Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 144691 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dian Rodhiah
"Salah satu aplikasi yang menggunakan antena mikrostrip pada komunikasi wireless adalah komunikasi wireless LAN (WLAN). WLAN merupakan layanan komunikasi jaringan tanpa kabel dalam suatu jaringan lokal antara client device (laptop, PDA, computer dengan kartu PCI) dengan Access Point. Sesuai dengan standar IEEE untuk WLAN, jaringan ini bekerja pada frekuensi 2,4 GHz hingga 2,483 GHz (802.11 b/g) dan band 5 GHz dengan kisaran frekuensi yang digunakan terdiri dari tiga sub band,yaitu (5,15 - 5,25) GHz, (5,25 -5,35) GHz dan (5,725 = 5,825) GHz (802.11 a)[3].
Pada penelitian ini akan dirancang bangun suatu antena mikrostrip segiempat untuk aplikasi wireless LAN. Dengan menggabungkan antara patch segi empat yang beroperasi pada band 2,4 GHz dan patch dengan slot S yang beroperasi pada band 5 GHz menggunakan slot berbentuk U untuk menghasilkan karakteristik Dual Band. Antena yang akan dirancang menggunakan teknik pencatuan electromagnetically coupled untuk meningkatkan bandwidth.
Dari hasil pengukuran antena mikrostrip dual band dengan slot U dan S mampu mengakomodasi seluruh frekuensi kerja WLAN, baik menurut standar 802.11b maupun standar 802.11a. Bandwidth yang diperoleh pada band 2,4 GHz sebesar 144,4 MHz sedangkan bandwidth pada band 5 GHz lebih dari 1 GHz dengan gain rata - rata sebesar 4 dB di band 2,4 GHz dan 7 dB di band 5 GHz.

Wireless Local Area Network (WLAN) is one of wireless communication application using microstrip antenna. WLAN provides wireless communication between the client devices (i.e. laptop, PDA, PC with PCI cards) with the access point in a local network. According to the standard of IEEE for WLAN, the network will work at frequency of 2.4- 2.483 GHz (802.11 b/g) and band of 5 GHz which consists of three sub bands 5.15-5.25 GHz, 5.25-5.35 GHz and 5.725-5.825 GHz (802.11a)[3].
This project is purposed to design a rectangular microstrip antenna for WLAN application. It was designed using electromagnetically coupled to improve impedance bandwidth. Dual band characteristic is produced by combining the 2.4 GHz band rectangular and the 5 GHz band of S slot patches using U slot.
The measurement result shows that dual band microstrip antenna using U and S slots is able to accommodate all WLAN frequencies both 802.11b/g and 802.11a standards. The impedance bandwidths which are resulted from 2.4 GHz is about 144.4 MHz and from 5 GHz is more than 1 GHz with average gains are 4 dB on 2.4 GHz and 7 dB on 5 GHz.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S40319
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Okki Wibowo Supendi
"Radio Frequency Identification (RFID) merupakan teknologi identifikasi dan pendataan baru yang memiliki keunggulan dibanding teknologi sebelumnya yaitu barcode. Salah satu bagian dalam sistem RFID adalah antena pembaca. Pada skripsi ini dirancang suatu antena mikrostrip patch segi empat dengan slot U yang memiliki dua frekuensi kerja untuk aplikasi pembaca RFID. Penggunaan slot U dimaksudkan agar antena dapat bekerja pada dual-frekuensi. Antena dirancang dengan menggunakan teknik pencatuan Electromagnetic Coupled. Antena dapat bekerja pada dua frekuensi yang diinginkan yaitu pada rentang frekuensi 919-927 MHz dan 2,43-2,48 GHz dengan return loss C -13,98 dB atau VSWR C 1,5. Antena ini memiliki polarisasi linear pada kedua frekuensi.

Radio Frequency Identification (RFID) is a new identification and data mining technology that has many advantages than previous technology, namely barcode technology. One part of The RFID system is The Antenna Reader. In this research rectangular microstrip antenna with U-shaped slot that resonances at two frequencies is designed for RFID Antenna Reader application. The purpose of using the U-shaped slot is to get dual-frequencies. This antenna design uses electromagnetic couple feeding technique. Measurement results show that this antenna resonances at 919-927 MHz and 2.43-2.48 GHz with return loss C -13.98 dB or VSWR C 1.5. Antenna has linear polarization at both frequencies."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
S51400
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ivan Garniwan
"Perangkat komunikasi selular dewasa ini berkembang sangat pesat. Hal ini terjadi karena berbagai fitur yang terdapat dalam perangkat komunikasi bergerak semakin lengkap dan kompleks. Diantaranya dengan ditambahkannya perangkat penentu lokasi atau iGlobal Positioning System (GPS)/i ke dalam perangkat komunikasi bergerak. Ditambahkannya perangkat GPS pada perangkat komunikasi bergerak membuat kebutuhan antenna yang kecil dan kompak serta mampu beroperasi pada frekuensi multiband semakin meningkat. Antena GPS yang ada pada umumnya merupakan antena perangkat luar/eksternal, atau menggunakan beberapa antena internal yang beroperasi pada band frekuensi yang berbeda-beda dimana konstruksi ini kurang sesuai karena membuat perangkat selular menjadi lebih besar.
Oleh karena itu, pada penelitian ini akan dirancang sebuah antena yang kecil dan mampu beroperasi pada dua band frekuensi yang berbeda yaitu single band frekuensi cellular CDMA 826 MHz dan single band frekuensi civillian GPS L1. Antena yang dirancang berupa antena microstrip segiempat tiga susun dimana dua susunan yang pertama merupakan antena selular dengan patch yang dishort ke groundplane untuk mendapatkan ukuran yang kompak, dan susunan yang paling atas merupakan antena GPS single band.
Karena membutuhkan perhitungan yang rumit dan berulang-ulang maka rancang bangun antena ini menggunakan bantuan perangkat lunak Microwave office. Untuk antena selular didapat frekuensi band sebesar 92,4MHz (800,799-893,039) dengan gain yang diperoleh sebesar 5,64dB pada frekuensi tengah 826MHz. Sedangkan untuk antena GPS diperoleh frekuensi resonansi 1573,3MHz dengan Gain yang didapat sebesar 6.22dB. Perolehan ini cukup baik dan memenuhi spesifikasi yang dibutuhkan untuk dapat digunakan pada kebutuhan antena selular dan GPS.

Recently, mobile communication device technology has been growing rapidly. It has very complete features with the size become smaller. GPS or global positioning system is one of popular feature that has been integrated to the mobile communication device recently. That mean the demand of small, compact antenna that capable to operate in multiband frequency are become highly increase. Convensional GPS antenna generally were an external antenna, or use couple internal antenna that operate in different frequency were the construction are less fit because made the device become bigger.
Therefore on this thesis, we develope a compact internal dual band microstrip antenna that capable to operate in dualband frequency, cellular CDMA band (824MHz-894MHz) and GPS L1 (1575.75 MHz). The antenna which has been design is a triple stacked patch where the first two stacked is a cellular antenna with groundplane shorted using multiple pins. This construction made the antenna smaller and suitable to use for mobile communication. The highest stack patch use for single band GPS antenna.
The design need very complex calculation and use a computer software microwave office to solve the problem. The result is good enough to fulfill the spesification to use in both cellular and GPS band, the frequency band of the cellular antenna is 92,4 MHz(800,799MHz - 893,039MHz) with gain achievement 5,64dB at center frequency 826MHz and for frequency of GPS antenna is 1573.3 MHz with gain achievement 6.22dB.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
T40797
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anshari Akbar
"Pengembangan satelit saat ini mengarah pada pengembangan satelit kecil. Jumlah misi luar angkasa yang menggunakan satelit kecil dengan ukuran berbeda terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Saat ini LAPAN mengembangkan satelit mikro LAPAN-A4 dengan misi pengamatan bumi sumber daya alam, pemantauan maritim dan misi riset. Kapasitas data yang besar memerlukan sistem transmisi kecepatan tinggi untuk mengirimkan data hasil observasi ke stasiun bumi. Salah satu cara yg dapat dilakukan yaitu dengan peningkatan bandwidth. Dalam penelitian tesis ini antena didesain pada frekuensi 2220 MHz dengan metode DGS (defected ground structure). Metode ini mampu meningkatkan bandwidth antena dan memiliki efek miniaturisasi sehingga cocok untuk desain untuk aplikasi satelit. Antena dirancang dengan polarisasi melingkar untuk mengatasi loss polarisasi yang besar dalam mentransmisikan data payload satelit ke stasiun bumi.
Untuk meningkatkan bandwidth antena, digunakan metode DGS dengan pola dual slot yang berbentuk huruf X. Dimensi DGS seperti panjang slot (Ls), Lebar slot (Ws), dan jarak antar slot (d) DGS dioptimasi untuk mendapatkan bandwidth yang lebih lebar dengan melakukan simulasi pada software CST. Antena didesain pada dua jenis bahan yang berbeda yaitu bahan Roger 5880 dan Roger 4350 untuk mendapatkan efek miniaturisasi dan peningkatan beamwidth. Antena dipabrikasi menggunakan mesin CNC (computer numeric control).
Dari hasil pengukuran pada bahan Roger 4350 dengan permittifitas (r=3.4) diperoleh bandwidth antena sebesar 97 MHz atau sebesar 4.3% dengan rentang frekuensi antena diperoleh dari 2157 – 2254 MHz. Gain antena sebesar 3.63 dB pada frekuensi 2220 MHz dan beamwidth sebesar 90 derajat. Sementara hasil pengukuran menggunakan radom diperoleh bandwidth 107 MHz dari 2146 – 2253 MHz, dengan gain sebesar 3.28, dan beamwidth sebesar 80 derajat. Hasil pengukuran antena dengan bahan Roger 5880 dengan permitifitas (r=2.2) diperoleh bandwidth sebesar 92 MHz atau sebesar 4.1%. Rentang frekuensi dari 2171-2262 MHz. Gain antena diperoleh sebesar 5.85 dB pada frekuensi 2220 MHz dan beamwidth sebesar 85 derajat. Sedangkan pada antena menggunakan radom diperoleh bandwidth 105 MHz, dari 2160-2265 MHz, gain sebesar 4.94 dB dan beamwidth sebesar 75 derajat. Antena dengan bahan Roger 4350 memiliki efek miniaturisasi 35.3% terhadap bahan Roger 5880. Sedangkan dengan penggunaan DGS pada bahan Roger 4350 efek reduksi yang dihasilkan 4.8% dan bahan Roger 5880 efek reduksi sebesar 1.84%. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa dengan metode DGS dengan pola dual slot berbentuk huruf X mampu meningkatkan bandwidth antena. Sedangkan efek miniaturisasi yang dihasilkan masih relatif kecil.

Currently satellite development has led to the development of small satellites. Number of space missions using small satellites of different sizes continues increase every year. Currently LAPAN is developing the LAPAN-A4 micro satellite with missions of earth observation of natural resources, maritime monitoring and research missions. Large data capacities require high speed transmission systems to transmit observational data to earth stations. One way that can be done is by increasing bandwidth. In this study, the antenna is designed at a frequency of 2220 MHz using the DGS method. This method is able to increase the antenna bandwidth and has a miniaturization effect making it suitable for the design of satellite applications. The antenna is designed with circular polarization to overcome polarization losses in transmitting satellite payload data to earth stations.
To increase the antenna bandwidth, the DGS (defected ground structure) method is used with X shape dual slot. DGS dimensions such as slot length (Ls), slot width (Ws), and distance between slots (d) DGS are optimized to obtain wider bandwidth by simulating in CST software. The antenna is designed on two different types of materials, namely Roger 5880 and Roger 4350 to obtain a miniaturization effect and an increase in beamwidth. The antenna is manufactured using a CNC (computer numeric control) machine.
From the antenna measurement results of Roger 4350 material with permittivity (r = 3.4) obtained 97 MHz bandwidth or 4.3% with frequency range from 2157 - 2254 MHz. The antenna gain is 3.63 dB at 2220 MHz frequency and 90 degrees beamwidth. The results of antenna measurements using radom obtained 107 MHz of bandwidth from 2146 to 2253 MHz, with 3.28 dB of gain, and 80 degrees of beamwidth. The result of antenna fabrication with Roger 5880 material and permitivity (r = 2.2) obtained bandwidth of 92 MHz or 4.1%. frequency range from 2171 to 2262 MHz. The antenna gain is 5.85 dB at2220 MHz frequency and 85 degrees of beamwidth. Meanwhile, when antenna using the radom, 105 MHz of bandwidth is obtained, from 2160 to 2265 MHz, gain 4.94 dB and beamwidth 75 degrees. The antenna with the Roger 4350 material has a miniaturization effect of 35.3% against the Roger 5880 material. Whereas with the use of DGS on the Roger 4350 material reduction effect obtained is 4.8% and the Roger 5880 material has 1.84% reduction effect. The results obtained indicate that the DGS method with a dual slot with X shape pattern is able to increase the antenna bandwidth. Meanwhile, the miniaturization effect obtained is relatively small.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Faisal Narpati
"Perkembangan komunikasi tanpa kabel memudahkan orang dalam bertukar data, misalnya dengan menggunakan bluetooth atau wireless LAN. Salah satu teknologi yang mendukung perkembangan wireless LAN adalah teknologi antena. Antena digunakan pada device wireless LAN seperti Access Point atau PCMCIA. Antena yang digunakan pada bidang wireless LAN dituntut untuk memiliki rancangan yang kompak (dimensi yang kecil, ringan) dengan kemampuan meradiasikan dan menerima sinyal dengan baik. Salah satu jenis antena yang sesuai untuk aplikasi wireless LAN adalah antena mikrostrip. Antena mikrostrip memiliki karakteristik yang low profile (dimensi kecil, ringan), mudah dalam fabrikasi dan relatif lebih murah dalam pembuatannya [14]. Penelitian ini akan merancang suatu antena mikrostrip segiempat berbentuk huruf S untuk aplikasi wireless LAN 802.11 a yang beroperasi pada frekuensi 5,15 GHz - 5,35 GHz. dan 5,725 GHz - 5,825 GHz. Dua buah slot akan ditempatkan secara simetris dengan posisi saling berlawanan. Slot berfungsi untuk mereduksi ukuran patch serta memperlebar bandwidth. Antena yang akan dirancang akan menggunakan teknik pencatuan electromagnetically coupled agar menghasilkan bandwidth yang lebih besar [12] [13], serta teknik dual offset feedline pada impedance matching. Dari hasil simulasi dan fabrikasi antena mikrostrip S-Shaped mampu bekerja pada semua sub band yang dibutuhkan pada standar 802.11 a. Dari hasil simulasi diperoleh fractional bandwitdh sebesar 17,49 %. Dari hasil pengukuran antena memiiki frekuensi kerja dari 4933,3 Mhz hingga diatas 6000 MHz. Gain rata-rata antena mikrostrip S-Shaped sebesar 4,99 dB."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S40236
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Filda Ayu Afrida
"Dalam sistem komunikasi WLAN, peran antena merupakan elemen penting berfungsi sebagai pengirim dan penerima gelombang elektromagnetik yang berisi informasi-informasi dari media kabel ke udara atau sebaliknya. Teknologi nirkabel dengan standar IEEE 802.11 dan berdasarkan peraturan KOMINFO 2019 menuntut memiliki antena yang dapat menyesuaikan diri terhadap lingkungan yang berubah-ubah. Antena yang digunakan dalam jaringan WLAN disesuaikan dengan lingkup jangkauan yang diharapkan. Antena polarisasi melingkar adalah pilihan paling jelas bagi peneliti dimana dapat mengatasi kelemahan pada polarisasi linier, seperti, kerugian akibat ketidaksesuaian polarisasi, kerentanan terhadap efek multipath dan fading, rotasi Faraday, dan kondisi cuaca buruk. Untuk memenuhi perkembangan teknologi saat ini jenis antena mikrostrip adalah solusi yang baik, karena memiliki beberapa keunggulan seperti bentuk yang sederhana, bobot yang ringan, pembuatan yang mudah dan biaya yang murah.
Pada buku tesis ini diusulkan antena mikrostrip yang dapat rekonfigurasi polarisasi dengan menggunakan U-slot pada frekuensi 2,4 GHz untuk aplikasi WLAN. Teknik U-slot yang disisipkan pada patch antena membuat pengaruh hasil polarisasi menjadi melingkar kiri atau kanan. Diusulkan rekonfigurasi polarisasi antena mikrostrip dengan menggunakan dua (2) buah switching on dan off yang dinyalakan salah satu maupun bersamaan. Simulasi yang dilakukan menunjukkan bahwa antena 1 dan antena 2 memiliki polarisasi linier (LP), antena 1 memiliki bandwidth 75 MHz (2,40 GHz – 2,48 GHz) dan antena 2 memiliki bandwidth 77 MHz (2,40 GHz – 2,48 GHz) dengan batasan nilai S- parameter ≤­9,54 dB. Antena 3 memiliki polarisasi melingkar LHCP (left-hand circular polarized) dengan nilai bandwidth 133 MHz (2,35 GHz – 2,48 GHz) dan antena 4 memiliki polarisasi melingkar RHCP (right-hand circular polarized) dengan nilai bandwidth 133 MHz (2,39 GHz – 2,48 GHz) pada batasan Axial Ratio (AR) ≤3. Hasil pengukuran yang diperoleh pada antena 1 dan antena 2 memiliki polarisasi linier, dimana antena 1 memiliki nilai bandwidth sebesar 85 MHz (2,39 GHz – 2,48 GHz) sedangkan pada antena 2 memiliki bandwidth 68 MHz (2,40 GHz – 2,46 GHz). Antena 3 memiliki polarisasi melingkar LHCP dengan bandwidth sebesar 69 MHz (2,40 GHz – 2,46 GHz). Pada antena 4 memiliki polarisasi melingkar RHCP dengan nilai bandwidth sebesar 75 MHz (2,39 GHz – 2,46 GHz). Seluruh antena pada hasil simulasi dengan hasil pengukuran sesuai memiliki spesifikasi antena WLAN sehingga antena ini dapat beroperasi untuk WLAN.

In WLAN communication systems, the role of the antenna is an important element to function as a sender and receiver of electromagnetic waves containing information from cable media to air or vice versa. Wireless technology with the IEEE 802.11 standard and based on the 2019 KOMINFO regulations demands having an antenna that can adapt to changing environments. The antennas used in WLAN networks are adjusted to the expected coverage scope. Circular polarizing antennas are the most obvious choice for researchers in overcoming weaknesses in linear polarization, such as losses due to polarization mismatch, susceptibility to multipath and fading effects, Faraday rotation, and adverse weather conditions. To meet current technological developments this type of microstrip antenna is a good solution, because it has several advantages such as a simple shape, light weight, easy manufacture and low cost.
In this thesis book proposed a microstrip antenna that can reconfigure polarization using U-slot at a frequency of 2.4 GHz for WLAN applications. The U-slot technique inserted in the antenna patch makes the polarization result affect the left or right circular. It is proposed to reconfigure the polarization of the microstrip antenna by using two (2) switching on and off which are turned on one or simultaneously. The simulation shows that Antenna 1 and Antenna 2 have linear polarization (LP), antenna 1 has a bandwidth of 75 MHz (2.40 GHz – 2.48 GHz) and antenna 2 has a bandwidth of 77 MHz (2.404 GHz – 2.481 GHz) with a limitation of the value of the S-parameter ≤9.54 dB. Antenna 3 has LHCP (left-hand circular polarized) circular polarization with a bandwidth value of 133 MHz (2.35 GHz – 2.48 GHz) and antenna 4 has RHCP (right-hand circular polarized) circular polarization with a bandwidth value of 133 MHz (2.39 GHz – 2.48 GHz) at the Axial Ratio (AR) limit of ≤3. The measurement results on antenna 1 and antenna 2 have linear polarization, where antenna 1 has a bandwidth value of 85 MHz (2.39 GHz – 2.48 GHz) while antenna 2 has a bandwidth of 68 MHz (2.40 GHz – 2.46 GHz). Antenna 3 has LHCP circular polarization with a bandwidth of 69 MHz (2.40 GHz – 2.46 GHz). Antenna 4 has a circular polarization RHCP with a bandwidth value of 75 MHz (2.39 GHz – 2.46 GHz). All antennas in the simulation results with the appropriate measurement results have WLAN antenna specifications so that this antenna can operate for WLAN.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ivan Garniwan
"Perangkat komunikasi selular dewasa ini berkembang sangat pesat. Hal ini terjadi karena berbagai fitur yang terdapat dalam perangkat komunikasi bergerak semakin lengkap dan kompleks. Diantaranya dengan ditambahkannya perangkat penentu lokasi atau Global Positioning System (GPS) ke dalam perangkat komunikasi bergerak. Ditambahkannya perangkat GPS pada perangkat komunikasi bergerak membuat kebutuhan antenna yang kecil dan kompak serta mampu beroperasi pada frekuensi multiband semakin meningkat.
Antena GPS yang ada pada umumnya merupakan antena perangkat luar/eksternal, atau menggunakan beberapa antena internal yang beroperasi pada band frekuensi yang berbeda-beda dimana konstruksi ini kurang sesuai karena membuat perangkat selular menjadi lebih besar.
Oleh karena itu, pada penelitian ini akan dirancang sebuah antena yang kecil dan mampu beroperasi pada dua band frekuensi yang berbeda yaitu single band frekuensi cellular CDMA 826 MHz dan single band frekuensi civillian GPS L1. Antena yang dirancang berupa antena microstrip segiempat tiga susun dimana dua susunan yang pertama merupakan antena selular dengan patch yang dishort ke groundplane untuk mendapatkan ukuran yang kompak, dan susunan yang paling atas merupakan antena GPS single band.
Karena membutuhkan perhitungan yang rumit dan berulang-ulang maka rancang bangun antena ini menggunakan bantuan perangkat lunak Microwave office. Untuk antena selular didapat frekuensi band sebesar 92,4MHz (800,799-893,039) dengan gain yang diperoleh sebesar 5,64dB pada frekuensi tengah 826MHz. Sedangkan untuk antena GPS diperoleh frekuensi resonansi 1573,3MHz dengan Gain yang didapat sebesar 6.22dB. Perolehan ini cukup baik dan memenuhi spesifikasi yang dibutuhkan untuk dapat digunakan pada kebutuhan antena selular dan GPS.

Recently, mobile communication device technology has been growing rapidly. It has very complete features with the size become smaller. GPS or global positioning system is one of popular feature that has been integrated to the mobile communication device recently. That mean the demand of small, compact antenna that capable to operate in multiband frequency are become highly increase.
Convensional GPS antenna generally were an external antenna, or use couple internal antenna that operate in different frequency were the construction are less fit because made the device become bigger. Therefore on this thesis, we develope a compact internal dual band microstrip antenna that capable to operate in dualband frequency, cellular CDMA band (824MHz-894MHz) and GPS L1 (1575.75 MHz).
The antenna which has been design is a triple stacked patch where the first two stacked is a cellular antenna with groundplane shorted using multiple pins. This construction made the antenna smaller and suitable to use for mobile communication. The highest stack patch use for single band GPS antenna.
The design need very complex calculation and use a computer software microwave office to solve the problem. The result is good enough to fulfill the spesification to use in both cellular and GPS band, the frequency band of the cellular antenna is 92,4 MHz(800,799MHz - 893,039MHz) with gain achievement 5,64dB at center frequency 826MHz and for frequency of GPS antenna is 1573.3 MHz with gain achievement 6.22dB."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
T24930
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Subroto Fajar Siddiq
"Dalam buku skripsi ini, dirancang sebuah antena mikrostrip yang memiliki tiga frekuensi kerja untuk aplikasi pembaca RFID yaitu pada frekuensi 433-434 MHz, 923-925 MHz dan 2,446-2,454 GHz. Antena mikrostrip ini menggunakan dua substrat dengan dua patch. Patch pertama mempunyai dimensi 100 x 98 mm untuk frekuensi resonansi pada 433-434 MHz dan dimensi untuk patch kedua yaitu 57 x 38 mm yang mana didesain agar berresonansi pada frekuensi 2,446-2.454 GHz. Pada patch kedua, diberikan tambahan beberapa slot serta dilakukan karakterisasi terhadap slot tersebut. Karakterisasi dilakukan untuk mendapatkan frekuensi resonansi pada 923-925 MHz dan frekuensi 2,446 - 2,454 GHz. Antena mikrostrip ini dirancang dengan menggunakan substrat FR-4 yang memiliki dimensi 118 x 120 x 3.2 mm dan menerapkan teknik pencatuan electromagnetic coupling. Hasil pengukuran antena menunjukkan bahwa antena tersebut mempunyai bandwidth pada frekuensi 428,45-435,5 MHz, 911,8-939,1 MHz dan 2,42-2,487 GHz dapat tercapai.

This paper discusses about a microstrip antenna design for RFID reader which has frequency resonance at 433-434 MHz, 923-925 MHz and 2,446-2,454 GHz. This design uses 2 patches with dimension for the first patch is 100 x 98 mm for resonance frequency 433-434 MHz and dimension for the second patch is 57 x 38 mm which has a resonance frequency at 2,446-2,454 GHz. In the second patch, slots are added and characterized. Characterization of the slots has been conducted to excite the frequency resonance at 923-925 MHz and at 2,446-2,454 GHz. The antenna is designed with FR-4 substrate of dimension 118 x 120 x 3.2 mm and using electromagnetic coupling technique for the feeding. The result of measurement shows a frequency bandwidth at 428,45-435,5 MHz, 911,8-939,1 MHz and 2,42-2,487 GHz is achieved."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
S51238
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Mochamad Hadimargono
"Dual frequency band antena mikrostrip adalah suatu jenis antena mikrostrip yang dapat bekerja pada dua frekwensi yang berbeda. SaMpai saat ini masih sedikit perhatian ditujukan kepada pengintegrasian antena mikrostrip jenis ini dengan rangkaian aktif untuk membentuk dual frequency band antena mikrostrip aktif walaupun pengintegrasian tersebut sudah terbukti dapat meningkatkan unjuk kerja antena mikrostrip.
Pada tesis ini dibahas mengenai rancang bangun dual frequency band antena mikrostrip aktif, yaitu integrasi antara multi -patch dual frequency antennas dengan rangkaian aktif osilator dan amplifier gelombang mikro. Rangkaian aktif direalisasikan pada saluran transmisi grounded coplanar waveguide yang dikopel ke antena secara elektromagnetik.
Jenis antena mikrostrip yang dipakai pada rancang bangun ini adalah antena mikrostrip konsentris cincin-lingkaran yang direalisasikan pada substrat GILL-1000 (sr= 3,05 ; h = 1,524 mm), dimana antena mikrostrip cincin berfungsi sebagai antena pemancar dan antena mikrostrip lingkaran berfungsi sebagai antena penerima. Sedangkan heterojunction bipolar transistor (HBI) AT-42035 yang walaupun mempunyai kondisi unconditionally stable pada frekwensi rancangan 3,5 GHz tetapi tetap dapat dipergunakan sebagai komponen aktif pada osilator gelombang mikro. Sementara amplifier ERA-I dipergunakan sebagai komponen aktif pada amplifier 5 GHz. Kedua rangkaian aktif ini direalisasikan pada substrat CER-1  (er= 10 ; h = 1,19 mm).
Proses rancang bangun menghasilkan dual frequency band antena mikrostrip aktif yang bekerja pada frekwensi pancar 3,59 GHz dengan ERP 21,56 mW dan DC-to-RF efficiency 31,49% serta frekwensi terima 5,29 GHz dengan penguatan 19,15 dB, frequency bandwidth 296,36 MHz dan impedance bandwidth 170,04 MHz.

Dual-frequency band microstrip antenna is one kind of microstrip antennas who can work at two different frequencies. Until now, there are only little attentions for integration these type of microstrip antenna with active circuits to perform what we can call dual-frequency band active microstrip antenna although these integration already known will increasing the performance of microstrip antenna.
This paper is describing about designing and building a dual-frequency band active microstrip antenna up, that is the integration multi-patch dual-frequency antennas with microwave oscillator and amplifier. The realization of these active circuits are performed at grounded coplanar waveguide and will be electromagnetic and direct coupled to the antennas.
Concentric ring-circular microstrip antenna will be applied in GML-1000 substrate (Er = 3,05 ; h = 1,524 mm). Ring microstrip antenna is used for transmitting antenna and circular microstrip antenna for receiving antenna. On the other hand unconditionally stable heterojunction bipolar transistor AT-42035 and unconditionally stable Mini-Circuits ERA-1 amplifier will be acted as active component in 3,5 GHz microwave oscillator and 5 GHz amplifier. These two types active circuits will be realized in CER-10 substrate (Er= 10 ; h = 1,19 mm).
After several optimization dual-frequency band active microstrip antenna is building successful at transmitting frequency 3,59 GHz with ERP 21,56 mW and DC-to-RF efficiency 31,49%. The other direction will be resonance at 5,29 GHz receiving frequency with 19,15 dB gain, 296,36 MHz frequency bandwidth and 170,04 MHz impedance bandwidth.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
T2792
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yudha Dwi Prasetya
"Dalam buku skripsi ini, dirancang sebuah antena mikrostrip dengan empat frekuensi kerja untuk aplikasi pembaca RFID. Antena mikrostrip ini memiliki bentuk C dengan sebuah slot didalamnya dikombinasikan dengan sebuah antenna spiral untuk menghasilkan empat buah frekuensi resonansi di 13,56, 433, 924 MHz dan 2,45 GHz. Antena patch ini dibuat diatas sebuah substrat FR4 epoksi dengan ? = 4.4 dan memiliki dimensi 130 x 180 x 1.6 mm. Antena ini didesain dengan menggunakan software HFSSv11. Dari hasil simulasi menunjukkan antena ini memiliki karakteristik multi-band frekuensi dengan bandwidth antenna (return loss ? -10dB) masing-masing adalah 13,512- 13,607 MHz, 420,1- 435,9 MHz, 905,4- 925,5 MHz, dan 2,4023- 2,5071 GHz. Sementara bandwidth antena hasil fabrikasi yang memiliki return loss ? -10 dB adalah 13,512- 13,607 MHz, 420,1- 435,9 MHz, 905,4-925,5 MHz dan 2,4023-2,5071 GHz.

In this paper, a multi-band microstrip antenna is proposed for radio frequency identification (RFID) reader. The microstrip antenna design is a combination of a C-shaped patch antenna with a slot on it and spiral planar antenna to have a resonance at 13,56 MHz, 433 MHz, 924 MHz and 2,45 MHz. The feed is microstrip line which is directly connected to the patch. This antenna is implemented on FR4 dielectric substrate with ?r = 4.4 and with dimension 130 x 180 x 1.6 mm. The antenna design is simulated using HFSSv11 software. Simulation results show multi-band characteristic with bandwidth (return loss ? - 10dB) 13,512-13,607 MHz, 420,1-435,9 MHz, 905,4-925,5 MHz, and 2,4023-2,5071 GHz. Furthermore, the bandwidths from measurement result shows multiband characteristic at 13,512-13,607 MHz, 420,1-435,9 MHz, 905,4-925,5 MHz and 2,4023-2,5071 GHz."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
S51249
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>