Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 167720 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Jaringan Telekomunikasi pada saat ini 80% masih didominasi oleh media transmisi yang menggunakan tembaga yang memanfaatkan jaringan yang sudah ada dengan meningkatkan kapasitas dan kualitas sesuai tuntutan masyarakat dan kemajuan teknologi. Teknologi ini digunakan untuk memanfaatkan media transmisi yang sudah ada tanpa menggantikannya dengan serat optik yang memerlukan biaya yang mahal. Sera optik mempunyai keuntungan seperti kapasitas besar dan redaman kecil, sehingga diperlukan telmologi yang memanfaatkan jaringan transmisi yang sudah ada tanpa menggantinya dengan serat optik. Untuk meningkatkan kemampuan kabel tembaga itulah maka menggunakan teknologi x-DSL yang meliputi : 1. HDSL : High bit rate Digital Subscriber Line. 2. IDSL : ISDN Digital Subscriber Line. 3. ADSL : Asymetrical Digital Subscriner Line. 4. VDSL : Very high bit rate Digital Subscriber Line. Pada tugas akhir digunakan teknologi ADSL yang berkemampuan menyalurkan lavanan downstream pada 6-8 Mbitls dan upstream pada 800 kbit/s dan kemampuan jarak maksimum pada 2,5 -5 Km. Teknologi ADSL merupakan teknologi yang relatif baru dan sangat sesuai digunakan untuk akses Internet yang sangat dibutuhkan oleh orang untuk kebutuhan informasi yang cepat tanpa menggantikan jaringan yang sudah ada dengan serat optik."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
S39201
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Satria Utama
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
TA3272
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
"
Berkembangnya pola kehidupan masyarakat menyebabkan semakin nieningkatnya kebutuhan akan layanan yang mudah dan cepal, seperti jaringan akses multimedia. Saat ini, internet sudah menjadi sebuah teknologi dan jaringan komunikasi data yang paling populer. Dari tahun ke tahun, layanan yang ditawarkan semakin kompleks sehingga bandwidth yang dibutuhkan sangat besar.
Namun teknologi modem konvensional saat ini hanya memiliki kecepatan maksimum 56 kbps (bandwidth yang dimiliki tidak terlalu besar) sehingga tentu saja tidak dapat mengakomodasi layanan-layanan baru ini.
TELKOM sebagai operator telekomunikasi di Indonesia memiliki sambungan telcpon lebih dari 6,6 juta dan telah membentuk suatu jaringan kabel tembaga [1]. Untuk memenuhi kebutuhan akan bandwidth yang besar tersebut maka TELKOM melakukan berhagai usaha diantaranya adalah dengan menggunakan teknologi xDSL. Teknologi xDSL merupakan sebuah alternatif terbaik yang dapat diaplikasikan pada jaringan akses yang telali ada. Salah satu Varian xDSL yang paling popular dan dijadikan standar adalah ADSL (Asynzmentric Digital Subscriber Line).
Agar sistem ADSL dapat dapat bekerja secara optimal diperlukan saluran tembaga yang mampu memenuhi spesifikasi teknis yang ditentukan, di samping perangkat ADSL-nya sendiri yang berada di sisi sentral dan pelanggan.
Untuk dapat mengimplementasikan sistein ADSL di STO Kalibata Jakarta Selatan maka dibutuhkan suatu penolitian terhadap jaringan akses tembaga (jarlokat) yang telah ada. Caranya adalah dengan melakukan pengukuran parametenparameter transmisi dari jarlokat tersebut sehingga diperoleh kesimpulan bahwa jarlokat pada STO Kalibata Jakarta Selatan meenuuhi syarat untuk digunakan sebagai media transmisi ADSL."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S39999
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ratna Mutu Manikam
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
TA3231
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Satria Utama
"Seiring dengan semakin beragamnya aplikasi yang dapat dilayani melalui jaringan internet, kebutuhan akan bandwidth juga semakin meningkat. Asymmetric Digital Subscriber Line (ADSL) merupakan altematif pemenuhan kebutuhan bandwidth tersebut dengan tetap dapat menggunakan jaringan telepon eksisting.
Crosstalk merupakan faktor yang mempunyai peranan paling pada ADSL. Di dalam operasional TELKOM, aplikasi teknologi ADSL tidak diperbolehkan untuk digunakan di dalam kabel yang sama. Penelitian ini bertujuan menganalisa ADSL bila dipasang secara bersamaan dengan ISDN atau HDSL pada kabel eksisting yang dimiliki TELKOM. Simulasi dan analisa dilakukan dengan menggunakan ekspresi matematis terhadap Power Spectral Density (PSD) Near End Crosstalk (NEXT) yang terjadi.
Hasil analisa terhadap beberapa skenario pemasangan (misal perubahan terhadap jumlah disturber, perubahan jarak antara receiver ADSL dengan transmitter ISDN atau HDSL) menunjukkan bahwa jumlah disturber (ISDN maupun HDSL) yang dipasang tidak berpengaruh besar terhadap nilai PSD NEXT yang terjadi namun lebih dipengaruhi oleh jarak antara transmitter disturber dan receiver ADSL.

With the proliferation of Internet use by business and individuals, the demand for broadband (high bandwidth) communication links is experiencing significant growth.
Asymmetric Digital Subscriber Line (ADSL) is a technology that provides broadband data connectivity using existing cables installed by Telephone Company. Crosstalk is a dominant impairment for an ADSL system In PT TELKOM, ADSL is not permitted to be used in the same unit cable. The purpose of this thesis is to analyze ADSL when attached concurrently with disturber ISDN or HDSL in the existing TELKOM's cable. Mathematical expressions of Near End crosstalk (NEXT) Power Spectral Density (PSD) are simulated and analyzed.
Result shows that amount of disturbers (ISDN or HDSL), do not have an effect to the NEXT PSD but more influenced by distance between ADSL receiver and the disturbing transmitter."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
T9503
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1995
TA3008
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Digital Communications Associates, Inc., 1987
001.642 CRO
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Handi
"Mesin bubut merupakan mesin perkakas yang banyak digunakan untuk memproduksi bentuk benda putar atau silindris. Suatu kondisi yang bisa terjadi dan berpengaruh terhadap mesin bubut itu sendiri, serta terhadap kualitas komponen atau produk yang dihasilkan adalah inasalah timbulnya getaran pada pahat potong. Getaran ini sangat merugikan dan sedapat mungkin dikurangi atau dihilangkan, melalui tahap awal dalam suatu rancangan mesin perkakas dengan meningkatkan kekakuan dinamik atau dengan menambah suatu sistem redaman sebagai alat tambahan. Suatu peredam getar sistem pegas-massa dibuat untuk mengurangi getaran eksitasi-mandiri.
Mesin bubut model C6232A1 dirancang untuk membubut permukaan luar silinder, dengan benda kerja yang digunakan adalah besi-cor, kuningan, aluminium-cor, Fe-50 dan stainless-steel. Penelitian yang dilakukan terhadap mesin bubut ini adalah pengukuran terhadap simpang-getar pada pahat potongnya. Karakteristik pemotongan terhadap benda kerja tersebut dengan kecepatan spindle 50, 105, 130, 180, 260. 360 dan 560 rpm. Semakin tinggi kecepatan spindle, simpang getar yang timbul semakin naik. Pada proses penyeiesaian hal tersebut perlu dihindari, atau paling tidak diturunkan hingga pada batas tertentu, dengan suatu alat peredam sehingga benda kerja yang dihasilkan mempunyai kualitas permukaan yang lebih baik. Suatu analisa dilakukan menggunakan mesin bubut dan benda kerja dengan jenis yang berbeda untuk membuktikan apakah terjadi penurunan sim pang getar pada ujung pahat mesin bubut tersebut.
Adapun basil penelitian ini terdapat penurunan simpang getar rata-rata untuk besi-cor 37,7%, kuningan 39,1%, aluminium-cor 19,6%, Fe-50 34,6% dan stainless-steel 31,3%. Tingkat kekasaran permukaan yang lebih baik. Dengan diturunkannya simpang getar pada masing-masing benda kerja maka dapat diketahui bahwa ini adalah sistim over-damped."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
T2799
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>