Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 7380 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ivan Hanafi
"Tujuan tugas akhir ini adalah membangun prototipe jaringan komputer lokal tanpa kabel dengan memanfaatkan salah satu terminal komputer LAN sebagai gateway bagi terminal radio, sehingga dapat menjadi Wireless Local Area Network (WLAN). Terminal gateway maupun terminal komputer radio, masing_masing menggunakan perangkat lunak Network Operating System (NOS) dan perangkat keras modem Baycom serta radio Handy Talky (HT) yang dihubungkan dengan serial interface RS-232C.
Konfigurasi yang dilakukan terhadap terminal gateway diantaranya adalah memberi alamat IP kepada dua interface yang terpasang. Alamat Internet Protocol (IP) untuk interface Ethernet (et0) adalah nomor yang dikenal oleh LAN, sedang alamat IP untuk interface jaringan radio (ax0) adalah nomor lokal yang tidak dikenal oleh LAN. Dalam ujicoba ini alamat IP untuk interface etO diberi sesuai dengan kelas yang ada, yaitu 200.28.10.165 dan alamat IP untuk axO 10.1.1.1 dengan hostname gtwunj.unj.ac.id.
Konfigurasi untuk terminal radio dilakukan dengan memberi alamat IP lokal 10.1.1.2 dan hostname puskom.unj.ac.id. Hasil uji fungsi komunikasi peer to peer antara terminal gtwunj dengan terminal puskom pada frekuensi radio amatir (144,20 MHz), menunjukkan kedua komputer dapat saling berkomunikasi dengan masing-masing memberi respon terhadap sinyal yang dikirim dari salah satu terminal melalui instruksi connect. Selanjutnya dilakukan uji fungsi komunikasi dengan mengirim data melalui instruksi ping (packet interne! groper) dari terminal puskom ke salah sate terminal yang ada pada jaringan LAN. Hasilnya adalah berupa respon balik data secara acak kepada terminal radio, yang menandakan bahwa fungsi komunikasi data dan lalulintas jaringan berjalan baik antara puskom.unj.ac.id. dan terminal LAN melalui gtwunj.unj.ac.id.
Penelitian ini menyimpulkan bahwa pengembangan jaringan LAN dapat dilakukan dengan menambahkan sejumlah terminal radio yang dihubungkan dengan terminal LAN yang dipilih sembarang, sebagai gateway dengan menggunakan sistem operasi jaringan NOS. Untuk pengembangan sistem yang lebih besar, perangkat komunikasi radio perlu disesuaikan agar dapat memenuhi jangkauan yang lebih luas dan dapat mencapai komunikasi yang stabil."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
S39843
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irvan Azmi
"Wireless LAN adalah teknologi jaringan tanpa kabel yang terus berkembang hingga saat ini. Teknologi ini memberikan solusi alternatif yang dapat memberikan kemudahan khususnya bagi pengguna yang bergerak dalam pemenuhan akses ke internet. Namun dalam perkembangannya isu keamanan sering menjadi kendala dalam pemanfaatan teknologi ini. Kemudahannya yang tanpa kabel justru juga memudahkan para hacker dan para pengguna ilegal untuk mencuri data ataupun menumpang akses koneksi ke internet. Permasalahannya adalah keterbatasan access point sebagai penghubung dalam mengatur tiap-tiap perangkat wireless yang digunakan. Dalam tugas akhir ini akan dibahas mengenai optimalisasi dan implementasi serta solusi untuk permasalahan tersebut, mulai dari membangun infrastruktur wireless LAN yang optimal dalam pemilihan perangkat, lokasi yang tepat dalam menempatkan access point, mengkonfigurasi, menginstalasi dan bagaimana mengintegrasikan wireless LAN dengan perangkat lunak untuk meningkatkan faktor keamanan. Perangkat lunak tersebut juga digunakan sebagai media untuk menggontrol pengguna yang akan berselancar di internet. Dengan penyesuaian perangkat yang tepat dan pengintegrasian antara perangkat keras access point dengan perangkat lunak Wingate maka solusi terhadap celah keamanan yang menjadi kendala pada wireless telah terwujud."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S40121
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rizki Reynaldo Nasser
"Penelitian pada skripsi ini merancang, membuat, dan menganalisis sistem wireless heart rate monitor menggunakan Mikrokontroler Arduino, Xbee Wireless, dan Pulse Sensor Amped. Sistem ini berguna untuk membantu kegiatan paramedis memeriksa secara rutin pasien penderita penyakit jantung. Metode yang digunakan dalam penelitian mengikuti tahapan Software Development Life Cycle (SDLC). Bahasa yang digunakan untuk mengkonfigurasikan mikrokontroler arduino adalah bahasa C yang dikhususkan untuk mikrokontroler arduino. Selain itu diperlukan komponen utama lainnya yaitu Xbee Wireless Chip Antenna Series 2 sebagai jalur untuk komunikasi nirkabel dan Pulse Sensor Amped sebagai sensor untuk mendeteksi detak jantung. Mikrokontroler Arduino ini membutuhkan waktu selama 19,76 ms untuk melakukan pembacaan dan pengolahan data hingga siap dikirim. Pengujian serta pengambilan data diambil tiap 10 detik sebanyak 20 sampel tiap orangnya. Berdasarkan pengujian, sistem menghasilkan persentase error sebesar 3,63% terhadap perbandingan dengan EKG komersial. Jarak kerja komunikasi nirkabel pada alat adalah 0 hingga 25 meter.

This thesis discusses the design, manufacture, and analyzes the wireless heart rate monitor system using microcontroller arduino, xbee wireless, and pulse sensor amped. The function of system is to help paramedic for checking patient’s heart routinely. This research use Software Development Life Cycle (SDLC) method. C language is used for programming Arduino Microcontroller. In addition, other main components are Xbee Wireless Chip Antenna Series 2 as a communication path and Pulse Sensor Amped as a heart rate sensor. Arduino Microcontroller needs 19,76 ms to read and calculate until the data is ready to send. Data is performed by extracting 20 samples per 10 second each person. The system result has 3,63% error deviation compared to Convensional Electrocardiograph. The distance for wireless communication is 0 till 25 meter."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S46904
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Teuku Alif Rafi Akbar
"Penelitian ini membahas rancang bangun sistem komunikasi menggunakan spektrum cahaya tampak secara nirkabel untuk mengirimkan informasi berupa informasi temperatur dan kelembapan ruangan berbasis Raspberry Pi dan IC Analog to Digital Converter (ADC) seri MCP3008. Sistem komunikasi cahaya tampak yang dibangun menggunakan LED pada sisi pengirim untuk mengirimkan sinyal. Fotodiode digunakan pada sisi penerima sebagai penangkap sinyal dengan bantuan MCP3008, sinyal analog dapat dikonversi menjadi sinyal elektrik untuk diproses. Mikrokontroler Raspberry Pi digunakan sebagai pemroses sinyal informasi pada kedua sisi dengan implementasi teknik sinkronisasi dan teknik modulasi On-Off Keying. Penelitian dilakukan pada kondisi ruangan gelap dan konfigurasi Array LED 2x2 untuk meminimalisir efek pencahayaan dari ruangan sekitar terhadap kinerja dari sistem komunikasi cahaya tampak. Pada penelitian ini juga melakukan variasi jenis LED yang digunakan, variasi metode sinkronisasi alat yang dilakukan, dan variasi laju pengiriman data bit untuk melihat pengaruh performa sistem komunikasi cahaya tampak dan nilai BER yang dihasilkan. LED yang digunakan berwarna biru dengan rata-rata voltase 0.0423V untuk nilai 1 dan 0.00448V untuk nilai 0. Kecepatan transmisi yang dapat dilakukan berjarak dari 1bps hingga 10kbps dengan parameter BER ≤ 0.5 sebagai threshold. Implementasi metode sinkronisasi yang dilakukan menurunkan nilai BER sebesar 0.0945 dengan implementasi sinkronisasi kalibrasi transmisi, dan penurunan nilai BER sebesar 0.1221 menggunakan sinkronisasi dengan protokol komunikasi MQTT. Pada penelitian berikutnya Adapun pengembangan dapat dilakukan dengan implementasi Forward Error Correction (FEC) untuk memilimalisir error yang terjadi pada transmisi, dan bekerja sama dengan vendor dengan penelitian di bidang yang sama.

.
This study discusses the design of a communication system using the visible light spectrum wirelessly to transmit information in the form of room temperature and humidity information based on Raspberry Pi and the MCP3008 series Analog to Digital Converter (ADC). The visible light communication system is built using LEDs on the sending side to transmit signals. The photodiode is used on the receiving side as a signal catcher with the help of MCP3008, analog signals can be converted into electrical signals for processing. The Raspberry Pi is used as an information signal processor on both sides with the implementation of synchronization techniques and On-Off Keying modulation techniques. The research was conducted in a dark room and a 2x2 LED Array configuration to minimize the effect of lighting from the surrounding room on the performance of the visible light communication system. This study also varies the type of LED used, the variation of the synchronization method of the tool, and the variation of the data transmission rate to see the effect of the visible light communication system performance and the resulting BER value. The LED used is blue with an average voltage of 0.0423V for value of 1 and 0.00448V a for value of 0. The transmission speed that can be done is from 1bps to 10kbps with BER 0.5 as a threshold parameter. The implementation of the synchronization method reduces the BER value by 0.0945 with the implementation of transmission calibration synchronization and decreases the BER value by 0.1221 using synchronization with the MQTT communication protocol. In the next research, development can be done by implementing Forward Error Correction (FEC) to minimize errors that occur in transmission and collaborating with vendors with research in the same field.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nikita Kusuma
"Transfer daya nirkabel atau wireless power transfer (WPT) memiliki banyak aplikasi terutama untuk charging berbagai divais elektronika seperti implan-implan biomedik dan perangkat elektronik baik berdaya kecil (smartphone dan smart watch) ataupun berdaya besar (electronic vehicle). WPT yang memiliki topologi sederhana masih berupa tantangan karena banyak WPT yang sudah dikembangkan memiliki rangkaian elektronika yang rumit terutama dengan ditambahnya DC-DC konverter seperti kelas E. Penelitian ini menghadirkan sebuah WPT dengan metode IPT (Inductive Power Transfer) sebagai jembatan antara pemancar dan penerima yang kumparannya dibuat dengan tangan. Hasil simulasi dari desain dalam penelitian ini dengan komponen ideal menghasilkan sebuah pemancar dengan efisiensi rata-rata 77.25%, simulasi dengan komponen pasaran rata-rata 46.17%, dan hasil uji coba rangkaian pada protoboard rata-rata 41.62% dengan efisiensi tertingginya adalah 45.90%.

Wireless power transfer (WPT) has many applications especially for elctronic devie charging such as biomedic implants, low powered devices (smartphone and smart watch), and high powered devices (electronic vehicles). Although, a WPT with simple design that provides decent efficiency is still a challenge because most of developed WPT has complexity added to its circuit with the addition of DC-DC converters such as Class E converters. This research presents a WPT using IPT method as a bridge between transmitter and receiver which coils are made by hands. The simulation with ideal components resulted with an average efficiency of 77.25%, simulation with non-ideal comonents resulting in 46.17%, and the designed circuit on a protoboard with 41.62% average efficiency with the highest point in 45.90%."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sitompul, Bonard
"Ketersedian bandwidth merupakan hal yang sangat panting bmi seliap aplikasi multimedia dan juga salah satu faktor penentu QoS pada jaringan wire-fined maupun wireless. Ada beberapa metade estimasi yang digunakan untuk mencari nilai bandwidth yang tersisa. Metade ini menggunakan paket ICMP yang akan bekerja di bawah layer aplikasi padahal pada kenyataannya estimasi bandwidth perlu dilakukan dari layer aplikasi. Pada skripsi dibuat sebuah tool yang bersifaat client-server dengan menggunakan JAVA. Tool ini mengestimasi bandwidth yang masih tersisa dengan mengirimkan sejumlah pasangan paket dengan jarak interval waktu tertentu dan mengukur dispersi interval waktu tersebut ketika diterima kembali di sisi client. Pengujian tool ini dilakakan pada jaringan wireless dan menguji bandwidth yang tersedia dalam traffic tertentu. Dengan menggunakan tool terlihat bahwa ukuran packet probe mempengaruhi hasil estimas dan kondisi trafic yang lebih padai diestimasi memiliki bandwidth tersisa yang Iebih kecil dari kondisi trafic sedang."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S39320
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zesyara Melati Auzriani Ghaniyya
"Besarnya potensi akan penerapan transfer daya tanpa kabel pada kehidupan nyata membuat sistem Wireless Power Transfer(WPT) menjadi sorotan penelitian di banyak negara. Salah satu aplikasi dari teknologi ini yang sedang populer dan terus dikembangkan ialah wireless charger (pengisi baterai tanpa kabel). Untuk aplikasi ini, dimensi menjadi sebuah faktor penting untuk dipertimbangkan, sehingga sistem WPT dengan dimensi yang sesuai perlu dikembangkan. Sementara itu, komponen yang paling memperngaruhi besarnya dimensi perangkat dalam sistem ini ialah rangkaian osilator dalam rangkaian pemancar/transmitter.
Pada penelitian ini, penulis merancang sebuah rangkaian osilator sederhana, osilator Flyback dengan dimensi 8 x 10 cm. Rangkaian flyback ini pada dasarnya adalah sebuah driver, namun karena kesederhanaan rangkaiannya, penulis menggunakannya sebagai rangkaian osilator pada sistem WPT. Sistem yang penulis rancang bekerja pada frekuensi 700 kHz dengan efisiensi sistem 7.43% pada jarak 11 cm. Sementara efisiensi osilator ialah 15.01% pada frekuensi 7.35 kHz.

The great potential of Wireless Power Transfer system implementations to the real world has attracted many researchers‟ attention worldwide. One of its popular application is wireless charger. For this application, dimension becomes an important factor to be considered. So, a WPT System with reasonable dimension is required. Meanwhile, the component that dominate the dimension of the system is the oscillator circuit of the transmitter.
In this research, the author proposed a simple oscillator circuit, flyback circuit with the 8 x 10 cm PCB dimension. This circuit is basically a driver circuit, but because of its simplicity, the author used it as an oscillator. The system works in 700 kHz of frequency with an efficiency of 7.43% at 11 cm (distance of transmitter and receiver antenna). And the efficiency of the oscillator its self is 15.01% at 7.35 kHz frequency.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S46227
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Hayati
"Teknologi informasi menjadi kebutuhan yang tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan masyarakat zaman sekarang. Pengguna peralatan mobile menghendaki koneksi yang simultan dimanapun dan kapanpun dan teknologi wireless menjawab tantangan kebutuhan tersebut. Selain memiliki banyak keunggulan, satu kekurangan dari teknologi wireless adalah celah keamanan pada infrastuktur jaringan. Rogue access point merupakan tindakan pencurian informasi User oleh attacker dimana attacker membuat fake access point, yang bisa dimanfaatkan oleh User untuk terkoneksi ke jaringan.
Pada penelitian ini telah dibuat suatu aplikasi deteksi dan automated response rogue access point yang berbasis web dan diimplementasikan pada jaringan wireless. Parameter yang digunkan untuk deteksi adalah rata-rata RTT dari setiap User ke gateway jaringan wireless. Dari aplikasi dan sistem testbed yang dibangun dilakukan pengujian akurasi deteksi terhadap perubahan jumlah User, beban jaringan dan jumlah rogue access point.
Hasil dari uji coba menunjukkan bahwa jumlah User, beban jaringan dan jumlah rogue access point sangat mempengaruhi performa deteksi dan autoamated response terhadap keberadaan rogue access point dengan mode repeater.

Todays the necessary of information technology can?t be separated from human lives. Users of mobile device require a simultaneous connection in everywhere and everytime and wireless technologies meet the challenges that needs. Besides having many advantages, a drawback of wireless technology is a security hole in it?s network infrastructure. Rogue access point is an act of theft of User information by the attacker in which the attacker made a fake access point, that can be exploited by User to connect to the network.
In this research has been made and implemented an application detection and automated response rogue access point based on web and implemented on the wireless network. Average RTT of each User to the wireless gateway is the parameter used for the detection system. From the applications and systems testbed that have been built, researcher tested the accuracy of detection toward the changes of number of Users, network load and number of rogue access points.
The results of this experiments showed that the number of Users, network loads and number of rogue access point greatly affect the performance of detection and autoamated response to the presence of rogue access point with repeater mode.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
T43454
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agung Pujo Winarko
"Dalam dunia industri, untuk mengetahui performa mesin motor dapat dilakukan diagnosa menggunakan machinery analyzer. Machinery analyzer yang dibahas pada penelitian ini yaitu Haliza. Terdapat permasalahan dalam melakukan diagnosa mesin motor menggunakan Haliza yaitu penggunaan kabel komunikasi antara sensor kecepatan dan Haliza, yang mengurangi fleksibilitas saat proses diagnosa dilakukan dan waktu pemasangan yang cukup lama. Oleh karena itu, pada penelitian ini akan dilakukan rancang bangun interface untuk modul komunikasi wireless yang akan dipasang pada sensor kecepatan dan Haliza. Rancang bangun interface di kembangkan dengan menggunakan mikrokontroler ATmega16A, sebagai kontroler pada modul wireless RF CC2500. Telah dilakukan pengujian hardware dan software dari modul komunikasi wireless. Dari hasil uji komunikasi diperoleh jangkauan jarak maksimum tanpa BER (Bit Error Rate) sejauh 16 meter pada kecepatan putaran motor 1800 rpm dengan nilai RSSI -79 dBm. Kecepatan putaran motor maksimum yang dapat terukur yaitu 2100 rpm, dengan tingkat kesalahan 0.14% dibandingkan dengan hasil pengukuran tachometer. Untuk uji kehandalan komunikasi wireless, didapatkan tingkat kesalahan rata-rata sebesar 0.09% pada pengujian jarak 10 meter dengan kecepatan 2100 rpm selama 5 jam pengujian.

In the industrial, to know the performance of the machine can be diagnosed using machinery analyzer. Machinery analyzer are discussed in this research that Haliza. There are problems in diagnosing the machine using Haliza namely the use of the communication cable between the speed sensor and Haliza, which reduces the flexibility when the diagnosis is made and the installation of a long time. Therefore, in this report will be conducted design interface for a wireless communication module that will be installed on the speed sensor and Haliza. The design of the interface is developed by using microcontroller ATmega16A, as a controller in the wireless module RF CC2500. The hardware and software of the wireless communication module have been tested. Communication test results obtained maximum distances without the BER (Bit Error Rate) as far as 16 meters at a motor rotating speed of 1800 rpm with RSSI value of -79 dBm. The maximum rotation speed of the motor which can be measured at 2100 rpm, with an error rate of 0.14% compared with the measurement results tachometer. The reliability test of wireless communication, obtained average error rate of 0.09% at the testing distance of 10 meters at a speed of 2100 rpm for 5 hours of testing."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S55695
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andri Hendrawan
"Perkembangan teknologi pada perangkat elektronik portable seperti smart phone dan Personal Digital Assistant (PDA) telah menghadirkan fitur multimedia pada perangkat tersebut. Perkembangan fitur multimedia pada perangkat tersebut, memungkinkan terjadinya komunikasi Video Conference. Dengan diciptakannya wireless LAN yang mendukung mobilitas user, komunikasi tersebut menjadi lebih fleksibel dalam hal ruang dan tempat. Komunikasi Video Conference merupakan sebuah bagian pendukung dari Third Generation mobile-system (3G) yang saat ini telah diterapkan di jepang dan dibeberapa beberapa negara di eropa. Aplikasi Live Video Streaming merupakan aplikasi pendukung dari fitur komunikasi Video Conference tersebut.
Pada dasarnya aplikasi Live Video Streaming merupakan komunikasi satu arah yang terjadi antara server dengan para client. Server berfungsi sebagai pusat perekaman gambar video secara langsung (live). Informasi yang direkam kemudian diolah menjadi bentuk yang sesuai untuk proses transmisi lalu dikirimkan ke client. Client menerima informasi yang dikirimkan server kemudian menampilkan informasi tersebut pada layar perangkat elektronik portable seperti Personal Digital Assistant (PDA).
Hasil evaluasi optimalisasi dan performa aplikasi menunjukkan bahwa konfigurasi optimal untuk format video H.263 terjadi pada resolusi 176x144 pixel. Hasil data pengujian pada resolusi 176x144 memiliki rata-rata persentase packet loss sekitar 1 %, waktu start transmission delay kurang dari 4 detik dan stop transmission delay sekitar 2 detik. Tampilan gambar video pada layar client cukiip baik dan nyaman untuk dilihat. Hasil data pengujian memperlihatkan bahwa semakin besar resolusi media yang dikirimkan maka semakin besar persentase packet loss dan transmission delay."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S40753
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>