Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 163144 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Andrianto Supriadi
"Baja tahan karat austenistik merupakan jenis yang terluas pemakaiannya di antara keempal kelas baja tahan karat yang ada, yaitu sekitar 65 - 70% dari total kebutuhan baja tahan karat. Begitu Iuasnya pemakaian baja jenis ini tak lain karena ketahanan terhadap korosi yang baik, mampu fabnkasi serta mampu cor yang baik sekali, serla mampu las yang relatif baik. Kekuatan, ketangguhan, dan keulctannya pada temperatur rendah maupun tinggi juga baik. Pengelasan baja tahan karat austentik tidak mengalami kesulitan karena memiliki mampu las (weldabillity) yang baik.
Hasil pengelasan dipengaruhi oleh banyak faktor seperti: besar arus pengelasan, jenis logam pengisi, persiapan material yang dilas, perlakuan sebelum dan sesudah dilas, dan Iain-Iain. Penelitian ini mencoba mclihat pengaruh berbagai jenis Iogam pengisi yang berbeda komposisinya dan pengaruh temperatur anil penghilangan regangan sisa terhadap sifal mekanis dan struklur mikro pada pengelasan TIG baja tahan karat austenitik (AISI 347).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan logam pengisi ER 347 baik pada kondisi tanpa anil maupun pada kondisi anil penghilangan legangan sisa memberikan kekuatan larik maksimum yang lebih tinggi Pada kondisi anil penghilangan tegangan sisa pada temperatur 700℃ dengan waktu tahan konstan sebesar 90 menit, kekuatan tarik maksimum logam las dengan Iogam pengisi ER 347 memberikan nilai optimum (rata-rata 68,09 kg/mm2). Sedangkan penggunaan logam pengisi ER 316L. memberikan nilai distribusi kekerasan yang Iebih tinggi pada kondisi tanpa anil dan anil penghilangan tegangan sisa. Untuk tiap jenis logam pengisi, meningkalnya temperatur anil penghilangan tegangan sisa akan menurunkan jumlah delta ferit pada deposit las dan memperbesar ukuran butir pada Daerah Terpengaruh Panas (DTP)."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
S41192
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Azhari
"Baja tahan karat austenitik merupakan jenis yang terluas pemakaiannya di antara keempat kelas baja tahan karat yang ada, yaitu sekitar 65 - 70% dari total kebutuhan baja tahan karat. Begitu luasnya pemakaian baja jenis ini dikarenakan sifat ketahanan terhadap korosi yang baik, mampu fabrikasi serta mampu las yang relative baik. Kekuatan, ketangguhan, dan keuletannya pada temperature rendah maupun tinggi juga baik. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan pengaruh penggunaan logam pengisi dan persen deformasi terhadap struktur mikro dan distribusi kekerasan hasil pengelasan TIG pelat baja AISI 316L. Variabel penelitian yang digunakan adalah peningkatan persen deformasi rolling pelat baja AISI 316L, mulai dari 0, 5%, 8% sampai 10% dengan menggunakan logam pengisi ER 316LSi. Dari masing-masing persen deformasi tersebut dilakukan pengelasan dengan,penggunaan logam pengisi yang berbeda kemudian dilakukan uji komposisi, uji radiografi neutron, analisa struktur mikro dan uji kekerasan mikro. Hasil penelitian bahwa pada semua sample komposisi kimia sesuai dengan standar (AISI 316L), dan tidak ada cacat retak pada hasil las. Struktur mikro pada daerah HAZ menunjukkan ukuran butir yang terkecil pada persen deformasi 0% dan terbesar pada persen deformasi 10%. Jumlah delta ferit pada deposit las dengan logam pengisi ER 316L sebesar 8,2% dan dengan logam pengisi ER 316LSi sebesar 8,6%. Urutan kekerasan mikro untuk semua sampel adalah HV deposit las > HV base metal > HV HAZ"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S41384
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ibnoe Milan Prayoga
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1995
S41074
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ardiansyah
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S41798
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hutapea, Suburmian
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1992
S40837
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Refnaldi
"Tujuan dari studi ini adalah mengevaluasi perubahan-perubahan dalam struktur mikro dan sifat mekanis dari baja tahan karat 304L dan 3l6L dibawah pengelasan perbaikan berulang. Perubahan-perubahan dari kedua material tersebut kemudian diperbandingkan satu sama lain. Pengelasan dan pengelasan perbaikan dilaksanakan dengan GTAW. Proses pengelasan GTAW dilaksanakan menggunakan logam pengisi ER308L untuk baja tahan karat 304L dan ER3l6L untuk baja tahan karat 316L. Spesimen dari logam dasar dan kondisi berbeda dari perbaikan GTAW dipelajari dengan melihat perubahan struktur mikro, komposisi kimia dari fase-fase, ukuran butir dalam daerah terpengaruh panas dan efek terhadap sifat mekanis. Struktur miko diinvestigasi menggunakan mikroskop optik dan scanning electron microscopy (SEM). Komposisi kimia dari base material ditentukan dengat optical emission specffometer. Komposisi kimia dari inti las, daerah terpengaruh panas dan logam induk ditentukan dengan XRF Analyzer. Komposisi kimia dari fase-fase ditentukan dengan Energt Dispersive X' ray Analysis (EDAX). Pengujian mekanik yang dilakukan uji tarik, kekuatan impak Charpy-V, dan uji keras mito Vickers. Permttkaan patahan diamati dengan foto makro dan detail morfologi permukaan patahan pada awal dan tengah atau ujung permukaan patahan diinvestigasi dengan scanning electron microscopy (SEM). Kekerasan dari daerah terpengaruh panas menunrn sesuai dengan peningkatan jumlah perbaikan. Secara umum peningkatan dalam kekuatan tarik (UTS) terjadi dalam pengelasan. Pada perbaikan pertama suatu penurunan bertahap dalam kekuatan Tarik (UTS) terjadi tetapi nilai kekuatan tarik (UTS) tidak kurang dat', base metal. Pengxangan signifikan dalam kekuatan impak charpy-V dengan jumlah perbaikan las diamati dengan lokasi takikan di daerah terpengaruh panas. Perubahan-perubahan yang sama terhadap struktur miko dan sifat mekanis terjadi pada kedua tipe baja tahan karat tersebut. Perbedaannya adalah untuk kekuatan tarik dan kekuatan impak pada hasil pengelasan baja tahan karat 304L lebih baik daripada 316L.

The purpose of this study is to evaluate changes in the micro structural and mechanical properties of stainless steel 304L and 3l6L under repeated repair welding. The changes of both of material then will be in comparation to each other. The welding and the repair welding were conducted by gas tungsten arc welding (GTAW). The GTAW welding process w.rs performed using ER308L filler metals for stainless steel 304L and ER3I6L filler metals for stainless steel 316L. Specimen of the base metal and different conditions of gas tungsten arc welding repairs were studied by looking in the micro structural changes, the chemical composition of the phases, the grarn size (in the heat affected zone) and the effect on the mechanical properties. The microstructure was investigated using optical microscopy (OM) and scanning electron microscopy (SEM). The chemical composition of the base material was determined using optical emission spectrometer. The chemical composition of weld metal, heat affected zone and base metal was determined using XRF Analyzer. The chemical composition of the phases was determined using energy dispersive X-ray Analysis (EDAX). Mechanical testing consist of tensile tests, Charpy-V impact resistance and Vickers hardness tests were conducted. Detail of fracture surface morphologies in beginning and centre or end of fracture was investigated using scanning electron microscopy (SEM). Hardness of the heat affected zone decreased as the number of repairs increased. Generally an increase in the ultimate tensile strength (UTS) occuned with welding. At the first repair, a gradual decrease in UTS occurred but the values of UTS were not less than values of the base metal. Signif,rcant reduction in Charpy-V impact resistance with the number of weld repairs were observed when the notch location was in the HAZ. T"be similar changes in the micro structural and mechanical properties occured in both of type of stainless steel. The difference were for the values ofUTS and Charpy-V impact resistance of welding specimen of stainless steel 304L more tlan values of stainless steel 316L."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
T44258
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Baja perkakas DAIDO DC11 (ekivalensi AISI D2) merupakan baja perkakas pengerjaan dingin yang pada aplikasinya membutuhkan kepresisian yang tinggi. Baja jenis ini memiliki kemampukerasan yang tinggi sehingga dapat terbentuk fasa martensit walaupun dengan laju pendinginan yang rendah setelah prosis pengerasannya. Sejumlah austenit sisa akan tetap ada setelah proses quenching-nya. Jumlah austenit sisa ini dapat ditekan dengan proses subzero dimana benda didinginkan setelah quenching temperatur dibawah nol.
Pada penelitian ini subzero dilakukan dengan media dry ice yang mampu mendinginkan sampel hingga temperatur -78°C. Sebelum perlalman subzero dilakukan proses pengerasan pada temperatur 1030°C yang diikuti dengan pendinginan udara. Juga dilakukan pengerasan sampel tanpa perlakuan subzero sebagai perbandingan. Berkurangnya austenit sisa hasil proses subzero dapat diindikasikan dengan meningkatnya kekerasan dan ketahanan aus yang didapatkan dari sampel as-quenched dan setelah proses penemperan pada temperatur 200, 250, 300 dan 350°C baik pada sampel dengan atau tanpa perlakuan subzero. Pengujian kekerasan dilakukan dengan metode indentasi Rockwell C dan pengujian keausan dengan mesin uji aus abrasif Ohgoshi.
Dari penelitian didapatkan bahwa perlakuan subzero mampu meningkatkan kekerasan dan ketahanan aus masing-masing dengan rata-rata peningkatan 3,4 % dan 11,1% lebih besar daripada sampel tanpa perlakuan subzero. Sebagai contoh pada sampel as-quenched perlakuan subzero mampu meningkatkan kekerasan dari 61,44 HRC menjadi 63,22 HRC sedangkan laju aus menurun (ketahanan aus meningkat) dari 7,34 x 10-07 mm3/mm menjadi 7,19 x l0-07 mm3/mm.
"
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
S41446
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Akhmad Herman Yuwono
"Pengelasan dua logam yang berbeda (dissimilar metals) antara baja tahan karat AISI 304 dan 316 merupakan salah satu teknik penyambungan yang banyak dipakai dalam suatu sistem penukar panas (heat exchanger) sebagai suatu cara untuk meningkatkan kinerja sistem, disamping adanya pertimbangan ekonomis tertentu. Walaupun demikian terdapat pembatasan dalam pengoperasiannya yaitu hasil lasan dapat mengalami siklus pemanasan dan pendinginan akibat rentang temperatur yang besar dari aliran cairan atau gas. Kondisi ini memungkinkan hasil sambungan dua logam dengan koefisien muai termal yang berbeda mengalami fluktuasi tegangan termal secara berulang-ulang yang pada akhirnya mengakibatkan suatu mekanisme kelelahan (fatigue). Oleh sebab itu diharapkan dengan mengetahui karakteristik kelelahan termal hasil lasan dua lagam yang berbeda tersebut diperoleh suatu pengetahuan yang baik mengenai teknik pengelasan yang mampu menghasilkan sambungan las dengan resiko kegagalan yang minimum.
Pada penelitian ini dilakukan pengelasan dengan metode GTAW (Gas Tungsten Arc Welding) dengan logam induk adalah baja AISI 304 dan AISI 316 dan E 308 sebagai logam pengisi. Adapun gas pelindung yang digunakan adalah gas argon dan arus yang digunakan adalah arus berpolaritas lurus DCSP dengan besar arus 125 A dan variabel kecepatan pengelasan 1, 3, 5 mm/detik. Simulasi termal dilakukan dengan pemanasan sampel di dalam furnace pada temperatur 500, 600 dan 700°C disusul pendinginan cepat dalam media air sebanyak 5, 10 dan 15 kali.
Dari penelitian tersebut didapatkan bahwa pengelasan dengan variabel kecepatan las 1 mm/detik memberikan ketahanan yang paling baik terhadap siklus termal. Pada hasil lasan setelah simulasi siklus termal tidak didapatkan retak macro sebagai indikasi perbedaan respon muai panas antara deposit las, daerah terpengaruh panas dan logam induk. Masukan panas yang memadai dari kecepatan pengelasan tersebut serta pemilihan logam pengisi yang tepat memungkinkan penyebaran delta fern yang merata pada butir dan batas butir sebagai satu cara efektif menghambat perambatan retak antar daerah las akibat perbedaan koefisien muai termal selama siklus termal berlangsung."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Dana Yasa
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1993
S41083
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1992
S40826
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>