Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 106009 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Handrijono
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1995
S41048
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Suryadi
"Proses canai panas terdiri dari rangkaian proses, mulai dari pemanasan ulang, pengerolan, sampai pada pendinginan. Pengontrolan perubahan struktur mikro dan sifat mekanik sangat penting untuk menghasilkan proses dan sifat-sifat yang optimum. Pengontrolan tersebut akan efektif bila menggunakan suatu model terpadu yang mencakup semua aspek-aspek pada canai panas yaitu temperatur, sifat-sifat mekanik dan aspek metalurgi.
Pengembangan model matematika dilakukan untuk memprediksi tahanan deformasi dan beban pengerolan selama proses canai panas satu tingkat dari suatu plat baja karbon rendah dengan menggunakan model fisik dan data-data eksperimen di laboratorium.
Dalam penelitian ini diperoleh sebuah model yang dapat memprediksi tahanan deformasi dan beban pengerolan plat baja dengan kandungan 0.071% C selama proses pengerolan panas.

Hot rolling of steel consists of reheating furnace, rolling, scatting, and cooling. Micro structural changes and mechanical properties are very important to control during rolling to product an optimum process and properties condition. The controlling will be more effective if we used an overall model including temperature, mechanical properties and metallurgy aspect.
A mathematical model has been developed to predict the resistance to deformation and rolling load during a single pass hot rolling of rolling load by using physical model and data from laboratory experiments.
The modified models obtain in this present work hope that can be able to predict resistance to deformation and rolling load of wt-0.077 %C steel during hot rolling.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hidayat
"Proses pengerolan panas adalah suatu proses pengubahan bentuk logam secara plastik dengan melewatkannya di antara 2 buah rol roda pada suhu reksristalisasinya. Paduan alumunium hasil pengerolan panas, khusunya dalam bentuk pelat maupun lembaran, setelah mengalami perlakuan selanjutnya banyak digunakan dalam industi makanan kaleng, otomotif dan industri pesawat terbang. Pada penelitian ini dilakukan pengerolan panas paduan AI-2%Cu-2%Zn hasil pengecoran yang sebelumnya dilakukan proses homogenisasi dengan variasi temperatur dan persen reduksi."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
S41204
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irfan Ismail
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1994
S40892
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Stefanny
"Produktivitas dari proses produksi pada industri kendaraan bermotor salah satunya bergantung pdda kondisi peralatan atau mesin-mesin yang menunjang proses produksi tersebut. Kegagalan atau kerusakan pada salah satu peralatan akan mengganggu rantai produksi dan tentunya akan menimbulkan kerugian. Demikian yang terjadi pada Lower stamping dies milik salah satu perusahaan otomotif di Indonesia. Stamping dies yang terbuat dari material besi tuang nodular (BTN) tipe TGC 600 tersebut mengalami retak setelah dilakukan proses repair welding dengan mefode SMAW dan elektroda dengan kandungan Cr tinggi. Kemudian dikembangkan studi pengelasan SMAW dengan menggunakan elektroda las tipe MA-1 yang mengandung Ni 18,5%. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh perlakuan pemanasan awal (preheat) dan pemanasan akhir (post -weld heat treatment) terhadap karakteristik sambungan las SMAW besi tuang nodular dengan elektroda tipe MA-1 dan juga mengetahui karakteristik lasan setelah dilakukan proses Chrome plating. Variabel pemanasan awal yang dilakukan adalah tanpa pemanasan (non-preheat), (preheat) 200?C'., 300?C. Selain itu juga dilakukan stress relieving sebagai proses PWHT yang hasilnya akan dibandingkan dengan perlakuan non PWHT. Dari penelitian diperoleh hasil bahwa pengelasan dengan elektroda MA-1 tidak menghasilkan retak. Retak terjadi setelah dilakukan proses Chrome plating, yaitu pada sampel uji yang tidak mengalami preheat dan PWHT. Hasil penelitian menunjukkan adanya penurunan kekerasan seiring dengan perlakuan preheat dan PWHT. Perlakuan optimum yang menghasilkan kecendenmgan distribusi kekerasan yang merata diperoleh pada sampel uji dengan preheat 200?C dan PWHT."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S41712
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wawan Bumowarso
"ABSTRAK
Tembaga murni merupakan bahan yang umum digunakan dalam pembuatan kawat penghantar untuk konduktor instalasi listrik. Pada proses pembuatan kawat tembaga yaitu pada saat penarikan (drawing), sering dijumpai adanya kawat putus. Kawat yang putus itu biasanya disambung kembali dengan metode las.
Proses penyambungan kawat digunakan dengan tiga proses las yaitu :
1. Las tekan dingin.
2. Las tekan panas.
3. Las tekan panas dengan penuaan/anil sesaat.
Dari ketiga proses penyambungan untuk memperbaiki struktur dan menghilangkan tegangan sisa akibat proses pengelasan dilakukan proses anil. Proses dilaksanakan dalam suhu 200°C, 250°C, 300°C, 350°C dan 400°C dengan waktu anil 60 menit. Selanjutnya untuk membuktikan keandalan sambungan diuji dengan SPLN dan dibantu dengan pengujian metalografis.
Pengujian sambungan kawat dimaksudkan untuk mendapatkan penyimpangan yang terjadi pada sifat elektris maupun sifat mekanis dan mempelajari perubahan struktur mikro sesudah dan sebelum diadakan proses anil.
Dari hasil pengamatan dan pengujian sambungan kawat dapat memberi gambaran bahwa sebagian besar dari sambungan kawat tersebut tidak dapat digunakan sesuai dengan SPLN.
"
1994
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sigit M. Yacop
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1995
S41140
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bunafi Widjaja
"ABSTRAK
Pengerolan panas merupakan proses pengubahan bentuk yang banyak dipakai dalam industri metalurgi, terutama untuk meteduksi tebal logam. Dibanding dengan pengerolan dingin, beban yang diperlukan untuk pengerolan panas relatif kecil dan dapat merol dengan persentase reduksi yang besar, sehingga proses pengerolan panas lebih ekonomis.
Paduan Al-2048 termasuk dalam kelompok paduan Al-Cu-Mg yang dapat dilaku-panas (heat treatable), dengan perlakuan Panas ?solution treatment + aging? dapat memiliki kekuatan tinggi.
Penelitian dilakukan dengan tujuan untuk mempelajari proses pengerolan panas berikut segala kendalanya dan meneliti pengaruh variabel temperatur dan persentase reduksi pada proses pengerolan panas untukpaduan AI-2048.
Karena keterbatasan peralatan, untuk mendapatkan produk yang baik kondisi pengerjaan maksimal adalah : temperatur 400°C dan persentase reduksi 20%. Pengerjaan diatas kondisi tersebut menghasilkan produk dengan cacat : retak, patah, sobek, melengkung rekristalisasi selama pengerolan belum terjadi secara spontan sehingga dihasilkan butir yang pipih, namun tidak sepipih hasil pengerolan dingin.
Selama pengerolan terjadi gaya adhesif antara Iapisan oksida pada perrnukaan material dengan roi, sehingga material menempel pada roi dan ikut berputar. Akibatnya produk pengerolan dalam penelitian ini agak melengkung, setelah dirol beberapa pass bolak-balik agak bergelombang dan tebalnya kurang homogen.
Beban rol turun dengan bertambahnya temperatur, naik dengan berlambahnya persentase reduksi. Hasil pengujian menunjukkan bahwa dengan bertambahnya temperatur : butir-butir lebih kasar dan homogen; kekerasan Vickers, kekuatan tarik, dan kekuatan luluh turun; keuletan, koefisien pengerasan regangan, dan koetisien anisotropi normal naik. Sedangkan dengan bertambahnya persentase reduksi : butir-butir lebih halus dan pipih, kekerasan Vickers, kekuatan tarik dan kekuatan Iuluh naik : kuletan, koefisien pengerasan reangan, dan koefisien anisotropi normal turun.

"
1996
S41262
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>