Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 114016 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Krishna Indra Lesmana
Depok: Universitas Indonesia, 1999
S39108
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rury Nazif
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
S39033
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Verawati Laksairini
"Teknologi Enhanced data for global evolution (EDGE) adalah teknologi mobile data dengan kecepatan tinggi yang merupakan pengembangan dari generasi kedua untuk komunikasi Global System for Mobile (GSM) dan jaringan Time Division Multiple Access (TDMA) yang mentransmisikan data hingga 384 kbps. Teknologi EDGE dapat meningkatkan kecepatan data rate dengan mengubah jenis modulasi yang digunakan dan efisiensi jenis carrier yang digunakan. Teknologi EDGE juga mendukung evolusi menuju generasi ketiga (sistem IMT-2000) seperti untuk sistem UMTS (Universal Mobile Telephone System) dengan mengimplementasikan beberapa perubahan di jaringan yang nantinya akan diimplementasikan di generasi ketiga (3G).
Teknologi EDGE merupakan pengembangan dari teknologi General Packet Radio Service (GAS) dan juga teknologi High Speed Circuit Switched Data (HSCS) yang sudah diimplementasikan dibeberapa operator GSM di dunia. Layanan ini dapat mentransmisikan data dengan kecepatan yang lebih tinggi pada posisi dekat dengan Base Station dengan menggunakan Eight Phase Shift Keying (8PSK) yang merupakan pengembangan dari Gaussian Minimum Shift Keying (GMSK).
Modulasi 8PSK dapat beradaptasi dengan mudah untuk menawarkan data rate yang lebih tinggi pada posisi dekat dengan BTS. Layanan ini dapat menawarkan data rate 48 Kbps per timeslot dibandingkan pada teknologi GPRS yang hanya 14 Kbps dan 9,6 Kbps pada HSCSD. Dan jika digunakan konfigurasi 8 timeslot maka data rate yang ditawarkan hingga 384 2 Kbps.

Enhanced data for global evolution (EDGE) is a high-speed mobile data standard, intended to enable second-generation global system for mobile communication (GSM) and time division multiple access (TDMA) networks to transmit data up to 384 kilobits per second (bps) EDGE provides speed enhancements by changing the type of modulation used and making a better use of the carrier currently used EDGE also provides an evolutionary path to third-generation IMT 2000-compliant systems, such as universal mobile telephone systems (UMTS), by implementing some of the changes expected in the later implementation in third generation systems.
EDGE built upon enhancements provided by general packet radio service (GAS) and high-speed circuit switched data (HSCS) technologies that are currently being tested and deployed It enables a greater data-transmission speed to be achieved in good conditions, especially near the base stations, by implementing an eight-phase-shift keying (8 PSG) modulation instead of Gaussian minimum-shift keying (GMSK).
8PSK modulation automatically adapts to focal radio conditions, offering the fastest transfer rates near to the base stations, in good conditions. It offers up to 48 7Kbps per channel, compared to 14 Kbps per channel with GPRS and 9.6 Kbps per channel for GSM. By also allowing the simultaneous use of multiple charmers, the technology allows rates of up to 384 Kbps, using all eight GSM channels.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
T14775
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Triastana Anang Wibawa
"ABSTRAK
Location based service merupakan salah satu layanan tambah yang paling banyak
digunakan saat ini. Dengan menggunakan informasi lokasi maka operator bisa
menawarkan berbagai layanan yang lebih personal kepada pelanggannya.
Layanan LBS Telkomsel telah diluncurkan pada tahun 2008, namun jumlah
penggunaan layanan LBS masih cukup rendah dibandingkan dengan potensi
pelanggan yang dimiliki oleh Telkomsel. Bahkan saat ini jumlah transaksi layanan
ini juga semakin menurun. Padahal bila dilihat dari pasar layanan LBS secara
global, penggunaan layanan ini masih terus menanjak. Dalam tesis ini penulis
melakukan analisa quality function deployment untuk menentukan pilihan
alternatif solusi dalam pengembangan dan perbaikan layanan LBS. Dengan
menggunakan QFD bisa dilakukan identiflkasi terhadap kebutuhan pelanggan dan
melakukan evaluasi bagaimana mewujudkan kebutuhan tersebut. QFD dapat
memberikan analisa kuantitatif berupa kualitas layanan seperti apa yang
diinginkan pelanggan, dan solusi apa yang bisa diprioritaskan untuk
mewujudkannya.
Analisa QFD ini diawali dengan melakukan kano survei dan modelling terhadap
atribut-atribut layanan LBS, seperti kecepatan respon, ketepatan lokasi, konten
dan lain-lain. Dari kano model ini selanjutnya bisa didapatkan customer
requirement yang menjadi input dari tools House of Quality. Dengan tools ini
maka bisa dibuatkan korelasi antara atribut pembentuk persepsi layanan dengan
spesifikasi pengembangan yang akan dilakukan.
Untuk pemenuhan keinginan pelanggan LBS ini diidentifikasikan 12 alternatif
solusi yang bisa digunakan untuk memperbaiki layanan LBS. Selanjutnya dari
analisa critical to quality menyimpulkan bahwa ada beberapa solusi yang layak
untuk dikedepankan untuk pengembangan layanan ini. Alternatif solusi
pengembangan ini adalah perbaikan metode pencarian dengan LCS TDOA dan
juga Cell Identity Timing Advance. Dengan kedua metode ini maka performansi
layanan lokasi ini bisa ditingkatkan dan tetap mempertahankan kompatibilitas
handset. Selain itu pengembangan layanan menuju cloud computing merupakan
salah satu alternatif solusi lain yang bisa digunakan untuk membuat fitur
tambahan.

ABSTRACT
One of the value added services that widely used today is the location based
service. Location based services is the personalized service that based on the
location ofthe users' mobile device. Telkomsel LBS service had been launched in
2008, but the number of LBS services transaction is still quite low compared to
potential customers owned by Telkomsel. Even today the number of service
transactions is still declining. If no action taken for service improvement, then
this service will no longer bring in benefit for the company. On the other hand
LBS services market globally continue to increase. Many factors may contribute
in the Telkomsel LBS trafic declining. This thesis implemented quality function
deployment method to find alternative solution for improvement of location based
services. QFD enable team of developers to identify customer needs' and evaluate
how to achieve those needs. QFD can give quantitative analysis of products that
customers want, and which solution should be prioritize to achieve those.
This QFD analysis begins by conducting kano survey and modelling to LBS
service attributes, such as response speed accuracy of location, content and
others. Kano modelling result on attributes that can be categorized as influential
factor on LBS services. Then, analysis is carried out by using statistical analysis
tools of House of Quality. With these tools correlation between the perception of
the attributes and the specification development services can be identified
Based on what LBS customer needs, there are I2 alternative solutions that can be
used to improve this kind of service. Critical to quality analysis performed
concluded some viable solutions to be prioritized for the development of this
service. The alternative solution is the development of improved positioning
methods using TDOA LCS and Cell Identity Timing Advance. These two methods
will greatly improve this location service performance and maintained the
handset compatibility. In addition the development of cloud computing services is
one of the solutions that also can be prioritized to enrich the feature of the
service."
2012
T30949
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Arief Budiman
"Dalam proses printing di PT X, mesin-mesinnya seringkali berhenti di tengah jalannya proses produksi, yang disebabkan oleh breakdown. Hal ini mengakibatkan terjadinya kehilangan waktu kerja (lost rime ) sehingga mengakibatkan efisiensi yang rendah dan bahkan mesin harus berhenti total atau harus dimatikan ( hreak down ) untuk dilakukan perbaikan atau penggantian pada bagian yang rusak Pada skripsi ini diterangkan analisa penerapan sistem perawatan mandiri pada mesin printing GR 6, pada kondisi sebelum dan sesudah direrapkan sistem perawatan mandiri Setelah diterapkannya sistem perawatan rnesin mandiri oleh opera1or terlihat bahwa breakdown turun dari rata-rata 5 jam I bulan rnenjadi hanya 0.5 jam I bulan , efisiensi produksi naik 9% dan biaya pemakaian suku cadang turun dart Rp 5.700.000 / bulan menjadi Rp. 1.700.000 / bulan
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S37492
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Deris Riyansyah
"Kebutuhan pelanggan akan layanan multimedia broadband dengan kecepatan akses yang lebih cepat terus meningkat, bukan tidak mungkin layanan 3G yang ada saat ini sudah tidak dapat lagi memenuhi harapan pelanggannya. Walaupun masih menjadi pertanyaan tentang sampai dimana batasan bentuk layanan multimedia broadband dimasa mendatang, teknologi LTE diharapkan dapat mewadahi memberikan solusi layanan yang terintegrasi baik layanan eksisting maupun layanan masa depan.
Implementasi LTE sebagai teknologi wireless broadband akan sangat menarik, khususnya di daerah DKI Jakarta dengan luas wilayah 740,28 km2 dan jumlah penduduk sekitar 10 juta jiwa. Pendekatan dilakukan dengan perhitungan kapasitas dan analisa ekonomi kelayakan investasi penyelenggaraan layanan LTE. Perhitungan kapasitas menunjukan bahwa BTS LTE yang diperlukan di DKI Jakarta adalah sebanyak 455. Pertumbuhan pelanggannya broadband Telkomsel diperkirakan mencapai 7.000 user per bulan, angka churn rate di asumsikan 10%, analisa NPV menunjukan angka positif dan analisa IRR didapat sebesar 52%. Analisa pacback periode menunjukan lama waktu kembalinya modal adalah selama 4 tahun 2 Bulan. Dengan demikian proyek ini layak untuk di implementasikan.

Customer requirement of broadband multimedia services with more high speeds access rise faster, it is not impossible that 3G services now are no longer able to meet the expectations of customers. Although still become a question where is the boundaries of broadband multimedia services in the future, LTE technology expected to facilitate providing integrated service solutions both existing services and future services.
LTE implementations as broadband wireless technology will be very interesting, particularly in the DKI Jakarta area with a total area of 740,28 km2 and a population of approximately 10 million people. The approach done by calculating the capacity, and economic analysis of investment feasibility for LTE services. Capacity calculations show that the LTE base stations required 455 in DKI Jakarta. Telkomsel's broadband subscriber growth expected to reach 7000 users per month, the rate of churn rate is assumed 10%, NPV analysis shows positive figures and analysis obtained 52% IRR. Pacback analysis showed long periods of time is the return of capital over four years. And 2 Month. Thus this project are feasible to implement."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
T27830
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Yucki Prihadi
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2003
T40356
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
TA2083
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Raisha Priskilla Romauli
"Skripsi ini membahas mengenai syarat kepailitan di Indonesia yang terdapat dalam Pasal 2 ayat 1 Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2004 dan juga syarat kepailitan di Singapura serta perbedaan diantara keduanya, dan bagaimana penerapan syarat-syarat tersebut pada kasus kepailitan PT Telkomsel. Pada bagian analisis akan dibahas mengenai penerapan syarat kepailitan dalam kasus kepailitan PT Telkomsel dalam Putusan Pengadilan Niaga Nomor 48/Pailit/2012/PN.Niaga.Jkt.Pst dan juga Putusan Mahkamah Agung Nomor 704 K/Pdt.Sus/2012 dimana putusan pailit terhadap PT Telkomsel dibatalkan. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode penelitian yuridis normatif, dengan studi kepustakaan sebagai cara menganalisis kasus yang sudah dalam bentuk putusan pengadilan. Dari hasil penelitian, penulis mendapat kesimpulan bahwa perbedaan antara syarat kepailitan di Indonesia dan Singapura terkait jumlah minimal kreditor, jumlah minimal utang, dan keadaan tidak mampu membayar utang, serta bahwa penulis setuju dengan putusan Mahkamah Agung yang membatalkan kepailitan PT Telkomsel karena Majelis Hakim di Pengadilan Niaga kurang tepat dalam menerapkan syarat-syarat kepailitan.

This thesis discusses the terms of bankruptcy in Indonesia contained in Article 2 paragraph 1 of Law Number 37 Year 2004 and also the condition of bankruptcy in Singapore and the difference between the two, and how the application of those conditions in the bankruptcy case of PT Telkomsel. In the analysis section will be discussed the application of bankruptcy requirements in the bankruptcy case of PT Telkomsel in the Commercial Court Decision Number 48 Bankrupt 2012 PN.Niaga.Jkt.Pst and also the Supreme Court Decision Number 704 K Pdt.Sus 2012 where the decision to put PT Telkomsel in bankruptcy is canceled. In this study, the author uses normative juridical research methods, with literature study as a way of analyzing cases that have been in the form of court decisions. The author concludes that the difference between bankruptcy requirements in Indonesia and Singapore is related to the minimum number of creditors, the minimum amount of debt, and the inability to pay the debt, and that the authors agree with the decision of the Supreme Court to cancel the bankruptcy of PT Telkomsel because the Panel of Judges in the Commercial Court did not apply the terms of bankruptcy appropriately.
"
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Robbie Julius
"Skripsi ini membahas mengenai penerapan prinsip mengenal nasabah oleh Perusahaan Efek di Indonesia. Penerapan prinsip mengenal nasabah sangat penting untuk diterapkan oleh lembaga penyedia jasa keuangan di bidang pasar modal, pada kenyataanya banyak Perusahaan Efek yang tidak menerapkan peraturan ini secara baik ataupun tidak sempurna dimana merujuk kepada Peraturan Bapepam Nomor V.D.10 tahun 2007 tentang Prinsip Mengenal Nasabah. serta pembahasan kasus transaksi saham PT Sugi Sumapersada dan PT Arona Binasejati oleh PT Mentari Securindo dimana terjadi gagal bayar saham oleh nasabah Mentari Securindo dan hampir menimbulkan kerugian sebesar 49 Milyar Rupiah

This thesis explain about the implementation of Know Your Customer Principle by Securities Company in Indonesia. The principles itself is an important to be implement by Financial Institution in Capital Market, in reality there are lots of Securities Company that did not implement this Principle or completely, in reference to Bapepam Regulation Number V.D.10 2007 on Know Your Customer Principle and also case studies on Shares Transaction of PT Sugi Sumapersada and PT Arona Binasejati by PT Mentari Securindo where an event of default occurs by the PT Mentari Securindo customers and almost resulting losses approximately 49 billion Rupiah in KPEI Keyword : Know Your Customer Principle, KYC, SUGI and ARTI"
2009
S24954
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>