Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 152241 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Mohamad Churiyanto
"Cetakan pasir basah merupakan salah satu metode cetakan yang masih banyak digunakan di industri pengecoran di Indonesia. Pasir cetak yang biasa digunakan untuk membuat cetakan basah (Green Sand Moulding) ini adalah jenis pasir silika. Alasan utama pasir jenis ini banyak digunakan disebabkan karena memiliki kandungan SFO; yang besar (>95%) dan mengandung sedikit pengolor. Pasir gunung merupakan jenis pasir alam lainnya dan mempunyai bagian utama StO2 lebih kecil. Serta memiliki kandungan kotoran seperti mika dan sfeldspar jenis pasir ini dapat dipakai untuk cetakan bila mempunyai kadar lempung yang sesuai dan memillki sifat adhesi yang mencukupi. Demikian pula pasir gunung memiliki beberapa keungggulan dibanding dengan pasir silika yang antara lain adalah mual panas yang lebih rendah harga lebih murah dan mudah didapat Alas dasar kenyataan ini maka perlu diteliti sejauh mana pasir gunung dapar dipakai sebagai cetakan pasir basah. Penelitian dilakukan terhadap bahan pasir gunung dan pasir silika pada range GFN yang sama (yaitu antara 60-70) dan dicampur dengan variasi penambahan kadar besaran sebesar 4%, 6% 8% 10%, 12% pada kadar air tetap serta penambahan kadar air sebesar 2% 3% 4% 5% 6% pada kadar benioni tetap Kemudian dilihat pengaruhnya terhadap kekuatan tekan kekuatan tarik kekuatan geser permeabilitas diperbandingkan dengan pasir silika."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
S41246
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yudi Susanto
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1995
S41029
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arlissa Tamara Virginia
"ABSTRAK
Air bersih merupakan elemen yang memiliki banyak manfaat dalam kelangsungan makhluk hidup. Air bersih dan air minum yang tidak memenuhi standar persyaratan masih dapat ditemukan di seluruh dunia. Salah satu metode yang mampu mengatasi kualitas air yang kurang baik adalah dengan pengolahan air. Intermittent slow sand filter merupakan salah satu sistem pengolahan air yang efektif dalam menyisihkan kontaminan. Pasir silika dan zeolite juga dikenal sebagai media dengan penyisihan kontaminan yang baik. Tujuan dari penelitian ini untuk menganalisis karakteristik dan efisiensi hasil pengolahan air permukaan dengan dua media filter yang berbeda terhadap parameter besi, mangan, kekeruhan, dan koliform. Filter terbuat dari drum berkapasitas 150 liter dengan media pasir silika dan zeolite. Sistem filter pertama terdiri dari kombinasi media pasir silika dan zeolite, dimana pada lapisan pertama merupakan pasir silika dengan ES 0,15-0,20 mm dan UC 2,54, pada lapisan kedua merupakan zeolite dengan ES 0,45-0,70 mm dan UC 2,24, dan pada lapisan ketiga merupakan pasir silika dengan ES 0,45-0,70 mm dan UC 1,5. Sistem filter kedua terdiri dari dua lapisan pasir silika dengan ES 0,15-0,20 mm dan UC 1,5 pada lapisan pertama, dan ES 0,45-0,70 mm dan UC 2,22 pada lapisan kedua. Sumber air yang digunakan berasal dari Danau Mahoni Universitas Indonesia yang telah mengalami proses prasedimentasi. Pengoperasian saringan dilakukan secara intermittent dengan variasi waktu yang berbeda yaitu 2 jam, 1 hari, dan 2 hari. Hasil menunjukkan bahwa saringan intermittent dapat menyisihkan kadar pencemar yang terkait dengan besi, mangan, kekeruhan, dan fekal koliform. Intermittent filter dengan kombinasi media pasir silika dan zeolite memiliki efisiensi pengolahan terhadap parameter kekeruhan sebesar 5,20-44,40%, besi sebesar 87,18-100%, mangan sebesar 33,33-100%, dan koliform sebesar 60,47-100%. Intermitttent filter dengan media pasir silika dapat menyisihkan kekeruhan berkisar 80,30-94,99%, besi berkisar 98,15-100%, mangan berkisar 33,33-100%, dan koliform berkisar 83,72-100%.

ABSTRACT
Clean water is an element that has many benefits in the survival of living things. Clean water and drinking water that does not meet the standard requirements can still be found throughout the world. One method that is able to overcome poor water quality is by water treatment. Intermittent slow sand filter is one of the most effective water treatment system in removing contaminants. Silica sand and zeolite are also known as media with good removal of contaminants. The purpose of this study is to analyze the characteristics and efficiency of suface water treatment with two different filter media on the parameters of iron, manganese, turbidity, and coliform. Filters are made from drums with a capacity of 150 liters with medias of silica sand and zeolite. The first filter contains a combination of silica sand and zeolite media where the first layer is silica sand with ES 0,15-0,20 mm and UC 2,54, the second layer is zeolite with ES 0,45-0,70 mm and UC 2,24, and the third layer is silica sand with ES 0,15-0,20 mm and UC 1,5. The second filter contains two layers of silica sand with ES 0,15-0,20 mm and UC 1,5 in the first layer, and ES 0,45-0,70 mm and UC 2,22 in the second layer. The source of water used is from Mahoni Lake in University of Indonesia, which has undergone a process of pre-sedimentation. Filter operation is carried out intermittently with different time variations, which are 2 hours, 1 day, and 2 days. The results shows that the intermittent filter can remove contaminants associated with iron, manganese, turbidity, and fecal coliform. Intermittent filter with a combination of silica sand zeolite media have a processing efficiency on parameters of turbidity as much as 5,20-31,51%, iron as much as 87,18-100%, manganese as much as 33,33-100%, and coliform as much as 60,47-100%. The intermittent slow sand filter can remove turbidity ranging from 80,30-94,99%, iron ranges from 98,15-100%, manganese ranging from 33,33-100%, and coliform ranging from 83,72-100%."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Albert Hendriko
"Ekploitasi berlebihan terhadap mineral alam seperti pasir silika merupakan salah satu dampak negatif dari pertumbuhan sektor konstruksi yang masif. Linear Low Density Polyethylene (LLDPE) adalah salah satu jenis plastik dengan persentase limbah padat terbanyak dan sulit terdegradasi sehingga dianggap sebagai sumber utama pencemaran. Karakteristik dan sifat mekanis yang dimiliki LLDPE seperti ketangguhan yang tinggi dan densitas yang rendah berpotensi menjadi alternatif agregat substitusi untuk aplikasi dalam komposit mortar non-struktural. Surfaktan Vinyl Acetate/Ethylene (VAE) 1,2 wt% digunakan sebagai media untuk memperbaiki antarfasa terhadap perbedaan polaritas LLDPE dengan matriks semen. Tujuan penelitian ini adalah menentukan formulasi substitusi agregat LLDPE terhadap pasir silika yang sesuai untuk aplikasi komposit mortar perekat non-struktural. Eksperimen dilakukan dengan pengujian sifat mekanis seperti karakterisasi fisik (XRD/FTIR), pengukuran densitas dan densitas kering, uji tekan, uji tarik, uji termogravimetrik, serta pengamatan morfologis dengan mikroskop optik dan elektron. Formulasi mortar dilakukan dengan komposisi agregat LLDPE 0 – 100 wt% terhadap agregat pasir silika. Sekalipun penambahan LLDPE menurunkan densitas mortar, penggunaan VAE mampu menjaga air terikat hingga komposisi LLDPE 40%. Kuat tekan mengalami penurunan ~42 – 90% yang disebabkan oleh sifat intrinsik LLDPE yang lemah. Kuat rekat mengalami penurunan seiring meningkatnya komposisi LLDPE (≥ 0,5 N/mm2 pada komposisi hingga 10% dan ≥ 0,3 N/mm2 pada komposisi hingga 50%). Penambahan LLDPE mempengaruhi hidrasi semen yang ditunjukkan dari masih terdapatnya ettringite dalam citra SEM pada komposisi 50%. Pada komposisi tinggi keretakan akan semakin jelas terdeteksi karena ketidakmampuan surfaktan VAE membentuk antarfasa yang baik. LLDPE berkontribusi terhadap percepatan degradasi termal karena titik lelehnya yang rendah. Berdasarkan hasil tersebut disimpulkan bahwa penggunaan LLDPE sebagai agregat dalam mortar berpotensi untuk diaplikasikan untuk mortar non-struktural dengan daya rekat yang disesuaikan peruntukannya seperti pada perekat keramik dan perekat bata ringan.

Over-exploitation of natural minerals such as silica sand is one of the negative impacts of the construction sector massive growth. Linear Low Density Polyethylene (LLDPE) is a type of plastic with a high percentage of solid waste and is hardly degradable, so it is considered as a major source of solid pollution. The characteristics and mechanical properties of LLDPE such as high toughness and low density have the potential to be an alternative aggregate substitute for applications in non-structural mortar composites. 1.2 wt% Vinyl Acetate/Ethylene (VAE) surfactant was used as a medium to improve the interface between LLDPE and the cement matrix. The purpose of this study was to determine the appropriate formulation of  LLDPE aggregate substitution against silica sand for the application of non-structural adhesive mortar composites. Experiments were carried out by testing mechanical properties such as physical characterization (XRD/FTIR), density and oven dry density measurements, compression tests, tensile tests, thermogravimetric tests, as well as morphological observations with optical and electron microscopes. Mortar formulation was carried out with a composition of 0-100 wt% LLDPE aggregate on silica sand aggregate. Even though the addition of LLDPE lowered the density of the mortar, the use of VAE was able to keep water bound up to 40% LLDPE composition. The compressive strength decreased by ~42-90% due to the weak intrinsic properties of LLDPE. The adhesive strength decreased as the composition of LLDPE increased (≥ 0.5 N/mm2 at compositions up to 10% and ≥ 0.3 N/mm2 at compositions up to 50%). The addition of LLDPE affects cement hydration as indicated by the presence of ettringite in the SEM image at 50% composition. At higher compositions the cracks will be more clearly detected due to the inability of VAE surfactants to form good interfaces. LLDPE contributes to accelerated thermal degradation due to its low melting point. Based on these results, it was concluded that the use of LLDPE as an aggregate in mortar has the potential to be applied to non-structural mortars with adapted adhesion strength, such as tile adhesives and lightweight brick thin bed adhesives."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Triwidya Nayaprabha
"Kalimantan Tengah merupakan salah satu lokasi terletaknya deposit pasir kuarsa di Indonesia. Pasir kuarsa di Kalimantan Tengah memiliki kandungan SiO₂ yang tinggi, sehingga biasa disebut dengan pasir silika. Pasir silika dapat digunakan sebagai pasir industri, oleh karena itu dibutuhkan estimasi volume sebaran pasir silika untuk memenuhi kebutuhan pasir industri. Salah satu upaya untuk mengetahui jumlah estimasi volume pasir silika adalah dengan mengetahui kondisi bawah permukaan menggunakan survei geofisika. Dalam penelitian ini, digunakan metode geolistrik resistivitas dengan konfigurasi wenner-alpha serta data bor sebagai data pendukung untuk membantu proses interpretasi. Hasil dari pengukuran akan dibuat pemodelan 2D dan 3D untuk dianalisis serta mengetahui sebaran pasir silika pada wilayah penelitian dan volumenya. Penelitian ini menggunakkan 50 elektroda yang berjarak 5 meter antar elektroda dengan lintasan sepanjang 490 meter. Hasil dari pengukuran akan diolah menggunakan inversi least-square untuk mendapatkan penampang 2D dan metode gridding untuk mendapatkan model 3D. Hasil interpretasi dari 5 lintasan menunjukkan rentang nilai resistivitas sebesar 0 – 4000 Ωm dengan adanya sebaran pasir silika murni yang memiliki nilai resistivitas >1000 Ωm pada penampang geolistrik 2-D. Nilai Resistivitas diklasifikasikan menjadi 3 jenis berdasarkan litologi wilayah penelitian, yaitu nilai 100 – 300 Ωm yang merupakan lapisan lempung, nilai 300 – 700 Ωm yang merupakan lapisan lempung dengan campuran pasir silika, dan >700 Ωm yang merupakan pasir silika. Perhitungan estimasi volume pasir silika dilakukan dengan cara membuat model 3-D, didapatkan estimasi sebaran pasir silika sebesar 1438443 m³ dengan nilai resistivitas >1000 Ωm. Berdasarkan hasil penelitian, pasir silika mengalami penebalan yang mengarah ke timur laut.

Central Kalimantan is one of the locations where quartz sand deposits are located in Indonesia. Quartz sand in Central Kalimantan has a high SiO₂ content, so it is commonly called silica sand. Silica sand can be used as industrial sand, therefore it is necessary to estimate the volume of silica sand distribution to meet the needs of industrial sand. One of the efforts to find out the estimated volume of silica sand is to know the subsurface conditions using a geophysical survey. In this study, the geoelectrical resistivity method was used with the Wenner-alpha configuration and drill data as supporting data to assist the interpretation process. The results of the measurements will be made into 2D and 3D modeling for analysis and to determine the distribution of silica sand in the study area and its volume. This study used 50 electrodes spaced 5 meters between electrodes with a path of 490 meters. The results of the measurements will be processed using the least-square inversion to obtain a 2D cross-section and the gridding method to obtain a 3D model. Interpretation of the 5 lines shows a range of resistivity values of 0 – 4000 Ωm in the presence of pure silica sand with a resistivity value of >1000 Ωm on the 2-D geoelectric cross section. Resistivity values are classified into 3 types based on the lithology of the study area, namely values of 100 – 300 Ωm which are clay layers, values 300 – 700 Ωm which are clay layers mixed with silica sand, and >700 Ωm which are silica sand. Calculation of the estimated volume of silica sand is done by making a 3-D model, obtained an estimated distribution of silica sand of 1438443 m³ with a resistivity value of >1000 Ωm. Based on the research results, silica sand is thickening towards the northeast."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Ismail
"Kerusakan jalan umum terjadi karena beberapa faktor diantaranya oleh buruknya drainase sehingga menyebabkan terjadinya genangan air di jalan yang dapat menurunkan kualitas bitumen. Upaya meningkatkan performa bitumen dilakukan yaitu dengan menambahkan bahan polimer dan membuat permukaan jalan memiliki sifat superhidrofobik sehingga suatu permukaan memiliki sifat anti adesif dan anti basah. Salah satu material yang dapat digunakan sebagai material superhidrofobik adalah silika nanopartikel. Silika nanopartikel superhidrofobik dapat disintesis dari pasir silika. Penelitian ini dilakukan dengan gabungan metode mechanical milling dan sol–gel. Pada Mechanical milling, digunakan rasio pasir silika dan bola zirconia sebanyak 1:20 dengan variasi waktu bertujuan untuk mengecilkan ukuran partikel dan sol–gel untuk membuat silika nanopartikel dengan ukuran 100-200 nm. pH pada sistem reaksi juga merupakan faktor penting yang mempengaruhi perolehan hasil sintesis sehingga dilakukan kontrol medium reaksi menggunakan asam (HNO3) dan basa (NH3) yang juga berfungsi sebagai katalis untuk menghindari terjadinya aglomerasi. Untuk mendapatkan silika nanopartikel dengan sifat superhidrofobik, maka dilakukan modifikasi permukaan menggunakan asam stearat.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ukuran partikel pada silika nanopartikel yang dihasilkan dalam metanol, etanol dan propanol memiliki ukuran berturut-turut 149,1 ± 10,7 nm, 170,3 ± 14,3 nm, dan 198,6 ± 19,5 nm. Hasil zeta potensial juga menunjukkan bahwa silika nanopartikel yang disintesis dalam pelarut etanol memiliki zeta potensial tertinggi yaitu -50,4 ± 0,3 mV, diikuti dalam metanol (-72,2 ± 1,6 mV) dan propanol (- 67,5 ± 0,2 mV). Proses modifikasi permukaan silika nanopartikel dari hidrofilik menjadi hidrofobik optimal dilakukan dengan perbandingan massa 1:5 antara silika nanopartikel dengan asam stearat. Pengujian yang dilakukan pada substrat kaca, menghasilkan sudut kontak air sebesar 137,9 ± 1,2˚, 153,7 ± 2,9˚, dan 135,7 ± 1,0˚ untuk pelarut alkohol metanol, etanol, dan propanol. Hasil pengujian sifat hidrofobik pada bitumen memberikan hasil sudut kontak air yang dilapisi dan bercampur dengan nanopartikel silika termodifikasi berturut-turut 149,2˚ dan 148,1˚, sedangkan bitumen tanpa silika nanopartikel termodifikasi memberikan nilai sudut kontak air sekitar 89,80˚. Hasil ini menunjukkan bahwa kombinasi silika nanopartikel dalam bitumen mendekati sifat superhidrofobik

Road damage is common due to several factors including poor drainage causing puddles on the road that can decrease the quality of bitumen. Efforts to improve the performance of bitumen are carried out by adding polymer materials and to make the road surface has superhydrophobic properties so that a surface has anti-adhesive and anti-wet properties. One of the materials that can be used as a superhydrophobic material is silica nanoparticles. Superhydrophobic nanoparticle silica can be synthesized from silica sand. This research was conducted by a combination of mechanical milling and sol-gel methods. In Mechanical milling, silica sand and zirconia balls ratio is used as much as 1:20 with a time variation aimed at shrinking the particle size and sol–gel to synthesize silica nanoparticles about 100-200 nm. pH in the reaction is also an important factor that affects the acquisition of synthesis results so that the control of reaction medium using acids (HNO3) and bases (NH3) which also serve as a catalyst, in order to avoid the occurrence of agglomeration. To obtain silica nanoparticles with superhydrophobic effect, surface modification is carried out using stearic acid.
The results of this research showed that particle sizes in silica nanoparticles produced in methanol, ethanol and propanol had consecutive sizes of 149.1 ± 10.7 nm, 170.3 ± 14.3 nm, and 198.6 ± 19.5 nm. Potential zeta results also showed that silica nanoparticles synthesized in ethanol solvents had the highest potential zeta of about -50.4 ± 0.3 mV, followed in methanol (-72.2 ± 1.6 mV) and propanol (-67.5 ± 0.2 mV). The process of modifying the surface of silica nanoparticles from hydrophilic to hydrophobic is done with a ratio of 1:5 between silica nanoparticles with stearic acid. Superhydrophobic test was conducted on the glass substrate resulted with water contact angle of 137.9 ± 1.2°, 153.7 ± 2.9°, and 135.7 ± 1.0° for methanol, ethanol and propanol alcohol solvents, respectively. The results of hydrophobic properties on bitumen resulted in water contact angles coated and mixed with modified silica nanoparticles at 149.2° and 148.1°, while bitumen without modified silica nanoparticles gave a water contact angle value of about 89.80. These results showed that the combination of modified silica nanoparticles in bitumen is close to superhydrophobic properties.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fairuz Tsania
"Air adalah senyawa yang tersusun dari unsur hidrogen dan oksigen (H2O) dengan beragam manfaat. Pada aspek pendidikan, perannya adalah sebagai sanitasi, kebutuhan minum, dan proses pembelajaran. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia (FMIPA UI) berada pada peringkat ke-14 dari 16 fakultas di UI berdasarkan penilaian kategori air menurut Green Metric, yaitu penilaian UI terhadap konsep kerangka lingkungan, ekonomi, dan sosial. Bentuk konservasi air FMIPA UI hanya penghematan air dan pemanfaatan danau sebagai sumur resapan air. Pada penulisan ini, outlet Danau Agathis UI dimanfaatkan sebagai sumber air baku dengan kadar COD dan kekeruhan sebesar 14,4 mg/L dan 15,4 NTU. Maka dari itu, dibuat perancangan instalasi pengolahan air bersih/minum (IPAM) FMIPA UI yang melayani 6624 orang sivitas berdasarkan hasil proyeksi metode aritmatik tahun 2020-2042. IPAM terdiri dari bangunan intake, saluran transmisi, 2 unit Slow Sand Filter (SSF), unit pencuci media pasir filter hidrolik, 1 unit desinfeksi dan reservoir. SSF merupakan unit tinjauan utama pada perancangan dengan melandaskan studi literatur, menggunakan pasir silika dan karbon aktif. Efisiensi penyisihan COD dan kekeruhan pada SSF secara berurutan sebesar 67% dan 97%, serta laju filtrasi 0,25 m/jam. Hasil air olahan sesuai dengan standar Permenkes No. 492 Tahun 2010 dan PP RI No.82 Tahun 2001.

Water is a substance consisting hydrogen and oxygen (H2O) with various benefits for human beings. In educational point of view, water supports sanitation and the needs of drinking and educational laboratory. Faculty of Mathematics and Natural Science (FMIPA UI) ranks 14th out of 16 Faculties in Universitas Indonesia based on Green Metric assessment in terms of water. It is an assessment metrics to measure the concept of framework, economic, and social. The conservation of water done by FMIPA UI only consists of water-saving and utilizing lake as water catchment well. This design elaborate the use of Agathis Lake outlet as a clean water source with COD and turbidity value, subsequently 14,4 mg/L and 15,4 NTU. Therefore, a water treatment plant needs to be installed, so can be beneficial 6624 people based on arithmetic forecasting from year 2020-2042. It consists of intake building, transmission line, 2 units of Slow Sand Filter (SSF), hydraulic media washing, 1 unit of disinfection and reservoir. The SSF will use silica sand and activated carbon as filters. To fit with the safety level boundary of clean water written in Permenkes No. 492 Tahun 2010 and PP RI No.82 Tahun 2001, the target percentage of COD and turbidity removal of the SSF design is subsequently 67% and 97% with filtration rate of 0,25 m/hour."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sahlan
"Telah dilakukan pengamatan pada distribusi pasir, permeabilitas, kekuatan tekan, kekuatan tarik, kekuatan geser dan ketahanan terhadap temperatur tinggi (sintering) dari pasir hitam. Yang mana sifat-sifat ini merupakan persyataan pemakaian suatu pasir cetak. Hasil pengamatan yang sudah dilakukan tersebut diatas kemudian dianalisa untuk dibandingkan dengan studi literatur dan pengalaman praktis di industri pengecoran logam (foundry). Dari hasil analisa pada sifat fisis (distribusi butiran pasir, permeabilitas, mampu panas), sifat mekanis (kekuatan tekan, geser dan tarik) dan sifat kimis ternyata pasir hitam-semen Portland sesuai dengan persyaratan pemakaian untuk bahan cetakan logam tuang.
Dari analisa tersebut dapat dilihat bahwa dari studi literatur dan pengalaman praktis, permeabilitas untuk suatu cetakan yang disyaratkan sekitar 50 Cm³/mnt sedangkan permeabilitas pasir hitam-semen hasil pengamatan sebesar 115 - 141 Cm³/mnt. Dan pada kekuatan tekan disyaratkan > 1200 Gram/Cm² (klafikasi pasir yang baik sekali), sedangkan hasil pengamatan 4500?22000 Gram/Cm², serta untuk kekuatan geser yang disyaratkan > 350 Gram/Cm dari hasil pengamatan 1500-7500 Gram/Cm². Demikian pula kekuatan tekan setelah proses sinter masih menuniukkan angka kekuatan 600 Gram/Cm² yang berarti masih diatas ambang klasifikasi kekuatan sedang."
Depok: Universitas Indonesia, 1990
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Soejono Tjitro
"Arah pembekuan yang tidak mengarah ke arah riser dapat menyebabkan cacat penyusutan (shrinkage). Cacat ini dapat diprediksi dengan mengamati distribusi temperatur di riser atau produk cor. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan distribusi temperatur dengan bantuan piranti lunak Finite Element Method (ANSYS) dan eksperimen khusus dilakukan untuk memvalidasi hasil simulasi terutama ada tidaknya cacat penyusutan (shrinkage).
Simulasi dilakukan pada pengecoran cetakan pasir dengan bahan aluminium murni. Penelitian ini menggunakan metoda enthalpi untuk mendapatkan distribusi temperatur. Sifat logam cair yang dipakai dalam simulasi adalah enthalpy H(T) dan konduktivitas thermal k(T). Pengecoran cetakan pasir untuk eksperimen menggunakan bahan aluminium murni dan aluminium eutektik. Hasil cor aluminium eutektik dipakai sebagai data pendukung untuk mendukung terhadap hasil cor aluminium mumi.
Hipotesis hasil simulasi terhadap cacat penyusutan (shrinkage) sesuai dengan hasil yang dicapai melalui eksperimen.

The directional solidification which is not toward to riser causes the shrinkage defect. This defect can be predicted by investigating the temperature distribution in riser or castings. The goal of this research is to examine the temperature distribution using Finite Element Software (ANSYS) and then an ad hoc experiment has been performed to verify the result of the simulation, especially the existences of shrinkage.
The simulation is carried out by sand casting process using pure aluminum. This research uses enthalpy method to examine the distribution of temperature. The properties of melted metal that being used for the simulation are enthalpy H (T) and thermal conductivity k (T). For experiment, the sand casting process uses pure aluminum and eutectic aluminum. The eutectic aluminum castings are used to support the pure aluminum castings.
The result of the simulation hypothesis against shrinkage defect is appropriate with the experiment result."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
T9463
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>