Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 78535 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dionysius Hendri Setianto
"Terkadang setiap orang memiliki informasi rahasia yang ingin dikirimkan tanpa diketahui oleh pihak lain. Steganography adalah sebuah teknik untuk menyembunyikan informasi ke dalam data multimedia sehingga memungkinkan untuk mengirim informasi kepada pihak yang berkepentingan tanpa diketahui atau dideteksi oleh pihak lain secara kasat mata (imperceptibility), walaupun dapat dideteksi melalui pendekatan statistik dengan menggunakan algoritma tertentu. Teknik Steganography berbasiskan JPEG (discrete cosine transform) merupakan salah satu algoritma yang digunakan untuk menyembunyikan data pada gambar digital. Analisis yang dilakukan untuk melihat imperceptibility dan kapasitas data yang dapat disembunyikan dari teknik steganography. Hal ini dilakukan karena kedua sifat itu merupakan aspek dari steganography. Proses analisis didukung dengan simulasi yang dibuat menggunakan Matlab versi 6.5 dan diujikan pada lima buah gambar hitam-putih berukuran 256x256 piksel.
Dari hasil simulasi dapat diperoleh bahwa level kuantisasi yang digunakan saat menyisipkan data agar gambar stego tidak terdeteksi secara visual tergantung dari karakteristik gambar asli yang digunakan. Untuk simulasi ini diperoleh : level 100-70 untuk gambar goldhill dan autumn; gambar view pada level 100-80, level 100-50 untuk gambar lenna dan gambar baboon pada level 100-40. Sementara itu kapasitas data yang dapat disembunyikan dan diekstraksi tanpa error yang signifikan diperoleh : gambar goldhill dan baboon adalah dari 50-500 bytes pada level 80-40; gambar autumn adalah dari 50-500 bytes pada level 70-40; gambar lenna adalah 50-250 bytes pada level 80-40; dan gambar view adalah 50-400 bytes pada level 80-40 walaupun pada kapasitas 200-300 bytes ada 1 bit error, dan 450-500 bytes untuk level 70-50. Semakin kecil level kuantisasi yang digunakan maka ketahanan (robustness) terhadap kompresi JPEG akan semakin besar, sedangkan kualitas gambar (imperceptibility) yang dihasilkan akan semakin buruk dan kapasitas data yang dapat disisipkan semakin kecil.

Sometimes every people have secret information to send without any suspicion from other parties. Steganography is a technique for hiding information into multimedia data so as for sending information to other people without any detection from other parties (eavesdropper) visually, although it can be detected by statistical approach with some algorithm. Steganography technique base on JPEG (discrete cosine transform) is an algorithm which is used for hiding data into digital picture. Analysis was performed to check the imperceptibility and capacity of data that can be hidden, because both of them are aspects on steganography technique. Analysis process was made using Matlab version 6.5 and was tested to five 256x256 monochrome picture. From the simulation we can get that quantization level which is used when hiding data so the stego picture can not be detected visually was depend on the characteristic of original picture.
Simulation result : level 100-70 for goldhill and autumn picture; view picture on level 100-80, level 100-50 for lenna picture and baboon picture on level 100-40. Capacity of the data that can be hidden and can be extracted without significant error are : goldhill and baboon picture is from 50-500 bytes on level 80-40; autumn picture is from 50-500 bytes on level 70-40; lenna picture is 50-250 bytes on level 80-40; and view picture is 50-400 bytes on level 80-40 even there was 1 bit error on capacity 200-300 bytes, and 450-500 bytes on level 70-50. If the quantization level getting smaller then the robustness against JPEG compression will be higher, but picture quality (imperceptibility) will be getting bad and capacity of the data that can be hidden getting smaller."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S40395
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dionysius Hendri Setianto
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
TA3408
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Kaunang, Cristin Purnama Sari
"ABSTRAK
Data/informasi merupakan aset berharga yang harus senantiasa dijaga, dilindungi,
dan diamankan agar tidak disalahgunakan. Salah satu usaha dalam mengamankan
data/informasi tersebut ialah dengan menerapkan konsep steganografi. Tujuan dari
skripsi ini adalah menyusun algoritma penyembunyian data rahasia yang berupa
citra digital dengan menggunakan metode Haar Discrete Wavelet Transform
(DWT) yang dikombinasikan dengan teknik penggabungan dua buah citra yang
disebut dengan alpha blending. Proses dilakukan dalam dua tahap yakni tahap
embedding (penyisipan citra rahasia) dan extracting (ekstraksi citra rahasia).
Proses embedding melibatkan metode DWT dan alpha blending. Sementara pada
proses extracting dilakukan metode DWT, transformasi power law, dan ekstraksi
alpha blending. Transformasi power law digunakan untuk membentuk citra yang
mirip dengan cover image. Hasil dari transformasi ini akan digunakan dalam
proses ekstraksi alpha blending untuk memperoleh citra rahasia dari proses
ekstraksi. Implementasi program telah dilakukan terhadap data uji berupa citra
dan diperoleh hasil Peak Signal to Noise Ratio (PSNR) antara stego image dan
cover image serta PSNR antara secret image dan secret image hasil ekstraksi
berkisar pada nilai 40-50dB. Ini menunjukkan bahwa kualitas citra awal tidak jauh
berbeda dengan kualitas citra yang telah disisipi data rahasia. Nilai PSNR terbaik
diperoleh saat pada proses alpha blending dan nilai pada
transformasi power law. Sehingga secara kasat mata citra awal dan citra yang
telah disisipi data rahasia akan sulit dibedakan.

ABSTRACT
Data/information is a valuable asset that must be mantained, protected, and
secured so it cannot be manipulated. One of many ways to secure the data is to
implement steganography. The purpose of this mini thesis is to design a secret
data hiding algorithm using Haar Discrete Wavelet Transform (DWT) combined
with alpha blending technique. The algorithm consists of two processes:
embedding (to embed secret image to cover image) and extracting (to extract
secret image from stego image). Embedding process involves DWT method and
alpha blending process. While extracting process uses DWT, power law
transformation, and alpha blending extraction. Power law transformation is
needed to generate an image which visually looks like cover image. The result
will be used on extracting alpha blending process to obtain the secret image. The
implementation of algorithm has been tested to some sample images and it has
been obtained that the Peak Signal to Noise Ratio (PSNR) of stego image is in the
range 40-60dB. It shows that the initial image quality is not much different than
the embedded image. This condition makes the secret image imperceptible. From
the experimental result, when and the method results the best
PSNR. So visually, cover image and stego image will be indistinguishable."
2015
S61446
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Novi Dwi Astuti
"Pada era ­big data saat ini, semua data dan informasi tersimpan dalam bentuk digital. Data dan informasi tersebut sangat rawan untuk dicuri, dirusak, atau dimanipulasi. Untuk itu, usaha pengamanan data dan informasi digital merupakan hal yang sangat penting dan mendesak. Lebih khusus lagi jika data dan informasinya bersifat rahasia atau terbatas. Terdapat dua jenis metode pengamanan data, yaitu kriptografi dan steganografi. Penelitian ini bertujuan untuk mengamankan citra digital grayscale ke dalam citra digital warna dengan melakukan teknik enkripsi berbasis chaos dan dilanjutkan dengan melakukan teknik penyisipan LSB. Dalam penelitian ini, fungsi chaos yang digunakan untuk membangkitkan keystream adalah MS map dan teknik penyisipan LSB yang digunakan adalah teknik penyisipan LSB-1, LSB-2, atau LSB-4. Barisan keystream yang dihasilkan oleh MS map terbukti acak dengan melakukan uji keacakan barisan kunci yang dikeluarkan oleh NIST. Sensitivitas kunci dari MS map mencapai 10-17. Ukuran ruang kunci sebesar 6,48 × 10643. Nilai PSNR antara citra awal dan citra terdekripsi adalah tak hingga, artinya teknik enkripsi yang digunakan merupakan teknik enkripsi dengan skema lossless. Nilai PSNR antara cover image dan stego image lebih besar atau sama dengan 40, artinya kualitas stego image yang dihasilkan cukup baik, yakni relatif sama dengan cover image jika dilihat oleh sistem penglihatan manusia.

In this era of big data, all data and information are stored in digital form. The data and information are very vulnerable to being stolen, damaged, or manipulated. For this reason, efforts to secure digital data and information are very important and necessary. More specifically if the data and information are confidential or limited. There are two types of data security methods, namely cryptography and steganography. This study investigated to secure grayscale digital images into color digital images by performing chaos-based encryption techniques and followed by doing LSB insertion techniques. In this study, chaos function employed to generate keystream was MS map, and LSB insertion techniques employed were LSB-1, LSB-2, or LSB-4. The sequence of keystream generated by MS map has been proven to be random through testing the randomness of key sequences issued produced by NIST. The key sensitivity of the MS map reached 10-17. The size of the keyspace was 6,48 × 10643. The PSNR value between the original image and decrypted image was infinite, meaning that the encryption technique employed was an encryption technique with a lossless scheme. The PSNR value between the cover image and the stego image was more than or equals to 40, showed that the quality of the stego image produced was quite good, which was relatively the same as the cover image when viewed by the human visual system."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bondan Adi Nugraha
"
ABSTRAK
Pada skripsi ini dilakukan beberapa uji coba untuk melihat pengaruh matriks kuantisasi terhadap kualitas gambar rekonstruksi. Pada uji coba pertama dilihat kualitas beberapa gambar rekonstruksi dengan menggunakan matriks kuantisasi yang sama. Pada uji coba kedua dilihat peranan matriks kuantisasi dalam menjaga kualitas gambar pada batas target kesalahan tertentu, dan pada uji coba ketiga dilihat hubungan dari rasio kompresi dengan kualitas gambar yang diperoleh.
Ketiga uji coba ini dilakukan pada sepuluh gambar kelabu (greyscale) yang bezukuran 200 x 200 pixel dan mempunyai kedalaman 8 bit. Setiap gambar ini disimpan dalan file dengan format RAW.
Dari hasil uji coba diperoleh, hasil rasio kompresi optimum diperoleh pada target AGE (Average Greyscale Error) 2 %, dengan rasio kompresi 73,67 % - 78,34 % dengan menggunakan tiga jenis matriks kuantisasi.
"
1997
S39010
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bondan Adi Nugraha
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
TA2884
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Yahya, Abid
"This book covers newly developed and novel Steganography techniques and algorithms. The book outlines techniques to provide security to a variety of applications using Steganography, with the goal of both hindering an adversary from decoding a hidden message, and also preventing an adversary from suspecting the existence of covert communications. The book looks into applying these newly designed and improved algorithms to provide a new and efficient Steganographic system, called Characteristic Region-Based Image Steganography (CR-BIS). The algorithms combine both the robustness of the Speeded-Up Robust Features technique (SURF) and Discrete Wavelet Transform (DWT) to achieve characteristic region Steganography synchronization. The book also touches on how to avoid hiding data in the whole image by dynamically selecting characteristic regions for the process of embedding.
- Applies and discusses innovative techniques for hiding text in a digital image file or even using it as a key to the encryption;
- Provides a variety of methods to achieve characteristic region Steganography synchronization;
- Shows how Steganography improves upon cryptography by using obscurity features."
Switzerland: Springer Cham, 2019
e20501365
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
"Pada penelitian ini, dikemukakan sebuah metode baru berbasis analisis multiresolusi untuk mendeteksi distorsi blok pada gambar digital terkompresi. Gambar digital terkompresi cenderung memiliki artefak codingyang mungkin muncul ketika gambar dikodekan dengan tingkat kompresi yang tinggi. Penelitian ini berfokus pada distorsi blok yang dirasakan signifikan dalam gambar digital terkompresi berbasis blok seperti JPEG. Pada penelitian ini, transformasi Wavelet Haar digunakan untuk mendekomposisi sebuah gambar dan menganalisis karakteristik tepian dari gambar tersebut. Berdasarkan dekomposisi ini, peneliti menyusun sebuah algoritma untuk mendeteksi distorsi blok dengan menganalisis koefisien hasil transformasi wavelet. Hasil eksperimen algoritma terhadap database gambar LIVE menunjukkanhasil yang sangat memuaskan dengan tingkat kesalahan yang rendah.

Abstract
In this study, presented a new method based on multiresolution analysis to detect the distortion of the block in a compressed digital image. Compressed digital image tend to have coding artifacts that may arise when an image is encoded with a high compression rate. This study focuses on a block distortion that significantly perceived in the block-based compressed digital images such as JPEG. In this study, Wavelet Haar transformation is used to decompose an image and analyze the characteristics of the edge of the picture. Based on this decomposition, the researchers compiled an algorithm for detecting a block distortion by analyzing the coefficients of the wavelet transformation. The results of experimental algorithms for image database LIVE shows very satisfactory results with low error rates."
[Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, Universitas Bakrie. Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer], 2011
pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Salah satu masalah yang sering muncul dalam dunia fotografi adalah efek blur yang dapat diakibatkan baik oleh objek yang bergerak maupun gerakan kamera yang berhubungan dengan kecepatan rana (shutter speed) ketika gambar akan diambil. Paper ini menyajikan sebuah metode baru yang sederhana untuk mendeteksi kemunculan distorsi blur yang tidak diinginkan pada gambar digital. Metode yang diusulkan menggunakan transformasi discrete cosine transform (DCT) pada gambar yang telah mengalami distorsi dengan ukuran blok DCT yang bervariasi. Hasil dari pendeteksian ini kemudian digunakan untuk meningkatkan kualitas gambar melalui metode debluring berdasarkan korelasi pixel yang diterapkan pada area tertentu pada gambar yang mengandung distorsi blur ini. Hasil eksperimen menunjukkan bahwa kualitas gambar yang disempurnakan dihasilkan oleh metode debluring secara selektif menggunakan deteksi distorsi blur lokal akan lebih baik daripada yang tidak melalui proses seleksi. Dari berbagai ukuran blok yang digunakan dalam percobaan, blok berukuran 32×32 piksel menghasilkan kualitas gambar yang secara umum lebih baik.

Abstract
One of the problems that often arise in photography is a blurring effect that can be caused either by a moving object or camera movements that associated with the shutter speed when the picture is taken. This paper presents a simple new method for detecting the appearance of unwanted blur distortion in digital images. The proposed method uses the transformation of Discrete Cosine Transform (DCT) on the image that has been distorted with varying DCT block size. The results of the detection used to improve image quality through debluring method based on pixel correlation that applied to certain areas of the image that contains this blur distortion. The experimental results show that the enhanced picture quality produced by the method of selectively debluring using a local blur distortion detection is better than not through the selection process. From various block sizes used in the experiments, the block size of 32×32 pixel generates better picture quality."
[Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, Universitas Multimedia Nusantara. Center for New Media ICT Research], 2010
pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Iswahyudi
"Pada skripsi ini akan disimulasikan pengkompresian gambar diam dengan menggunakan baseline JPEG sequential encoding, yang merupakan dasar dan pengkompresian gambar dengan manggunakan JPEG. Juga dibandingkan besarnya rasio kompresi dan RMS Error antara JPEG standar (subgambar berukuran 8x8 piksel) dengan subgambar berukuran 4x4 piksel dan 16x16 piksel. Gambar yang diujicoba adalah gambar tes standar skala keabuan (greyscale) "Lenna", "Coifman" dan "Canalett" dengan ukuran 160x160 piksel dan mempunyai kedalaman 8 bit. Simulasi dibuat dalam lingkungan Matlab, dalam hal ini Matlab versi 4.2.
Dari hasil simulasi diperoleh bahwa besar rasio kompresi berkisar antara 5,5 sampal dengan 6,5, balk menggunakan tabel kuantisasi skalar, vektor (1), maupun vektor (2). Penggunaan subgambar beruluran 4x4 piksel memberikan hasil terbaik dibandingkan dengan menggunakan subgambar berukuran 8x8 dan 16x16 piksel."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
S38827
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>