0-0,2%. Dengan demikian model matematis ini cukup akurat dalam hal estimasi ketahanan korosi material pada temperatur operasi tertentu dalam lingkungan air laut Jawa."
2000
S41578
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andy Saputra
"Studi ini mempelajari tentang ketahanan korosi dari baja tahan karat duplex 2205 dan baja tahan karat feritik 410S terhadap konsentrasi larutan sodium klorida. Mekanisme korosi yang terjadi disebabkan oleh potensial breakdown Eb dan potensial proteksi Ep yang nilainya didapat selama pengujian polarisasi siklik. Variabel dari penelitian ini adalah konsentrasi dari larutan sodium klorida yang dipersiapkan pada konsentrasi 1 , 2 , 3,5 ,4 ,5 berat masa. Pengujian polarisasi siklik menghasilkan kurva untuk masing - masing material baja tahan karat pada setiap konsentrasi larutan NaCl dimana masing - masing kurva tersebut menunjukan nilai Eb dan Ep secara berurutan.Ketahanan korosi terbaik didapat pada konsentrasi 1 sodium klorida dan ketahanan korosi terburuk didapat pada larutan dengan konsentrasi 3,5 untuk kedua material baja tahan karat 2205 dan baja tahan karat 410S. Korosi sumuran terjadi pada baja tahan karat 410S namun tidak pada baja tahan karat 2205.

Corrosion resistance of duplex stainless steels 2205 type and ferritic stainless steel 410S type were investigated due to the influence of the concentration of sodium chloride solution. The corrosion mechanism was caused by the breakdown potential Eb and protection potential Ep during the cyclic polarization testing. Aqueous sodium chloride solution with concentration of 1 , 2 , 3.5 , 4 , 5 w.t were prepared as the variable of the investigation. The cyclic polarization testing results the curves for both stainless steels in every concentration of NaCl solution which showed potential that indicate the onset of Eb and Ep respectively.The highest corrosion resistance was achieved in 1 sodium chloride solution and the lowest was in 3.5 sodium chloride solution for both 2205 ss and 410S ss. Pitting corrosion occurred in 410S SS but not in 2205 SS."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1993
S41108
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Oggie Prima Dita Putra
"High Strength Low Alloy Steel is highly used in marine environment. Highly aggressive attack from cl- ions plus continuously exposure from oxygen worse its condition. Reheated micro alloyed steel is deformed in 30%, 40% , and 50% rolling deformation, resulting varieties corrosion rate depend on its deformation when it is exposed in chloride environment. Austenite prior grain diameter in its sample also varieties. Effect of strain induced Nb (CN) precipitation also give varieties result on its ferrite grain diameter. Approaching in corrosion rate is from its corrosion thermodynamic especially in free energy theory. Where grain boundaries free energy is high, so if number of grain boundaries increased it is also increasing free energy of sample.
Analysis is in observation effect of grain diameter and number of grain boundaries on its corrosion rate. Knowing that giving varieties increase deformation will decreasing its ferrite and austenite grain diameter. Method that is used to represents marine environment is salt spray method using 3.5% Sodium Chloride. Experiments is held in 48 hours and it is repeat 3 times. Another approach that is using is, approaching in free energy theory where it is connect with its potential after deformation. Corrosion rate results is match with free energy theory, where with the increasing of deformation degree so the corrosion rate will be increase. It is match with its free energy number when the grain size is decrease, number of corrosion potential will show the corrosion resistance it is low."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S41643
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Mega Herawati A.A.N.
"Minyak dan gas adalah salah satu sumber daya alam yang sangat penting saat ini, mengingat kontribusinya untuk memenuhi kebutuhan energi. Untuk memmenuhi permintaan dari kenaikan kebutuhan energi, alat produksi yang lebih canggih, jadi eksplorasi dan pengeboran minyak dan gas dapat dilakukan pada lokasi-lokasi yang memiliki keadaan lebih ekstrem. Umbilical merupakan alat yang digunakan pada industri minyak dan gas sebagai suatu penghubung antara stasiun kontrol platform dan wellhead. Selain itu, umbilical juga dapat digunakan untuk menginjeksi zat kimia ke sumur laut dalam. Baja tahan karat hyperduplex 3207 adalah material baru yang dipercaya memenuhi syarat yang diperlukan untuk aplikasi sebagai umbilical. Akan tetapi, studi lebih jauh terkait ketahanan korosi celah diperlukan mengingat kondisi service yang mengandung banyak ion Cl-dan memiliki temperatur operasi yang tinggi. Pengujian-pengujian yang dilakukan pada penelitian ini, antara lain pengujian polarisasi, EIS, dan weight loss. Pengujian-pengujian tersebut menunjukan ketahanan korosi celah yang baik dari baja tahan karat hyperduplex 3207. Temperatur kritis terjadinya korosi celah pada baja tahan karat hyperduplex 3207 adalah 70°C.

Oil and gas is one of the most crucial natural resources nowadays, considering its contribution to fulfill human's necessity of energy. In order to be able to meet the demand of the increasing necessity of energy, the more advanced production tools are needed, so that explorations and drillings of oil and gas can be done in locations which have more extreme conditions. Umbilical is a tool used in oil and gas industry as a connection between platform control stations and the wellheads. Besides, it can be used to inject chemicals to the subsea wells. 3207 hyperduplex stainless steel is a new material which is believed to meet the requirements for umbilical application. However, the further study of crevice corrosion resistance is needed, due to the service conditions containing much Cl- ions and having high temperature. Several testings, such as polarization, EIS, and weight loss are conducted. They shows a good crevice resistance of 3207 hyperduplex stainless steel. The critical crevice temperature of 3207 hyperduplex stainless steel is 70°C.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S58242
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>