Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 80263 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Analisis ini dibuat dalam tugas akhir berfungsi untuk merancang kondisi
kesejajaran dalam pemasanan penembak elektron (electron gun) pada tabung tv,
sehingga dihasilkan Iayar tampilan yang baik. Analisis ini mengamati kondisi
kemiringan penembak elektron pada dua sumbu, yaitu kemiringan penembak
elektron terhadap sumbu x dan sumbu y. Pengaruh kondisi kemiringan penembak
elektron terhadap sumbu X dapat mempengaruhi tampilan purity shy? (lampilan
warna yang tidak mcrata) dan dapat juga menyebabkau bergesernya tampilan
Iayar kearah kanan atau kiri (discbut HRS = Horizontal Raster Shq?) pada Iayar
lampilan tabung tv. Scdangkan pengaruh kondisi kemiringan penembak elektron
terhadap sumbu y dapat mempengamhi tampilan Iayar bergcser kearah atas alan
bawah (disebut VRS = Vertical Raster ShU"t) pada Iayar tabung tv. Analisis ini
dilakukan juga untuk rnenentukan berapa besar batasan-batasan kondisi
kemiringan yang diperbolehkan pada pcnembak elektron pada saat penggabungan
pada Iabung tv, Sehingga didapat tampilan Iayar yang baik.
Sumbangan terbesar analisis ini adalah hasil pengamatan terhadap kondisi
kemiringan penembak elektron dapat menentukan batasan-batasan dalam hai
pemeriksaan dan pengukuran penembak elektron yang dapat dijadikan standar
pemeriksaan."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S40333
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cooper, Dona
New York: Prentice-Hall, 1994
808.225 COO w
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Muhamad Rafif Herdafa
"Pangan merupakan kebutuhan dasar manusia. Pada umumnya bahan pangan hewani diawetkan menggunakan pengawetan suhu rendah, pengawetan ini juga berfungsi untuk menghambat hingga menghentikan pertumbuhan mikroba, reaksi enzimatis dan kimiawi. Teknologi yang paling tepat digunakan untuk proses pengawetan dengan temperatur rendah adalah mesin pendingin atau kulkas. Namun bagi daerah terpencil dan daerah pesisir seperti desa nelayan teknologi tersebut sangat jarang digunakan. Padahal negara Indonesia memiliki potensi sumber daya ikan yang besar. Keterbatasan jumlah pembangkit listrik dan mahalnya biaya operasional pembangkit terutama masih mengandalkan energi fosil juga menjadi penyebabnya. Oleh karena itu untuk memenuhi kebutuhan energi listrik pada daerah terpencil, pembangkit listrik bahan bakar fosil diganti dengan pembangkit listrik energi baru terbarukan EBT. Namun solusi penggunaan pembangkit listrik energi baru terbarukan sebagai penyuplai kebutuhan listrik daerah tertinggal masih memiliki beberapa kendala, untuk mengatasi hal tersebut, terdapat sebuah solusi yaitu TALIS Tabung Listrik. Penelitian ini ialah untuk menganalisis karakteristik dari baterai TALIS Tabung Listrik dengan beban sebuah mesin pendingin untuk proses pembekuan. Untuk membekukan air dimulai dari suhu 28 C hingga 0,5 C dibutuhkan waktu selama 8,05 jam. Kapasitas baterai yang digunakan untuk melakukan proses pembekuan sebesar 10,6 Ah dengan nilai Depth of Discharge sebesar 82,27. Energi yang dibutuhkan untuk proses pembekuan pada kondisi arus searah sebesar 0,522 kWh dan rugi energi dari penggunaan inverter sebesar 26,8.

Food is a basic human need. In general, animal food is preserved using low temperature preservation, this preservation also serves to inhibit to stop the growth of microbes, enzymatic and chemical reactions. The most appropriate technology used for the process of preservation with low temperatures is the cooling machine or refrigerator. But for remote areas and coastal areas such as fishing villages the technology is very rarely used. Whereas the Indonesian state has huge potential of fish resources. The limited number of power plants and the high cost of operating the power plant, especially still rely on fossil energy is also the cause. Therefore to meet the needs of electrical energy in remote areas, fossil fuel power plants are replaced with renewable energy generation EBT. However, the solution of the use of new renewable energy generation as a supplier of electricity needs of underdeveloped areas still has some constraints, to overcome this, there is a solution that is TALIS Tabung Listrik. This research is to analyze the energy consumption of a cooling machine for freezing process as well as the characteristics of the TALIS Tabung Listrik battery used in the research. To freeze water starting from 28 C to 0,5 C takes 8.05 hours. Battery capacity used for freezing process is 10.6 Ah with Depth of Discharge value of 82.27. The energy required for freezing in direct current conditions is 0.522 kWh and the energy loss from inverter usage is 26.8."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Afi Prabowo
"ABSTRACT
Vortex adalah aliran pusaran yang merupakan efek dari afiran rotasional
dimana viskositas berpengamh di dalamnya, dapat berupa aliran free vortex
atau forced vortex. Teknologi mulai menggunakan pnnsip ahfran ini untuk
berbagai macam kebutuhan, salah satunya adafah vortex tube.
Pemakaian teknologi vortex akan semakin Iuas apabiia masing-masing
variabel yang berpengaruh di dafamnya dapat dyabarkan seoara matematis_
Sehingga modifikasi dan pengembangan dapat dilakukan.
Pada vortex tube dengan inlet tangensial dengan variasi Iaju aliran,
dihasilkan struktur vortex, metoda visualisasi digunakan untuk meneliti apa
sebetulnya yang terjadi pad aiiran vortex ini dengan membandingkannya
dengan teori dan hasif ekspenmen yang telah ada. Visua!isasi ini dikhususkan
pada bentuk aliran terhadap variasi kecepatan tangensial.

"
1999
S37021
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Noviana
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauhmana pengaruh dari diameter orifis terhadap kemampuan penurunan temperatur dan kapasitas pendinginan maksimum yang dapat dicapai.
Pada penelitian ini penulis membuat tiga buah orifis dengan diameter yang berbeda-beda. Diameter orifis masing-masing adalah 2mm, 3mm dan 4 mm. Pipa panas yang digunakan pada penelitian ini memiliki panjang 240 mm dengan diameter dalam 6 mm, sedangkan vortex generator yang digunakan adalah type Ranque-Hilsch dengan diameter inlet 1 mm sebanyak 2 buah yang diposisikan secara aksial. Diameter Ektrensik dari Helical vortex generator yang digunakan adalah 6 dan 7 mm. Pengujian terhadap masing-masing oritis dilakukan pada tekanan udara masuk yang berbeda, yaitu 5, 6, 7 dan 8 bar.
Kapasitas refrijerasi maximum untuk orifis dengan φ 2 mm adalah 39,048 J/s pada nilai fraksi massa dingin aktual μ-cold-akt = 0,718 untuk oritis dengan φ 3 mm adalah 52,324 J/s pada nilai fraksi massa dingin aktual μ-cold-akt = 0,914 dan untuk orifis dengan φ 4 mm adalah 50,115J/s pada nilai fraksi massa dingin aktual μ-cold-akt = 0,947. Suhu terendah untuk oritis dengan φ 2 mm adaiah 14,3 °C pada nilai fraksi massa dingin aktual μ-cold-akt = 0,381 untuk orifis dengan φ 3 mm adalah 10,7 °C pada nilai fraksi massa dingin aktual μ-cold-akt = 0,389 dan untuk orifis dengan φ 4 mm adalah 13,2 ºC pada nilai fraksi massa dingin aktual μ-cold-akt= 0,385."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
S37680
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Indra Siswantara
"Vortex tube merupakan peralatan yang mampu menghasilkan udara panas dan dingin secara bersamaan. Alat ini memiliki kelebihan pada mekanisme kerjanya yang sederhana dan biaya pembuatannya yang murah. Namun effisiensi dari alat kurang bagus. Untuk meningkatkan kinerja vortex tube ini maka dilakukan penelitian pada vortex tube FTUI dengan menggunakan pipa panas yang berbeda-beda panjangnya. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh dari panjang pipa panas terhadap penurunan temperatur dan kapasistas pendinginan yang dicapai. Dari hasil penelitian ini diharapkan akan didapatkan panjang pipa panas yang ammpu memaksimalkan performa dari vortex tube ini.
Panjang pipa panas yang digunakan pada penelitian ini adalah 300 mm, 240 mm dan 180 mm dengan diamter dalam pipa 6mm. Penentuan panjang pipa panas ini berdasarkan perbandingan antara panjang pipa dengan diameter pipa tersebut, dimana perbandingan yang dipakai pada penelitian ini 30, 40, 50. Bahan dari pipa ini terbuat dari stainlessteel. Pengujian dilakukan pada tekanan udara masuk 8, 7, 6, dan 5 bar. Variabel-variabel yang diukur pada pengujian ini adalah temperatur udara keluar dari pipa dingin dan pipa panas, temperatur udara masuk dari kompresor, laju aliran massa serta tekanan statis pada sisi outlet pipa dingin dan pipa panas.
Dari hasil pengujian, temperatur udara dingin minimum yang diperoleh 10,7°C pada nilai fraksi massa dingin aktual 0,394. sedangkan kapasitas pendinginan maksimum yang diperoleh 52,324 J/s pada nilai fraksi massa dingin aktual 0,915. nilai-nilai ini diperoleh dari vortex tube yang menggunakan pipa panas dengan panjang 240 mm dan diameter dalam pipa 6 mm pada tekanan udara masuk 8 bar. Dari hasil ini berarti vortex tube memakai pipa panas dengan perbadningan (L/D)>40 mempunyai efisiensi paling baik."
Depok: Universitas Indonesia, 2002
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Indra Siswantara
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauhmana pengaruh dari diameter orifis terhadap kemampuan penurunan temperatur dan kapasitas pendinginan maksimum yang dapat dicapai.
Pada penelitian ini penulis membuat tiga buah orifis dengan diameter yang berbeda-beda. Diameter orifis masing-masing adalah 2mm, 3mm dan 4mm. Pipa panas yang digunakan pada penelitian ini memiliki panjang 240 mm dengan diameter dalam 6 mm, sedangkan vortex generator yang digunakan adalah type Ranque-Hilsch dengan diameter inlet 1 mm sebanyak 2 buah yang diposisikan secara aksial. Diameter Ektrensik dari Helical vortex generator yang digunakan adalah 6 mm dan 7 mm. Pengujian tehadap masing-masing orifis dilakukan pada udara masuk yang berbeda, yaitu 5,6,7, dan 8 bar.
Kapasitas refrijerasi maximum untuk orifis dengan ∅2 mm adalah 39,048 J/s pada nilai fraksi masa dingin aktual μ(cold-akt) = 0,718 untuk orifis dengan ∅3 mm adalah 52,324 J/s pada nilai fraksi massa dingin aktual μ(cold-akt) = 0,914 dan untuk orifis dengan ∅4 mm adalah 50,115 J/s pada nilai fraksi masa dingin aktual μ(cold-akt)= 0,947. Suhu terendah untuk orifis dengan ∅2 mm adalah 14,3℃ pada nilai fraksi masa dingin aktual μ(cold-akt) = 0,381 untuk orifis dengan ∅3 mm adalah 10,7℃ pada nilai fraksi masa dingin aktual μ(cold-akt) = 0,389 dan untuk orifis dengan ∅4 mm adalah 13,2℃ pada nilai fraksi masa dingin aktual μ(cold-akt) = 0,385."
Depok: Universitas Indonesia, 2002
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Rakhmat Candrasuci
"Vortex tube adalah sebuah atat yang mampu memisahkan panas dari sebuah aliran udara bertekanan menjadi dua buah aliran, dimana temperatur atiran yang pertama menjadi tebih panas sedangkan atiran yang Iainnya menjadi tebih dingin daripada temperatur udara masuk. Saat ini atiran udara dingin yang dihasitkan oteh vortex tube telah diaptikasikan ke berbagai masalah spot cooling di dunia industri. Wataupun efisiensinya sangat rendah apabila dibandingkan dengan teknik pendinginan konvensional, sebuah vortex tube memitikt berbagai keuntungan, yaitu dirnensi yang relatif kecil, ringan dan sederhana, tak ada satupun bagiannya yang bergerak dan tidak menggunakan zat refngeran.
Parameter terpenting untuk mengetahui karaktenstik suatu vortex tube adatah nitai fraksi massa dingin. Untuk mengetahui pengaruh pembahan temperatur udara panas dan udara dingin serta kapasitas pendinginan yang mampu dihasrtkan, maka dilakukan suatu penelitian secara eksperimenta! pada sebuah vortex tube FTUI X-1 dengan merubah nilai fraksi massa dingin yang digunakan pada berbagai tekanan udara masuk.
Berdasarkan hasil penelitian pada setiap nilai tekanan udara masuk, didapatkan temperatur udara dingin akan mrhimum pada nitai fraksi massa dingin sekitar 0,6, temperatur udara panas akan maksimum pada nttai fraksi massa dingin sekitar 0,8 dan kapasitas pendinginan akan makstmum pada nitai fraksi massa dingin sekitar 0, 75. Temperatur udara dfngin akan semakin turun seiring dengan peningkatan tekanan udara masuk, tetapi perubahan temperatumya akan semakin kecfl dan cenderung konstan pada tekanan yang sangat tinggi. Sedangkan kapasitas pendinginan yang dihasilkan akan terus maningkat seiring dengan peningkatan tekanan udara masuk. Pada tekanan udara masuk 9 bar dengan temperatur 26, 4°C, dan nilai fraksi massa dingin aktuar' 0, 545, vortex tube FTUI X~1 ini mampu menghastlkan udara panas dengan temperatur 42,2°C dan udara dingin dengan temperatur teren dah mencapai 2, 9 °C."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
S37015
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jebada, Frederick F.
"Tesis ini membahas mengenai hubungan faktor-faktor experiential positioning terhadap keputusan menonton TV Berita, dengan studi pada Metro TV dan tvOne. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain eksplanatif, responden mahasiswa pascasarjana komunikasi Universitas Indonesia, berjumlah 170 orang. Metode analisa data dilakukan dengan analisa statistik deskriptif dan analisa Structural Equation Modeling (SEM) untuk membuktikan hipotesa dalam penelitian ini. Penelitian ini menunjukkan bahwa dimensi yang paling dominan dalam menjelaskan faktor-faktor experiential positioning Metro TV adalah dimensi karakter, sedangkan tvOne adalah dimensi tema. Dimensi yang paling dominan dalam menjelaskan keputusan menonton adalah dimensi keinginan menonton pada Metro TV, dan dimensi rencana menonton pada tvOne. Terdapat pengaruh yang signifikan positif antara experiential positioning terhadap keputusan menonton TV Berita, baik pada Metro TV maupun tvOne.

This thesis focuses on the relationship between experiential positioning factors and viewers satisfaction in watching news tv, using Metro TV and tvOne as the case study. This quantitative research with explanatif design focuses on 170 university of Indonesia communication post graduate students. The data analysis method is done by using descriptive statistic analysis and structural equation modeling (SEM) analysis to prove the hipotesis of the research. This research shows the most dominant dimention in explaining experiential positioning factors in Metro TV is the character dimension, while tvOne is theme dimension. The most dominant dimension that explains the watching decision is the watching desire for Metro TV, and Planning to Watch dimension for tvOne. Positive and signifikan influences are found in experiential positioning to the news tv watching decision in both Metro TV and tvOne.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2015
T43770
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fani Triwiyanto
"Fenomena charge transfer pada nanotube terjadi ketika nanotube bereaksi dengan molekul lain. Charge transfer ini terjadi karena adanya perubahan orbital elektron dalam sebuah atom dan interaksi antar elektron dalam molekul, sehingga elektron tersebut akan melepaskan sebagian energinya. Proses charge transfer ini dapat dijelaskan dengan metode Lennard-Jones interaction, Local Density Approximation (LDA) dan Generallized Gradient Approximation (GGA). Metode memperhitungkan spin dari elektron. Pada penelitian ini dilakukan simulasi dengan menggunakan software mathcad dan Matlab 6.5 guna mempelajari pengaruh molecul attachment terhadap besar absobrtion energi di nanotube. Besarnya charge transfer ini dipengaruhi oleh jari-jari dan nomor atom. Atom oksigen, nitrogen dan hidrogen digunakan untuk mengetahui besarnya charge transfer pada nanotube, karena ketika unsur ini merupakan penyusun utama dari molekul organik. Hasil simulasi yang dilakukan menunjukkan besar obsobtion energy tiap atom berbeda-beda. Atom oksigen mempunyai nilai obsorbtion energy yang terbesar, yaitu ~ -6.7 H, hal ini dikerenakan reaksi antara nanotube dengan oksigen mempunyai ikatan yang stabil dengan bond order = 3, Atom nitrogen menghasilkan absorbtion energy sebesar ~ -2 H dan atom hidrogen sebesar ~ +0.6 H."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S40077
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>