Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 67452 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
04 Suh s-1
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Adrian Lemuil
"Baja Karbon merupakan logam yang paling banyak digunakan dalam segala bidang, termasuk dalam bidang industri otomotif. Pada saat ini, dimana industri otomotif di Indonesia sedang berkembang, penggunaan material baja dengan kualitas yang baik sangat dibutuhkan. Karbon merupakan unsur pengeras besi yang efektif dan murah, oleh karena itu umumnya sebagian besar baja komersial mengandung karbon dengan sedikit unsur paduan. Baja karbon merupakan bahan dasar pembuatan rangka-rangka mesin yang mana juga sebagai bahan dasar pembuatan Pin Spring untuk kendaraan niaga dengan menggunakan baja karbon standart JIS S 45 C atau standart AISI 1045. Pin Spring adalah pin yang digunakan untuk menahan spring dari gaya dinamis maupun statis akibat pemakaiannya di jalan ataupun untuk menahan beban yang berat yang diberikan serta meredam tegangan kejut yang terjadi. Jadi dalam hal ini, pin spring tersebut harus mempunyai kekuatan ketangguhan yang baik di dalamnya (core) sedangkan pada permukaannya harus mempunyai ketahanan aus yang tinggi. Pada produk pin spring sekarang ini, mempunyai kualitas yang masih dibawah standart yang diinginkan. Hal ini terjadi karena proses perlakuan panas pengerasan yang telah dilakukan tidak mendapatkan hasil yang sesuai dengan yang diinginkan. Dalam penelitian ini dilakukan proses perlakuan panas pengerasan terhadap baja karbon JIS S 45 C atau AISI 1045 untuk meningkatkan kualitasnya sesuai dengan standart yang telah ditentukan dengan variasi temperatur dan waktu temper serta media quench oli. Diperoleh adanya temperatur temper dan waktu temper yang sesuai untuk kualitas yang diinginkan. Juga diperoleh perubahan struktur mikro pada tiap-tiap variabel yang sesuai dengan standart yang diinginkan."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
S41989
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ichlas Wahid
"Perlakuan Panas adalah suatu kombinasi operasi pemanasan dan pendinginan terhadap logam atau paduannya, dalam keadaan padat dengan selang waktu penahanan tertentu, dimana perlakuan panas ini diberikan pada logam atau paduannya untuk memperoleh sifat-sifat tertentu. Prosesdur proses perlakuan panas berbeda beda tergantung dari tujuan dari pemberian perlakuan panas itu sendiri, yang biasanya mengacu pada sifat-sifat mekanik dari material bendakerja.
Dalam penelitian ini yang ingin diketahui adalah pegaruh proses perlakuan panas terhadap sifat mekanik yang ada, dan perubahan struktur mikro yang terjadi, proses perlakuan panas yang dilakukan adalah Annealing, Hardening,dan Tempering dengan perlakuan khusus, dilakukan terhadap benda kerja awal baja karbon menegah ( 0,45 % C ) atau baja 1045, dan selajutnya dilakukan penijauan mekanik, tank, kekerasan Rockwel, kekerasan Mikro Vickers, Struktur mikro dengan mikroskop optik dan peninjauan retak akibat uji tank dengan SEM.
Hasil penelitian dapat di simpulkan bahwa harga tegangan tarik tertinggi dicapai oleh spesimen proses Hardening dan tegangan ter rendah di capai oleh spesimen proses Tempering dan harga regangan tertinggi di capai spesimen proses Annealing, Harga kekerasan rockwell tertinggi di peroleh spesimen proses Hardening dan kekerasan terrendah dicapai spesimen proses Tempering demikian pula pada peninjauan kekerasan mikro Vickers. Perubahan Struktur mikro yang terjadi pada penelitian ini sepesimen awal mempunyai struktur mikro ferit dan pearlit, setelah dilakukan proses annealing didapat fern + peariit dan setelah dilakukan proses Hardening struktur mikro martensit + austenit, pada proses tempering struktur mikronya kembaii pada struktur awal ferit + pearlit, hal ini sebabkan temperatur tempemya dilakukan pada temperatur 850°C."
Depok: Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indrasari
"Untuk mendapatkan umur pakai yang panjang pada mould and die pengerjaan panas, maka yang pertama harus diperhatikan adalah kondisi operasi dari baja yang akan digunakan. Kendala yang sering dihadapi pada baja untuk pengerjaan panas Sehubungan dengan pengaruhnya terhadap umur pakai baja diantaranya adalah aus, retak dan rapuh panas. Saat ini kekurangan tersebut hanya dapat di antisipasi dengan cara meningkatkan kekerasan dan ketangguhan baja. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut maka dilakukan moditikasi komposisi kimia dan struktur mikro baja melalui suatu periakuan panas tertentu agar diperoleh sifat-sifat seperti di atas. Dengan kondisi proses yang tepat, maka dapat dihindari terjadinya retak akibat distorsi dan akibat pemanasan saat operasi, sehingga akan memperpanjang umur pakai. Baja DH-31 merupakan ekivaien dari AISI H-13 atau JIS SKD-61 moditikasi dengan 3.0 % unsur Mo, baja ini diproyeksikan untuk memiliki sifat ketangguhan tinggi meIaIui proses high impact value heat treatment (HIT) sebagai upaya peningkatan Icualitas baja DHA-1 yang sebelumnya biasa digunakan untuk bahan cetakan Iogam berukuran besar melalui metode pendinginan konvensional. Proses peningkatan ketangguhan dalam hal ini harga impak dilakukan dengan memberikan proses perlakuan panas melalui metode marlemperlng Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan kondisi perlakuan panas optimum dengan memvariasikan temperatur austenisasi 1010°C, 1030°C dan 1050°C dengan waktu tahan 45 menit dalam dapur jenis "Pit". Sebagai bahan perbandingan di sini juga dilakukan proses full harden dengan media pendinginan udara dan oli 80°C, sedangkan untuk proses marlempering media yang dipakai untuk menyamakan temperatur sampel uji adalah oli 200°C yang diagitasi, di mana sampei uji dicelup selama 3-5 detik kemudian dilanjutkan pendinginan udara. Variasi temperatur temper ganda dilakukan pada 580°C, 610°C dan 640°C (waktu tahan 1 jam). Berdasarkan variabel yang ada, diperoleh karakteristik hasil proses pengerasan optimal untuk HIT pada temperatur austenisasi 1050"C. Hal ini didukung oleh data hasii pengujian yang terdiri dari (i) uji kekerasan menggunakan digital hardness tester dengan metode Rockwell, (ii) uji impak menggunakan mesin mark "FRANK" dengan metode Charpy (beban ayun 30OJ) pada suhu kamar 28°C, (ii) uji tarik menggunakan mesin merk "GALDABINI" dengan metode tensile load (beban tarik > 2000kg) dan (iv) uji aus memakai mesin mem "OGOSHI" dengan metode abrasi menggunakan jarak Iuncur (JL:200m), beban (P1:6,32kg, P2:12,64kg dan P3:18,96kg) dengan kecepatan Iuncur (v1:0,94m/s, v2:2,38m/s, v3:3,62m/s) serta uji struktur mikro menggunakan mikroskop optik dengan etsa nital 7%. Adapun hasil optimal yang dicapai adalah kekerasan permukaan 5BHRc dengan harga impak 3.34kgfm/cm² dan kekuatan tarik 196kg/mm serta Iaju keausan yang cukup rendah (w:0.0028mm³ untuk v3:3,62m/s dan P3:18.96kg serta JL:200m). Seoara kuantitatif dapat disimpulkan bahwa harga ketangguhan dari proses HIT mengalami kenaikan 11% dibanding hasil full harden dengan pendingin udara (57HRc dan 3,01kgfm/cm²) dan 17% untuk full harden dengan pendingin oli 80°C (59HRc dan 2,85kgfm/cm²). Dengan metoda martempering, distorsi pada baja dapat dihindari sehingga mengeliminasi kemungkinan timbulnya retak khususnya untuk benda kerja yang memiliki kompleksitas bentuk, hal ini sesuai dengan aplikasi nantinya dalam industri."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
T3203
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Staying power toward corrosion on leaf spring steel of 4 wheel car with 1000 kg heavy, that done nitriding process with discreet plasma fabricated by BATAN were carried out. Some samples were done nitriding process at temperature 250 oC for 240 minutes...."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Bondan Tiara Sofyan
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1995
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Bambang Suharno
"Proses pembersihan logam (metal cleaning) yang umum dilakukan biasanya menggunakan larutan dari jenis pelarut terklorinasi. Pelarut dari turunan senyawa yang mengandung klor atau senyawa halogen ini memiliki sifat yang dapat merusak lapisan ozon. Jenis pelarut lain yang memiliki sifat daya bersih yang baik dan tidak merusak lapisan ozon adalah pelarut berbasis hidrokarbon dan mengandung senyawa terpene, salah satu jenis dari pelarut ini adalah pelarut organik Non-ODS tipe D-721.
Penelitian ini akan menyelidiki dan menguji pengaruh pelarut organik tipe D-721. terhadap baja karbon rendah dan tembaga dengan memperhatikan struktur mikro dari bahan tersebut sebelum dan sesudah pengujian, perubahan berat, serta mengamati kekasaran permukaaan akibat proses pengikisan yang mungkin terjadi selama waktu pencelupan 1, 2, dan 3 jam yang dilakukan pada temperatur ruang tanpa proses pengadukan.
Berdasarkan penelitian ini, hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa pada proses pembersihan logam dengan cara mencelupkan baja karbon JIS G-3141 dan tembaga JIS Cu-7204 ke dalam pelarut tipe D-721 dengan waktu celup 1, 2, dan 3 jam tidak terjadi proses pengikisan karena tidak dihasilkan perubahan berat sampel serta tidak berubahnya struktur mikro sebelum maupun sesudah pencelupan, dan dapat dikatakan bahwa pelarut yang digunakan dalam proses pembersihan ini yaitu pelarut tipe D-721 tidak reaktif atau tidak bereaksi terhadap baja karbon JIS G-3141 dan tembaga Cu-7204."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Harjanto
Depok: Fakultas Teknik. Universitas Indonesia, 1995
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1992
S40885
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>