Hasil Pencarian

Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 146652 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Cahyadi
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1992
S40290
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Toto Rusianto
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1992
S40827
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Antoni Presly
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
S41003
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1990
S40610
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rahmat Avandi Katili
"aja perkakas XW-10 adaiah baja perkakas woe air hardening ailoyed mol sieei yang saiah sam Syamya adalah /remampukerasan yang bail: .Serta ketahanan aus yang baik pula. Baja perkakasjuga iermasuk pada icaregori Cr-Ma-V loo! sicei. Peneiiiian kaii ini dqoaicai material baja perkakas XW-10 yang dilalcukan perlakuan panas berupa perlakuan subzero. Tujuan penelitian ini adaiah untuk mendapalkan SMI! mekanis marerial hasii perialcuan subzero, yaitu sifat kekerasan, kcausan seria ketangguhan baja pcrkakas XW-I0 dan membandingkannya dengan Hal mekanis material yang fidak ciiheri perlaknan subzero agar kira mengeia/mi pengaruh perlakucm subzcro ierhaciryn SUZII mekanis bcy'a perkakas XW-10. Tahap perlakuan panas baja perkakas dimulai dari austenisasi, quench dengan ali, perlakuan subzero hanya zmiuk sampel subzero, serta temper. Pada penelitian kali ini remperamr ausrenisasi diambil sebagai variabeinya untuir mendapalkan niiai opiimum .vifar mekanis dari parlcfkuan xuhzero. Temperatur au.vreni.m.s'f yang dimnbil be:-lurui-mrul mulai dar! 930"C, 960"C dan IOU0°C. Perlakuan subzero memakai nirrogen cair sebagai media pendingin. Temper material pada 200°C. Pengujian yang dilakulran adaiah pengujian icekerasan, pengujian keausan, pengujian impair serra foto sirukfur miia-o bqia perkakas. Pada riap iahap periairuan panas bqa diambil sangoei imluk mengerahui perubahan sifbr yang terjadi. Hasii pengujian menunju/rican bahwa pada sernua remperalur austenisasi periakuan .subzero meningkatlcan kekerasan baja perkakas. Kekerasan maicsimum didapaikan oleh sampei as subzero lemperalur austenisasi 960°C sebesar 57.39 HRC. Kekerasan rneningkat aicibar iranjormasi austenit sisa menjadi mariensii seria pembenlukan karbida halus di matrilcs mariensii. Secara zimum perlaicuan subzero juga mampu meningkatkan keiahanan aus maierial dengan makin kecilnya iaju aus material. Laju aus rerkecil didapal oleh sampel subzero temper pada iemperaiur ausienisasi I 000°C sebesar 3.3 x l0`6mm3/mm. Ketahamm aus meningka! akiba! adanya pengaruran atom-atom di permukaan saar periakuan subzero_ Periaknan subzero menurunkan kemngguhan mare:-ia! _mal di :yi impak Harga impak /erendah didapat oleh samp.-21 periakuan subzero Iemper .sebcsar 0.025 J/mmz. kekerasan yang cukup tinggl menimbulkan kegetasan karena banyaknya legangan di dalam material. F010 struktnr mikro sampel hasii perlakuan subzero cenderung iebih geiap ifarcna lransforrnasi auslcnit _visa menjadi marten.s'ir_ Pada foto struklur mikro terlihat karbida halus dan merara di man-iks mariensii Iebih banya/c dibanding dengan sampel hasil quench."
Lengkap +
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S41703
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yoffi Oviandri
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1995
S41059
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hartono
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
S41429
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wahyuaji NP
"Baja ASSAB XW-42 (vetara dengan AIS! D2) merupakan baja perkakas pengeqaan dingin dengan kadar karbon dan kromium yang tinggi. Untuk aplikasinya. Inga ASSAB XW-42 ini banyak digunalcan umulc afal pemarong, punch dan dies, yung memerlukan kekerasan, ketalzanan aw: yang linggi dun kestabilan dimensi yang baik
Pada penelirian ini digzmakan 3 variabel temperatur au.s'1enisasi yaitu pada 980"C, I010"C dan I040”C, dan dengan 4 kondisi pada musing - masing variabel temperatur yaim as quench, quench lemper, as subzero dan .vubsero rempcr.
Hasil pene/ilian nzemmju/ckan bahwa perlrzkunn subzero meningkalkan kekemxan yailu dari 52,49 HRC menjadi 53,06 HRC pada temperutur 9800C,‘ 52,72 HRC menjadi 52,86 HRC pada temperalw' 101 0” C; 52,29 HRC menjadi 53,37 HRC pada remperalur I0-10” C. Perlakuan subsero juga meningkaflfan ketahanan aus dengan menurzmkan laju aus yairu dari 3, 99xl 04 mm’/mm merjadi 3,-I5xl0" mms/mm pada remperatur 9800C; 4,06x10“ mm"/mm menjadi 3,83.r10'6 mmj/lvnm pada Iempcratur I Ol 00 C; 4,00xI04 mms/mm menjadi 3,94.rl0'6 mm’/mm pada temperatur 10400 C.
Untuk ketanggu/mn, perlalruan subzero juga menirrglrarkan harga impak aim dari 0,033 .loule/mm? menjadi 0,036 Joule/Jwrng padu femperalur 101066: 0,036 Joule/Jmmz menjadi 0,0-I7 Joule/mm2 pada remperarur 10-IOUC. Harga impak rurzm pada temperalur 980° C yaitu duri 0, 038 Joufe/mm? menjadf 0,033 ./oulefinml.
Penfrzgkaran /cefalzanan aus ini disebabkan kareua lerbemzzkrzya karbidu yang Iebih merara dan halus. Dari hasil pengzyiarz dapaf disimpulkan bahwa perlalman .s-ub:ero ram - ram menai/dean 1,1-1% kekeraxan, 7,49% kerahancm aus dan 156%
kerangguhan dibandingkan dengun ranpa perlulruan subsero.
Peningkamn syn: material yang optimal refjadi dengan mclakukan proses remper serefa/1 proses .subzero dilakukcm_
Puda fom mikro fer/ihur srrukfur /mrbida yang febi/1 /wins dan mermu has!!
perlakuan subzero. Perbedaan warm: rnarrilrs cmrara sampel ranpu dan dengan tenyner menwyulrkau adargfa perubahan rrmtrilm yaifu pcrubalzan marrensif menjadi murfensir Iemper. Dari hasil jblo mi/fro tidak dapat diamati per:1ba!1m1 persentase austeni! sisa dun per.s-enlase marlensir."
Lengkap +
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S41793
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andi Setiawan
"Baja perkakas merupakan jenis baja yang digunakan untuk membentuk komponen dies dan perkakas permesinan sehingga didesain untuk memiliki kekerasan yang tinggi dan ketahanan aus yang baik. Baja ASSAB 88 merupakan baja perkakas paduan sedang penger jaan dingin (medium alloy cold work tool steel) dengan komposisi kimia hasil modifikasi yakni di antara baja XW-12 dan XW-10, yang diharapkan jenis baja ini dapat mempunyai kinerja lebih baik dari baja XW-10 namun lebih efisien dari XW-12. 0leh karena itu dibutuhkan proses perlakuan panas untuk mendapatkan sifat mekanis yang baik dan tangguh dalam aplikasinya dengan efisiensi biaya produksi yang tinggi. Pada Penelitian ini dilak ukan variasi temperatur (200℃-560℃) dan waktu temper (1-1 jam) sehingga dapat dianalisa pengaruh penempetan terhadap ktangguhan yang terkait dengan kekerasan pada baja ASSAB 88. Di samping itu dilakukan pula perlakuan panas pada baja XW-10 untuk memhandingka mya dengan ASSA B 88, dilihat dan dianalisa sifat mekanis dan efisiensi prosesnya.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kekerasan baja ASSAB 88 pada penemperan yang berulang akan lebih tinggi dibandingkan dengan kekerasan pada single t emper dengan waktu tem per yang panjang. Temper yang berulang hanya meningkatkan kestabilan mikrostruktur dan tidak mengubah mikrostruktur. Kekerasan baja XW-10 pada proses penemperan dengan peningkatan temperatur (200℃-530℃) akan cenderung mengalami penurunan disebabkan secondary hardening telah terjadi oada temperature 500℃ dengan kekerasan 58 HRC. Aplikasi baja perkakas ASSAB 88 cukup baik digunakan pada kekerasan 60 HRC dengan proses single temper 560℃, waktu temper 1x4 jam sedangkan baja XW-10 dapat digunakan dengan kombinasi ketangguhan yang baik 9,74 J/cm2 untuk kekerasan 61,5 HRC untuk kondisi single temper 200℃ dengan waktu temper 1x2 jam."
Lengkap +
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
S41420
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Niken Andamari Pratiwi
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
S47877
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>