Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 174261 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Meitri Restiadi
"Korosi merupakan suatu proses degradasi material yang menyebabkan material tersebut tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya. Upaya-upaya pencegahan dari serangan korosi yang menyerang logam antara laln sistem proteksi kafodlk dengan fnenggunakan arus tanding. Arus yang dibutuhkan untuk proteksi sfstern ini berasal dari sumber arus searah yang mengubah arus bolak-balik menjadi arus searah.
Sumber arus searah pada sistem proteksi katodik dengan arus tanding merupakan komponen utama yang menjamin tersedianya arus proteksi yang dialirkan melalui anoda menuju katoda. Oleh karena itu maka dilakukan perancangan sumber arus searah dimana saat ini sumber arus searah unmk proteksi katodik tidak diproduksi di dalam negeri. Perancangan didasarkan atas sumber arus searah yang diproduksi di luar negeri afirnana pada sumber ams searah terdapat rangkaian serta rnodul-modal yang berbeda jhngslnya seperti power supply, driven controller; limiter dan utama.
Kemudian sumber arus search tersebut afiuji pada sisrernproteksf pipa baga yang dtredam di air laut dengan anoda scrap baja selama 120 jam. Dan selarna pengujfan dtlalmkan pengukuran beda potensial antara katoda dan elekrroda/anoda standar Ch/C$uS0_¢ serta didqpatkan hasil besarnya beda potensiaf tersebur berkisar antara -Q86 hingga -Q9 V dimana perbedaan porensla! ini memenuhi kriteria proreksl yang ditetapkan dalarn MCE srandar. Selafn lm difakukan pula perhitungan konsums! anoda scrap baja per tahun dengan dfdqoatkan hasil sebesar Q9 kg/54. year dan basil fn! memenuhi krlteria yang ditetqplran. Sehingga unfair kondlsf selama pengujian, sumber arus search yang dibuar dapar dqnakai dan sesuai dengan sumber arus searah unrukprotelrsl katodflr slstem arus randing."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
S41991
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Saladin Harun
"Sistem pipa bawah laut merupakan sarana transportasi yang sangat penting terutama untuk menyalurkan minyak dan gas bumi dari sumbernya ke tempat pengolahan. Akibat dari kondisi topografi dasar laut yang tidak teratur, suatu offshore pipeline bisa saja terbentang bebas atau mengalami free span. Salah satu aspek penting dalam perancangan offshore pipeline adalah analisa rentangan bebas (free span analysis).
Pada pengerjaan skripsi kali ini perhitungan free span dinamik pada pipa bawah laut yang dilakukan dengan menggunakan perhitungan berdasarkan Boyun Guo dan panjang span statik berdasarkan ASME B31.8 untuk pipa gas 14 inchi pada Oyong Project milik Santos Pty Ltd dan juga menggunakan program CFD yaitu program EFD Lab. Program tersebut akan digunakan untuk mensimulasikan kondisi aliran disekitar pipa bawah laut tersebut dan fenomena vortex shedding yang terjadi dan nantinya hasil dari program tersebut akan digunakan untuk dijadikan perbandingan perhitungan dari literatur yang telah dilakukan.

Subsea pipeline system is a means of transportation which is very important especially for delivering oil and gas from the source to the processing. As a result of the condition of the seabed topography is not smooth, an offshore pipeline could go free or have free span. One important aspect in the design of offshore pipeline analysis is free span analysis.
At the time this final project is processing calculations on the dynamic free span pipeline under the sea by using a calculation based on offshore pipeline Boyun Guo and static based on the length of span ASME B31.8 for 14 inches gas pipeline on the property of Santos Oyong Project Pty Ltd and also using the CFD program (EFD Lab). The program will be used to simulate flow conditions around the pipe under the sea and the vortex shedding phenomenon which occurs later and the results of the program will be used for the calculation of comparative literature that has been done.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
S51007
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Abdul Wahid Al Adami S.
"Eksplorasi minyak lepas pantai (off shore) membutuhkan jaringan instalasi pipa bawah laut yang disebut Pipe Line System. Kontur permukaan dasar laut yang tidak teratur menyebabkan pipa terbentang bebas (tanpa mengalami kontak antara pipa dan dasar laut) atau mengalami free span. Salah satu aspek penting dalam perancangan offshore pipeline adalah analisa rentangan bebas (free span analysis) dan analisis VIV (Vortex Induced Vibration) akibat pelepasan vortek shedding pada aliran fluida yang melewati pipa.
Studi ini fokus pada interaksi frekuensi alami akibat free spanning dan kaitannya dengan VIV yang jika tidak disesuaikan akan mengakibatkan resonansi dan menyebabkan kegagalan struktur. Tugas ini mengambil studi kasus pada konstruksi - Oyong Project - milik Santos Pty Ltd.
Analisis dan kalkulasi yang digunakan untuk menghitung free spanning adalah menggunakan rule DNV RP F105 dan simulasi vortex shedding pada system instalasi menggunakan program CFD yaitu program EFDLab yang pada akhirnya dapat dianalisis panjang free span yang aman dan optimum dalam project ini.

Oil and gas exploration needs installation of piping system that so called pipeline system. Seabed contour that randomly not such a plane makes piping system to be freely hanged on several parts, this case called free spanning. One of the most important aspect in piping design is determine and analyse the free spanning on the pipeline and the relation with vortex shedding (VIV: Vortex Induced Vibration) caused by the fluids flow around the pipeline.
This Study focused on the interaction and relation between free spanning with VIV that if not well analyzed causes fail in construction and structure. This Final Project takes study case in 'Oyong Project' by Santos Pty Ltd as data source.
The analysis of Free Spanning uses DNV RP F105 Rule, and the Simulation Uses CFD program, EFD Lab to simulate Vortex Shedding around the pipe line which finally could get the final result in safe and optimum installation of the pipeline.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
S51008
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sonny Dwi Septianto
"Perhitungan optimasi digunakan sebagai data dasar dalam analisis keekonomian, untuk memberikan gambaran seluruh biaya selama investasi. Dan juga manfaat yang diperoleh selama investasi, pajak dan tingkat pengembalian, baik tingkat pengembalian internal IRR maupun tingkat pengembalian minimum MARR. Kemudian ditutup dengan perbandingan manfaat terhadap biaya B/C, sebagai kesimpulan layak atau tidaknya proyek tersebut dikerjakan.

Optimization calculations are used as basic data in economic analysis, to presents of all costs for investment. And also the benefits for investment, and tax returns, whether internal rate of return IRR and on a minimum rate of return MARR. Then closed with a benefit cost ratio B / C, as a conclusion whether this project is feasible."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S1347
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Naufal Al Anshori
"Pelabuhan Gresik memiliki infrastruktur yang semakin berkembang dengan pemanfaatan Kawasan Ekonomi Kreatif (KEK) di daerah ini membuat jalur transportasi laut sangat ramai. Salah satu infrastruktur yang ada yaitu utilitas bawah laut, dimana pipa bawah laut merupakan utilitas yang penting di pelabuhan, kegunaannya adalah untuk mengalirkan fluida seperti minyak, gas bahkan limbah. Karena padatnya aktivitas jalur pelayaran di Pelabuhan Gresik menyebabkan kerusakan pipa bawah laut, seperti kegiatan melabuhkan jangkar yang sembarangan. Minimnya informasi terkait keberadaan pipa mengakibatkan jangkar tersangkut pipa sehingga dapat menyebabkan kebocoran/kerusakan bahkan ledakan pada pipa tersebut. Maka dari itu pipa-pipa tersebut perlu dipetakan agar memberikan informasi keberadaan pipa bawah laut kepada pengguna jalur pelayaran laut menggunakan metode magnetik, karena pipa berbahan logam sensitif terhadap magnet. Untuk memperkuat analisis juga digunakan data pendukung yaitu citra side scan sonar untuk mengetahui posisi dan keadaan pipa pada perairan Gresik. Hasil pengolahan data magnetik menunjukkan kehadiran objek berupa jalur pipa dengan nilai anomali magnet tinggi berkisar pada 0.3 nT – 4.2 nT. Jalur pipa tersebut terbentang dari arah Utara sampai Selatan pada daerah penelitian. Analisis dengan data citra sonar dan PLI memberikan informasi berupa letak keberadaan pipa yang berada di atas permukaan bawah laut dengan kedalaman antara 12 - 14 meter dari permukaan laut. Keberadaan pipa tidak mempengaruhi tingkat keamanan lalu lintas pelayaran selama pelayar mematuhi peraturan yang berlaku yaitu Peraturan Pemerintah Nomor 6 tahun 2020 tentang Bangunan dan Instalasi di Laut pasal 27 ayat 3a.

Gresik Port has a growing infrastructure with the use of Kawasan Ekonomi Kreatif (KEK) in this area making sea transportation very busy. One of the existing infrastructures is underwater utilities, where subsea pipelines are an essential utility in ports. They drain fluids such as oil, gas, and even waste. The dense activity of shipping lanes at Gresik Port causes damage to underwater pipes, such as careless anchoring activities. The lack of information regarding the pipe's existence causes the anchor to get caught in the pipe so that it can cause leakage/damage and even an explosion in the pipe. Therefore, these pipes need to be mapped to provide information on the existence of subsea pipelines to sea shipping lane users using the magnetic method, because metal pipes are sensitive to magnetism. To strengthen the analysis, supporting data is also used, namely side scan sonar images to determine the position and condition of the pipe in Gresik waters. The results of magnetic data processing indicate the presence of objects in the form of pipelines with high magnetic anomaly values ranging from 0.3 nT - 4.2 nT. The pipeline stretches from North to South in the study area. Analysis with sonar and PLI image data provides information in the form of the location of the pipe which is above the subsea surface with a depth of 12 meters -14 meters above sea level. The existence of the pipeline does not affect the safety level of shipping traffic as long as the sailor complies with the applicable regulations, namely Government Regulation Number 6 of 2020 concerning Buildings and Installations at Sea Article 27 paragraph 3a."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dinda Luthfiyah
"Ramainya lalu lintas pelayaran di perairan Teluk Jakarta akibat keberadaan Pelabuhan Maura Angke dan Pelabuhan Muara Baru menyebabkan tingginya resiko kecelakaan laut di daerah tersebut. Salah satu kecelakaan laut yang mungkin terjadi adalah kebocoran pipa bawah laut akibat jangkar kapal. Kurangnya pengetahuan para pelaut akan posisi pipa tersebut merupakan penyebab umum dari kecelakaan laut tersebut. Selain itu, pipa bawah laut juga sering kali dibangun tanpa adanya kerja sama antar perusahaan pemilik dengan lembaga pemerintahan terkait sehingga letaknya tidak terpetakan dengan baik dalam Peta Laut Indonesia. Maka dari itu, diperlukan pemetaan jalur pipa bawah laut yang lebih lanjut menggunakan metode geofisika seperti metode magnetik. Metode ini dipilih karena selain dapat mengidentifikasi struktur geologi dasar laut juga dapat mendeteksi objek-objek seperti jaringan pipa, kabel optik, dan persenjataan yang terkubur di bawah laut. Data magnetik yang diolah dalam penelitian ini merupakan data sekunder dari Pusat Hidro-Oseanografi TNI AL (PUSHIDROSAL) yang diakuisisi pada tanggal 6 dan 7 September 2021 dengan instrumen Geometrics G-882 Marine Magnetometer pada 46 lintasan. Selain itu, digunakan pula data pendukung yaitu data batimetri dan Peta Laut Indonesia (PLI) no. 86A tahun 2018. Pengolahan data magnetik dilakukan dengan menerapkan koreksi IGRF, transformasi reduce to pole, dan analytic signal. Sedangkan, PLI diolah dengan melakukan digitasi peta kontur batimetri. Dilakukan pula pemodelan 2D dari data magnetik dengan melakukan pemotongan pada 4 titik di peta hasil analytic signal. Melalui hasil pengolahan dan pemodelan 2D, diketahui bahwa terdapat sebuah pipa bawah laut yang terletak serong dari arah Barat Laut hingga Tenggara dengan besar anomali magnetik 2 – 5,6 nT. Kedalaman pipa ini ditentukan dengan data kontur batimetri dan peraturan yang berlaku yaitu diasumsikan sebesar 9 – 11 meter. Di sekitar pipa juga terdapat anomali lain yang berasal dari kabel dan objek yang belum teridentifikasi. Analisis hasil pengolahan dengan peraturan pelayaran yang ada menghasilkan langkah mitigasi keselamatan pelayaran di sekitar pipa, antara lain, kegiatan pelayaran harus mengacu pada PLI serta dalam lego jangkar kapal lebih baik dilakukan di lokasi yang berjarak lebih dari 500 meter dari letak instalasi atau pipa laut.

The heavy shipping traffic in the waters of Jakarta Bay due to the presence of Maura Angke Port and Maura Baru Port causes a high risk of marine accidents in the area. One of the marine accidents that may occur is a leak of a submarine pipe due to a ship's anchor. The seafarers' lack of knowledge of the position of the pipeline is a common cause of these marine accidents. In addition to that, submarine pipelines are also often built without cooperation between the owner company and the relevant government institutions so that their location is not well mapped in the Indonesian Marine Map. Therefore, further mapping of submarine pipelines using geophysical methods such as magnetic methods is required. This method was chosen because apart from being able to identify the geological structure of the seabed, it can also detect objects such as pipelines, optical cables, and weapons buried under the sea. The magnetic data used in this study is secondary data from the Indonesian Navy's Hydro-Oceanography Center (PUSHIDROSAL), which was acquired on 6 and 7 September 2021 with the Geometrics G-882 Marine Magnetometer instrument on 46 tracks. In addition, supporting data such as bathymetry data and the Indonesian Marine Map (PLI) no. 86A 2018 are used. Magnetic data processing is carried out by applying IGRF correction, reduce to pole transformation, and analytic signal. Meanwhile, PLI is processed by digitizing bathymetric contour maps. 2D modeling of magnetic data was also carried out by cutting 4 points on the map resulting from the analytic signal. Through the results of processing and 2D modeling, it is known that an underwater pipe is located obliquely from the Northwest to the Southeast with a magnetic anomaly of 2 – 5.6 nT. The depth of this pipe is determined by bathymetric contour data, and the applicable regulations are assumed to be 9 – 11 meters. Around the pipe, there are other anomalies originating from cables and objects that have not been identified. The analysis of the processing results with existing shipping regulations results in mitigating steps for shipping safety around the pipeline; shipping activities must refer to PLI, and it is better to do ship anchorage at a location that is more than 500 meters from the installation or marine pipeline."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1998
04 Dha p
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Soegiono
Surabaya: Airlangga University Press, 2007
621.867 2 SOE p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Marta Nurjaya
"Pada sistem transmisi gas melalui pipa yang ditanam dalam tanah, seringkali pipa-pipa yang digunakan mengalami kebocoran ataupun kerusakan lainnya yang diakibatkan oleh korosi. Penyebab utama korosi yang menyerang pipa-pipa gas tersebut adalah lingkungan tempat pipa tersebut ditanam. Salah satu metode pencegahan yang dapat dilakukan pada pipa adalah dengan sistem proteksi halodik metode arus landing. Metode proteksi katedik arus landing ini diperlukan penelitian dan perancangan yang lebih mendalam terutama mengenai kondisi lingkungan tempat pipa gas tersebut ditanam."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
S47924
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Danang Indrasworo
"Kegiatan eksplorasi yang dilakukan oleh industri perminyakan dan gas memerlukan sarana atau infrastruktur yang menunjang dimana dibutuhkan proses perawatan (maintenance) untuk menjaga nilai investasi. Perawatan pipa merupakan hal terpenting dalam menunjang kelancaran dalam pengiriman atau transportasi baik minyak mentah ataupun gas. Dalam proses transportasi melalui pipa umumnya timbul permasalahan korosi. Penelitian dilakukan untuk merancang metode arus tanding dengan menghitung kebutuhan arus proteksi, atenuasi serta jarak proteksi dan juga melakukan perbandingan literature dalam peraneangan metode arus tanding pada jaringan pipa gas dari petani ke Duri sepanjang 21,4 km dengan diameter pipa 8 inchi (5,2 km) dan 12 inchi (16, 2 km). Dari hasil penelitian diperoleh bahwa kondisi tanah memperlihatkan daerah rawa pada km 13 hingga 13,5 dan disepanjang jalur pipa gas ditemui struktur atau pipa lain yang letaknya berdekatan. Hal ini akan mempengaruhi kebutuhan arus proteksi pada pipa gas yang menjadi semakin besar. Perhitungan berdasarkan standar perusahaan diperoleh total arus, atenuasi serta jarak proteksi maksimum sebesar 17,65 A, dengan nilai atenuasi untuk rectifier 1 pada pipa 8 inchi sebesar 1,092 x 10 -6 cm-1 dan untuk rectifier 2,3 dan 4 pada pipa 12 inchi sebesar 1,008 x 10 -6 cm-1 serta jarak proteksi rectifier 1 pada pipa 8 km dan 8,7 km. Sedangkan pada perhitungan yang mengacu pada studi literature diperoleh total arus sebesar 23,575 A, dengan nilai atenuasi pada tiap rectifier sebesar 4,327 x 10 -7 cm-1 dan jarak proteksi tiap-tiap rectifier sebesar 10,156 km dengan mempertimbangkan faktor keamanan untuk arus sebesar 20% dan potensial sebesar 25%. Beradasarkan hasil penelitian ini maka penggunaan anoda grafit untuk metode arus tanding sudah tidak efektif lagi akibat laju konsumsinya yang sangat tinggi yanitu 0,45 hingga 0,9 kg/A-thn sehingga direkomendasikan untuk penggunaan anoda arus tandaing jenis lain seperti anoda MMO dengan laju konsumsi sebesar 1 mg/A-thn."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S48513
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>