Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 82415 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
S38995
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
TA2674
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
"Analisis arus gangguan tidak seimbang pada suatu sistem tiga fasa dengan menggunakan komponen simetris telah diperkenalkan sejak tahun 1918 oleh Fontescue. Menurut Fontescue, apabila teriadi gangguan pada suatu sistem tiga fasa, maka sistem tersebut menjadi tidak seimbang.
Sistem tiga fasa yang tidak seimbang ini selalu terdiri dari komponen-komponen seimbang yang identik untuk tiap fasa. Komponen-komponen seimbang ini dinamakan komponen sirnetris, yang terdiri dari urutan positif, urutan negatif dan urutan nol [7]. Cara inilah yang seringkali dipakai untuk menganalisis gangguan tidak seimbang.
Selain cara diatas, ada cara Iain untuk menganalisis ganguan, yaitu dengan menggunakan cara Iangsung, dengan memakai tegangan fasa dan arus fasa sebagai analisis arus ganggan tidak seimbang pada suatu sistem tiga fasa. Pada prinsipnya, peridekatan Iangsung ini adalah dengan merepresentasikan sistem daya Re dalam konfigurasi sistem sesungguhnya dengan menghindari transformasi variable ke dalam komponen simetris. Dengan merepresentasikan persamaan sistem daya ke dalam koordinat fasa (phase-coordinates), berbagai jenis gangguan dapat dibuat modelnya dengan rhbdihkasi yang sederhana dari persamaan sistem daya, tergantung pada jenis gangguannya.
Tegangan fasa setelah gangguan dapat diperoleh dengan memecahkan n sistem persamaan untuk n nilai yang tidak diketahui, sehingga tidak diperlukan transformasi ke urutan positif, urutan negatif dan urutan nol. Oleh karena itu, metoda ini lebih mudah, Iebih ielas dan Iebih eksplisit daripada metoda sebelumnya Metoda ini dipakai untuk menghitung arus gangguan pada berbagai kondisi gangguan yang berbeda-beda dan hasil yang diperoleh dibandingkan dengan hasil perhitungan dengan menggunakan komponen simetris. Perhitungan dilakukan dengan menggunakan Mathcad 6.0 Plus."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1998
S39539
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Budi Rochmanto
"ABSTRAK
Suatu instrumen ukur yaitu flowmeter yang dipakai dalam operasi kerja fluida gas yang spesifik seperti media yang bertekanan tinggi memerlukan suatu pendekatan khusus dalam melakukan kalibrasi atau pengujian. Pembahasan yang cukup penting dalam hal ini adalah prinsip dasar dari kerja alat ukur tersebut dan pemahaman mengenahi seberapa besar sifat properties suatu media kerja yang diberikan berpengaruh terhadap mekanisme flowmeter yang bersangkutan, karena berkaitan dengan validitas hasil ukur. Untuk ini penelitian dilakukan dengan pengambilan data, secara pendekatan dan aktual untuk suatu flowmeter tertentu pada kondisi yang berbeda-beda maupun secara analisa teoritis. Untuk kalibrator menggunakan perhitungan aliran dari orifice plate sebagai referensi pada proses kalibrasinya.
Dari kajian tersebut dihasilkan suatu proses perhitungan yang lebih tepat dalam menunjang kegiatan kalibrasi flowmeter gas (spesifik) dalam bentuk metode atau formula sehingga diperoleh hasil kalibrasi yang lebih representatif dalam penerapannya. Hasil yang diberikan diharapkan lebih aplikatif dan akurat untuk diterapkan dalam proses penggunaan flowmeter gas pada berbagai kondisi pemakaian atau lebih bersifat universal. Selanjutnya dilakukan perbandingan dan analisa dengan metode teoritis serta pengukuran pada media aktual untuk mengetahui tingkat kesalahan dari metode yang dibuat dalam mendapatkan kurva hasil kalibrasi.

ABSTRAK
An instrument measuring the flowmeter is used in the operation of gas fluid working as a media-specific high-pressure requires a special approach in performing the calibration or testing. The discussion is quite important in this regard is fundamental mechanism of this instrument and understanding how much the nature of the properties of a given working medium affects the working principles of the relevant flowmeter, which related to the validity of an outcome measure. For this research, conducted with data acquisition, the approach and the actual for a particular flowmeter in different conditions as well as theoretical analysis. For the calibrator using the calculation of the flow from the orifice plate as a reference in the calibration process.
From these studies, produced a more precise calculation process in supporting the activities of gas flowmeter calibration (specific) in the form of the method or formula to obtain the calibration results are more representative in its application. Results expected more applicable given and accurate to be applied in the process of using gas flowmeter at various usage conditions or more universal. Furthermore, to compare and theoretical analysis method and also measurement of the actual media to know the error rate of the method made in obtaining the calibration curve"
Universitas Indonesia, 2010
T29012
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Setya Palawa Andy P.
"Motor fnduksi riga fasa dapat dimodelkan dengan persamaan-persamaan motor dalam kerangka acu stator, sehingga kondisinya saat transien dapat dianalisis. Motor induksi tiga fasa dapat dikendalikan seperti motor arus searah dengan prinsip orientasi fluks medan, dengan torsi yang dihasilkan dan fluks medannya dikendalikan secara terpisah. Metode yang digunakan adalah kontrol torsi langsung, dengan kesalahan yang terjadi pada torsi yang dihasilkan dapat diperkecil, sehingga memperbaiki unjuk kerja motor."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
S39740
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yansen
"Penggunaan tegangan DC dalam jaringan distribusi juga memiliki beberapa kelebihan dibanding tegangan AC. Tegangan DC ini bisa dihasilkan dengan menggunakan penyearah, baik untuk sumber AC satu fasa maupun tiga fasa. Pada skripsi ini dibahas salah satu bentuk rangkaian penyearah dengan IGBT (Insulated Gate Bipolar Transistor) menggunakan metode pengontrolan arus dengan sinyal PWM (Pulse Width Modulation). Simulasi dilakukan dengan menggunakan modul Simulink Matlab 6.5 dan diperoleh hasil konfigurasi sistem dengan menggunakan parameter simulasi dan konstanta pengendali PI (Proportional Integrator) yang tepat. Keluaran tegangan DC yang diperoleh adalah konstan dan dapat mengikuti nilai acuan yang ditetapkan. Untuk analisa kestabilan, digunakan diagram bode dan respon step. Analisa bode juga digunakan untuk menentukan konstanta pengendali (Kp dan K;) yang paling baik. Dengan menggunakan konstanta pengendali yang paling baik, nilai resistor R, induktor L dan kapasitor C divariasikan untuk menentukan nilai yang paling optimum. Dari hasil simulasi, performansi terbaik diperoleh dengan menggunakan nilai Kp = 0,13 dan Ki = 1."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S40691
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
TA2653
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Sandra Chalik
"Latar belakang penulisan karya akhir ini beranjak dari adanya rekapitalisasi perbankan yang dilakukan pemerintah dan adanya amandemen Basel Capital Accord 1998 pada tahun 1996 yang memasukkan unsur risiko pasar sebagai dasar perhitungan kebutuhan modal minimum. Dengan selesainya rekapitalisasi, portofolio aset yang dimiliki bank yang direkapitalisasi sebagian besar berupa obligasi pemerintah. Mengingat instrumen surat berharga obligasi sangat berkaitan dengan risiko pasar terutama faktor risiko suku bunga, dampaknya apabila faktor risiko pasar tersebut tidak dikelola secara baik akan membawa dampak kerugian yang cukup signifikan bagi kelangsungan operasonal bank.
Permasalahan yang timbul adalah untuk menghitung besamya risiko pasar, selama ini yang dilakukan perbankan masih mertggunakan pendekatan tradisional (non statistik) sehingga masih diragukan keakuratannya. Sedangkan pengukuran risiko dengan pendekatan advance approach (value at risk) masih belum banyak diterapkan oleh bankbank di Indonesia termasuk pada bank tempat kami melakukan penelitian.
Tujuan dari penulisan ini adalah untuk mengetahui bagaimana menghitung besarnya risiko pasar dari portofolio obligasi dalam rangka memenuhi perhitungan kebutuhan modal baru dengan menggunakan teknik-teknik : Perhitungan Value at Risk (VaR) dengan pendekatan variance-covariance dengan estimasi volatilitas menggunakan model Exponentially Weighted Moving Average (EWMA), melakukan uji validasi permodelan dengan teknik Back Testing dan Kupiec Testing serta menghitung capital charge yang hams disediak:an untuk mengcover risiko pasar dari portofolio obligasi yang dimiliki bank.
Sebelum sampai pada perhitungan VaR portofolio obligasi, penetapan spesifikasi model yang digunakan sebagai acuan pengolahan data sebagai berikut :
- Perhitungan V aR porto folio obligasi menggunakan portofolio trading yang dimiliki bank posisi tanggal 30 Juni 2003 sebesat Rp. 1.824.127.000.000
- Pembentukan yield curve menggunakan Bradley Crane Model. Hal ini dilakukan karena tidak tersedianya data harianyield curve.
- Confidence Level (CL) yang digunakan 95% dan 99% (one tailed).
- Holdingperiode ditetapkan selama 1 (satu) hari.
- Forecast yield volatility menggunakan EWMA, dengan penetapan decay factor (A.) sebesar 0.94 dan penetapan nilai decay factor yang besamya ditetapkan berdasarkan perolehan mean squared error (MSE) yang terkecil.
- Melakukan validasi permodelan dengan teknik Back Testing dan Kupiec Testing terhadap data observasi (periode Januari 2003 s.d Juni 2003) dan data out of sample (periode Juli 2003 s.d Agustus 2003).
Dengan spesifikasi model diatas, perhitungan yield curve menggunakan Bradley Crane Model menghasilkan data time series yield curve sebanyak 121 titik untuk data observasi dan sebanyak 43 titik untuk data out of sampel untuk 19 jenis yield to maturity (YTM). Dari data tersebut kemudian dilakukan forecast yield volatility dengan permodelan EWMA.
Hasil perhitungan forecast dengan model EWMA (.A= 0,94) setelah dilakukan back testing untuk data observasi maupun data out of sample menghasilkan sejumlah failure. Sedangkan untuk model EWMA yang nilai decay factornya ditetapkan berdasarkan nilai MSE terkecil, secara keseluruhan dari 19 jenis YTM nilai MSE terkecilnya berada pada nilai A, = 0,99. Penetapan nilai tersebut diperoleh dari hasil forecast yang sabagian besar dipengaruhi oleh variance return pada hari yang bersangkutan dan sebagian kecil dari hasil forecast 1 (satu) hari sebelumnya. Setelah dilakukan proses back testing (data observasi maupun data out of sample), permodelan ini tidak menghasilkan failure.
Dari kedua model EWMA tersebut kemudian dilakukan validasi dengan Kupiec Testing, dan temyata secara statistik proportion of failures yang dihasilkan model dapat diterima (valid), sehinggaforecast yield volatility yang dihasilkan kedua model tersebut baik untuk CL 95% maupun CL 99% dapat digunakan untuk menghitung VaR.
Dalam penelitian ini perhitungan VaR dibedakan antara VaR Diversified yang memperhitungkan risk correlation dan VaR Undiversified yang tidak memperhitungkan risk correlation. Sesuai dengan teori membuktikan bahwa dengan memperhitungkan risk correlation menghasilkan nilai VaR yang lebih rendah karena adanya efek diversifikasi.
Dari hasil perhitungan VaR memperlihatkan bahwa permodelan EWMA (A.=0,94) menghasilkan nilai VaR yang lebih rendah dibanding permodelan EWMA (A=0,99), namun nilainya tidak jauh berbeda. Disamping itu, dari perhitungan VaR juga memperlihatkan bahwa dengan menggunakan CL 99% menghasilkan nilai V aR yang lebih besar dibanding CL 95%. Hal ini disebabkan dengan semaki.n besamya CL, nilai statistik (a.) yang digunakan untuk menghitungyield volatilitas juga semakin besar.
Dengan memperbitungkan risiko pasar kedalam perbitungan CAR maka peroleban CAR posisi 30 Juni 2003 sebesar 12,36% mengalami penurunan antara 0,06% s.d 0,09% untuk setiap permodelan ( dengan asumsi bukan hanya posisi obligasi trading pada tanggal 30 Juni 2003 yang dihitung dalam market risk). Secara ringkas basil perbitungan VaR, capital charge dan CAR sebagai berikut:
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan babwa perbitungan VaR portofolio obligasi dengan pendekatan variance covariance yang forecast volatilitasnya menggunakan permodelan EWMA dapat digunakan bank dalam perbitungan risiko pasar. Sedangkan penetapan decay factor dalam perhitungan forecast, untuk kondisi di Indonesia pada saat ini yang paling cocok adalab sebesar 0,99. Hal ini telab dibuktikan bahwa permodelan EWMA (A. = 0.99) tidak menghasilkan failure, walaupun basil perbitungan VaR dan capital charge-nya sedikit lebib besar, namun basil akhir perbitungan CAR-nya tidakjauh berbeda dibanding permodelan EWMA (A.= 0,94)."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2003
T11759
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rudy Setiabudy
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
LP 1996 03.pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Rudy Setiabudy
Fakultas Teknik , 1996
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>