Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 72114 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Varindra Wibisono
"ABSTRAK
Perancangan awal indusrrijasa enameling yang difiryau dari aspek Ieknis ini, memberikan gambaran mengerzai proses produksi enameliug srerilfzer (cookware).
Sterifizer menqnakan salah salu jenis dari peralaran rumah rangga. Adapzrrqfzrngsinya adalah zmtuk meryaga kesterilan dari borol bayi yang biasa dqaergrmakan zmtuk memfusui. Pemakaiannya pada rumah, klinik dan rumah sakit.
Pelapisan sferilizer dengan enameling alum memberikan beberapa keunlungan yang berasal dari sU`a!-s{fat lapisan enamel ilu serzdiri yainr: mampn bertahan pada pemakaian .mlm tfnggi secara komimr, mudah unluk dibersihkan ling/rat /febersihan (higienis) yang baik, mempzmyai dqya tahan dari korosi serra kemampuan de/foratzf yang baik.
Ruang Iinglmp permlisan ini me/rgurai perancangan ini dalam Nga hal pokok yang melipuri: peralatan yang dapergunakan (unit operasi) dan lay-out pabri/casiuya, keseim hangar: neraca massa serla perancangan proses (Ho w-chan) produlyzsinya.
Jenis industri jasa ini membutuhkan peralalan utama yaim dapur pemarzggang (bveiy dan molen, sebailagxa ini didirikarf di Iokasi yang mempmgwai persedian air culmp barqyak arau lerdapat insia/asi air PAM dan areal yang diburzrhlran mencapai 1.300 mz.
Dengan kapasiras prodrrksi yang mencapai 25.600 srerilizer/minggu maka industri ini dapar dilcategorikan sebagai indusrri dengan slcala menengah dengarz /enaga Icerja yang dibutuhkan mencapai 100 orang derzgan lmalyikasi pendidikan yang menengah.

"
2000
S41618
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"[Chitosan memiliki gugus amino dan hidroksil yang diduga reaktif terhadap ion asam sehingga dapat meningkatkan pH lingkungan dan menghambat proses demineralisasi email. Penelitian ini bertujuan menganalisis kelarutan email yang diberi chitosan pada suasana asam serta mekanisme kerja chitosan. Sebelas gigi pascaekstraksi dibagi menjadi kelompok baseline, kelompok kontrol negatif, kelompok perlakuan asam+chitosan, dan kelompok perlakuan chitosan. Hasil penelitian menunjukkan peningkatan pH lingkungan dan penurunan kerusakan permukaan email yang diberi chitosan dalam suasana asam dibanding kelompok kontrol negatif. Chitosan terbukti menghambat proses demineralisasi email in vitro, Chitosan’s amino and hydroxyl groups are assumed to react with acid ions, increase environmental pH level, and thereby interfere enamel demineralization process. This research aims to analyze the enamel surface damage after chitosan application in acidic environment and chitosan’s mechanism of action. Eleven postextraction teeth are categorized as baseline, negative control, acid+chitosan application, and chitosan application group. Results showed that there is an increase in environmental pH level and a decrease in enamel surface damage after chitosan application in acidic environment compared to negative control group. Chitosan is proven to interfere enamel demineralization process in vitro]"
[, Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia], 2015
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Joceline Angela
"Ebi merupakan udang kering berukuran kecil yang dikonsumsi secara keseluruhan. Ebi diduga memiliki kadar kalsium tinggi dan dapat digunakan sebagai bahan untuk meningkatkan proses remineralisasi enamel gigi. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh ebi air laut Metapenaeus sp. dengan berbagai pH basa pada permukaan enamel dengan tujuan remineralisasi, dan analisa hasil menggunakan perubahan permukaan mikrostruktur, tingkat retensi ion kalsium, dan kekerasan mikro permukaan. Pengamatan perubahan permukaan enamel dilakukan dengan larutan ebi 10 dengan tingkat pH 8.0, 9.0, 10.0, dengan durasi 5 menit untuk 26 kali aplikasi. Hasil menunjukkan bahwa terdapat peningkatan retensi ion kalsium, peningkatan kekerasan mikrostruktur dan perbaikan mikro struktur permukaan enamel menurut peningkatan tingkat pH basa. Kesimpulan: Aplikasi larutan ebi air laut Metapenaeus sp. meningkatkan proses remineralisasi enamel gigi.

Ebi is a dried small sized shrimp that consumed as a whole. Ebi assumed to have high calcium level and probably have ability to use as material for increasing remineralization process on tooth enamel. This research aimed to know the effect of sea water ebi Metapenaeus sp. with several alkaline pH level on enamel surface to obtain remineralization, and analyze the result using surface microstructure changes, ion calcium retention level and micro surface hardness. Observation of the enamel surface changes were make upon 10 ebi solution with the pH level 8.0, 9.0, 10.0 respectively, 5 minutes duration for 26 times application. The results showed that there were increase of ion calcium retention, increase of micro surface hardness and enamel surface micro structure restoration according to the increase of alkaline pH level. Conclusion Application of the sea water ebi solution increase the remineraliztation process of enamel surface.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Joy Christy Salim
"Latar belakang: Keberadaan pelikel mengurangi kualitas dan kuantitas pengetsaan enamel, yang mengurangi kuat rekat geser adhesif. Deproteinisasi enamel dengan sodium hipoklorit (NaOCl) sebelum pengetsaan diharapkan meningkatkan kuat rekat geser bahan adhesif. P

Tujuan: membandingkan nilai kuat rekat geser braket yang direkatkan dengan adhesif Unite (UN) and Xihu-BIOM (XB) pada enamel tanpa dan dengan deproteinisasi enamel menggunakan NaOCl 5.25%.

Metode: 52 gigi premolar pertama rahang atas dibagi menjadi 4 kelompok: A1) UN tanpa deproteinisasi; A2) XB tanpa deproteinisasi; B1) UN dengan deproteinisasi; dan B2) XB dengan deproteinisasi. Spesimen direkatkan braket dan diuji menggunakan Universal Testing Machine Shimazu AG-5000.

Hasil: Rerata kuat rekat geser pada kelompok A1 adalah 12.82 + 2.187 MPa, A2 adalah 14.49 + 2.986 MPa, B1 adalah 15.82 + 3.251 MPa, dan B2 adalah 12.56 + 2.726 MPa. Pada uji statististik terdapat perbedaan bermakna rerata kuat rekat geser adhesif UN antara kelompok tanpa dan dengan deproteinisasi. Selain itu terdapat perbedaan bermakna kuat rekat geser kelompok dengan deproteinisasi antara adhesif UN dan XB. Pada semua kelompok adhesif terdapat peningkatan tidak bermakna nilai ARI pada kelompok dengan deproteinisasi.

Kesimpulan: Deproteinisasi enamel dengan NaOCl 5.25% sebelum pengetsaan memberikan peningkatan bermakna kuat rekat geser adhesif Unite.


Background: Pellicle’s protein in enamel surface reduces the quality and quantity of acid etching, therefore it reduces shear bond strength. Enamel deproteinization with sodium hypochlorite (NaOCl) before etching was expected to enhance orthodontic adhesives’ shear bond strength.

Aim: to assess the effect of enamel deproteinization with 5.25% NaOCl before etching on shear bond strength of Unite (UN) and Xihu-BIOM (XB) adhesive.

Methods: Fifty-two maxillary first premolars were divided into four groups: A1) UN without deproteinization; A2) XB without deproteinization; B1) UN with deproteinization; and B2) XB with deproteinization.  Brackets were bonded and mechanical test were performed in Universal Testing Machine.

Results: The mean shear bond strength value for Group A1 was 13.51 + 2.552 MPa, A2 was 14.36 + 2.902, B1 was 16.43 + 2.615 and B2 was 13.05 + 2.348 MPa. There’s significant effect of sodium hypochlorite enamel deproteinization before acid etching on shear bond strength of Unite adhesive. Significant difference on shear bond strength of Xihu-BIOM and Unite adhesive within enamel deproteinization group was observed in this study. Within both adhesive groups, there were non-significant increase on ARI score in deproteinization group.

Conclusion: Enamel deproteinization with 5.25% NaOCl before etching increased shear bond strength of Unite significantly."

Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2017
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Heru Wijayanto
"ABSTRAK
Proses enamelling yang ada di PT. Wijaya Karya Industri Energi adalah proses pelapisan bagian dalam tangki pemanas air dengan lapisan enamel yaitu sejenis lapisan keramik yang bertujuan untuk melindungi tangki dari korosi. Pada proses pelapisan ini, cairan kental enamel yang menempel pada tangki bagian dalam dipanaskan bersama-sama dalam tungku dengan suhu berkisar 780oC hingga 850oC yang bertujuan meleburkan enamel hingga membentuk ikatan yang kuat antara enamel dan besi.
Dengan prinsip konservasi energi, gas buang yang dihasilkan dari pembakaran masih mempunyai energi kalor yang tinggi dan bisa dimanfaatkan kembali sebagai preheating dengan metode Flue Gas Recirculating (FGR). Energi kalor dari gas buang tersebut diinjeksikan kembali ke dalam tungku dan diharapkan akan mengurangi pemakaian bahan bakar gas alam. Tujuan yang ingin dicapai pada tesis ini adalah untuk mendapatkan manfaat dari sejumlah bahan bakar gas alam yang bisa dihemat penggunaannya yang pada akhirnya akan mengurangi biaya produksi khususnya energi yang digunakan.
Sebagai kesimpulannya, metode pengontrol partikel debu yang tepat bila dibandingkan dengan penghematan biaya yang didapatkan adalah cyclone karena nilai NPV-nya lebih besar dari nol dan nilai IRR-nya lebih besar dari MARR yang diasumsikan 6,75%

ABSTRACT
Enamelling process in PT. Wijaya Karya Industri Energi is the process of inside coating of the water heater tank with enamel material that is kind of a ceramic material to prevent the tank from corrosion. At this coating process, a viscous liquid of enamel attach the inside of the tank are fired together in a furnace with the rank of temperatures from 780oC to 850° C that have aims to melt the enamel to produces a strong bond between the enamel and iron.
With the principle of energy conservation, the flue gas that produced from burning still have a high calorific energy and can be used again as preheating with methode named Flue Gas Recirculating (FGR) . This calorific energy will be reinjected into furnace and hoped will reduce the consumption of natural gas. The aim of this thesis is to obtain benefit from amount of natural gas that can be saved and finally will reduce production cost especially natural gas consumption.
As the conclusion, the precise of methode for dust controlling if compared with saving cost is cyclone because its NPV is greater than zero and its IRR is greater than assumed MARR approximately 6,75%."
2016
T44757
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Inggrid Trusty Wiselyana
"Daun sirih mengandung komponen utama yaitu polifenol, yang lebih dikenal dengan nama tanin. Tanin berpengaruh terhadap kekerasan permukaan email gigi. Cara aplikasi pada email adalah dengan topikal gel. Pada penelitian ini digunakan 18 spesimen gigi sapi yang ditanam dalam resin akrilik dan dibagi dalam 3 kelompok, gel ekstrak daun sirih 15%, 25% dan 35% selama 1 bulan, 3 bulan dan 6 bulan. Kekerasan email diukur menggunakan alat uji Shimadzu Microhardness Tester HMV-2. Hasil dianalisis dengan menggunakan Repeated ANOVA dan One Way ANOVA. Terdapat perbedaan yang bermakna pada seluruh kelompok perlakuan (p<0.05). Terdapat peningkatan nilai kekerasan email setelah aplikasi gel ekstrak daun sirih 15% selama 6 bulan.

Betel leaf (Piper betle Linn) contains a main component, known as Tannin. Tannin can affect enamel`s hardness. 18 specimens of bovine teeth were embedded in acrylic resin, divided into 3 groups of gel application betel leaf extract 15%, 25% and 35% for 1 month, 3 months and 6 months. Enamel`s hardness measured by Shimadzu Microhardness Tester HSV-2. Statistical analysis was done by Repeated ANOVA and One Way ANOVA. There was significantly increase (p<0.05) of micro hardness number after 6 months gel application with 15% betel leaf extract. Gel with betel leaf extract can significantly affect the enamel`s hardness."
Depok: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2013
S45396
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jessica
"Larutan kayu manis dapat menjadi obat kumur alternatif, namun kandungan taninnya dapat menyebabkan diskolorasi. Untuk mengetahui pengaruh perendaman dengan larutan kayu manis terhadap perubahan warna email, duabelas gigi premolar direndam dalam larutan kayu manis konsentrasi 4% dan 12,5% (masing-masing n=6) selama 60 menit, 120 menit, dan 180 menit. Terdapat peningkatan perubahan warna seiring lama perendaman dan besarnya konsentrasi. Seluruh sampel menunjukkan perubahan warna yang tidak dapat diterima secara klinis (ΔE>3,5). Uji antar kelompok waktu menunjukkan perubahan bermakna (p<0,05) sedangkan antar konsentrasi perubahannya tidak bermakna (p>0,05). Larutan kayu manis menyebabkan perubahan warna email yang tidak dapat diterima secara klinis.

Cinnamon solution can be used as an alternative mouthwash. However, its tannin can cause discoloration. To identify the effect of cinnamon solution immersion to color change of tooth enamel, twelve premolar teeth were immersed in 4% and 12% cinnamon solution concentration (each n=6) for 60 minutes, 120 minutes, and 180 minutes. There were higher changes at longer time of immersion and bigger concentration. All samples showed clinically unacceptable color changes result (ΔE>3,5). Test between time groups showed significant changes (p<0,05) and no significant changes between concentration groups (p>0,05). Cinnamon solution can cause a clinically unacceptable color changes to tooth enamel.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2012
S45139
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ariana Maulina Putri
"Resin komposit merupakan material tumpat yang sensitif dan membutuhkan area kerja yang kering. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek kontaminasi saliva dan darah setelah bonding terhadap kekuatan ikat geser resin komposit dengan email dan membandingkan beberapa metode pembersihan kontaminan. 25 spesimen gigi premolar dibagi ke dalam 5 kelompok berdasarkan tipe kontaminasi dan metode pembersihan kontaminan. Kelompok kontrol menunjukkan rerata kekuatan ikat tertinggi dan rerata nilai paling rendah terdapat pada kelompok kontaminasi darah-alkohol. Terdapat perbedaan bermakna antara kelompok kontrol dengan kelompok kontaminasi saliva dan darah. Dapat disimpulkan, kontaminasi saliva dan darah setelah bonding menurunkan kekuatan ikat geser resin komposit dengan email.

Composite resin is sensitive material that needs dry operative area. This study aimed to determine the effect of saliva and blood contamination after bonding on shear bond strength of composite resin to enamel and to compare several cleansing methods. 25 samples of human premolars were divided into 5 groups based on type of contamination and cleansing procedures. The highest bond strength was seen in control group, while group blood-alcohol showed the lowest bond strength. Significant differences were seen between control group, compared to contamination groups. In conclusion, contamination of saliva and blood after bonding decreased the shear bond strength of composite resin to enamel."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2015
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ayu Salvionita Armadi,author
"[ABSTRAK
Resin komposit merupakan bahan restorasi direk dengan teknik aplikasi yang sangat sensitif. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efek kontaminansi saliva dan darah setelah etsa terhadap kekuatan ikat geser antara resin komposit dan email. Dua puluh lima spesimen email (n=25) secara acak dibagi dalam lima kelompok berdasarkan bahan kontaminasi dan metode pembersihan kontaminan. Hasil penelitian menunjukkan nilai rerata kekuatan ikat geser tertinggi adalah kelompok kontrol, sedangkan yang terendah adalah kelompok kontaminasi darah dengan etsa ulang. Antara kelompok kontrol dengan kelompok kontaminasi terdapat perbedaan yang signifikan. Sebagai kesimpulan, kontaminasi saliva dan darah menyebabkan penurunan kekuatan ikat geser antara resin komposit dan email;Composite resin is a direct restorative material with highly sensitive application technique.
ABSTRACT
This study aimed to analyze the effect of saliva and blood contamination after etching procedure to shear bond strength between composite resin and enamel. Twenty five samples of enamel (n=25) were randomly divided into five group based on contamination agent and decontamination procedures. The result showed the mean value of shear bond strength was highest on control group and the lowest on blood contamination group with re-etching procedure. Between control group and contamination group were significantly different. In conclusion, saliva and blood contamination can decrease shear bond strength between composite resin and enamel, Composite resin is a direct restorative material with highly sensitive application technique. This study aimed to analyze the effect of saliva and blood contamination after etching procedure to shear bond strength between composite resin and enamel. Twenty five samples of enamel (n=25) were randomly divided into five group based on contamination agent and decontamination procedures. The result showed the mean value of shear bond strength was highest on control group and the lowest on blood contamination group with re-etching procedure. Between control group and contamination group were significantly different. In conclusion, saliva and blood contamination can decrease shear bond strength between composite resin and enamel]"
Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2015
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>