Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 61125 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Gentur Suwenang
"Air Conditioner (AC) merupakan salah satu contoh dari sistem pendingin bangunan yang mengeluarkan/memboroskan energi yang cukup besar. Hal inilah yang menuntut dibuatnya sistem pengendali yang baik dalam pengoperasian perangkat tersebut. Pengendali yang dimaksud ialah Fuzzy Logic Controller (FLC). Bentuk dari perancangan yang akan dibuat di sini merupakan pengemhangan fungsi dari termostat sebagai pcngendali temperatur oleh teknik kontrol Fuzzy logic dengan mengendalikan besar kecilnya energi yang masuk ke dalam proses pendinginan AC tersebut. sehingga dapat menghasilkan adaptasi yang lebih baik terhadap kebutuhan-kebutuhan pemakai serta mengurangi pemakaian energi. Dengan menggunakan Simulink pada program Mattab versi 6-1 dapat dilihat grafik respon dari perancangan ini dengan berbagai kondisi yang berbeda-beda. Kemudian dianalisa bentuk dari respon-respon tersebut serta dibandingkan dengan grafik respon model AC tanpa pengendali. Hasil yang didapat dari perancangan ini ialah bahwa respon sistem AC dengan menggunakan pengontrol temperatur FLC ini memiliki karakteristik yang stabil dengan nilai kestabilan yang selalu mengikuti temperatur acuan yang diberikan."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S40214
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Setio Wibowo
"Perkembangan ilmu dibidang kontrol diiringi pula dengan aplikasinya yang sejalan pada dunia industri. Sehingga, kendala-kendala aplikasi pada industri juga menjadi dasar dioptimasinya sistem-sistem pengendali. Salah satunya adalah sistem logika fuzzy (fuzzy logic) yang secara luas sudah banyak digunakan untuk pengendalian, sebagai salah satu alternatif selain PID kontroler. Fuzzy logic controller sebagai jawaban terhadap sistem yang membutuhkan output dengan ketelitian tinggi, yang tentunya sistem pengendaliannya cukup kompleks. Salah satu penerapan pengendali logika fuzzy di industri adalah untuk pengendalian tangki pengontro! density, yang merupakan sub sistem dalam suatu proses pengolahan bahan pembuatan atap asbes. Aplikasi pengendaliannya dilakukan terhadap target pencapaian set point density dan level kapasitas bahan pada tangki tersebut. Pengendalian sistem ini dapat dikatakan mempunyai multi input-multi output (MIMO), yaitu dengan set point input density dan level kapasitas, output yang diharapkan adalah tercapainya density dan level bahan sesuai yang ditargetkan pada tangki. Pencapaian salah satu set point akan mempengaruhi set point lainnya, dimana ketika pencapaian target density diupayakan maka level bahan juga terpengaruh atau berlaku sebaliknya. Pada tugas akhir ini, dibahas konsep dan rancangan proses dengan simulasi pengendalian pada tangki pengontrol density berbasis fuzzy logic controller dengan menggunakan simulink pada program matlab versi 6.1."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S40188
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mhd. Idham Khalif
"Masalah yang akan timbul jika perangkat Air Conditioner (AC) dinyalakan secara terus - menerus dengan waktu yang lama, akan cukup banyak memakan daya listrik. Beberapa penelitian telah dilakukan untuk mengatasi permasalahan tersebut. Dengan membangun sebuah perangkat yang mampu mengontrol suhu yang dihasilkan AC secara dinamis. Pada perangkat pengontrol AC tersebut akan dinyalakan dengan menggunakan baterai sebagai sumber dari energi untuk menyelakan perangkat pengontrol AC tersebut. Tujuan dari perangkat pengontrol tersebut menggunakan baterai adalah memudahkan dalam pemasangan dan juga tidak perlunya kabel yang terhubung pada perangkat pengontrol AC, tentunya jika terdapat kabel membutuhkan stop kontak dan tidak bisa dipasang secara fleksibel untuk mengontrol perangkat AC. Pada penelitian ini akan dilakukan pengkoreksian hasil dari pengontrolan perangkat AC pada logika fuzzy agar menjadi lebih baik. Pengkoreksian pengontrolan perangkat AC menggunakan metode algoritma Rule-Based denga periode sampling 10 detik dan 10 menit yang dimana akan berpengaruh kepada ketahanan batrai dari perangkat pengontrol. Percobaan akan dilikukan pada sebuah ruangan kelas di CCIT Fakultas Teknik Universitas Indonesia dengan kondisi ruangan kosong dan ruangan tidak kosong. Dari hasil percobaan yang dilakuakan persentase error yang didapat jika hanya menggunakan logika fuzzy pada sampling period 10 detik adalah sebesar 4,94% lebih kecil setelah ditambahkan dengan algoritma Rule-Based, yaitu sebesar 2,77%. Pada sampling period 10 menit menggunakan logika fuzzy dengan kondisi ruangan kelas kosong persentase error pengontrolan didapat adalah 4,79%, jauh lebih besar setelah dikoreksi menggunakan algoritma Rule-Based yaitu sebesar 0,38% persentase error yang didapat. Pada kondisi kelas tidak kosong jika ditambahkan dengan algoritma Rule-Based persentase error pengontrolan sebesar 0,85% lebih baik dari pada hanya menggunakan logika fuzzy saja sebesar 6,74% dengan sampling period 10 menit dan pada sampling period 10 detik hasil pngontrolan AC, jika ditambahkan dengan algoritma Rule-Based, error yang didapat sebesar 1,5% lebih kecil dibandingkan hanya menggukana logia fuzzy yaitu 6,21%. Pada pengukuran konsumsi daya baterai sampling time 10 menit memiliki rata - rata konsumsi daya sebesar 62,69 mA lebih kecil dibandingkan sampling period 10 detik yaitu 85,36 mA.

The problem that will arise if the Air Conditioner (AC) is turned on continuously for a long time, it will consume quite a lot of electrical power. Several studies have been conducted to overcome this problem. By building a device that is able to control the temperature generated by the AC dynamically. The AC controller device will be turned on by using the battery as a source of energy to power the AC controller device. The purpose of the controller device using a battery is to make it easier to install and also there is no need for a cable to be connected to the AC controller, of course if there is a cable it requires an outlet and cannot be installed flexibly to control the AC device. In this study, the results of controlling the AC device on fuzzy logic will be corrected to make it better. Correction of AC device control uses the Rule-Based algorithm method with a sampling period of 10 seconds and 10 minutes which will affect the battery resistance of the controller device. The experiment will be carried out in a classroom at CCIT, Faculty of Engineering, University of Indonesia with the condition of an empty room and a non-empty room. From the experimental results, the percentage of error obtained if only using fuzzy logic in a sampling period of 10 seconds is 4.94% smaller after adding the Rule-Based algorithm, which is 2.77%. In a sampling period of 10 minutes using fuzzy logic with an empty classroom condition the percentage of control error obtained is 4.79%, much larger after being corrected using the Rule-Based algorithm, which is 0.38% the percentage error obtained. In the condition that the class is not empty if it is added with the Rule-Based algorithm the percentage of control error is 0.85%, it is better than using only fuzzy logic of 6.74% with a sampling period of 10 minutes and at a sampling period of 10 seconds the results of AC control, if added with the Rule-Based algorithm, the error obtained is 1.5% smaller than using only fuzzy logic, which is 6.21%. In the measurement of battery power consumption, the sampling time of 10 minutes has an average power consumption of 62.69 mA, which is smaller than the sampling period of 10 seconds, which is 85.36 mA"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sinambela, Hotdian
"ABSTRAK
Mobil listrik merupakan salah satu teknologi yang diciptakan untuk mengurangi resiko polusi yang menyebabkan pemanasan global. Sistem AC sangat dibutuhkan untuk menciptakan kenyamanan bagi penggunanya dan sistem AC sangat dibutuhkan terutama pada mobil di negara-negara yang beriklim tropis. Untuk itu pada mobil listrik nasional yang dibuat oleh Universitas Indonesia akan dibuat sistem AC dengan menggunkan kompresor BLDC. Dalam pembuatan sistem AC dibutuhkan perhitungan beban pendinginan. Dimana dalam penelitian ini akan dilakukan perhitungan pembebanan pendinginan pada molina UI dan juga pemilihan jenis kompresor yang akan digunakan pada molina UI. Kemudian sistem AC yang telah dirancang dan dibuat akan dilakukan pengujian performanya. Dalam pengujian performa akan dilakukan pengukuran temperatur dan kecepatan aliran dari saluran AC molina. Kemudian dilanjutkan dengan simulasi distribusi temperatur dan aliran pada kabin molina. Selain itu juga akan dilakukan pengukuran terhadap konsumsi sistem AC molina dengan menggunakan kompresor BLDC. Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui tingkat konsumsi maksimal dan tingkat konsumsi rata-rata sistem AC tersebut. Berdasarkan penelitian ini maka diketahui besarnya beban pendinginan pada molina UI adalah 2894,12 Watt (9875,15 Btu/hr), konsumsi energi rata-rata sistem AC molina UI tanpa inverter adalah berkisar 540 hingga 857,3 Watt dan nilai efisiensi inverter adalah berkisar 84,7% hingga 89,4%.
ABSTRACT
The electric car is one technology that is designed to reduce the risk of pollution that causes global warming. Air conditioning system is needed to create comfort for its users and air conditioning system is needed especially for the car in tropical countries. Therefore, the national electric car made by the University of Indonesia will be using BLDC compressor for the air conditioning system. Cooling load calculation is required in the manufacture of air conditioning system. Where in this research will be calculated the cooling load of molina UI and also selected the compressor that will be used in the air conditioning system of molina UI. Then the air conditioning system that has been designed and created will be tested for its performance. In the performance test, temperature and flow velocity of molina air conditioning duct will be measured. Then proceed with the simulation of the temperature distribution and air flow in the molina cabin. Moreover, the energy consumption of molina air conditioning systems that is using a BLDC compressor will also be measured. The test is performed to determine the maximum level of energy consumption and the average level of energy consumption on the molina air conditioning system. Based on this research it is known that the magnitude of the cooling load on molina UI is 2894.12 Watt (9875.15 Btu / hr), the average energy consumption of air conditioning systems molina UI without the inverter is in the range 540 to 857.3 Watts and the efficiency of the inverter is in the range 84.7% to 89.4%."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
S58799
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
A. Brantyopati Bregas B.W.
"AC telah menjadi salah satu kebutuhan mendasar manusia terutama di Indonesia. Penggunaan AC tersebut difokuskan untuk kenyamanan pengguna nya. Dengan meningkatnya jumlah populasi masyarakat Indonesia, terjadi peningkatan pula pada penggunaan energi listrik. AC adalah salah satu alat yang digunakan pada rumah yang sangat konsumtif energi listrik. Permasalahan pemakaian energi yang meningkat ini adalah alasan pemerintah Indonesia mendorong untuk menggunakan teknologi yang efisien energi. Salah satu metode adalah pengujian AC dan pelabelan AC menggunakan energy efficiency ratio dengan menggunakan ruangan psikometrik. Salah satu syarat untuk perhitungan EER adalah temperatur udara yang akan digunakan untuk perhitungan kapasitas pendinginan AC. Alat ukur temperatur udara yang digunakan akan berfungsi untuk mengukur temperatur bola basah dan kering udara masuk serta keluar evaporator yang akan digunakan untuk mendapatkan perbedaan entalpi udara. Diperlukan perhitungan serta pertimbangan saat merancang dan mengkonstruksi alat ukur temperatur udara seperti ukuran fan, ukuran pipa, dan sensor yang digunakan. Selain perhitungan, harus dipastikan bahwa rancangan tersebut sesuai dengan standar yang sudah diterapkan pemerintah atau pun lembaga internasional. Secara keseluruhan, karya tulis ini akan membahas mengenai tahap perancangan serta perhitungan alat ukur temperatur udara untuk pengujian dan pelabelan energi AC.

Air conditioner has been one of the main necessities for mankind, especially for people living in warm climate countries such as Indonesia. The need for air conditioner itself functions for the comfort of users and also operating functions of certain equipment. Due to global warming, increase in the temperature of the Earth forces greater energy consumption of air conditioner to reach the required room temperature requested by the user. This increase in energy consumption has been the main focus of the Indonesian government in finding solutions to help reduce energy consumption from non-renewable energy power plants while still fulfilling societies demand. One solution is applying energy labelling for air conditioners using Energy Efficiency Ratio (EER) as a parameter. In order to calculate the EER of air conditioners, a controlled room environment is needed, thus the reason of creating the Psychrometric Chamber. One of the required data to calculate EER is the temperature of air leaving the evaporator which will take part for the cooling capacity calculation, thus the reason for constructing the Air Sampling. The Air Sampling collects data of dry bulb temperature and wet bulb temperature of air exiting the evaporator and also the Psychrometric Chamber room. Certain calculations are needed in designing the Air Sampling which involves fan selection, pipe selections, and sensor selections. Besides calculation, the design of the Air Sampling needs to follow standards where applicable. Overall, this paper shows the design process and construction of the Air Sampling in the Psychrometric Chamber to calculate the EER for energy labelling."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Rizky Habibie
"Indonesia merupakan negara dengan jumlah penduduk terbanyak keempat di dunia. Banyaknya jumlah penduduk Indonesia berdampak pada peningkatan penggunaan energi listrik. Penggunaan energi listrik pada masyarakat umum salah satunya digunakan untuk pemakaian unit pengkondisi udara (AC). Pemerintah melalui Kementrian ESDM mengatur ketentuan dari pelabelan energi dari unit pengkondisi udara yang dipasarkan secara komersil oleh pabrikan pada Peraturan Menteri ESDM No. 7 Tahun 2015. Dalam pengujian dari unit pengkondisi udara, metode yang digunakan adalah metode entalpi udara yang membutuhkan komponen pengujian seperti ruangan pengujian, alat pengkondisian udara dan alat pengujian udara. Ruangan pengujian yang digunakan adalah ruangan terisolasi yang terbagi dalam 2 bagian yaitu ruangan indoor dan ruangan outdoor. Ruangan pengujian indoor memiliki kondisi standar pengujian dengan temperature sebesar 27°C dan kelembapan udara sebesar 47%, sedangkan ruangan pengujian outdoor memiliki kondisi standar temperature sebesar 35°C dan kelembapan udara yang tidak dipersyaratkan. Untuk mencapai kondisi pengujian, AHU disambungkan dengan chiller pada masing-masing ruangan untuk mengatur kondisi udara sesuai dengan standard. Pendesainan AHU berdasarkan kondisi udara yang kemudian digunakan untuk seleksi dari coil pendingin, coil pemanas, humidifier dan fan. Hasil ini kemudian digunakan untuk mendesain sistem kontrol untuk pengkondisian udara.

Indonesia is the fourth most high population country in the world. This amount of population causes the electricity energy necessity much more. One of the common uses of electricity in society is for the usage of air conditioner. The government have created a regulation made by the Ministry of Energy and Mineral Resources of Indonesia regarding energy labeling of commercial air conditioners stated in Peraturan Menteri ESDM No. 7 2015. Energy label of air conditioners are rewarded through air conditioner testing, in this case the use of air enthalpy method. This method utilizes the psychrometric chamber, air handling unit, and measurements equipment. The psychrometric chamber itself is divided into two sections, indoor and outdoor room with specific parameters for each rooms. Standard testing for the indoor room is 27˚C and relative humidity of 47% while the outdoor temperature standard is 35˚C with RH not required. To achieve these testing conditions, an air handling unit connected to a water chiller is needed in each rooms to maintain the conditions of air as specified in the regulation. Then the result is used for designing control system for air handler."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ibnu Ibrahim Nurcahyo
"Dikarenakan tingkat populasi masyarakat Indonesia yang tinggi mempengaruhi kebutuhan masyarakan Indonesia yang salah satunya adalah kebutuhan energi listrik. Demi mewujudkan Indonesia yang hemat energi, pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) membuat peraturan mentri ESDM nomor 7 tahun 2015 mengenai penerapan standar kinerja energi minimum dan pencantuman label hemat energi untuk piranti pengondisiian ruangan (AC) yang mengacu pada standar SNI 19-6713-2002 yang diadaptasikan dari ISO 5151. Metode pengujian kinerja yang digunakan pada sistem ini adalah rangkaian entalpi udara.
Dalam menggunakan rangkaian entalpi udara membutukan ruang pengujian yang terisolasi untuk mencapai suhu (oC) dan kelembaban (% RH) yang dipersyaratkan yang disebut ruangan psikometrik. Kondisi standar pengujian ruang pengondisian AC dalam (evaporator) adalah 27oC dengan RH 47% sedangkan, standar untuk ruang pengondisian AC luar (kondensor) adahal 35oC dengan % RH yang tidak dipersyaratkan.
Alat yang digunakan untuk mengatur suhu dan kelembaban udara dalam ruangan adalah Air Handling Unit (AHU) yang terdiri dari filter, coil pendingin, alat penambah kelembaban (humidifier), coil pemanas, dan alat peniup udara. Filter pada AHU digunakan untuk menyaring udara yang akan masuk ke dalam AHU. AHU yang digunakan tersambung dengan Chiller untuk mengatur suhu air yang mengalir pada coil pendingin dan coil pemanas menggunakan sistem heat recovery bertujuan untuk mengatur suhu udara yang akan dialirkan menuju ruangan pengujian dengan mengatur persenan luas pebukaan motorized valve yang tersambung pada coil.
Penambah kelembaban yang terpasang didalam AHU mencipratkan air untuk menaikan kelembaban udara yang akan memasuki coil pemanas. Alat peniup udara yang digunakan bertujuan untuk meniupkan udara yang sudah diatur suhu dan kelembabannya menuju ke ruangan. Parameter yang digunakan untuk pengondisian ruangan ini adalah variabel kapasitas pendinginan, penambahan kelembaban, dan kapasitas pemanasan.

Due to the high level of population of the Indonesian citizen affecting the necessities of the Indonesian citizen, one of which is the needs for electricity., the government through the Ministry of Energy and Mineral Resources (ESDM) made PERMEN ESDM number 7 of 2015 concerning the application of minimum energi performance standards and the inclusion of energi-saving labeling for air conditioning equipments (AC) that refers to SNI 19 -6713-2002 and adapted from ISO 5151. The performance of testing method that used in this system is the air enthalpy method.
In using the air enthalpy method requires an isolated test chamber to reach the required temperature (oC) and humidity (% RH), the rooms called psychometric chamber. The standard condition for testing the indoor air conditioning room (evaporator) is 27oC with 47% of RH while, the standard for the air inside outdoor conditioning room (condenser) is 35oC and the % RH is not required for the test.
The tool that used to control temperature and humidity in the room is an Air Handling Unit (AHU) which consists of a filter, cooling coil, humidifier, coil heater, and air blower. The AHU filter is used to filter the airs that enter the AHU. AHU which is used is connected to Chiller to regulate the temperature of the water flowing on the cooling coil and heating coil using a heat recovery system which aims to control the air temperature that will flow to the testing room by adjusting the percentage of opening area of the motorized valve that connected to the coils.
The humidifier that installed inside AHU splashes water to increase the humidity of the air that will enter the heating coil. The temperature and the humidity of air that has been conditioned are blown into the room with blower. The parameters that used for this conditioning room are variable storage capacity, humidification, and heating capacity.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fauzan Aldiansyah
"Pengontrol aliran banyak digunakan di berbagai industri, seperti di industri perminyakan untuk mengalirkan minyak dari minyak lepas pantai ke darat atau digunakan untuk distribusi minyak. Pengontrol aliran yang paling banyak digunakan dalam industri adalah pengontrol berbasis PID konvensional yang diimplementasikan menggunakan PLC. PLC banyak digunakan dalam industri karena kekompakannya, memiliki konektivitas standar dan memiliki keandalan yang tinggi. Dalam penelitian ini, pengontrol non-konvensional, yaitu pengontrol Neuro-Fuzzy, diterapkan pada pabrik prototipe yang mengandung air sebagai agen alirannya. Pabrik prototipe terdiri dari tangki air, pompa air, katup gerbang, katup kontrol, flow meter, dan sistem perpipaan. Kontroler Neuro-Fuzzy dalam penelitian ini dirancang berdasarkan algoritma ANFIS, dengan input berupa kesalahan dan perubahan kesalahan dari variabel proses yang diamati, dalam hal ini aliran air pada pipa keluaran pabrik prototipe. Pengontrol dioperasikan di lingkungan MATLAB/SIMULINK pada PC, yang memperoleh informasi laju aliran berasal dari flow meter yang terhubung ke PLC. PLC berkomunikasi dengan pengendali melalui fasilitas OPC. Output dari pengontrol, yang berupa bukaan katup kontrol, akan dikirim ke PLC melalui OPC, oleh karena itu PLC dapat mengontrol bukaan katup sesuai dengan laju aliran air yang diinginkan. Setelah menjalani proses pelatihan, pengendali berbasis ANFIS yang dikembangkan diuji dengan berbagai titik setel debit air untuk mendapatkan informasi kinerjanya. Dari penelitian ini ditemukan bahwa pengontrol berbasis ANFIS adalah pengontrol dengan kinerja yang baik, yang memiliki waktu naik rata-rata 16,88 detik, waktu penyelesaian 30,68 detik, dan dengan overshoot 0% dan 35,65%, dan memiliki relatif kecil kesalahan 2,59%.

Flow control is widely used in various industries, such as in the oil industry to flow oil from offshore to onshore oil or used for oil distribution. The most widely used flow controller in the industry is conventional PID-based controller which is implemented using PLC. PLCs are widely used in industry because of their compactness, standard connectivity and high reliability. In this study, a non-conventional controller, the Neuro-Fuzzy controller, is applied to a prototype plant that contains water as its flow agent. The prototype plant consists of a water tank, a water pump, a gate valve, a control valve, a flow meter, and a piping system. The Neuro-Fuzzy controller in this study was designed based on the ANFIS algorithm, with input in the form of errors and error changes of the observed process variables, in this case the flow of water in the prototype factory output pipe. The controller is operated in a MATLAB / SIMULINK environment on a PC, which gets flow rate information from a flow meter connected to the PLC. PLC communicates with controllers through OPC facilities. The output from the controller, which is the control valve opening, will be sent to the PLC via OPC, therefore the PLC can control the valve opening according to the desired flow rate. After undergoing the training process, the ANFIS-based controller that was developed was tested with various water discharge set points to obtain performance information. From this study it was found that ANFIS-based controller is a controller with good performance, which has an average rise time of 16.88 seconds, a completion time of 30.68 seconds, and with 0% and 35.65% overshoot, and has relatively small errors 2.59%."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
S36262
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nasruddin
"Laporan praktik keinsinyuran ini mendokumentasikan langkah-langkah, tantangan, dan keputusan strategis dalam pengembangan prototipe AC untuk Kereta Ringan Hibrid dan Cerdas (KRHC) 35kW. Laporan ini bertujuan memberikan gambaran rinci terkait implementasi konsep keinsinyuran dalam pengembangan teknologi pendinginan inovatif untuk kendaraan kereta ringan. Manfaat laporan ini adalah memberikan pemahaman mendalam bagi pembaca, terkait aspek teknis dan pengambilan keputusan dalam pengembangan AC untuk KRHC 35kW. Selain itu, laporan ini dapat berkontribusi dalam memberikan pemahaman pada mahasiswa, peneliti, dan praktisi keinsinyuran yang tertarik dalam pengembangan teknologi transportasi ramah lingkungan. Aspek Dasar Keselamatan, Kesehatan, dan Kelestarian Lingkungan (K3LL) dan penerapan Kode Etik Insinyur (KEI) menjadi pondasi utama dalam pengembangan prototipe AC untuk KRHC 35kW. K3LL memastikan tidak hanya efektivitas pada teknis AC, akan tetapi juga pada kesejahteraan tim dan dampak lingkungan melalui standar keselamatan, dukungan kesehatan, kebijakan kelestarian lingkungan, dan evaluasi risiko. Sedangkan KEI menjamin keselamatan, kesehatan masyarakat, dan kerahasiaan informasi, sambil mendorong keberlanjutan lingkungan. Pada tahap pengembangan, fokus diberikan pada inovasi desain, efisiensi energi, dan keamanan operasional. Keberhasilan prototipe AC mencerminkan keterampilan teknis, manajemen proyek, dan komitmen terhadap inovasi. Prototipe ini membuka peluang untuk penerapan teknologi serupa pada pengembangan kendaraan kereta ringan hibrid dan cerdas di masa depan.

This engineering practice report meticulously captures the intricate steps, formidable challenges, and pivotal strategic decisions entailed in crafting a prototype Air Conditioning (AC) system for the Lightweight Hybrid and Smart Train (KRHC) boasting a cooling capacity of 35kW. The primary objective is to furnish a comprehensive insight into the application of engineering principles in the development of cutting-edge cooling technology tailored for lightweight train vehicles. The report's significance extends to offering a profound understanding for readers intrigued by the intricate technical facets and nuanced decision-making processes inherent in the AC development for KRHC 35kW. Furthermore, this report significantly contributes to the knowledge pool of students, researchers, and engineering professionals with an interest in the development of eco-friendly transportation technologies. Foundational elements such as Safety, Health, and Environmental Sustainability (K3LL), coupled with the steadfast adherence to the Engineer's Code of Ethics (KEI), constitute the bedrock of the AC prototype development for KRHC 35kW. K3LL ensures not only the technical prowess of the AC but also the well-being of the development team and the environmental footprint through adherence to safety standards, healthcare support, environmental sustainability policies, and comprehensive risk evaluations. KEI plays a pivotal role in assuring safety, public health, and the confidentiality of project information, concurrently championing environmental sustainability. Throughout the developmental stages, unwavering focus is directed towards fostering design innovation, enhancing energy efficiency, and fortifying operational safety. The resounding success of the AC prototype serves as a testament to the collective technical acumen, astute project management, and unwavering dedication to innovation. Beyond its immediate achievement, this prototype heralds opportunities for the widespread application of similar technologies in the ongoing evolution of lightweight hybrid and smart train vehicles."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>