Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 56887 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1992
S40292
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hilman Sholih
"The general term of zone refining denotes a family of methods for controlling the distribution of soluble impurities or solutes in crystalline materials. In such methods a short molten zone travels slowly through a relatively long solid charge and, while traveling, redistributes the solutes in the charge. In this work, Zone, refining will be applied expereimentally to purify Lead (Pb). Lead (Pb) has been using in Lead Acid battery for long time. As a main active material, the purity of Lead (Pb) is very important. It's purity, directly affect to the life cycle of battery. The main purpose of this work is to obtain a phenomeon of the impuritiy compositions in Lead (Pb) after purified by zone refining. Furthermore, this experiment can obatain an alternative method to purify Lead (Pb) by Zone refining method."
Sekolah Tinggi Teknologi Muhammadiyah Cileungsi, 2017
600 TEK 1:14 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Johanes Sugeng
"Instalasi Produksi IV Perusahaan Air Minum (PAM) Pulogadung adalah salah satu Instalasi Air Ninum PAM DKI Jakarta yang mengolah air minum dari sungai Sunter, sungai Cipinang dan dari saluran Tarum Barat, untuk memenuhi kebutuhan Air Minum warga kota Jakarta. Terdapatnya lagam berat Pb dalam badan air/sungai yang berfungsi sebagai sumber air baku Instalasi Air Minum merupakan suatu hal yang menarik untuk diketahui bagaimana kandnngan logam berat Pb ini didalam air baku dan air produksi, dan bagaimana hubungannya.
Penelitian ini termasuk jenis survey analitik dengan bentuk pengamatan cross sectional. Dari populasi air baku dan air produksi diambil 2 x 24 sampel dengan interval waktu 60 menit. Pengambilan sampel air baku dan air produksi berbeda waktu 4 x 60 menit. Dari sampel 1 ke sampel 2 dengan interval waktu 5 menit. Setiap pengambilan sampel berisi 1000 ml. Penilaian hubungan antara kadar Pb dalam sampel air baku dan air produksi dengan perhitungan korelasi yang nantinya dilanjutkan ke persamaan garis regresi tinier sederhana. Pengukuran kadar Pb dilakukan di laboratorium P4L DKI Jakarta dengan alat ukur Atomic Absorption Spectrometry.
Dari hasil penelitian ini diketahui adanya hubungan antara kadar Pb dalam air baku dan kadar Pb dalam air produksi Instalasi Produksi IV PAM Pulogadung. Kemudian setelah diadakan perhitungan dan pembahasan dapat ditarik beberapa kesimpulan. Salah satu kesimpulan adalah kadar rata-rata Pb dalam air produsksi Instalasi Produksi IV PAN Pulogadung 0,0117 mg/1, dengan asumsi kebutuhan air sehari sebanyak 5 liter, sehingga perhitungan intake Pb perhari adalah 0,0585 mg/l. Memang angka ini masih jauh di bawah angka dalam literatur yang menunjukkan bahwa intake Pb 0,5 mg/llhari akan menimbulkan efek akumulasi dalam tubuh dan akhirnya akan menimbulkan toksisitas. Akan tetapi mengingat kemampuan limit deteksi alat ukur AAS metoda Emisi dalam penelitian ini, serta kemungkinan peningkatan pencemaran Pb dalam badan air/sungai yang berfungsi sebagai sumber air baku Instalasi Produksi IV PAM Pulogadung oleh karena perkembangan industri, pemukiman, pusat perkantoran serta peningkatan jumlah kendaraan bermotor, maka masalah kandungan Pb dalam air baku dan air produksi tersebut tetap merupakan suatu hal yang perlu mendapat perhatian.
Sebagai tindak lanjut dari penelitian ini diharapkan adanya penelitian-penelitian lain yang lebih mendalam dengan melibatkan variabel penelitian yang lebih luas, seperti kemampuan pengolahan Instalasi Produksi IV PAM Pulogadung, pola air limbah yang mengandung logam berat Pb, serta menggunakan alai ukur yang lebih sensitif."
Depok: Universitas Indonesia, 1989
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Panjaitan, Doharman
"Spesiasi logam berat Pb dan Cr dengan metode ekstraksi bertahap dan migrasinya dari sedimen perairan teluk Jakarta menggunakan metode Diffusive Gradient in Thin Film (DGT), telah dilakukan di laboratorium Departemen Kimia UI, dengan sampel sedimen dari Cengkareng Drain, Kapuk, Jakarta Utara. Hasil penelitian logam berat dengan Ekstraksi bertahap diperoleh, logam Pb antara 43,473 ppm hingga 58,123 ppm, logam Cr 20,763 ppm hingga 30.219 ppm. Distribusi logam berat Pb dalam sedimen berupa senyawa karbonat ± 6 % , 5,5% oksida Mn, 21,779% oksida Fe, 29,624% dalam senyawa organik dan fraksi sisa 36,879%. Distribusi logam Cr 4,183% berupa senyawa karbonat, 4,325% terikat dalam oksida Mn , 23,713% terikat dalam oksida Fe, 30,827% terikat dalam senyawa organik dan 36,325% dalam fraksi residu.
Hasil penelitian migrasi logam berat Pb dari sedimen ke badan air pada kondisi oxic penggelaran 1 hari berkisar 0,0108 ppm sampai 0,1314 ppm, pada penggelaran 4 hari diperoleh 0,042 ppm hingga 0,081 ppm. Untuk kondisi anoxic penggelaran 1 hari diperoleh 2,444 ppm , 3 hari 0,320 ppm dan 5 hari 3,432 ppm. Migrasi logam berat Cr pada kondisi oxic penggelaran 1 hari diperoleh berkisar 0,1413 ppm hingga 0,3431 ppm, 4 hari berkisar 0,0012 ppm hingga 0,0084 ppm.
Untuk kondisi anoxic penggelaran 1 hari 1,5792 ppm , 3 hari 0,0545 ppm dan 5 hari 2,9629 ppm. Pengukuran dengan DGT strip gel pada kondisi anoxic, diperoleh distribusi logam berat Pb berada pada kedalaman 1-5 cm dengan kadar 0,1279 ppm hingga 3,1977 ppm dan logam berat Cr berdistribusi pada kadar 2,6649 ppm hingga 7,2668 ppm.Dari hasil ini diperoleh gambaran bahwa ketersediaan konsentrasi logam berat dalam sedimen cukup memungkinkan adanya migrasi logam ke badan air.

Heavy metal speciation of Pb and Cr by sequential extraction and migration from sediments into the waters of Jakarta Gulf using Diffusive Gradient in Thin Films (DGT) method has been conducted using sediment samples from Cengkareng Drain Kapuk- North Jakarta. The extraction of heavy metals concentration, with sequential extraction for total Pb (sum of each fractions) is between 43.473 to 58.123 ppm, whereas for total Cr (sum of total fraction) is between 20.763 ppm to 30,219 ppm. The distribution of Pb in sediments adsorped in carbonate compounds is about 6%, manganese oxides is about 5,5%, iron oxides is about 21,779%, 29,624% in organic compounds and the residual fraction is about 36,879%. The Distribution of Cr in sedimen absorped in carbonate compounds is about 4,183%, in manganese oxides is about 4,325%, in iron oxides ia about 23,713%, 30,827% bound in organic compounds and the residual fraction is about 36,325%.
The results of DGT experiments to study the migration of Pb from sediment into water column in experimental chambers show that for deployment of 1st day in oxic conditions is in the range between 0.0108 ppm to 0.1314 ppm, and 0.042 ppm to 0.081 ppm for the 4th day. Under anoxic condition the results show that the metal concentration on the DGT resin is 2.444 ppm, 0.320 ppm and 3.432 ppm, on the 1st, 3rd and 5th day incubation period respectively. The results for migration of Cr from sediment into water column in experimental chambers show that for deployment time of 1st day incubation oxic conditions is in the range between 0.3431 ppm up to 0.1413 ppm, and 0.0012 ppm to 0.0084 ppm for the 4th day.
Under anoxic conditions the result show that the metal concentration on the DGT resin is 1.5792 ppm, 0.0545 ppm and 2.9629 ppm on the 1st, 3rd, and 5th day incubation period respectively. The Measurements of metal concentration by DGT gel strip in anoxic conditions, show that the distribution of Pb at a depth of 1-5 cm in the range of 0.1279 ppm to 3.1977 ppm, whereas Cr concentration is between 2.6649 ppm levels up to 7.2668 ppm. This results show the availability of heavy metal concentrations in sediment which allow for migration of metals into water bodies.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2010
T29042
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Umar Fahmi Achmadi
"Latar Belakang Permasalahan
Sejak beberapa tahun terakhir ini, sumber berbagai pencemaran di ibukota Jakarta tampak meningkat. Urbanisasi dan peningkatan standard of living masyarakat ibukota telah pula ikut membantu peningkatan pencemaran tersebut, melalui kenaikan pembakaran energi minyak per kapita serta barang-barang industri lainnya yang memerlukan bahan bakar hidrocarbon sebagai sumber energi.
Dari sekian banyak pencemaran yang ada, pencemaran sebagai akibat kendaraan bermotor adalah menempati porsi urutan pertama, yaitu sebesar 60% dari semua sumber pencemaran, sedangkan sektor industri hanya 20%1).
Di Jakarta, jumlah kendaraan bermotor juga meningkat se bagaimana jumlah industri. Hal ini masih ditambah dengan peningkatan jumlah panjang jalan raya yang tidak seimbang, mengakibatkan kemacetan-kemacetan lalu lintas yang makin menambah pencemar udara saja. 2)
Beberapa pencemar udara diperkotaan juga pernah di ukur. Hasil dari pengukuran tersebut untuk beberapa jenis pencemar misalnya carbon monoksida menunjukkan angka yang cukup tinggi. Demikian pula jenis-jenis pencemar lain misalnya timah hitam pada daerah-daerah tertentu yang cukup padat dengan lalu lintas kendaraan bermotor.
Timah hitam atau terta ethyl lead merupakan campuran bahan - bakar bensin untuk kendaraan bermotor. Sehingga kehadiran - nya sebagai salah satu pencemar utama akibat kendaraan bermotor tidak diragukan lagi. "
Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 1982
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Sunardi
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1986
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
06 Ham a-1
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Universitas Indonesia, 1997
TA911
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>