Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 172192 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Tri Purwanto
"Kebutuhan masyarakat akan informasi dan entertainment menanjak tajam seiring dengan perkembangan jaman dan kesibukan setiap orang, yang memungkinkan untuk dapat memperoleh berita yang aktual, tajam dan terpercaya serta kebutuhan entertainment dalam bentuk film, musik ataupun olahraga secara langsung. Indovision merupakan salah satu sarana yang mampu memenuhi kebutuhan tersebut. Jangkauan yang luas dan antena penerima yang berukuran relatif kecil menyebabkan produk ini bisa diterima di seluruh wilayah Republik Indonesia dengan peralatan penerima yang mudah dipindah-pindahkan. Penerimaan siaran indovision sejauh ini terbatas pada satu tempat yang tetap, dan tidak bisa diaplikasikan penerimaan sinyal siaran pada sebuah sistem yang bergerak. Dalam tugas akhir ini akan dilakukan perancangan tahap awal peralatan sistem kendali auto-track antena penerima indovision pada suatu benda bergerak dan menganalisa basil simulasi terhadap respon yang akan terjadi pada sistem kendali auto-track antena yang dirancang akibat perubahan posisi yang terjadi pada objek yang bergerak tersebut, dimana sistem yang dirancang disimulasikan dengan menggunakan program MATLAB."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rera Annastasia
"Persaingan bisnis siaran televisi yang ketat beberapa tahun belakangan ini rnembuat pihak PT. RCTI meningkatkan kualitas lransrnisi mereka terutama di daerah kota besar yang merupakan pangsa pasar yang paling tepat bagi produk PT. RCTI dan perusahaan yang bekerjasama.
Agar télap menjadi salah satu yang terdepan dalam pilihan pemirsa di tanah air, terutama dacrah ibukota Jakarta maka diperlukan survei dan pengukuran kualitas penerimaan untuk mengctahui tingkat kepuasan pemirsa RCTI dan kualitas pcnerirnaan di pesawat televisi pcmirsa.
Tugas akhir ini mencoba mengukur tingkal penerimaan dengan mengukur nilai kuat medan elektromagnet di sisi pemirsa.
Hasil pengukuran mengindikasikan bahwa seluruh kota yang diukur masuk kcdalam golongan city grade dengan level kuat medan > 80 dB ,uV/m kecuali daerah Karawang yang memiliki kuat medan pengulguran hanya 78,7 dB ,u V/m masuk kategori tingkat A."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hidayatul Muttaqin
"Adaptive array atau adaptive beamforming adalah peningkatan dari teknik antenna yang menawarkan performa optimal dan memberikan keuntungan luar biasa untuk aplikasi bergerak. Sistem ini dipadukan dengan sistem diversitas MIMO space time block coding (STBC) serta sistem adaptive modulation and coding (AMC) untuk memperoleh keuntungan tersebut. Unjuk kerja sistem ditunjukkan melalui simulasi dengan MATLAB dan pengujian lapangan dengan parameter kualitas yakni ber, rssi, cinr dan throughput.
Sistem diujikan dengan beberapa kondisi yang berhubungan dengan banyaknya user, jarak, modulasi dan coderate. Hasil dari pengujian tersebut menunjukkan sistem Adaptive beamforming sangat tahan terhadap lingkungan multipath, memiliki pengelolaan effisiensi ruang yang baik serta peningkatan kualitas sinyal melalui penolakan interferensi, effisiensi power, dan penguatan sinyal.

Optimum performance and absollutely, make more advantage for mobile application. This system be combined with MIMO space time block coding (STBC) diversity scheme and adaptive modulation coding (AMC) scheme to achieve this advantages. System performance is shown through simulation and trial test with quality parameter such as ber, rssi, cinr and throughput.
System is tested through several condition that related number of users, distance, modulation dan coderate. The result of test shown Adaptive beamforming scheme have higher robustness toward multipath environtment, have efficient managerial for space and improvement signal quality through anticipating interference, power efficiency, and signal amplication.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S51045
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dyah Kusumaningrum
"The Business of television media industry was rising back after hit by the monetary crisis few years ago. The local autonomy which was put into effect by the government at almost the same time, and the issue of new regulation ?Article No. 32/2002?, regarding "Broadcast", push a head the growth of the new local TV Stations and will affect the map of TV Media lndustry in Indonesia in the future.
Pay Television (Pay TV), regardless the distribution way of broadcasting relay, e.g.: Kabelvision (distributed through ?Cable") and lndovision (distributed through ?Satellite? ), slowly but sure have started making some new breakthroughs by creating new marketing strategies to gain more customers. Free-to-Air TV is not the competitor of Pay TV, and they could become a mutual partner each other.
This research is aimed to analyze the business opportunity of Pay TV and Free-to-Air TV in Indonesia. The big opportunity was predicted to Free-to-Air TV and Pay TV if it were seen through the point of view from the big number of population, the number of potential households and the wide geographic area. But especially for Pay TV, the realization is quite difhcult as there are some elements involved in reaching the succeed possibility, like internal- and external environment, which make the result is not the same with the expectation. In this research, the factor which influenced the most to the business opportunity is the income level and education level (value worth 0.4745) and then followed by the capital, infrastructure and technology."
Depok: Universitas Indonesia, 2005
T22308
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hanggara Kusuma
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
T40697
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1994
S38627
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Pandansari
"PT X sebagai perusahaan jasa televisi kabel yang masih terbilang berusia muda ingin mengetahui sejauh mana kebutuhan atau keinginan para pelanggannya telah terpenuhi dengan produk yang ditawarkannya. Untuk itu dilakukan analisa terhadap keinginan-keinginan pelanggan terhadap jasa televisi kabel dengan menggunakan metode Quality Function Deployment. Dari empat fase yang ada, penggunaan metode ini dibatasi pada fase pertama yang dikenal sebagai House of Quality. Langkah-langkah yang dilakukan dalam metode ini diawali dengan pengumpulan data melalui kuesioner yang disebarkan pada pelanggan jasa televisi kabel PT X di apartemen.
Hasil yang diperoleh dianalisa dan diterjemahkan ke dalam House of Quality. Dari analisa House of Quality diketahui keinginan-keinginan pelanggan yang terpenting, tingkat kepuasan pelanggan terhadap jasa televisi kabel dilihat dari tiap keinginannya, sert tindakan-tindakan apa yang harus dilakukan PT X untuk meningkatkan kepuasan pelanggannya yang ditunjukkan dengan nilai Relative Importance terbesar."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
S49864
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arif Astomo
"Keinginan dari para pemegang hak cipta dalam penyiaran program-program premium, telah memicu perusahaan TV kabel untuk membuat suatu sistem keamanan dalam penyiaran program tersebut. Salah satu sistem keamanan yang dibuat adalah dengan memanipulasi sinyal video yang akan disiarkan atau yang dikenal dengan istilah scrambling video.
Saat ini telah terdapat berbagai macam metode scrambling video, diantaranya adalah traps, video inversion, interfering carrier, horizontal sync suppression dan digital audio encryption. Akan tetapi, metode-metode tersebut sistem keamanannya hanya memanfaatkan kelemahan proses detuning dari TV. Sehingga dengan menghilangkan kelemahan tersebut, para pembajak video dapat dengan mudah memperoleh siaran program-program premium.
Pada skripsi ini, akan dirancang suatu simulasi sistem scrambling video dengan menggunakan teknik pengacakan pixel yang digabungkan dengan suatu address code melalui sistem operasi matriks. Selanjutnya hasil scrambling video akan divariasikan dengan besar sample time mulai dari 1/15 hingga 1/60, serta jumlah delay dari tiap sample frame video yang disiarkan. Proses analisis akan dilihat pada tampilan video display dan vector scope.
Hasil analisis simulasi menunjukkan bahwa tingginya tingkat keamanan dari scrambling video ditentukan oleh banyaknya pixel video yang terbagi, penggunaan manipulator-manipulator matriks dan acaknya nilai pembangkitan matriks oleh address code. Variasi sample time 1/15 akan memberikan hasil distorsi yang terbesar, sedangkan sample time 1/60 akan memberikan pengurangan kedipan video dan hasil distorsi yang terkecil.

The demand from the rights holder in broadcasting their premium programs has triggered TV cable company to make a security system for those programs. One of the security system that has been made is by manipulating the video signals or been known by the word of video scrambling.
Until now, there are so many method of video scrambling, like traps, video inversion, interfering carrier, horizontal sync suppression dan digital audio encryption. However, those security system methods are only using the weaknesses of detuning process by the television set. So that, by eliminating these weaknesses, the hijacker can get those premium programs easily.
In this semi thesis, will be designed a simulation video scrambling system with random pixel technique that has been combined with a unique address code based on matrix operation system. Furthermore, the result of scrambling video will be varied with adjusting the sample time from 1/15 to 1/60 and varying the number of delay of each sample video frame that will be broadcasted. The analysis process will be showed in the video display and vector scope.
The simulation analysis result shows that security of scrambling video is depends on the number of video pixel divided, the use of matrix manipulators and randomize the value of matrix generator by address code. The sample time 1/15 will gives the largest distortion, whereas sample time 1/60 will gives reduction in video flicker and smallest distortion.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S40456
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Andhieto Rafi Fatoni
"

Penelitian menggambarkan tantangan dan kekurangan pada horn antena yang dapat diatasi melalui penggunaan antena mikrostrip. Antena mikrostrip sebagai alternatif yang lebih efisien dan mudah diimplementasikan. Pembahasan selanjutnya difokuskan pada pengembangan antena mikrostrip dual-band untuk rentang frekuensi yang relevan dengan aplikasi stasiun bumi dan satelit IoT. Penggunaan antena mikrostrip dual-band dijelaskan sebagai solusi untuk memenuhi kebutuhan komunikasi pada frekuensi 3,8 GHz – 4,2 GHz dan 6,9 GHz – 7,2 GHz. Karakteristik desain, seperti impedansi, selektivitas, dan efisiensi, menjadi fokus utama dalam upaya meningkatkan kinerja antena. Metodologi penelitian melibatkan simulasi menggunakan perangkat lunak elektromagnetik untuk mengoptimalkan parameter desain. Antena yang didapatkan dari hasil fabrikasi menghasilkan antena yang memiliki frekuensi kerja  di 3,933 GHz – 4,2 GHz dan 7 GHz – 7,179 GHz, gain 9,6 dBi untuk frekuensi 4 GHz dan 6,5 dBi untuk frekuensi 7 GHz dan polarisasi linear.


The research background describes the challenges and limitations of horn antennas that can be overcome through the use of microstrip antennas. Microstrip antennas are presented as a more efficient and easily implementable alternative. Further discussion is focused on the development of dual-band microstrip antennas for frequency ranges relevant to Earth station and IoT satellite applications. The use of dual-band microstrip antennas is described as a solution to meet communication needs at frequencies of 3.8 GHz - 4.2 GHz and 6.9 GHz - 7.2 GHz. Design characteristics such as impedance, selectivity, and efficiency are the main focus in efforts to improve antenna performance. The research methodology involves simulation using electromagnetic software to optimize design parameters. The antennas obtained from fabrication yield antennas with operating frequencies at 3.933 GHz - 4.2 GHz and 7 GHz - 7.179 GHz, with a gain of 9.6 dBi for the 4 GHz frequency and 6.5 dBi for the 7 GHz frequency, exhibiting linear polarization.

"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fahmi Ardiansyah
"ABSTRAK
Streaming internet telah berkembang menjadi hambatan yang besar untuk televisi kabel dalam mendapatkan kesuksesan yang lebih di Amerika Serikat. Terlepas dari segalanya, hak kekayaan intelektual memainkan peran penting dalam isu tersebut. Maka, maksud dari tulisan ini adalah untuk menginvestigasi korelasi antara televisi kabel dan streaming internet dari perspektif hak kekayaan intelektual di Amerika Serikat. Tulisan ini memakai tinjauan pustaka untuk membantu tulisan ini meraih tujuannya. Kesimpulannya, streaming internet memberikan dampak yang sangat besar untuk televisi kabel dalam segi konsumer, perkembangan, dan popularitas di Amerika Serikat. Hak kekayaan intelektual di Amerika Serikat mempunyai otoritas untuk memberikan hak dan untuk itu, melindungi pemilik hak, yang masih memiliki beberapa kelemahan untuk siapa hak itu dimiliki. Ini menandakan bahwa hak kekayaan intelektual mengenai industry televisi, terutama hak cipta, di Amerika Serikat perlu untuk lebih spesifik dalam regulasinya dan menyesuaikan isinya agar lebih pas untuk situasi yang berbeda.

ABSTRACT
Internet streaming has turned into a major obstacle for cable television to reach a greater success in the United States. In spite of all that, intellectual property rights play a key role in the issue. Consequently, the purpose of this study is to investigate the correlation of cable television and internet streaming from a perspective of intellectual property rights in the United States. This study uses literature review to help achieve the purpose of this study. In conclusion, internet streaming made a huge impact on cable television in terms of consumers, growth, and popularity in the United States. The intellectual property rights in the United States have the authority to give rights and thus, protect the right owners, which still has some weaknesses on whom do the rights belong to. This indicates that the intellectual property rights regarding the television industry, especially the copyright, in the United States have to be more specific on the regulation and adjust the content to be more fitting to the different situation. "
2017
S70129
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>