Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 142100 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
cover
cover
Bondan Tiara Sofyan
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1995
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Bondan Tiara Sofyan
"Baja fasa ganda (Dual phase steel) merupakan bahan lembaran baja karbon rendah yang memiliki sifat mekanis yang baik, seperti mampu bentuk, kekuatan tarik dan kekerasan yang lebih tinggi dibandingkan baja karbon rendah konvensional. Baja fasa gander diperoleh melalui proses perlakuan panas sederhana di daerah austenit yang dilanjutk:an dengan pendinginan cepat (quenching) dalam air sehingga didapat struktur akhir ferit dan martensit. Perlakuan panas yang dilakukan pada penelitian ini ada dua macam, yaitu anil interkritis dan pencelupan perantara. Temperatur pemanasan pada kedua proses divariasikan : 800 °C. 857 °C dan 900 °C dengan waktu tahan 10, 20 dan 70 menit.
Dari hasil penelitian diperoleh hasil bahwa fraksi volume martensit hasil proses pencelupan perantara lebih besar dari pada hasil proses anil interkritis. Akibatnya kekerasan baja fasa ganda hasil pencelupan perantara lebih tinggi, tetapi kekuatan tarik dan luluhnya lebih rendah dari pada hasil anil interkritis. Sementara regangan baja fasa ganda hasil pencelupan perantara lebih besar dari pada hasil anil interkritis. Fenomena ini terjadi karena adanya perpaduan fasa lunak dan keras yang menyebabkan baja fasa ganda berperilaku seperti material komposit."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1994
LP-Pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1991
S36734
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sukarmansyah
"Baja perkakas saat ini banyak diguankan oleh industri enjineering dan manufaktur, sebagai bahan cetaakn (mould and des) dan berbagai rol pembentuk baik untuk proses pengerjaan panas maupun untuk pengerjaan dingin.
Penelitian ini ditujuan pada baja perkakaas pengerjaan oanas untuk rol pembentuk proses ppengerjaan panas, yang berfungsi sebagai alat mereduksi penampang dan karenanya harus mempunyai sifat keras, tahan bentran dan tahan terhadap kehauasan.
Bahan dasar yang digunakan dalam penelitian ni adalah baja perkaaks pengerjaan panas seperti chromium H-12 dalam kondisi lunak. Bahan tersebut selanjutnya diproses permesinan dan yang terakhir adalah perlakuan panas, yang meliputi proses austensasi dan tempering. Proses austenisasi dimaksudkan untuk meningkatkan kekerasan atau memperbaiki kekuatan, sedanngkan proses tempering bertujuan untuk menghilangkan tegangan sisa dan sekaligus meningkatkan keuletan dan ketangguhan akibat pendinginan secara cepat pada proses austanisasi.
Dalam pelaksanaan proses austenisasi temperature, divariasikan pada 960, 980, 1000, 1020, dan 1040 C, sedangkan untuk proses tempering dilakukan dengan benda uji yang diambil dari hasil proses austenisasi yang optimum. Temperature proses tempering divariasikan pada 450, 490, 530, 570, dan 610 C. parameter waktu tahan dan media pendingin pada setiap perlakuan panas dibuat berbeda. Selanjutnya dilakukan pengujian sifat mekanis, pengamatan struktur-mikro dan pengamatan permukaan patahan.
Hasil yang diperoleh setelah proses austanisasi menunjukkan bahwa kekerasan dan ketahanan terhadap keausan meningkat, sedangkan harga impak menurun dengan makin naiknya temperature. Kekerasan dan ketahanan terhadap keausam tertinggi dicapai pada temperature 1020 C, dengan struktur-mikro terdiri dari karbida chrom berbentuk pelat yang cukup besar didalam metrik martensit. Sedangkan hasil proses tampering dari benda uji temperature austanisasi 1020 C tersebut diatas menunjukkan, bahwa harga impak meningkat sedangkan kekerasan dan ketahanan terhadap keausan cenderung menurun dengan kenaikan temperature. Harga impak tertinggi dicapai pada temperature proses tempering 610 C, dengan struktur-mikro terdiri dari karbida paduan berbentuk pelat yang merata di dalam metrik martensit temper serta permukaan patahan tampak seperti berserat kasar."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Unversitas Indonesia, 1996
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1991
S40796
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mirza Wibisono
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1993
S41118
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Buchari Ali
"Baja perkakas banyak digunakan dalam industri enjinering dan manufaktur sebagai cetakan (moulds and dies) dan berbagai canal pembentuk, baik untuk proses pengerjaan panas maupun untuk proses pengerjaan dingin.
Studi ini ditujukan pada baja perkakas untuk canal proses pengerjaan dingin yang berfungsi sebagai alat mereduksi penampang, dan karenanya harus mempunyai sifat : kekerasan yang tinggi, tangguh dan tahan terhadap keausan.
Bahan yang dipilih dalam penelitian ini adalah baja perkakas dalam keadaan lunak, selanjutnya dilakukan proses permesinan dan yang terakhir adalah perlakuan panas. Proses laku panas yang dilakukan terdiri dari temperatur austenisasi : 960 ° C, 980°C, 1000°C, 1020°C dan 1040°C, dengan waktu tahan 30 menit, pendinginan cepat kedalam minyak (Oli). Setelah proses pengerasan, diadakan pengujian sifat mekanis den pengamatan struktur mikro, sehingga diperoleh suatu temperatur austenisasi optimum.
Benda uji pada temperatur austenisasi optimum tersebut, selanjutnya diberi proses penemperan pada temperatur : 350°C, 400°C, 450°C, 500°C dan 550°C, dengan waktu tahan mesing-masing 60 menit, pendinginan udara. Dilanjutkan dengan pengujian sifat mekanis dan struktur mikro, sehingga diperoleh suatu temperatur penemperan optimum.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa temperatur austenisasi optimum adalah 1040°C, sedangkan temperatur temper optimum adalah 500°C. Nilai yang diperoleh pada kondisi tersebut adalah : kekerasan 59,1 HRC, barge Impak 4,1 Joule/cm 2 dan keausan 0,2932 gram pada 2500 siklus. Sedangkan struktur mikro terdiri dari matrik mertensit temper dengan karbida chrom . Dalam kondisi lunak mempunyai kekerasan sekitar 19 HRC dengan barge impak sekitar 10,2 Joule/cm2, dan keausan pada 2500 sifts sekitar 0,8089 gram. Struktur mikro terdiri dari karbida massif pada matrik ferit dan perlit dengan sejumlah besar spemidite yang halus."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Unversitas Indonesia, 1996
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>