Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 135352 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Muhammad Zakki M.
"Dalam Tugas Akhir ini telah dirancang perangkat solar energy regulator (SER) yang dalarn solar home system (SHS) berfungsi sebagai pengatur kondisi cut-on I cut-off photovoltaic module (PV), cut-on I cut·off baterai, batas maksimum beban yang dapat dilayani oleh perangkat dan rangkaian pendukung lainnya seperti display indicator. Spesifikasi teknis yang dihasilkan oleh perangkat yaitu mengatur tegangan PV module "ON" pada tegangan 13,80 Vdc :±: 0,2 Vdc dan tegangan cut-off pada 14,30 Vdc ± 0,2 Vdc. Mengatur level cut off tegangan 11 60 * 0,1 Vdc dan memiliki level tegangan boost charge pada 12.,50 * O,l Vdc. Pemakalan maksimum beban yaitu 12,50 A± 0,2A Mempunyai indikator level baterai, proteksi over load, proteksi short circuit dan proleksi reverse polarity."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
S39231
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muchammad Abdun Nafik
"

Rasio elektrifikasi di Indonesia pada tahun 2019 mencapai 98.89% namun masih banyak daerah yang rasio elektrifikasinya tergolong rendah, bahkan beberapa daerah masih belum menikmati akses listrik. Elektrifikasi rendah terutama dirasakan oleh masyarakat Indonesia yang tinggal di daerah 3T (terdepan, terluar, dan tertinggal) atau di pulau-pulau kecil. Namun di sisi lain, Indonesia yang secara geografis adalah negara kepulauan dan berada di kawasan tropis memiliki potensi tinggi dalam pengembangan energi terbarukan (ET) sebagai sumber tenaga listrik, khususnya energi surya. Penelitian ini bertujuan untuk merancang model solar home & pumpung system (SHPS) dan menilai kelayakannya. Dalam konsep ini skema SHPS bertujuan memberikan akses listrik kepada masyarakat 3T untuk kebutuhan penerangan dan akses air bersih. Sebanyak 4 unit Lampu LED 3 watt yang dilengkapi baterai digunakan untuk penerangan setiap rumah tangga, sementara pompa air 600 watt dapat digunakan secara komunal untuk 150 rumah tangga. Baik lampu maupun pompa air mendapat pasokan energi listrik dari panel surya masing-masing. Terdapat 3 skenario dalam implementasi SHPS untuk total 150 rumah tangga dengan tingkat diskonto untuk investasi sebesar 10%. Skenario 1 adalah investasi penuh sebesar Rp 806 juta, NPV = Rp 2.8 juta, IRR = 10.05%, PI = 1.003, payback period dalam 9 tahun, masa manfaat 20 tahun. Skenario 2 adalah hibah penuh oleh pemerintah/swasta dengan anggaran 480.5 juta. Skenario 3 adalah hibah oleh pemerintah/swasta untuk lampu tenaga surya (program LTSHE) dan skema investasi untuk pompa air tenaga surya dengan biaya investasi Rp 56 juta, NPV = Rp 1.2 juta, IRR = 11.21%, PI = 1.021, payback period 3 tahun, dengan masa manfaat selama 20 tahun. Keunggulan lain dalam skema SHPS adalah potensi eleminasi emisi karbon dioksida sebesar 4.5 ton per tahun jika untuk kebutuhan yang sama digunakan genset berbahan bakar minyak diesel. Oleh karena itu, SHPS layak dikembangkan dalam mendukung peningkatan elektrifikasi di kawasan 3T.


The electrification ratio of Indonesia has achieved 98.89% in 2019, but there are still many regions where the electrification ratio is relatively low, even some still do not enjoy access to electricity. Low electrification is especially felt by Indonesians living in 3T areas (terdepan/ frontier, terluar/outermost, dan tertinggal/lagging) or on small islands. On the other side, Indonesia, that is geographically an archipelagic and located in the tropics, has high potential in the development of renewable energy for electrical power generation especially solar energy. This study aims to design a solar home & pumpung system (SHPS) model and assess its feasibility. In this concept the SHPS scheme is purposed to provide electricity access to 3T community for the needs of illumination and access to clean water. A total of 4 units of 3 watt LED lights integrated with batteries are used for lighting each household, while a 600 watt water pump can be used communally for 150 households. Both the lamp and the water pump are supplied with electrical energy from their respective solar panels. There are 3 scenarios in the implementation of SHPS for a total of 150 households with a discount rate for investments of 10%. Scenario 1 is a full investment of Rp 806 million, NPV = Rp 2.8 million, IRR = 10.05%, PI = 1,003, payback period in 9 years, with a lifetime of 20 years. Scenario 2 is a full grant by the government/private sector with a budget of Rp 480.5 million. Scenario 3 is a grant by the government/private sector for solar lights (LTSHE program) and an investment scheme for solar water pumps with an investment cost of Rp 56 million, NPV = Rp 1.2 million, IRR = 11.21%, PI = 1,021, payback period of 3 years, with a lifetime of 20 years. Another advantage in the SHPS scheme is the potential elimination of carbon dioxide emissions of 4.5 tons per year if for the same needs utilized diesel-fueled generators. Therefore, SHPS is feasible to be developed in support of increasing electrification in the 3T region.

"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia , 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nasution, Muhammad Reza Maulana
"Energi surya merupakan salah satu energi terbarukan yang memiliki potensial besar dan belum cukup dieksploitasikan di indonesia untuk menghadapi tantangan global pemanasan global yang terkait dengan krisis energi dan pemeliharaan lingkungan akibat produksi karbon dalam pembangkitan energi dengan energi tak terbarukan seperti energi bahan bakar fosil. Produksi karbon dapat meningkatkan karbon pada atmosfer, sehingga menyebabkan peningkatan temperatur permukaan bumi dan menyebabkan pemanasan global karena sifatnya sebagai gas rumah kaca yang mampu menahan panas keluar dari bumi. Namun pembangkitan energi listrik dengan energi surya memiliki sifat fluktuatif akibat variabilitas pencahayaan matahari, dan pada kondisi operasi nyata, bergantung pada kondisi operasi nyata seperti iklim, temperatur, dan penyinaran matahari. Oleh karena itu digunakan Current-Voltage Characteristic (I-V Characteristic) yang adalah metode menggambarkan hubungan antara arus melalui suatu Sirkuit, perangkat, atau material dan tegangannya dan umum digunakan untuk mengkarakterisasikan operasi sebuah modul surya dengan grafik, sehingga berguna untuk menentukan karakteristik operasi dari suatu perangkat seperti modul surya. untuk dapat membangun kurva Karakteristik I-V pada operasi nyata membutuhkan perangkat pengambil data yang mampu beroperasi secara cepat karena kondisi operasi tersebut akan bervariasi dengan berubahnya waktu dan kondisi pengukuran. oleh karena itu dirancang perangkat pembangun kurva karakteristik I-V dengan harga rendah berbasis mikrokontroler Arduino Uno ATMega328P untuk membangun kurva karakteristik I-V modul surya dengan variasi beban resistif. Perangkat Pembangun Kurva Karakteristik yang dirancang pada penelitian ini menggunakan relay untuk mengubah nilai resistif dengan mengubah beban resistor, voltage divider dengan ADC ADS1115 untuk mengambil data tegangan, dan modul sensor INA219 untuk mengukur arus dari suatu modul surya pada pada suatu nilai resistif. Penelitian terdiri dari peracangan perangkat keras, perangkat lunak, dan pengukuran dengan membangun kurva karakteristik serta analisis nilai pengukuran. Perangkat lunak dibangun menggunakan Arduino IDE dan juga menggunakan Microsoft Excel. Pengujian dilakukan dengan membangun karakteristik I-V dan P-V dari sebuah panel surya silikon monokristalin pada setiap jam antara pukul 06:00 WIB sampai pukul 18:00 WIB pada kondisi operasi nyata dengan langit cerah tak berawan pada posisi selalu tegak lurus terhadap cahaya matahari dan posisi dimana sel surya tegak lurus dengan cahaya matahari pada periode hari dimana sel surya menghasilkan daya terbesar, untuk mengukur perbedaan performa operasi sel surya yang bergerak untuk selalu tegak lurus terhadap matahari dan sel surya yang stasioner dan diarahkan tegak lurus dengan posisi matahari pada periode hari dimana sel surya menghasilkan daya paling besar.

Solar energy is a renewable energy that has great potential and has not been exploited enough in Indonesia to face the global challenges of global warming which is related to the energy crisis and environmental Issues due to carbon production in energy generation with non-renewable energy such as fossil fuel energy. Carbon production can increase carbon in the atmosphere, thereby causing an increase in the earth's surface temperature and causing global warming because of its nature as a greenhouse gas which is able to keep heat inside the earth. However, the generation of electrical energy with the renewable solar energy has a fluctuating nature due to the variability of solar lighting, and in real operating conditions, depends on real operating conditions such as climate, temperature and solar radiation. Therefore, the Current-Voltage Characteristic (I-V Characteristic) which is a method of describing the relationship between the current through a circuit, device, or material and its voltage, is used, I-V Characteristic is generally used to characterize the operation of a solar module with graphics, so it is useful for determining the operating characteristics of a device. such as solar modules. To be able to build an I-V characteristic curve in real operations requires a data collection device that is capable of operating quickly because the operating conditions will vary with changes in time and measurement conditions. Therefore, a low cost I-V characteristic curve builder device based on the Arduino Uno ATMega328P microcontroller was designed to build the I-V characteristic curve for solar modules with resistive load variations. The Characteristic Curve Building Device designed in this research uses a relay to change the resistive value by changing the resistor load, a voltage divider with ADC ADS1115 to retrieve voltage data, and an INA219 sensor module to measure the current from the solar module with a load of a resistive value. The research consists of designing the hardware, software and using the designed device to measure and build an I-V characteristic curve. The software was built using the Arduino IDE and also uses Microsoft Excel. Testing was carried out by establishing the I-V and P-V characteristics of a monocrystalline silicon solar panel every hour between 06:00 WIB and 18:00 WIB in real operating conditions with a clear, cloudless sky at a position always perpendicular to sunlight and the position where the cell solar cells perpendicular to sunlight in the period of the day where the solar cells produce the greatest power, to measure the difference in operating performance of solar cells that move to always be perpendicular to the sun and solar cells that are stationary and directed perpendicular to the position of the sun during the period of the day where the solar cells produce greatest power."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dikky Hafianto
"Meningkatnya kebutuhan energi dari tahun ke tahun dan terbatasnya energi yang tidak dapat diperbarui menuntut perlunya penelitian dan pengembangan sumber-sumber energi alternatif sebagai pengganti energi konvensional. Pemanfaatan energi surya merupakan salah sate alternatif yang bail sebagai pengganti energi konvensional. Radiasi surya yang berupa energi elektromagnetik dapat diubah langsung menjadi energi Es ft* dalam sel fotovoltadc melalui suatu proses konversi energi (konversi fotovoltaik). Salah satu sistem yang dflcembangkan dalam pemanfaatan teknologi fotovoltaik adalah sistem penerangan rumah secara individual atau lazim dikenal dengan Solar Home System (SHS). Pada tulisan ini akan dibahas sistem SHS di Sukatani Bari segi teknis, ekonomis, Berta dampak social ekonomi dan budaya masyarakataya sebagai bahan pertimbangan _untuk penerapan sistem SHS di desa-desa terpencil lainnya di Indonesia."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
S38807
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wasana Saputra
"Pada saat ini solar cell sudah banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Solar cell yang terpasang kebanyakan bersifat statis. Hal ini mengakibatkan penyerapan energi matahari oleh solar cell kurang optimal. Agar penyerapan energi matahari oleh solar cell optimal, maka solar cell harus mempunyai system yang selalu mengikuti arah matahari. Skripsi ini membahas tentang solar tracking system yang terdiri dari solar tracker. Solar tracking system yang dibuat merupakan prototype. Solar tracker berfungsi untuk mengoptimalkan penerimaan energi matahari oleh solar cell.
Hasil pengujian yang diperoleh yaitu solar tracker yang dibuat belum berfungsi dengan baik karena kesalahan penempatan posisi LDR dan sudut ideal untuk penempatan LDR terhadap garis normal adalah 41.85°. Dari hasil tersebut disarankan bahwa untuk program lebih lanjut penempatan LDR pada sudut 41.85°, dimensi papan solar cell dicari yang ideal dan adanya solar charging."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
R.23.08.24 Sap r
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Guruh Srisadad
"Solar home system merupakan sistem pembangkit listrik tenaga surya yang diaplikasikan pada sebuah rumah tinggal. Dengan menggunakan sebuah inverter jenis GTI atau grid tie inverter, listrik DC yang dihasilkan modul photo volt aic diubah menjadi listrik AC 220V 50Hz yang dapat tersinkronisasi dengan tegangan jala-jala PLN, sehingga jaringan listrik sistem rumah solar dapat terhubung dengan jaringan distribusi PLN. Dengan menghubungkan sistem photo volt aic dan sistem jaringan listrik PLN maka daya yang dihasilkan dapat digunakan untuk menyuplai beban peralatan rumah tangga sekaligus dieksport atau dikirim ke grid PLN. Dengan mempertimbangkan harga jual listrik ke PLN yang bervariatif berdasarkan waktu beban puncak sistem kelistrikan setempat, maka pada perancangan rumah cerdas yang berbasis solar cell ini, dibuat dua mode kerja yaitu mode PV grid connected dan PV back up battery. Pengujian sistem eksport import pada rumah cerdas ini dilakukan dengan memberi beban berupa empat buah lampu pijar dengan daya masing-masing 60 W dan 31 lampu fluorescent dengan daya masing-masing 8W yang diparalel satu persatu. Pengukuran daya diambil pada daya output inverter, daya beban, dan daya yang dikirim ke jaringan listrik PLN.

Solar home system is solar power generation system which is applied to a house. By using a grid tie inverter (GTI), the DC electricity produced by photo volt aic modules is converted into a 220 V 50 Hz AC power that can be synchronized with the voltage with PLN grid electricity, so that solar home systems can be connected to the PLN distribution network. By connecting the photo volt aic system and the PLNg rid, the power that generated by PV can be used to supply the loads of households appliances as well as in export or sent to the PLN grid. By considering the selling price of electricity to PLN which varied according to time of peak load locally electricity system, then the design of smart home-based solar cell were made of two modesi.e. PV grid connected dan PV backupb attery. The export import testing system of the smart house system is done by giving the load of four in can descent bulbs with power 60 Weach of them, and 31 fluorescent lights with 8 Weac of them that connect in paralel one by one. Power measurement is taken at the inverter output power, loadpower, and the power sent to PLN grid."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S1684
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Prayudo Kusumo Wardhana
"Skripsi ini membahas mengenai perancangan dan pengujian sistem regulasi energi sel surya sebagai sumber catu daya untuk laptop dengan tingkat tegangan keluaran yang dapat diatur. Penggunaan sel surya dimaksudkan untuk memanfaatkan alternatif energi lain, sehingga dapat mengurangi konsumsi bahan bakar fosil. Dalam perancangannya, sistem catu daya ini menggunakan prinsip Switching Regulator dengan rangkaian terpadu L4970A. Pemilihan Switching Regulator dimaksudkan untuk menjaga kestabilan tegangan catu dan efisiensi sistem. Tujuan perancangan dan pengujian ini adalah untuk membuat sistem suplai catu daya laptop dengan spesifikasi tegangan catu 15-20 V. Dari hasil berbagai pengujian, terlihat bahwa efisiensi sistem ini cukup tinggi, sekitar 82%-90%. Sistem ini juga sudah teruji cukup baik untuk pencatuan beban pengganti. Agar dapat mencatu laptop secara optimal, sistem regulasi harus mendapat tegangan masukan minimal 24 V.

This undergraduate thesis describes about designing and testing of solar cell regulation system as power supply for laptop with adjustable output voltage level. Solar cell is used to utilize alternative power source, so it can decrease consumption of fossil fuel. In designing process, this power supply system uses Switching Regulator principle with IC L4970A. Switching Regulator is used to keep stability and efficiency of power supply output. The target is to make stable notebook power supply with output range from 15 V to 20 V. From various testing process, it can be seen that the system has quiet high efficiency, about 82%-90%. This system has also been proved quiet well for supplying supplementary load. This system should be supplied with 24 V minimum voltage input to be able to supply laptop correctly."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S42615
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Manurung, Emmanuel Rico
"Skripsi ini merancang bangun sebuah sistem catu daya berbasis switching regulator, untuk menjaga ke-stabilan tegangan keluaran perangkat sel surya. Sehingga didapatkan efisiensi konversi energi listrik dari penyerapan sinar matahari yang intensitasnya berubah-ubah. Selain itu, merancang pengendalian pembatasan pengisian tegangan ke baterai pada saat low voltage. Hal ini, diperlukan sebagai perlindungan terhadap rangkaian dan baterai dari low voltage, sehingga menjaga umur pemakaian rangkaian dan baterai komputer bergerak. Sistem ini terdiri dari switching regulator, voltage divider, komparator dan relay. Switching Regulator pada sistem ini menggunakan IC L4970A yang dapat memenuhi kebutuhan daya yang diperlukan oleh komputer bergerak. Voltage divider mengkonversi tegangan sel surya untuk keperluan masukan komparator sebagai sensing sinyal untuk pengendalian sistem. Relay mengontrol hubungan pen-saklaran komputer bergerak untuk charging atau discharging. Dari hasil pengujian, sistem catu daya ini sudah dapat diterapkan untuk penggunaan pada komputer bergerak bertegangan antara 16-19 V.

This research study related to design and build up a power supply system based on switching regulators, to maintain the stability of the output voltage of solar cell devices. Then, to getting an efficiency of electrical energy conversion of sunlight energy absorption that had variable intensity. In addition, designing a voltage controller to the battery charging during low voltage. It is necessary, as a protection against a series of low voltage, thus keeping the circuit and the battery life of mobile computers. This system consists of a switching regulator, voltage divider, comparator and relay. This Switching Regulator system uses a L4970A IC that can meet the needs of the power required by the mobile computer. Voltage divider converting voltage of solar cells for sensing purposes as a comparator input signal to the controller system. Relay as a controller to mobile computer for charging or discharging function. From the test results, the power supply system is applicable for use in mobile computer requiring voltage between 16-19 V."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S46384
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aldi Suyana
"Solar thermal cooling system yang diharapkan mampu menggantikan pemakaian cooling system konvensional berupa vapor compresion system karena lebih hemat dalam pemakaian listrik, ramah lingkungan dan juga dapat memanfaatkan energi matahari yang potensinya sangat besar. Namun, perlu dilakukan simulasi dan juga optimasi pada solar thermal cooling system supaya kenerjanya lebih optimal. Untuk itu, pada tugas akhir ini penulis akan berfokus terhadap tahapan simulasi pemakaian solar thermal cooling systempada gedung MRC FTUI beserta optimasi solar collector menggunakan software EnergyPlus dan GenOpt. Posisi dan kemiringan solar collector menjadi objek optimasi untuk meningkatkan penyerapan energi matahari yang berefek terhadap kenaikan temperatur solar hot water dari solar collector yang akan digunakan sebagai sumber energi pada chiller.Efek dari optimasi tersebut adalah memaksimalkan pengunaan hot water sebagai energi untuk chiller.

Solar thermal cooling system that is expected to replace the use of conventional cooling system in the form of vapor compresion system because it is more efficient in the use of electricity,environmentally friendly and also can utilizing potential solar energy. However, the simulation needs to be done and also optimization of solar thermal cooling system in order to more optimally performance. Therefor, in this paper the authors will focus to the simulation stage on the use of solar thermal simulation cooling system at the MRC building FTUI along with optimization of solar collector using EnergyPlus software and GenOpt. Position and tilt the solar collector to be the object of optimization to increase the absorption of solar energy that affect the temperature rise solar hot water from the solar collector to be used as an energy source in the chiller. The effect of the optimization is to maximize the use of hot water as the energy for the chiller."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S57477
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andy Prakoso
"Listrik telah menjadi sebuah kebutuhan yang sangat penting bagi kehidupan manusia masa kini dan telah menjadi salah satu tolok ukur kemajuan suatu daerah. Hingga kini, ketergantungan terhadap bahan bakar fosil untuk pemenuhan kebutuhan listrik sangat mengkhawatirkan, dan mengakibatkan penipisan bahan bakar tersebut. Saat ini dunia sedang memberikan perhatian lebih kepada energi terbarukan sebagai salah satu solusi terbaik untuk menyelesaikan masalah pemenuhan energi di masa depan. Energi terbarukan menjadi sebuah solusi terbaik karena tidak akan habis dan ramah lingkungan. Namun dibalik itu, energi terbarukan juga memiliki kekurangan sehingga dibuat sebuah sistem hibrida yang diharapkan mampu untuk meminimalisasi kekurangan tersebut. Dalam penelitian ini dibuat sebuah rancangan sistem hibrida dengan perangkat lunak HOMER PRO untuk memperhitungkan faktor teknis dan faktor ekonomi dari sistem hibrida tersebut sehingga mampu membuat rancangan sistem hibrida yang handal. Dalam rancangan hibrida ini dan menggunakan asumsi-asumsi yang akan terjadi maka sistem hibrida ini akan bisa mandiri tanpa terhubung dengan grid pada tahun ke-19.

Electricity has become a very important need for human life today and one of the parameters in one region condition. Nowadays, the dependence on fossil fuels to fulfill the electricity needs is really worrying, and it causes the depletion of fossil fuels. Today, the whole world is paying more attention to renewable energy as one of the best solution to solve the future energy problems. Renewable energy becomes the best solution because it will not be exhausted and enviromentally friendly. In the other hand, renewable energy also have problem, because it cannot produce energy everytime like photovoltaics which can produce energy only when there is enough solar radiation. Therefore, a hybrid system is made that expected to minimize the weakness from other components of the system . In this project, a hyrid system is designed using HOMER PRO software to calculate the electricity and economic factor of the hybrid system. The objective of this project is to find the best hybrid system that can solve the electricity problems. The system will be independent since grid function will replaced by fuel cell in the 19th year based on the assumption."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>